LATAR BELAKANG
Semenjak saya masih kecil, saya bemimpi untuk pergi ke tempat tinggal para pangeran
atau putri kerajaan negeri dongeng suatu saat nanti. Jangankan saya, mungkin hampir semua anak
di dunia mempunyai mimpi yang sama untuk bisa pergi kesana suatu saat nanti. Hal itu telah
diwujudkan oleh Walt Disney, dimana ia dengan sukses mendirikan Disneyland dan mewujudkan
mimpi milyaran anak-anak di dunia. Disneyland pertama diresmikan pada 17 Juli 1955 di
California, Amerika. Semula dari taman yang kecil, sampai besar seperti sekarang dan tersebar di
beberapa Negara di dunia, yaitu di Florida-Amerika, Paris-Perancis, Tokyo-Jepang, sampai yang
berusia paling muda yakni di Hongkong-Cina. Entah kenapa, Disneyland mempunyai daya tarik
tersendiri yang membuat banyak pengunjung pergi kesana setiap harinya. Bisa sekedar melihat
istananya, mencoba berbagai wahana, menikmati berbagai macam makanan, sampai bertemu
dengan karakter Disney seperti Mickey, Minnie Mouse, Donald Duck, Goofie, dll. Menariknya,
pengunjung yang datang disini sangat beragam, mulai dari anak kecil sampai orang tua renta
sekalipun, tanpa mengenal umur. Kita akan menikmati kenangan masa lalu, jiwa muda,
menikmati tantangan dan masa depan. Disneyland didedikasikan untuk ide yang cemerlang,
mimpi dan fakta nyata yang telah membangun Amerika, dengan harapan bahwa sumber
kebahagiaan ini akan menjadi inspirasi untuk seluruh dunia.
Pada tugas komposisi dan massa kali ini, saya ingin mengangkat tema Disneyland Around
The World dan ingin menampilkan bentuk 3D dari ikon dari kelima Disneyland itu sendiri, yaitu
Istana Kerajaan Dongeng. Seperti yang kita ketahui, bangunan-bangunan Disney berbentuk istana
kerajaan yang sering kita tonton di televisi pada film-film princess disney. Bangunannya berkesan
kuno, tetapi megah, seperti menara yang berbentuk tabung dengan atap kerucut, bangunan
utamanya yang berbentuk kubus ataupun balok dengan atap segitiga. Namun di samping itu,
istana Disneyland juga menampilkan sisi elegant. Terlihat dari penggunaan warna pada bangunan
istananya, yaitu warna pastel dan cerah.
Saya mengangkat tema ini karena saya ingin membuat anak-anak atau yang melihatnya
minimal bisa membayangkan dan berimajinasi seperti apa bentuk dari bangunan istana
Disneyland itu sendiri, baik dilihat dari sisi atas, maupun samping. Namun, yang membedakan,
saya akan memakai warna-warna yang beragam dan cerah, agar setiap orang tertarik untuk
melihatnya dan menimbulkan kesan dinamis atau tidak monoton. Selain itu, saya akan membagi
istana tersebut menjadi beberapa bagian sesuai dengan bentuk dasarnya. Hal ini dimaksudkan
agar orang-orang lebih mengembangkan imajinasinya membayangkan bentuk istana tersebut
secara utuh.
TINJAUAN PUSTAKA
Komposisi adalah cara penyusunan dan pengaturan objek gambar yang digunakan sebagai
model gambar sehingga hasil gambar tampak menarik, indah, dan harmonis (serasi, selaras,
seimbang). Komposisi terdiri dari:
Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah penyusunan objek benda yang memberikan adanya kesan
keseimbangan antar bagiannya, atau tidak berat sebelah. Keseimbangan terbagi
menjadi:
Kemudian massa adalah ukuran banyaknya materi yang di kandung oleh suatu
benda. Atau, massa adalah ukuran kelembaman (kemampuan mempertahankan gerak) suatu
benda. Massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh letak. Massa benda di manapun sama. Massa
benda dan di bumi dan di bulan sama. Hal ini bisa di pahami karena massa menyatakan
banyaknya zat yang di kandung oleh suatu benda.
BAB II
PENJELASAN OBYEK
Tema Komposisi Massa saya kali ini adalah Disneyland Around The World. Bangunan
yang saya ingin tampilkan ke dalam bentuk 3D adalah Istana Negeri Dongeng. Karena banyaknya
unit bangunan di dunia nyata, yang saya aplikasikan ke dalam bentuk 3D adalah unit terpenting
atau yang paling menonjol saja dari istana tersebut. Bentuk bangunan yang saya gunakan yaitu
tabung, kerucut, balok, dan trapesium. Sedangkan warna yang saya gunakan yaitu menggunakan
warna cerah atau pastel, seperti kuning, oranye, ungu muda, merah muda, dan merah. Kemudian
bagian penampang berukuran 42x59,4 cm, menggunakan warna hijau dan biru muda sebagai
warna alas.
Gambar 1: Penampang
Dimulai dari jembatan permanen yang merupakan penghubung untuk menuju masuk ke
dalam istana. Bangunan ini merupakan gabungan dari tiga buah balok. Rinciannya yaitu 1 buah
balok besar sebagai bagian utama jembatan berukuran 13,2x11x1,5 dan 2 buah balok kecil
memanjang yang terletak diatas sebagai pagar dari jembatan tersebut yang berukuran 11x1x1.
Saya menggunakan warna ungu pada bagian utama dan warna merah pada pagar jembatan karena
saya merasa cocok jika kedua warna tersebut dipadukan dan menimbulkan keserasian. Keserasian
itu sangat penting karena bangunan ini terletak di depan. Jika orang sudah mendapat “first
impression” yang baik, maka ia akan melihat suatu karya tersebut lebih jauh dan mendetail.
Inilah yang saya cari agar orang-orang tertarik melihat karya saya.
Gambar 2: Jembatan
Kemudian empat menara yang terdiri dari perpaduan bentuk tabung dengan kerucut.
Sudah merupakan hal mendasar jika kita ingin membuat menara, pasti terdiri dari bentuk tabung
sebagai bangunan menara dan bentuk kerucut sebagai atapnya. Menara ini saya buat dengan
ukuran berbeda di barisan depan dengan belakang, yakni lebih pendek di barisan depan dan lebih
tinggi di barisan belakang. Hal ini supaya sesuai dengan aspek irama dan dengan tujuan agar
terasa enak dipandang mata. Menara di barisan depan berukuran diameter 5cm dan tinggi 12cm,
dengan kerucut berkuran diameter 7 cm dan tinggi 6 cm. Sedangkan menara di bagian belakang
berdiameter 5cm dan tinggi 14cm, dengan kerucut berdiameter 7cm dan tinggi 6cm. Kemudian
warna yang saya gunakan juga selang-seling antara barisan depan dan belakang, yakni pada
barisan depan saya menggunakan warna oranye sebagai warna tabung (bangunan menara) dan
warna kuning sebagai warna kerucut (atap), demikian sebaliknya pada barisan belakang. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan keselarasan antar bangunan. Perletakannya saya gunakan di
bagian pojok bidang “rumput” untuk menimbulkan aspek keseimbangan, yakni keseimbangan
formal. Karena seperti yang kita tahu konsep dari istana ini adalah kuno atau “vintage” maka
kesan yang harus ditimbulkan yakni tenang dan agung.
Kemudian sebuah menara tinggi yang terletak di tengah. Ini merupakan klimaks atau
pusat perhatian dari istana disneyland ini. Dimana sesuai dengan bangunan aslinya, terdapat
istana yang menjulang tinggi yang terdapat di bagian kiri bangunan. Menara ini saya buat
berdiameter 6cm dan tinggi 21 cm, sedangkan bagian kerucut berdiameter 8cm dan tinggi 10cm.
Saya menggunakan perpaduan merah pada bagian menara agar terjadi gradasi warna dengan
bangunan sebelumnya, yakni merah muda. Kemudian warna ungu pada bagian atap sama dengan
bangunan sebelumnya, untuk menimbulkan kesan soft.
Berikut adalah gambar keseluruhan dari bangunan. Foto saya sambil dengan kamera Sony
20,7 MP, sinar datang arah jam 4:
Karya ini saya buat untuk memberi bayangan kepada orang-orang, seperti apa wujud dari
istana disneyland itu sendiri. Walaupun detail bangunan sangat simpel dan jumlah bangunan tidak
sebanyak aslinya, minimal karya ini sudah memberikan bayangan seperti apa istana negeri
dongeng itu. Orang-orang hanya perlu mengembangkan imajinasinya setelah itu.
Tugas ini menuntut kita untuk belajar berimajinasi. Bukan hanya menggambar diatas
kertas dengan format 2 dimensi, tetapi kita belajar untuk mengaplikasikannya ke dalam bentuk 3
dimensi. Ini bertujuan agar imajinasi kita lebih terasah dan berpikir kritis.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Disneyland
http://id.wikipedia.org/wiki/Massa
http://meteorafis.wordpress.com/2012/06/29/massa-dan-berat/
http://najwasumargo.blogspot.com/2010/01/wawasan-seni-rupa-wawasan-seni-pada.html