Peranan Nilai Budaya PDF
Peranan Nilai Budaya PDF
KARAKTER BANGSA
Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka budaya dengan lebih dari
700 suku bangsa. Terdapat 74.754 desa yang memiliki hukum/aturan lokal di
Indonesia. Oleh karenanya, nilai budaya yang dianut penduduk Indonesia pun
beraneka ragam dipengaruhi perbedaan kondisi geografis, agama, suku, dan nilai-
nilai adat setempat yang dianut.
1
Nilai yang dianut seseorang membentuk karakter orang tersebut. Karakter
adalah orientasi evaluasi yang berfungsi untuk membedakan antara yang baik dan
yang buruk. Karakter tumbuh dalam diri seseorang dalam rangka memenuhi
kewajiban, mengikuti acuan standar social yang disepakati bersama (Damon 1988).
Gavin (2003) menyatakan bahwa kepribadian adalah apa yang kita tunjukkan
pada dunia luar, sedangkan karakter adalah siapa diri kita yang sesungguhnya.
Sementara Hendrix (2003) menyebutkan bahwa karakter adalah keunggulan moral.
Karakter tidak sama dengan kecerdasan. Kecerdasan adalah fungsi utama dari
pemikiran, sedangkan karakter ialah fungsi utama dari tindakan.
2
Pembangunan karakter suatu bangsa dimulai dari lingkungan keluarga.
Seyogyanya setiap keluarga di Indonesia menanamkan nilai-nilai kejujuran, keadilan,
tanggung jawab, rasional, toleran dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan
pemberani kepada anak-anaknya. Nilai-nilai positif yang tertanam dalam diri anak
tersebut diharapkan dapat membentuk masyarakat yang memiliki kepedulian
terhadap sesama dan bersifat egaliter. Kondisi ini akan mempermudah tercapainya
bangsa Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan
berkepribadian luhur secara sosial budaya sebagaimana yang dicita-citakan Bapak
Proklamator kita, Bung Karno, dalam Revolusi Mental dengan konsep Trisakti yang
digagasnya pada tahun 1963.
Keluarga diharapkan dapat menumbuhkan rasa dan sifat kasih sayang dari
kecil dengan menginternalisasi nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya. Tradisi gotong
royong dan musyawarah untuk mencapai mufakat hendaknya dihidupkan kembali
dalam masyarakat Indonesia. Dunia pendidikan seyogyanya memasyarakatkan nilai
sopan santun, tolong-menolong, dan keramahan pada anak didiknya.
Pendidikan dan internalisasi nilai-nilai luhur pada anak tidak hanya dilakukan
oleh sekolah dan lembaga pendidikan formal. Keluarga merupakan institusi utama
dalam menanamkan nilai luhur dan membentuk karakter anak. Keluarga memiliki
beberapa fungsi, antara lain: fungsi pengaturan aktivitas seksual, fungsi sosialisasi,
fungsi reproduksi, serta fungsi rasa aman dalam hal ekonomi dan emosional.
3
bekerja di luar rumah yang berakibat timbulnya masalah siapa yang mengasuh anak.
Banyak perempuan yang harus menghadapi dilema tuntutan fungsi keluarga dan
kerja. Akibatnya, tidak sedikit perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga
yang bekerja di luar rumah yang mengalami stres dalam menghadapi “hari ganda”
(double day). Hal ini mengakibatkan terjadinya ketegangan antara perempuan dan
suaminya. Mensikapi kondisi seperti ini, kaum lelaki dituntut untuk lebih banyak
mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibanding sebelumnya, meskipun tanggung
jawab masih bertumpu pada perempuan.
4
Pola asuh terbaik yang hendaknya diadopsi oleh setiap orangtua dan keluarga
di Indonesia tentu saja adalah authoritative parenting. Orangtua fokus pada
pertumbuhan dan perkembangan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik sesuai
harapan mereka dengan membangun hubungan dan menciptakan komunikasi dua
arah antara orangtua dan anak. (ypi)
Sumber: Prasodjo, IB 2016, Peranan Nilai Budaya dalam Membangun Karakter Bangsa, Juni,
disajikan dalam Konferensi Keluarga Indonesia 2016.