Di seluruh dunia, perempuan hamil dibanjiri informasi dan opini tentang apa yang mereka harus
santap dan tidak boleh konsumsi. Namun, informasi dan opini tersebut kerap bercampur baur
menjadi sesuatu yang membingungkan. Bagi perempuan hamil di Korea, sup rumput laut merupakan
santapan wajib. Di Afrika Selatan, perempuan hamil dari suku Zulu mengonsumsi Isihlambezo,
ramuan herbal yang terdiri dari beragam hal, mulai dari bunga sampai air seni cerpelai.
Kemudian di Indonesia, ada sejumlah kalangan yang meyakini air kelapa sangat baik bagi perempuan
hamil. Linda Geddes, ibu dua anak dan penulis buku tentang mitos kehamilan berjudul Bumpology,
menuding media sebagai pihak yang harus dipersalahkan atas kebingungan mengenai kajian
kehamilan. “Jurnalis akan menyoroti studi tentang kehamilan karena mereka tahu orang-orang
tertarik. Bahkan, studi yang belum jelas atau masih dalam tahap awal telah dipublikasikan. Lalu,
pada saat kesepakatan saintifik telah tercapai, kadang kala bisa mencapai tahunan, ceritanya sudah
usang dan membosankan untuk dibahas. Akhirnya ada begitu banyak informasi menyesatkan,” kata
Geddes. Informasi mengenai kajian saintifik kehamilan semakin menyesatkan tatkala informasi
tersebut bercampur dengan mitos dan takhayul setempat.