Anda di halaman 1dari 2

Mitos dan takhayul seputar makanan

untuk ibu hamil


Dikompilasi dari http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/03/150326_iptek_hamil_mitos dan
http://doktersehat.com/dunia-medis-menjawab-mitos-kehamilan-jawa/

Di seluruh dunia, perempuan hamil dibanjiri informasi dan opini tentang apa yang mereka harus
santap dan tidak boleh konsumsi. Namun, informasi dan opini tersebut kerap bercampur baur
menjadi sesuatu yang membingungkan. Bagi perempuan hamil di Korea, sup rumput laut merupakan
santapan wajib. Di Afrika Selatan, perempuan hamil dari suku Zulu mengonsumsi Isihlambezo,
ramuan herbal yang terdiri dari beragam hal, mulai dari bunga sampai air seni cerpelai.
Kemudian di Indonesia, ada sejumlah kalangan yang meyakini air kelapa sangat baik bagi perempuan
hamil. Linda Geddes, ibu dua anak dan penulis buku tentang mitos kehamilan berjudul Bumpology,
menuding media sebagai pihak yang harus dipersalahkan atas kebingungan mengenai kajian
kehamilan. “Jurnalis akan menyoroti studi tentang kehamilan karena mereka tahu orang-orang
tertarik. Bahkan, studi yang belum jelas atau masih dalam tahap awal telah dipublikasikan. Lalu,
pada saat kesepakatan saintifik telah tercapai, kadang kala bisa mencapai tahunan, ceritanya sudah
usang dan membosankan untuk dibahas. Akhirnya ada begitu banyak informasi menyesatkan,” kata
Geddes. Informasi mengenai kajian saintifik kehamilan semakin menyesatkan tatkala informasi
tersebut bercampur dengan mitos dan takhayul setempat.

MITOS di Beberapa wilayah di Dunia


a. Jepang
Perempuan hamil di Jepang diberitahu bahwa makanan pedas akan membuat bayi mereka menjadi
mudah marah saat tumbuh dewasa.
b. Meksiko
Ada kepercayaan setempat bahwa perempuan hamil yang makan telur akan membuat bayi mereka
mengeluarkan bau tidak sedap.
c. Cina
Begitu banyak mitos dan takhayul mengenai santapan yang dapat berimbas kepada janin. Minum
susu, misalnya, membuat kulit bayi lebih halus. Lalu makan cumi-cumi mengakibatkan rahim
menjadi lengket.
d. Tanzania
Perempuan hamil dilarang makan daging. Pasalnya, bayi yang mereka kandung akan mengadaptasi
perilaku hewan yang disantap sang ibu.
e. Di Indonesia.
Mitos tidak boleh membunuh hewan
Jika istri tengah hamil, maka suami yang membunuh hewan dimitoskan bahwa anak yang nanti lahir
akan berwujud sama dengan hewan yang dibunuh oleh suami. Menurut medis, membunuh hewan
yang sebenarnya tidak menganggu keselamatan memang dapat meninggalkan efek psikologis buruk.
Bagaimanapun membunuh hewan yang tidak membahayakan adalah tindakan yang tidak
dibenarkan.
Ibu hamil tidak boleh membenci orang lain
Wanita hamil yang membenci seseorang dengan berlebihan dimitoskan dapat membuat Si bayi mirip
dengan orang yang dibenci. Walaupun cenderung tidak masuk akal, mitos tersebut dapat menjaga
wanita hamil dari tekanan batin yang secara psikologi dapat membuat wanita hamil merasa tersakiti.
Dilarang minum es
Minum es saat hamil dimitoskan dapat membuat wanita hamil kesulitan saat proses melahirkan
lantaran bayi dalam kandungan cenderung membesar. Sementara menurut dokter, mengkonsumsi
es tidak dilarang asalkan tidak dalam porsi yang terlalu banyak. Terlalu banyak mengkonsumsi es
dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada wanita hamil karena ulu hati terasa lebih sesak.
Dilarang makan ikan
Makan ikan pada saat hamil dimitoskan dapat membuat bayi berbau amis pada saat lahir.
Ngidam
Ngidam harus dituruti. Jika ngidam tidak dituruti, dimitoskan bahwa anaknya kelak akan sering
ngiler. Secara medis, ngidam tidak dialami oleh wanita hamil saja, tapi pria pun bisa mengalami
ngidam.
Mitos-mitos tersebut beredar di semua negara di dunia karena perempuan hamil cenderung
meyakini nasihat orang yang mereka percayai, kata Profesor Carol Lummi-Keefe, editor Handbook of
Pregnancy and Nutrition. “Apapun informasi yang diberikan para pakar, mereka (para perempuan
hamil) tidak mengenal kami. Jadi, mereka menguji apa yang mereka dengar dan apa yang dikatakan
ibu atau mertua mereka,” kata Lummi-Keefe.

Anda mungkin juga menyukai