Menurut survei nasional Tempo tahun 2018 ada beberapa jurusan favorit yang
diminati di Perguruan Tinggi Indonesia yaitu di antaranya : Teknologi Informasi/Ilmu
Komputer, Akutansi, Ilmu Hukum, Kedokteran Umum, Ilmu Komunikasi, Desain
Komunikasi Visual, Psikologi, Manajemen, Hubungan Internasional, serta Teknik Sipil.
Walaupun ilmu kesehatan masyarakat tidak ada dalam jurusan favorit yang di minati
di Perguruan Tinggi Indonesia, jurusan ini tidak dapat di anggap remeh. Sebab menurut saya
ilmu kesehatan masyarakat adala ilmu yang dapat mempunyai kontribusi yang sangat
penting dan sangat berperan dalam kehidupan manusia. Serta merupakan kombinasi dari ilmu
pengetahuan, keterampilan, etika dan moral yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan memperpanjang usia semua orang melalui tindakan yang terorganisir.
Mengapa kesehatan masyarakat berkontribusi yang penting dan sangat berperan dalam
kehidupan manusia ? karena prinsip ilmu kesehatan masyarakat adalah pencegahan, apabila
seluruh lapisan masyarakat sudah menerapakan prinsip pencegahan, maka akan terwujud
masyarakat yang sehat dan dapat hidup produktif.
Namun kenyataanya tidak sedikit orang pula yang meremehkan seseorang yang
memilih jurusan kuliah kesehatan masyarakat. Banyak pertanyaan yang muncul ketika kita
mengambil jurusan kesehatan masyarakat. Bagi segelintir orang yang tidak tahu pasti tentang
seluk beluk kesehatan masyarakat pasti akan membandingkannya dengan Jurusan
Kedokteran, Keperawatan atau Kebidanan.
Jurusan Kesehatan Masyarakat? Mungkin sebagian dari kita pasti belum mengetahui
bahwa Jurusan Kesehatan Masyarakat salah satu jurusan kuliah yang menghasilkan tenaga
kesehatan, selain Jurusan Kedokteran, Keperawatan dan Kebidanan. Banyak yang masih
meremehkan ilmu kesehatan masyarakat dan banyak juga yang tidak tahu apa itu ilmu
kesehatan masyarakat. Ketika orang – orang bertanya “kuliah jurusan apa?” lalu kita pasti
akan menjawab “jurusan kesehatan masyarakat” dan mereka bertanya kembali “apa itu?
Dokter ya? Atau perawat” . Mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat itu belajar apa?
Lulusannya gimana ya? Apa bedanya sama dokter? Pertanyaan-pertanyaan ini sering banget
dilontarkan oleh orang-orang yang baru dengar frase “Kesehatan Masyarakat”. Dan tidak di
pungkiri pula ada yang menertawai kita karena mereka asing akan hal tentang kesehatan
masyarakat. Mungkin hampir semua mahasiswa kesehatan masyarakat pernah mengalaminya,
saya pribadi pun pernah mengalami hal tersebut, mengapa demikian ini dikarenakan
kurangnya informasi terkait ilmu kesehatan masyarakat sehingga masih banyak yang tidak
tahu. Seperti yang saya alami karena kurangnya informasi terkait kesehatan masyarakat,
ketika pertama kali saya mengetahui bahwa saya di nyatakan lulus pada jurusan kesehatan
masyarakat, saya tidak tahu bagaimana seluk beluk atau kisah dari ilmu kesehatan
masyarakat itu sendiri. Padahal ilmu kesehatan masyarakat itu berperan penting di kehidupan
kita sehari – hari, karena ”LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI”.
Tenaga Kesehatan Masyarakat merupakan tenaga kesehatan yang resmi dan telah diatur
dalam peraturan-peraturan pemerintah. Berdasarkan Undang-undang kesehatan Nomor 36
tahun 2014, pasal 11 ayat tujuh, tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog
kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga
administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga
kesehatan reproduksi dan keluarga. Berikut Prospek Kerja Jurusan Kesehatan Masyarakat :
Administrasi Kebijakan Kesehatan merupakan wadah dan proses dimana manajemen dan
organisasi dipakai sebagai sarana untuk menentukan kebijakan umum, yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Lulusan Kesehatan Masyarakat pada
bidanng ini bisa menduduki di berbagai profesi di bidang administrasi kebijakan kesehatan
seperti Manajer Rekam Medik, Manajer RS, Manajer Pemasaran RS, BPJS, Manager
Asuransi Kesehatan, Manajer perusahaan farmasi, Pemasaran Laboratorium dan alat
kesehatan, Puskesmas, Dinas Kesehatan dan lembaga maupun organisasi sosial.
Lulusan Kesehatan Masyarakat juga bisa menjadi seorang yang bekerja dalam bidang gizi
Kesehatan Masyarakat. Profesi yang biasa di duduki oleh lulusan Sarjana Kesehatan
Masyrakat adalah sebagai Manajer Quality Control pada perusahaan Food and Baverages,
supervisor HACCP, hotel, restaurant, supermarket, konsultan gizi, supplier makanan, catering
dan semua perusahaan yang terkait dengan gizi, termasuk di Instansi Kesehatan milik
pemerintah seperti Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Saat ini beberapa sekolah menyediakan
makan siang untuk siswanya, sehingga mereka memerlukan ahli gizi untuk mengatur
kebutuhan gizi anak didiknya.
3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Lulusan SKM memiliki prospek kerja yang sangat luas apalagi jika anda mengambil
penjurusan di bidang ahli K3 (kesehatan dan kesemalatan kerja). Ketika anda mendapatkan
gelar SKM, perusahaan-perusahaan besar maupun kecil akan membutuhkan jasa anda sebagai
ahli K3. Beberapa profesi yang biasa di duduki oleh Sarjana Kesehatan Masyarakat bidang
ahli K3 di dunia kerja, yaitu Konsultan AMDAL-Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
Konsultan Limbah, Manajer K3 Rumah Sakit, Manager QHSE dan Manajer K3L di berbagai
perusahaan seperti Chevron, LNG Tangguh, Free Port, Newmont, Jasa Kontruksi, Telkom,
pertamina, PLN, dan pabrik tekstil. Selain itu juga dapat menjadi Quality Control Supervisor
di berbagai perusahaan makanan dan minuman seperti : Laboratorium kesmas, Puskesmas,
sosro, Manager HACCP pada restaurant, Dinas kesehatan, Sanitarian pada Hotel dan
restourant, Bapedal, Pabrik pengolahan makanan dan minuman, Labkesda.
Sarjana jurusan Kesehatan Masyarakat juga memiliki bidang ahli Promosi Kesehatan.
Mereka selama pendidikan akan dilatih kemampuan untuk menganalisa permasalah
kesehatan terkait perilaku, penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan,
pelaksanaan advokasi dan KIE, pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan serta
pengembangan intervensi promosi kesehatan untuk atasi masalah kesehatan masyarakat.
Biasanya SKM lulusan bidang ahli promosi kesehatan dapat bekerja sebagai aparatur sipil
negara dengan Jabatan Fungsional Ahli Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku yang
melaksanakan fungsi promosi kesehatan di puskesmas, atau dinas kesehatan bahkan juga di
rumah sakit. Selain itu SKM dengan bidang ahli Promosi Kesehatan dapat menduduki
pekerjaan sebagai ahli Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) untuk lembaga-
lembaga CSO atau konsultan kesehatan masyarakat, seperti Global Fund TB dan HIV,
Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) dan LSM Tobacco Control (pengendalian
tembakau).
5. Kesehatan Lingkungan
Sarjana jurusan Kesehatan Masyarakat juga memiliki bidang ahli Kesehatan Lingkungan.
Mereka dididik agar paham untuk melakukan pengukuran parameter kesehatan lingkungan
(seperti Fisika, kimia, biologi dan radioaktif). Mereka juga diberi kemampuan untuk
melakukan analisis permasalahan kesehatan lingkungan (seperti, air bersih, pengelolaan
limbah, pengelolaan sampah, pengendalian vector, sanitasi makanan, pencemaran lingkungan
dan toksikologi lingkungan). Mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat bidang ahli
kesehatan lingkungan juga diberi kemampuan untuk melakukan prediksi dampak kesehatan
lingkungan dan mernacang alternatif-alternatif penyelesaian permasalahan kesehatan
lingkungan, seperti air bersih,pengelolaan limbah, pengelolaan sampah, pengendalian vector,
sanitasi makanan, pencemaran lingkungan dan toksikologi lingkungan. Biasanya SKM
bidnag ahli kesehatan lingkungan bekerja di Dinas Kesehatan, Barida (badan pemeriksa
daerah), Pengendalian Penyakit Berbasis Binatang (P2B2), Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP), Konsultan Air Bersih dan Sanitasi, Konsultan Persampahan, Konsultan Pengendali
Vektor, LSM Lingkungan, Manajer lingkungan RS, Konsultan limbah; Konsultan AMAL
Kesmas, Quality control supervisor pada perusahaan makanan dan minuman dan Manager
HACCP.
6. Epidemiologi
Sarjana jurusan Kesehatan Masyarakat dalam bidang Epidemiologi dilatih untuk memiliki
kemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat, melaksanakan surveilans
penyakit, melakukan penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Wabah, merencanakan
program pemberantasan dan pencegahan penyakit. Biasanya SKM lulusan bidang ahli
epidemiologi dapat bekerja sebagai aparatur sipil negara dengan Jabatan Fungsional
Epidemiolog yang melaksanakan fungsi surveilans epidemiologi di puskesmas. Mereka juga
biasa bekerja sebagai Petugas pendamping jemaah haji yaitu sebagai tim surveilans penyakit,
Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai petugas pemantauan penyakit potensi pandemic. Jika
berwiraswasta SKM lulusan bidang ahli epidemiologi dapat bekerja sebagai vektor control,
surveilans kesehatan kerja, LSM pemerhati bencana alam (sebagi pengendalian wabah pasca
bencana) dan peneliti.
Singkatnya lingkup kerja kesmas atau prospek kerja kesmas adalah bidang prefentif
(pencegahan penyakit dan kecelakaan), promotif (atau simpelnya komunikasi, informasi dan
edukasi tentang kesehatan) dan rehabilitatif (rehabilitasi kesehatan masyarakat). Segala
sesuatu yang mencakup ketiga bidang itulah yang kita pelajari, kita bahu membahu dengan
bidang kedokteran yang lebih berat untuk aspek kuratif atau penyembuhan penyakit.
Menurut saya, kuliah di jurusan kesehatan masyarakat tidak ada ruginya mengapa
demkian ? karena Kesehatan masyarakat mempunyai kontribusi yang sangat penting dan
sangat berperan dalam kehidupan manusia. Kontribusi ini diarrtikan sebagai sumbangan,
tetapi sumbangan bukan berupa uang atau barang. Namun, sumbangan dalam bentuk
tindakan kita dalam bentuk nyata kepada masyarakat tanpa meminta imbalan. Berikut saya
akan menjelaskan kontribusi apa saja yang dapat di lakukan oleh tenaga kesehatan
masyarakat.
Jika di hubungkan kesehatan masyarakat dengan kepemimpinan, maka kedua hal ini
dapat berkaitan satu sama lain, seperti yang kita ketahui sendiri bahwa seorang ahli kesehatan
masyarakat memiliki beberapa kompetensi atau sering di sebut “MIRACLE’ yang merupakan
singkatan dari Manager (manajer), Innovator (pembaharu), Researcher (peneliti), Apprenticer
(mampu belajar dalam tim dan mapu bekerja dengan cepat), Communitarian (merakyat),
Leader (memimpin) serta Educator (pendidik). Jika seorang ahli kesehatan masyarakat
memiliki semua kompetensi tersebut, tidak menutup kemungkinan apabila ia menjadi seorang
pemimpin segala program-program kesehatan yang dia jalankan dapat berjalan dengan baik
serta masyarakatnya dapat menerima program yang dia jalankan. Sehingga masyarakat dapat
hidup sehat dan hidup produktif.
Kesimpulan dari uraian ini bahwa ilmu kesehatan masyarakat tidak dapat di anggap
remeh, sebab ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu yang multidisipliner, karena memang
pada dasarnya masalah kesehatan masyarakat bersifat multikausal, maka pemecahanya harus
secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya
mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk
mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik,
mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental,
sosial) adalah upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Dalam tulisan blog kali ini saya tidak ada niat untuk membandingkan ilmu kesehatan
masyarakat dengan jurusan-jurusan lain. Apa yang saya tulis ini merupakan pendapat saya
pribadi. Jika pembaca merasa tidak setuju dengan apa yang saya utarakan. Itu kembali lagi
kepada masing masing pembaca.
REFERENSI
Imran, L. O. (2016). Dasar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kendari: Medika Surya.