Anda di halaman 1dari 7

I.

Identitas Umum
Nama : Ny. M
No. Rekam Medis : 00.09.69.68
Tanggal Masuk : 12 Januari 2018
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Usia : 70 tahun 4 bulan 1 hari
Alamat : Air Gegas
Agama : Islam
Suku : Melayu

II. Subjektif
Os tiba di IGD RS Bhakti Wara pukul 00.15 WIB dengan anaknya dengan keluhan
penurunan kesadaran. Sebelumnya os mengeluh pusing (+) sejak 4 hari yang lalu yang
semakin lama semakin berat dan tidak kunjung membaik. Sebelumnya os muntah 1x. Demam
(-), Mual (-), Muntah (+), Batuk (-), BAB cair (-). Tangan dan kaki lemas, bibir pelo ke
kanan.
Anak Os mengatakan os tiba-tiba lemas sewaktu menonton tv setelah makan malam
sekitar pukul 21.00. Pasien sudah pernah berobat di puskesmas 2 hari sebelumnya dan diberi
obat paracetamol 500mg, namun tidak ada berkurang dengan pemeriksaan TD 160/110 dan
diberi obat amlodipin 5 mg, captopril 25 mg namun os merasa keluhan sering muncul lagi
ketika obat tidak diminumkan.

Riwayat Penyakit Terdahulu


Tekanan darah tinggi : (+)
Penyakit tiroid : (-)
Kencing manis : (+)
Penyakit Ginjal : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : disangkal
Trauma : disangkal
Gastritis : (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tekanan darah tinggi : (+)
Penyakit tiroid : disangkal
Kencing manis : disangkal
Asma : disangkal
Alergi : disangkal

Riwayat Kebiasaan
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan : disangkal
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat konsumsi alkohol : disangkal
Riwayat sedentary life style : disangkal

III. Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : GCS E2M5V2
Kesadaran : Sopor
Tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 84x/menit (teratur, kuat dan penuh)
Laju napas : 24x/menit
Suhu : 37,2° C
SpO2 : 97%

Status Generalisata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/- , Refleks cahaya +/+
Mulut : Mukosa oral basah
Leher : Thyroid normal
Thorax :
Jantung : Bunyi jantung I & II reguler, murmur (-),gallop (-)
Paru : Gerak nafas simetris, nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen :
Inspeksi : Datar, tidak tampak ada kelainan
Auskultasi : Bising usus (+) 4-5x/menit
Palpasi : Supel, tegang (-), nyeri tekan epigastrium (+), defans (-)
Perkusi : Timpani
Extremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-) ,
Babinsky (+) dextra , Kesan Hemiparase dextra

Pemeriksaan Penunjang
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
Hemoglobin 14,3 g/dl 12 – 16
Hematokrit 40,9 % 37 – 47
Eritrosit 4,63 Juta/µL 4,2 – 5,4
Leukosit 11,82 /µL 5 –10 ribu
Trombosit 325.000 /µL 150 – 350 ribu
GDS 120

Elektrokardiogram

Interpretasi :
 Normal Synus Rythm
 Heart Rate : 84x/menit

IV. Assesment
Susp. Stroke Hemoragic
V. Plan

TEORI KASUS
Faktor Predisposisi
Non modifiable risk factors :  Perempuan umur 70 tahun
 Umur 45 - 64  Memiliki Riwayat keluarga
 Jenis kelamin pria > perempuan  Hipertensi tidak terkontrol
 Riwayat Keluarga  Bukan penderita DM atau Kelainan
Jantung
Modifiable risk factors :  Tidak merokok,mengonsumsi alkohol
 Hipertensi tidak terkontrol dan tidak mengonsumsi lemak jenuh
 Diabetes melitus dan garam berlebih
 Merokok  Tidak Obesitas
 Kelainan jantung
 Alkohol
 Obesitas
 Konsumsi garam, konsumsi lemak
jenuh atau dislipidemia berlebih
Manifestasi Klinis
 Penurunan Kesadaran  Penurunan Kesadaran
 Pusing/sakit kepala hebat  Sakit kepala hebat sebelumnya
 Muntah atau bisa tidak  Muntah
 Diplopia  Bibir Pelo
 Bibir Pelo  Kesan hemiparase
 Kesan Hemiparase
Laboratorium& Penunjang Lain
 EKG : Bisa Normal bisa terdapat  EKG normal
kelainan jantung, atau biasa ada  Laboratorium terjadi peningkatan
infark pada SNH leukosit
 Laboratorium (kimia darah, fungsi  Pemeriksaan kimia darah, fungsi ginjal,
ginjal, hematologi, faal hemostasis, hematologi, faal hemostasis, analisa gas
kadar gula darah, analisis urin, darah, dan elektrolit tidak dilakukan
analisa gas darah, dan elektrolit)  CT Scan tidak dilakukan
 Bila perlu pada kecurigaan
perdarahan subaraknoid, lakukan
punksi lumbal untuk pemeriksaan
cairan serebrospinal
 Pemeriksaan radiologi CT Scan bisa
terdapat lesi hiperdens atau tidak
Tatalaksana
 Terapi Umum: -02 2-4 l/i/kanul
a. Stabilisasi Jalan Napas dan
-Pasang NGT
Pernapasan
b. Pemberian oksigen dianjurkan -Pasang Kateter
pada keadaan dengan saturasi
-Posisikan pasien untuk menghindari TIK
oksigen < 95%
c. Perbaiki jalan nafas termasuk -IVFD RL 20 gtt/i/makro
pemasangan pipa orofaring pada
-Inj. Ranitidin 1 amp/12j
pasien yang tidak sadar. Berikan
bantuan ventilasi pada pasien yang -Inj. Citicolin 1amp/12j
mengalami penurunan kesadaran
-Inj. Ondansentron 1amp/12j
atau disfungsi bulbar dengan
gangguan jalan napas Inj. Cefotaxim 1amp/12j
d. Stabilisasi Hemodinamik, berikan
-Inj. Asam Traneksamat 4x1
cairan kristaloid atau koloid
intravena (hindari pernberian cairan -Aminofluid 500 15 tpm
hipotonik seperti glukosa). Bila
tekanan darah sistolik <120 mmHg
dan cairan sudah mencukupi, maka
obat-obat vasopressor dapat
diberikan secara titrasi seperti
dopamin dosis sedang/ tinggi,
norepinefrin atau epinefrin dengan
target tekanan darah sistolik berkisar
140 mmHg.
e. Pemantauan jantung (cardiac
monitoring) harus dilakukan selama
24 jam pertama setelah serangan
stroke iskernik. Bila terdapat adanya
penyakit jantung kongestif, segera
atasi (konsultasi Kardiologi).
f. Pengendalian Peninggian Tekanan
Intrakranial (TIK). Sasaran terapi
adalah TIK kurang dari 20 mmHg
dan CPP >70 mmHg.
penatalaksanaan penderita dengan
peningkatan tekanan intrakranial
meliputi :
i. Tinggikan posisi kepala 200 - 300
ii. Posisi pasien hendaklah
menghindari tekanan vena jugular
iii. Hindari pemberian cairan glukosa
atau cairan hipotonik
iv. Hindari hipertermia
v. Jaga normovolernia
vi. Osmoterapi atas indikasi:
 Manitol 0.25 - 0.50 gr/kgBB, selama
>20 menit, diulangi setiap 4 - 6 jam
dengan target ≤ 310 mOsrn/L.
Osmolalitas sebaiknya diperiksa 2
kali dalam sehari selama pemberian
osmoterapi.
 Kalau perlu, berikan furosemide
dengan dosis inisial 1 mg/kgBB i.v.
vii. Intubasi untuk menjaga
normoventilasi (pCO2 35 - 40
mmHg). Hiperventilasi mungkin
diperlukan bila akan dilakukan
tindakan operatif.
viii. Paralisis neuromuskular yang
dikombinasi dengan sedasi yang
adekuat dapat mengurangi naiknya
TIK dengan cara mengurangi
naiknya tekanan intratorakal dan
tekanan vena akibat batuk, suction,
bucking ventilator. Agen
nondepolarized seperti vencuronium
atau pancuronium yang sedikit
berefek pada histamine dan blok
pada ganglion lebih baik digunakan
ix. Drainase ventricular dianjurkan
pada hidrosefalus akut akibat stroke
iskemik serebelar
x. Tindakan bedah dekompresif pada
keadaan iskemik sereberal yang
menimbulkan efek masa, merupakan
tindakan yang dapat menyelamatkan
nyawa dan memberikan hasil yang
baik.

Follow up :
Tanggal / Jam TD (mmHg) Terapi
12 Januari 2018 140/90 -02 2-4 l/i/kanul
01.00 WIB -Pasang NGT
-Pasang Kateter
-IVFD RL 20 gtt/i/makro
-Inj. Ranitidin 1 amp/12j
-Inj. Citicolin 1amp/12j
-Inj. Ondansentron 1amp/12j
Inj. Cefotaxim 1amp/12j
10.00 WIB 140/100 -02 2-4 l/i/kanul
-Pasang NGT
-Pasang Kateter
-IVFD RL 20 gtt/i/makro
-Inj. Ranitidin 1 amp/12j
-Inj. Citicolin 1amp/12j
-Inj. Ondansentron 1amp/12j
Inj. Cefotaxim 1amp/12j
-Inj. Asam Traneksamat 4x1
-Aminofluid 500 15 tpm
13.00 WIB TD : 160/100 -Menolak CT scan
18.00 WIB TD : 200/100 -Paracetamol drip 500mg
T : 38,6 OC -IVFD Nifedipin 1amp dalam
100cc NaCL 10tpm makro

20.00 WIB Nadi tidak teraba, Pupil dilatasi (+)


maksimal, EKG asistole

Anda mungkin juga menyukai