Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PEMBERIAN PAKAN IKAN

Pemberian pakan buatan untuk ikan harus dilakukan secara benar dan hati-hati supaya
pertumbuhan ikan dapat berlangsung normal. Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi
pemborosan. pemakaian pakan ikan buatan dipengaruhi oleh unsur Persiapan pemberian
pakan cara pemberiannya, frekuensi pemberian, jumlah ransum perhari(dosis), suhu air dan
keadaan lingkungan.

1. Persiapan Pemberian Pakan

Walaupun terlihat sepele, persiapan pemberian pakan juga merupakan faktor yang tidak bisa
dihilangkan dalam cara pemberian pakan lele. Persiapan pemberian pakan untuk pakan yang
berbentuk pelet, sebaiknya dibiasakan membibis pakan pelet yang akan diberikan (kecuali
pelet tenggelam). Bibis adalah proses membasahi pelet dengan air (dianjurkan dengan air
hangat), gunanya agar pelet mengembang, sehingga ikan lele yang mempunyai sifat rakus
tidak akan memakan pelet terlalu banyak atau berlebihan, jika kita memberikan pelet dalam
kondisi kering, lele akan terus saja menyantap pelet dengan rakus, terlalu banyaknya lele
menyantap pelet kering yang belum mengembang akan berakibat fatal, karena pelet-pelet
tersebut akan mengembang dalam perut lele, kondisi ini akan berakibat buruk pada kesehatan
lele bahkan bisa mengakibatkan kematian.

Untuk pemberian pakan lele tambahan, persiapannya adalah dengan cara mengolah atau
membersihkan pakan tersebut dengan baik, misalnya jika kita membeli cacing sutera dari
toko ikan atau pengepul, sebaiknya cacing-cacing tersebut dicuci atau dibilas sebelum disebar
ke kolam. Atau jika kita menggunakan ayam tiren pada segmen pembesaran, sebaiknya ayam
tersebut direbus, jangan dibakar, karena jika dengan proses membakar, biasanya yang
matang/hangus hanya bagian kulitnya saja, sementara bagian dalamnya belum matang,
sehingga masih terdapat zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan ikan, sementara jika
prosesnya dilakukan dengan cara merebus, biasanya ayam tiren akan matang secara
keseluruhan dan aman dikonsumsi oleh lele.

2. Cara Pemberian Pakan

Untuk benih yang masih kecil pakan diberikan dengan menyerakkannya secara merata
diseluruh permukaan air apabila makanan ikan berbentuk cairan maka sebaiknya pemberian
pakan dilakukan dengan alat penyemprot (sprayer). Dan apabila pakan ikan yang berbentuk
tepung dan remah dapat diberikan dengan cara ditaburkan menggunakan tangan pada tempat
dan waktu yg sama (tetap). Tempat pemberian pakan sebaiknya ditetapkan didekat pintu
pengeluaran air agar ikan terbiasa untuk menunggu makanannya di tempat tersebut pada
waktu yg telah ditentukan, selain itu sisa-sisa pakan yg tidak termakan oleh ikan tidak
tersebar kemudian membusuk di seluruh kolam. Pakan ikan buatan diberikan secara
berangsur-angsur sedikit demi sedikit sesuai kebiasaan makannya. Apabila kira-kira sepertiga
dari jumlah ikan-ikan yang ada sudah tidak mau lagi memakan makanan yang dilemparkan
maka pemberiannya segera dihentikan, jika sudah diberikan pakannya secara teratur maka
ikan anda akan jauh lebih sehat dan siap untuk dipanen.

pertumbuhan Ikan Budidaya yang cepat tidak hanya membuat hati senang tetapi juga
menekan pengeluaran untuk pakan mempercepat masa panen dan ikan bisa dipanen dalam
ukuran yang seimbang. Banyak pengalaman petani pemeliharaan ikan harus melakukan
panen secara berkesinambungan karena ukuran ikan saat ditebar sama tetapi mengalami
pertumbuhan yang berbeda-beda. Karena itu beberapa rekayasa dan upaya dilakukan untuk
mempercepat pertumbuhan ikan dan ukuran yang seragam dengan demikian efisiensi
produksi pemeliharaan ikan menjadi cukup baik. Beberapa petani ikan menempuh cara
dengan memberikan makanan berprotein tinggi dan memberikan makanan alami seperti
keong, bekicot dan lain-lain akan tetapi pemberian pakan semacam ini akan terkendala
karena tidak praktis. Pada beberapa pemeliharaan ikan seperti pemeliharaan ikan gurami,
Ikan Lele, Ikan Nila, Ikan patin dan lain sebagainya, pemberian probiotik telah dirasakan
manfatnya dalam mempercepat pertumbuhan dalam budidaya ikan.

Cara memberikan pakan yang baik juga wajib diketahui oleh para pelaku usaha ternak ikan
agar tatacara pemberian pakan menjadi lengkap dan tepat guna.

1. Cara memberikan pakan yang berbentuk pelet apung harus dilakukan dengan
cara menyebar pelet menjadi tiga bagian untuk mudahnya kita umpamakan tiga
bagian kolam adalah ujung kanan, tengah dan ujung kiri langkah pertama adalah
sebar pelet secukupnya pada sisi ujung kanan kolam setelah pelet habis sebar
lagi secukupnya pada sisi tengah kolam setelah habis sebar lagi pada sisi ujung
kiri kolam dan lakukan proses tersebut sampai ikan kenyang terlihat beberapa
butir pelet yang tersisa pada saat ditebar dipermukaan kolam hingga habis.
Metode pemberian pakan seperti ini dilakukan agar ikan lebih aktif bergerak
sehingga membantu pertumbuhan ikan selain itu dengan cara ini para pelaku
usaha ternak ikan juga dapat mengontrol tingkat responsif ikan.
2. Untuk pelet tenggelam cara memberikannya berbeda pelet tenggelam tidak
disebar melainkan hanya ditebarkan pada satu titik sesuai namanya sifat pelet
tenggelam akan tenggelam pada saat ditebar jadi tebarkanlah sedikit-sedikit
karena ikan tersebut suka mengejar pakan yang bergerak jadi dikhawatirkan
pelet yang terlanjur tenggelam tidak akan dimakan jika pada titik pemberian
pakan pelet tenggelam respon ikan sudah nampak menurun sebaiknya pemberian
pakan dihentikan lalu ulangi dan lakukan lagi prosesnya pada setiap pemberian
pakan pelet tenggelam.
3. Pada segmen pembenihan pakan alami seperti cacing sutera diberikan dengan
cara disebar di sudut di sisi dan di bagian tengah kolam cacing sutera yang telah
dibersihkan/dibilas lalu diambil seujung tangan kemudian diletakkan pada titik
yang berbeda teknik ini sangat efektif karena larva ikan yang berjumlah ribuan
yang tersebar di seluruh bagian kolam akan rata mendapatkan makanan.
Sementara pada segmen pembesaran pemberian pakan tambahan seperti ayam
tiren sebaiknya digantung hal ini dilakukan agar meminimalisasikan sisa tulang
yang berserakan pada dasar kolam dengan cara seperti ini tulang yang tersisa di
tali gantungan dapat segera dibuang dan sisa tulang yang berserakan bisa sangat
berbahaya bagi pelaku ternak ikan pada saat panen atau menguras kolam karena
bisa saja terinjak dan melukai kaki atau dapat merobek terpal bagi pengguna
kolam terpal.
3. Pemberian Vitamin

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup
karena mikroorganisme yang terkandung pada Probiotik mampu membantu pencernakan
makanan pada tubuh ikan sehingga makanan yang mengandung probiotik akan mampu
dicerna dan diserap tubuh dengan baik. Selain itu probiotik mampu meningkatkan kekebalan
tubuh dari serangan penyakit. Pada Budidaya Ikan probiotik diberikan sebagai campuran
makanan dan ada yang ditaburkan pada kolam pemeliharaan. Untuk Probiotik yang dicampur
pakan bisa dicampurkan dengan pakan buatan pabrik (pelet) maupun pakan alami dari
tumbuh-tumbuhan seperti daun-daunan dan lain-lain. Penebaran probiotik pada kolam akan
membantu tumbuhnya plankton-plankton dan mikroorganisme lainnya dalam air kolam
sebagai makanan alami ikan. Probiotik jenis ini akan menggemburkan dasar kolam sekaligus
memelihara kualitas air seperti Nature atau Super Plankton. Probiotik ini cukup diguyurkan
ke air kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali supaya air selalu sehat tidak blooming
dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami. Para petani Ikan sudah terbiasa memakai
probiotik dicampur pakan. Misalnya probiotik Raja Grameh, Raja Lele, Master Fish, SPF
atau Nature yang mudah diperoleh di toko pakan ternak. Dengan campuran probiotik dan
pelet membuat metabolisme dan pencernaan ikan sempurna, sebagian besar 90% pakan yang
masuk ke dalam tubuh akan menjadi daging. Ikan pemberian probiotik sangat membantu
pertumbuhan ikan dari berbagai riset probiotik memang terbukti baik untuk pemeliharaan air
kolam dan pemacu pertumbuhan ikan. Karena ada introduksi mikroba positif maka kolam
menjadi lebih sehat dan ikan juga lebih kuat terhadap stres dan penyakit. sehingga
pertumbuhan ikan sangat pesat karena probiotik juga merangsang nafsu makan.

Probiotik akan menjadi andalan para pembudidaya ikan di masa depan karena manfaatnya
sangat besar pada pertumbuhan ikan sehingga cukup berarti dengan keuntungan yang didapat.
Probiotik ibarat benteng pertahanan diri dan sebaiknya diberikan sejak dini begitu bibit mau
masuk kolam tiga hari sebelumnya air kolam harus diguyur probiotik Nature atau SPF lebih
dahulu agar kondisi air cepat matang dan tumbuh banyak plankton. Selanjutnya pemberian
probiotik untuk pemeliharaan air cukup dua minggu sekali atau ketika kondisi air menurun
kualitasnya.

4. Frekuensi Pemberian Pakan Ikan

Frekuensi pemberian pakan untuk burayak dan benih harus lebih sering dilakukan yaitu
kurang lebih 6 kali sehari. Untuk ikan-ikan besar yang pakannya sudah berbentuk pelet
sebaiknya diberikan sebanyak 4 kali sehari tenggang waktu antara pemberian pakan yg
pertama dengan yang berikutnya sekitar 2 jam dan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi dan
sore hari, apabila pakannya hanya sebagai tambahan saja cukup 2 kali sehari.

.5. Dosis Pakan

Pemberian pelet mengacu pada berat tubuh ikan. Jumlah pemberian pakan

untuk lele per hari, yaitu 3 - 6% dari bobot ikan yang dipelihara. Persentase pakan

tersebut fleksibel. Artinya, jumlah pakan bisa diatur menurut nafsu makan ikan pada
saat itu. Pemberian pakan jangan dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Awalnya,

pakan ditebarkan separuh dosis. Jika masih agresif, pakan dapat ditambahkan

sampai lele malas menyambut pakan ikan lele membutuhkan pakan 15 - 3% per

berat total ikan dalam kolam, tergantung dari ukran ikan. Pada umur 20 - 30 hari, lele

membutuhkan pakan 20 - 15 % bobot tubuh /hari, sedangkan ikan yang berumur 90

hari ke atas, membutuhkan pakan sebanyak 4 - 3% bobot tubuh / hari (Tabel. 2).

Pakan yang diberikan harus berkualitas baik, minimal mengandung 25% protein.

Tabel 2. Jumlah pakan yang diberikan kepada lele

Umur lele (Hari) Dosis pemberian


pakan
(% bobot tubuh/hari)
20-30 20-15
31-40 15-10
41-55 7-5
56-90 4-3
90 dst 4-3

1. Metode lain yang bisa dipakai, yaitu menambah pakan secara berkala
sesuai umur tebar. Sebagai patokan awal adalah kepadatan tebar.
Contohnya, padat tebar 5.250 ekor diberi pakan awal sekitar 5 - 10 Kg
selama 2 minggu pertama. Dua minggu berikutnya volume pakan
dinaikkan secara teratur 3 - 5 Kg. Pakan bisa dinaikkan atau diturunkan
sesuai nafsu makan ikan.

6. Unsur Lingkungan

Keadaan lingkungan seperti suhu air dan kadar oksigen sangat berpengaruh terhadap
pemberian pakan, suhu air yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan nafsu
makan ikan akan terganggu sehingga pakan yg diberikan banyak yang tidak termakan
demikian pula jika kadar oksigen dalam air menurun maka akan berdampak pada kondisi
ikan.

Jika lingkungan tidak baik atau tercemar maka pertumbuhan ikan akan terhambat dan bisa
juga mengalami kematian yang sangat tinggi diakibatkan kondisi lingkungan kurang baik
maka lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap pemeliharaan ikan baik secara internal
maupun secara eksternal

Anda mungkin juga menyukai