Sop Pemeriksaan Katarak
Sop Pemeriksaan Katarak
1/4
Apakah ada riwayat trauma atau riwayat
penyakit lain ? (Untuk mengetahui jenis
Katarak)
2) PEMERIKSAAN
a) Pemeriksaan Fisik
Pada saat pertama kali bertemu dengan pasien , kita melihat dan
menilai keadaan umum pasien, apakah pasien kelihatan sakit,
lemah, pucat, atau tampak sehat, dan bagaimana pasien datang
apakah bisa berjalan sendiri atau dibantu keluarga untuk menilai
fungsi penglihatan.
Melihat keadaan mata pasien, apakah mata tampak merah,
adanya secret/kotoran, sembab, ada benjolan apa tidak, lensa
mata keruh apa tidak, apakah pada sklera tampak bersih,warna
konjungtiva,dan apakah tampak tanda-tanda abnormal di
bandingkan mata sehat.
Perhatikan :
Lensa Perhatikan kejenihannya. Normal jernih, kalau keruh
suspek katarak.
Cairan mata ( Normal, bertambah, berkurang) Untuk
menentukan stadium katarak
Iris (Normal atau terdorong, tremulans ) Untuk menentukan
stadium katarak
Bilik mata depan ( Normal, dangkal ) Untuk menentukan stadium
katarak
Sudut bilik mata ( Normal, sempit, terbuka ) Untuk menentukan
stadium katarak
b) Pemeriksaan fungsi Penglihatan
Lakukan pemeriksaan visus sesuai SOP pemeriksaan mata.
Dikatakan katarak apabila hasil visus 1/
c) Pemeriksaan Stadium Katarak
Lakukan Pemeriksaan selanjutnya apabila ada indikasi
katarak, yaitu :
Dari anamnesa diketahui adanya penurunan fungsi
penglihatan ( mata buram ,redup, berkabut termasuk saat
siang hari, diplobia, peka terhadap sinar, dll)
Dari pemeriksaan Inspeksi ditemukan kekeruhan lensa
Dari pemeriksaan Visus diperoleh adanya penurunan
ketajaman penglihatan bukan karena kelainan refraksi
Pada pemeriksaan lensa mata terlihat keruh
2/4
) ; katarak imatur: lensa masih kecil,terdapat bayangan
iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh
terhadap pupil, shadow test (+)
3) PENEGAKAN DIAGNOSA
Dari Anamnesa dan Pemeriksaan dapat ditegakan Diagnosa
Katarak sesuai dengan jenis dan stadium Katarak
A. Menurut Jenisnya :
Katarak Kongenital apabila kekeruhan lensa mata timbul
pada saat pembentukan lensa, Sudah terdapat pada saat
bayi baru lahir
Katarak Senile apabila keluhan lensa yang terdapat pada
usia diatas 50 tahun
Katarak Juvenile apabila mulai terbentuknya saat usia
kurang dari 9 tahun dan lebih dari 3 bulan biasanya
merupakan lanjutan katarak kongenital
Katarak komplikata apabila Katarak terjadi akibat komplikasi
dari penyakit lain seperti penyakit sistemik, dan trauma
B. Menurut Stadiumnya :
Stadium insipien Dimana mulai timbul katarak akibat
proses degenerasi lensa
Stadium imatur Lensa yang degeneratif mulai menyerap
cairan mata ke dalam lensa sehingga lensa menjadi
cembung
Stadium matur merupakan proses degenerasi lanjut lensa
, terjadi kekeruhan seluruh lensa
Stadium hipermatur terjadi proses degenerasi lanjut lensa
dan korteks lensa dapat mencair sehingga nucleus lensa
tenggelam dalam korteks lensa ( katarak Morgagni)
PERBEDAAN KARAKTERISTIK KATARAK UNTUK MENEGAKAN
DIAGNOSA SESUAI HASIL PEMERIKSAAN
INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATU
R
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
mata
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow test (-) (+) (-) +/-
Visus (+) < << <<<
Penyulit (-) Glaukoma (-) Uveitis+
Glaukoma
4) PENATALAKSANAAN
Setelah ditegakan diagnosa Katarak maka lakukan rujukan ke
pelayanan kesehatan rujukan / Rumah Sakit sesuai SOP untuk
penanganan lebih lanjut.
5) KONSELING
Sarankan pada penderita rutin kontrol ke Rumah Sakit atau
dokter spesialis mata untuk melakukan pengecekan retina
serta ketajaman visual secara berkala.
Sarankan kepada penderita untuk selalu menggunakan
sunglass saat beraktivitas diluar ruangan, hindari paparan
sinar matahari langsung, dan cahaya yang terlalu terang.
3/4
Sarankan kepada penderita untuk tidak merokok serta jangan
mengkonsumsi minuman beralkohol.
Anjurkan penderita makan makanan bergizi yang
mengandung vitamin A, C, E, dan protein seperti buah dan
sayur berwarna terang, beras merah, kacang-kacangan,
sereal, minyak canola serta ikan.
Hindari makanan yang terlalu banyak mengandung lemak
dan garam.
4/4