Anda di halaman 1dari 11

FLUKTUASI SUHU DAN TEKANAN UDARA DI

PUSAT PENELITIAN TEH DAN KINA GAMBUNG

Ilham Surya Maulana


Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia
Email silham622@gmail.com

Abstract
This research is done for learn about atmosphere at PPTK Gambung, specially
for aspects of themperature and air pressure. Measurements were made using tools
and materials such as thermometer and hygrometer. Measurements made on 9
December 2017 from 08.00 WIB to 15.00 WIB with the result provide a fairly
fluctuating picture. Measurements were made using gauss analysis method which is
simultaneous linear equations with Y as fixed and X as variables. Data obtained give
results formula that can be used to determine the desired temperature and pressure
points. Y = 0,052x + 23,278 for measurements of temperature, and Y = -0,1621x +
970,19 for measurements of pressure.

Key word : Temperature, air pressure, gauss analysis method, fluctuation, formula.

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi atmosfer di daerah PPTK
Gambung khususnya pada aspek suhu dan tekanan udara. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan alat-alat dan bahan seperti thermometer dan hygrometer.
Pengukuran dilakukan pada 9 Desember 2017 dari pukul 08.00 – 15.00 WIB dengan
hasil memberi gambaran yang cukup fluktuatif. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan metode analisis gauss yang merupakan persamaan linear simultan
dengan Y sebagai variable tetap dan X sebagai variable. Data yang diperoleh memberi
hasil formula yang dapat dipakai untuk menentukan titik suhu dan tekanan yang akan
di cari. Y = 0,052x + 23,278 untuk penghitungan suhu, dan Y = -0,1621x + 970,19
Untuk penghitungan tekanan udara.

Kata kunci: Suhu, tekanan udara, metode analisis gaus, fluktuasi, rumus.
PENDAHULUAN
Pengukuran suhu suatu tempat pada dasarnya merupakan pengukuran yang tidak
langsung. Pada proses pengukuran, umumnya terjadi perpindahan panas dari tempat
yang akan diukur suhunya ke alat pengukur suhu. Suhu yang terbaca pada alat
pengukur suhu adalah setelah terjadi kesetaraan antara benda yang diukur tersebut
dengan alat pengukur suhu. Jadi, bukan suhu benda pada saat sebelum terjadi kontak
antara benda yang akan diukur tersebut dengan alat pengukur. Penelitian ini
dilakukan atas dasar pertanyaan bagaimana fluktuasi suhu dan tekanan udara dapat
mempengaruhi iklim mikro yang ada di sekitar Pusat Penelitian Teh dan Kina
Bandung. Sehingga kita akan mengetahui dan membuktikan antara suhu dan tekanan
udara dapat saling memberi pengaruh.

KAJIAN PUSTAKA
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur
suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur dinyatakan
dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi dimuka
bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub semakin dingin. Di
lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa dingin jika
ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan
bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 ˚C. Penurunan
suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara
kering, lapse rate adalah 1 ˚C.
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti
halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu secara
vertikal permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi
tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut
ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter.
Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada
perubahan energi dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara
merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara:
a. Intensitas penyinaran matahari.
b. Pelenyapan energy melalui pmantulan, penyerapan, dan penyerapan.
c. Albedo permukaan.
d. Sifat fisik seperti darat dan laut yang memiliki perbedaan.
e. Himpunan panas matahari dan radiasi atmosferik.
f. Pertukaran panas akibat dari penguapan (evaporation), pengembunan
(fondensasi), pembekuan (freezing), dan pencairan (melting).
g. Masukan panas atau dingin oleh arus laut.
h. Pengangkutan panas oleh gerakan menegak, konveksi, dan turbulensi.
Sedangkan Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa
udara dalam setiap satuan luas tertentu.Diukur dengan menggunakan barometer.
Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan , Satuan tekanan udara adalah milibar
(mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya
disebut sebagai isobar.Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada
permukaan dengan luas tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah
atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa (mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan
udara patokan (sering juga disebut) tekanan udara normal) adalah tekanan kolom
udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 00C. Besarnya
tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara
dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. Satuan tekanan
selain dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2.
Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan udara adalah :
a. Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin tipis dan semakin
renggang, akibatnya tekanan udara semakin rendah.Tekanan udara di suatu
tempat pada umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang
banyak mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara rendah dan daerah
yang sedikit mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara tinggi.
b. Temperatur
Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara berkembang,
sehingga tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jika temperatur udara
menjadi kecil, maka tekanan udara menjadi tinggi.
METODE
Lokasi Penelitian berada di Kaki Gunung Tilu, lebih tepatnya di kawasan PPTK
Gambung, Pusat Penelitian Teh dan Kina ini didirikan pada tanggal 10 Januari 1973,
berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
14/kpts/Um/1973 dengan nama pada saat didirikan adalah Balai Penelitian Teh dan
Kina ( BPTK ), yang dikelola PT Riset Perkebunan Nusantara. Kebun Gambung ini
memiliki lahan seluas sekitar 600 hektar, yang mayoritas perkebunan teh seri
gambung dan sisanya hutan alami. Kebun gambung ini bisa ditempuh menggunakan
kendaran selama 1,5 jam atau berjarak 30km dari kota Bandung ( via Gerbang Tol
Kopo atau Terminal Leuwi Panjang ), melintasi kawasan soreang ciwidey, tetapi pada
penelitian kali ini kami memilih rute penelitian dengan hanya menempuh waktu
sekitar 1 jam dari Kampus UPI Setiabudhi ( via Tol Soreang – Pasir Koja ) melewati
kota soreang dan jalan terusan Ciwidey.
Proses pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan cara menghitung suhu dan
tekanan udara dengan selang 15 menit sekali yang berlangsung dari pukul 08.00 –
15.00 WIB pada 09 Desember 2017. Alat dan Bahan yang digunakan berupa
thermometer dan hygrometer. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan data di
lapangan secara langsungnya seperti;
a. Lokasi pengukuran harus berada di tempat yang tidak terkena sinar matahari
dan hujan secara langsung.
b. Lokasi tidak berada tepat dibawah pohon atau berdekatan dengan
permukaan tanah, karena itu akan mempengaruhi suhu thermometer.
c. Termometer bersifat sensitive terhadap apa yang ada di dekatnya, maka
usahakanlah jaga pergerakan kita supaya tidak mempengaruhi suhu dari
thermometer tersebut.
d. Setelah tahap – tahap sebelumnya dilewati, saatnya pengukuran dengan
mencatat dinamika perubahan suhu setiap 15 menit sekali.
Analisis data yang dilakukan menggunakan metode eliminasi gauss (metode
untuk mengoperasikan nilai – nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang
lebih sederhana lagi).
Metode analisis Gaus ini digunakan untuk menentukan suatu persamaan dengan
menggunakan X sebagai variable dan Y sebagai variable tetap, yang mana persamaan
tersebut digunakan untuk penentuan suatu nilai variable dengan variable lainnya.
Contohnya hubungan antara suhu dengan tekanan udara.
Bisa kita gambarkan sebagai berikut;
Y = ax + b
Keterangan ;
Y = Variable tetap
X = Variable
a = konstanta
b = determinan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data suhu udara dan tekanan udara yang diperoleh melalui pengukuran
menggambarkan keadaan yang fluktuatif. Tabel. 1 Menjelaskan bagaimana data yang
diperoleh pada penelitian pengukuran suhu dan tekanan daerah Gambung pada 9
Desember 2017.
Suhu Keadaan
No. Jam Tekanan Penyinaran
(°C) Awan (%)

1. 08.00 22 966 10 Cerah

2. 08.15 22,5 966 10 Cerah

3. 08.30 22,5 966 40 Cerah

4. 08.45 24 966 10 Cerah

5. 09.00 25 966 90 Agak Gelap

6. 09.15 24 967 70 Agak Gelap

7. 09.30 23 967 90 Agak Gelap

8. 09.45 22 978 80 Agak Gelap

9. 10.00 23 978 80 Mendung


10. 10.15 23 978 80 Mendung

11. 10.30 23 978 80 Mendung

12. 10.45 25 966 70 Cerah

13. 11.00 27 966 70 Cerah

14. 11.15 22,5 967,5 75 Mendung

15. 11.30 22 967,5 80 Mendung

16. 11.45 28 967,5 80 Mendung

17. 12.00 28 967,5 80 Mendung

18. 12.15 25 966 80 Mendung

19. 12.30 23 966 90 Hujan

20. 12.45 22,5 965 90 Hujan

21. 13.00 22 965 90 Hujan

22. 13.15 23 966 90 Agak Gelap

23. 13.30 23 966 80 Gerimis Agak


Gelap

24. 13.45 23 966 90 Gerimis

25. 14.00 24 966 90 Gerimis

26. 14.15 24 965,5 90 Mendung

27. 14.30 24,5 966 90 Mendung

28. 14.45 24,5 965,5 90 Mendung

29. 15.00 24 964 90 Mendung

Tabel. 1 Data Hasil Pengukuran


FLUKTUASI SUHU
30
25
20
15 SU…
10
5
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Gambar. 1 Fluktuasi Suhu Udara

Dari tabel di atas kita dapat menghitung bahwa rata-rata suhu berada di 22,23 ͦC. Dan
memiliki relasi terhadap waktu seperti pada gambar. 2.

HUBUNGAN WAKTU DENGAN SUHU


30
25
20
SUHU

15
y = 0,032x + 23,278
10
R² = 0,0275
5
0
JAM
08.00
08.30
09.00
09.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00

Gambar. 2 Hubungan Waktu dengan Suhu

Formula yang telah tercantum dapat di aplikasikan pada setiap waktu yang telah
ditentukan. Misalnya;
Pada pukul 08.00 WIB.
Y = 0,052x + 23,278,
Y = 0,052(8)+23,278,
Y = 23,694. Sehingga suhu pada pukul 08.00 WIB dapat dipastikan berada pada
23,694 ̊C.
Selain suhu, tekanan udara pun memiliki sifat yang dinamis karena seperti yang
kita ketahui faktor yang mempengaruhi tekanan udara adalah adanya temperature
yang berbeda.

FLUKTUASI TEKANAN UDARA


980

975

970

TEKANAN
965

960

955
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Gambar.3 Fluktuasi Tekanan Udara

Tekanan udara yang terukur memang melalui pengaruh suhu, akan tetapi dalam
hal ini kita dapat menentukan tekanan udara berada di titik mana dengan
merelasikannya dengan waktu seperti apa yang dapat kita lihat pada gambar. 4.

HUBUNGAN WAKTU DENGAN


980 TEKANAN UDARA
975 y = -0,1621x + 970,19
Tekanan

R² = 0,1058
970

965

960

955
09.00
08.00
08.30

09.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00

JAM

Gambar. 4 Hubungan Tekanan Udara dengan Waktu


Sama halnya seperti relasi antara suhu dengan waktu, tekanan dengan waktu
pada gambar di atas dapat dibuktikan melalui formula yang telah ditentukan. Misalnya
kita akan menentukan berapa tekanan udara pada pukul 12.00 WIB.
Y = -0,1621x + 970,19
Y = -0,1621(12) + 970,19
Y = 968,24 mm/g. Jadi dapat dipastikan pada pukul 12.00 WIB tekanan udara berada
di titik 968,24 mm/b.
Dari sini kita dapat melihat setiap kali suhu mengalami perubahan maka tekanan-
pun akan mengalami perubahan. Dapat kita buktikan dengan cara sebagai berikut;
 Ambil sampel suhu dan tekanan udara pada waktu yang berbeda.
 3 perbedaan waktu akan dihitung menggunakan formula masing-masing.
 Waktu yang diambil sebagai sampelnya adalah pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB,
dan 15.00 WIB
 Pembuktian melalui hasil perhitungan.
Berikut adalah perhitungan yang dilakukan sebagai bukti bahwa suhu
menentukan tekanan udara.
 Suhu pada pukul 08.00 WIB
Y = 0,052x + 23,278
Y = 0,052(8) + 23,278
Y = 23,694
Tekanan udara pada pukul 08.00 WIB
Y = -0,1621x + 970,19
Y = -0,1621(8) + 970,19
Y = 968,8932
 Suhu pada pukul 12.00 WIB
Y = 0,052x + 23,278
Y = 0,052(12) + 23,278
Y = 23,902
Tekanan udara pada pukul 12.00 WIB
Y = -0,1621x + 970,19
Y = -0,1621(12) + 970,19
Y = 968.2448
 Suhu pada pukul 15.00 WIB
Y = 0,052x + 23,278
Y = 0,052(15) + 23,278
Y = 24,058
Tekanan udara pada pukul 15.00 WIB
Y = -0,1621x + 970,19
Y = -0,1621(15) + 970,19
Y = 967,7585
Kesimpulannya, memang dapat kita ketahui bahwa setiap tingkatan suhu dapat
mempengaruhi tekanan udara yang ada dan ini terbukti setelah kita hitung serta
melihat relasi antara suhu dan tekanan udara dalam suatu waktu dan
membandingkannya dengan suhu dan tekanan udara dalam waktu lainnya yang
memliki perbedaan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan praktikum yang telah dilaksanakan oleh
praktikan di Gunung Gambung Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Suhu dan tekanan udara sangat bervariasi dalam 1 putaran hari.
2. Suhu dan tekanan udara dapat saling member pengaruh satu sama lain.
3. Fluktuasi suhu dan tekanan udara dapat dihitung secara berturut-turut melalui
formula Y = 0,052x + 23,278 dan -0,1621x + 970,19.
Saran
1. Berdasarkan data yang diperoleh, para praktikan harus
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melakukan kegiatan praktikum harus benar-benar dipersiapkan secara
matang.
3. Sebagai umat manusia, kuta harus bisa mengkaji fenomena di sekitar sebagai
rasa syukur kepada Allah SWT.
4. Sebagai umat manusia sudah seharusnya menjaga kelestarian alam semesta.
5. Sebagai umat manusia sudah seharusnya memanfaatkan sumber daya alam
secara arif dan bijaksana.

DAFTAR PUSTAKA
Rafi’I, Suryatna, 2010, METEROLOGI dan KLIMATOLOGI, Penyebaran Suhu,
Angkasa, Bandung.
Tjasyono, Bayong, dkk, 2004, KLIMATOLOGI, Unsur Cuaca dan Iklim, ITB,
Bandung.
Grcar, Joseph F. (2011b), “Mathematicians of Gaussian elimination” (PDF), Notices of
the American Mathematical Society, 58 (6): 782–792.

Anda mungkin juga menyukai