Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Sungai merupakan
torehan di permukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah aliran air,
material yang dibawanya dari bagian hulu ke bagian hilir suatu daerah pengaliran ke tempat
yang lebih rendah dan akhirnya bermuara ke laut. Apabila aliran sungai berasal dari daerah
gunung api biasanya membawa material vulkanik dan kadang-kadang dapat terendap di
sembarang tempat sepanjang alur sungai tergantung kecepatan aliran dan kemiringan sungai
yang curam (Soewarno,1991).
(tambahi gambar sungai kusan dari google map)
Sungai Kusan merupakan sungai terbesar di Kabupaten Tanah Bumbu. Mempunyai
hulu di daerah pegunungan Meratus, sungai ini mengalir ke hilir di Laut Jawa. Permasalahan
dominan yang terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah bencana banjir yang sering terjadi
setiap tahunnya terutama wilayah hilir aliran sungai. Meluapnya Sungai Kusan yang
membentang di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu menyebabkan genangan-genangan banjir
di wilayah hilir. Selain masalah banjir, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru mengalami
devisit energi listrik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu
berencana membangun waduk di Sungai Kusan. Dengan dibangunnya waduk di Sungai
Kusan ini diharapkan debit banjir yang melimpah di musim hujan dapat tertampung di
waduk dan dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air baku, pengembangan irigasi,
pengendalian banjir serta sebagai pembangkit listrik (PLTA).
Terkait dengan hal tersebut di atas untuk menindaklanjuti rencana pembangunan
waduk di Sungai Kusan maka pada tahun 2016 telah dilakukan studi Feasibility Study
Pembangunan Bendungan Kab. Tanah Bumbu dan hasilnya cukup layak untuk dibangun
sehingga selanjutnya bisa dilakukan studi-studi yang menunjang pembangunan bendungan
tersebut seperti studi Detail Desain termasuk model test bangunan pelimpah dan Intake
Waterway, Studi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan, studi LARAP untuk menunjang
Sertifikasi Desain Bendungan Kusan.
Sebelum menentukan desain yang akan diterapkan pada bendungan terlebih dahulu
dilakukan survei primer. Survei Primer diperlukan untuk mendapatkan data lokal terkini
yang akan digunakan dalam perencanaan seperti peta dasar, kondisi fisik area pekerjaan
salah satunya yaitu survey sedimen di Sungai Kusan. Analisa sedimen sangan diperlukan
untuk mengetahui perubahan morfologi sungai yang berakibat merubah kondisi hidrolika
aliran seperti ketinggian muka air, kecepatan aliran, dan tegangan geser. Hidrolika aliran
berperan penting dalam proses agradasi / sedimentasi dan degradasi / erosi dasar sungai
(Manonama, 2003).
Proses erosi dan sedimentasi akan berpengaruh terhadap kestabilan konstruksi.
Memperhatikan kondisi tersebut, guna mengetahui potensi kerusakan yang diakibatkan oleh
perubahan morfologi sungai maka perlu dilakukan analisa hidrolika dan pergerakan sedimen
yang terjadi. Untuk memperhitungkan transport sedimen digunakan pemodelan dengan
HEC-RAS 4.1.0 dengan Metode Englund-Hansen dan Metode Einstein.

1.2.Batasan Masalah

Praktek Kerja Nyata (PKN) ini dilaksanakan di Jaringan Irigasi BrugPurwo Kabupaten
Lumajang dengan pembahasannya dibatasi dalam lingkup sebagai berikut:

1. Objek penelitian yaitu transportasi sedimen di Sungai Kusan Kab. Tanah Bumbu
Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Analisa yang digunakan yaitu HEC-RAS 4.1.0 dengan Metode Englund-Hansen dan
Metode Einstein.
3. Tidak membahas upaya dan bangunan pengendali sedimen.

1.3.Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Sungai Kusan
2. Bagaimana hasil analisa sedimen dengan menggunakan HEC-RAS 4.1.0
3. Membandingkan Metode Metode Englund-Hansen dan Metode Einstein.
1.4.Manfaat dan Tujuan
1. Dapat memberikan informasi tentang distribusi sedimen dasar Sungai Kusan.
2. Dapat dimanfaatkan sebagai refrensi untuk memprediksi perubahan Sungai Kusan.
3. Mengetahui besar angkutan sedimen Sungai Kusan.

Anda mungkin juga menyukai