Anda di halaman 1dari 56

BAB III

METODOLOGI

Perancangan Kantor Sewa Kuala Namu menggunakan beberapa pendekatan


dan metodologi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi,
seperti studi literatur, studi banding, dan survei lapangan.

Tahap Persiapan

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Analisa

Desain

Diagram 3.1 Alur Metodologi


Sumber: Pengelolaan Data Primer

2.6 Tahap Persiapan


Tahap persiapan yaitu rangkaian kegiatan yang akan dilakukan
sebelum memulai pengumpulan data. Kegiatan tahapan persiapan yaitu:
a. Studi pustaka
b. Penentuan kebutuhan data
c. Survei pada instansi yang terkait
d. Perencanaan jadwal pembuatan desain

43

Universitas Sumatera Utara


2.7 Pengumpulan Data
Data dibagi menjadi 2 jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
Tabel 3.1 Pengumpulan Data

No. Jenis Data Metodologi


1  Data lokasi perancangan Survei dan literatur
 Regulasi lokasi perancangan Literatur
Data Primer  Analisa perancangan Survei
 Data fungsi bangunan yang Survei dan literatur
akan dirancang
2  Studi banding fungsi Survei dan literatur
bangunan sejenis
Data Sekunder  Studi banding tema sejenis Survei dan literatur
 Studi banding kawasan Literatur
sejenis

Sumber: Pengolahan data primer

Penjabaran metode pengumpulan data yaitu:


a) Studi Literatur
Studi literatur berisi tentang sumber pustaka atau teori yang
berkaitan dengan judul dan tema untuk digunakan sebagai bahan
literatur yang memperkuat fakta secara ilmiah. Studi literatur yang
dilakukan yaitu:
 Kantor sewa secara umum
 Kantor sewa di area aerotropolis
 Peraturan pada kantor sewa
 Mencari data-data dan peraturan mengenai Kawasan Kuala
Namu dan Kecamatan Beringin dari instansi yang terkait.

Studi literatur dicari dari buku, jurnal, laporan penelitian,


artikel, situs internet, dan instansi yang terkait. Studi literatur
bertujuan untuk memperkuat permasalahan sebagai landasan teori
dan perumusan masalah dalam melakukan studi dan desain.

44

Universitas Sumatera Utara


b) Studi Banding
Studi banding yang dilakukan yaitu studi banding terhadap proyek
dan tema sejenis untuk memperoleh data-data dengan fungsi bangunan
kantor sewa, seperti program ruang, aktivitas, sirkulasi, serta tema
bangunan.
c) Survei Lapangan
Survei lapangan dilakukan di Jalan Bakaran Batu,
Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang yang merupakan
kawasan yang didominasi oleh persawahan, lahan kosong, dan
permukiman. Survei lapangan dilakukan pada lokasi yang dipilih
untuk mengetahui kondisi lahan, iklim, luas lahan, dan mencari
potensi pada lahan yang dianalisa.
2.8 Analisa
Analisa dan pengolahan data dilakukan berdasarkan data yang
diperlukan, kemudian diklasifikasikan sesuai dengan identifikasi tujuan
permasalahan, sehingga analisa menjadi efektif.
Tabel 3.2 Analisa
No. Jenis Analisa Keterangan
1  Lokasi, kondisi, & potensi lahan
 Regulasi
 Tata guna lahan
 Sirkulasi & pencapaian
Kondisi tapak & lingkungan  Iklim dan vegetasi
 View
 Sarana & prasarana
 Orientasi
 Kebisingan
2  Skema kegiatan
 Kebutuhan ruang
Fungsional  Ruang
 Suasana ruang
 Bentuk
3  Struktur dan konstruksi
Teknologi  Utilitas
 Tata lingkungan
4 Penerapan tema  Deskripsi tema yang digunakan
Sumber: Pengolahan data primer

45

Universitas Sumatera Utara


2.9 Desain
Setelah dilakukan tahap persiapan, pengumpulan data, dan analisa,
dilanjutkan dengan tahap mendesain agar dapat diketahui kendala
perancangan dan cara mengatasinya. Dengan adanya tahap metodologi
perancangan, desain yang dihasilkan akan sesuai dengan kebutuhan dan
besaran ruang, fungsi bangunan, dan program ruang.

46

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa Kondisi Tapak Dan Lingkungan


4.1.1 Analisa Lokasi, Kondisi dan Potensi Lahan
Lokasi perancangan Kantor Sewa Kuala Namu terletak di Jl. Bakaran
Batu, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang yang merupakan wilayah
Mebidangro. Lokasi ini dianggap berpotensi karena salah satu fungsi peruntukan
lahan sebagai daerah pengolahan perdagangan dan jasa.

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Beringin


Sumber: wikimapia.org

47

Universitas Sumatera Utara


Batas-batas lokasi perancangan:
Sebelah Timur : Jalan Bakaran Batu
Sebelah Selatan : RS Patar Asih
Sebelah Barat : Lahan Kosong
Sebelah Utara : Persawahan

1. 4.

RS Patar Asih Rumah Tinggal


2. 5.

Persawahan Lahan Kosong


3. 6.

Ruko Kantor Polsek Beringin

Gambar 4.2 Peta Lokasi Perancangan


Sumber: Pengolahan Data Primer

48

Universitas Sumatera Utara


4.1.2 Regulasi

Regulasi yang dibahas pada Kecamatan Beringin yaitu mengenai RUTRK


yang menjadi peraturan dasar pada perancangan Kantor Sewa Kuala Namu.
RUTRK Tahun 2007-2027 mengatur ketinggian maksimal bangunan sebesar 28,5
m, Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 50%, Koefisien Luas Bangunan
(KLB) adalah 8, dan Garis Sempadan Bangunan (GSB) Jalan Bakaran Batu
sebesar 5 meter. Sebagian besar fungsi lahan di Kecamatan Beringin sebagai area
permukiman dengan kepadatan penduduk 1104/km2.
Luas lahan : 29000 m2
KDB : 40% x 29000 = 11600 m2
KLB : 8 x luas lahan = 8 x 29000 = 232000 m2

KETERANGAN
GSB Depan : 5 Meter
GSB Kanan : 3 Meter
GSB Kiri : 2 Meter
GSB Belakang : 2
Meter

Gambar 4.3 GSB Lokasi Perancangan


Sumber: RDTR Kuala Namu dan sekitarnya

4.1.3 Analisa Tata Guna Lahan

Bangunan di sekitar lokasi perancangan didominasi oleh area permukiman


dan persawahan. Selain area permukiman dan persawahan, terdapat bangunan
komersil seperti ruko. Dengan adanya ruko di sepanjang jalan Bakaran Batu,
maka kawasan komersil di sekitar lokasi perancangan cukup tinggi. Sehingga
penambahan bangunan komersil seperti Kantor Sewa Kuala Namu akan
meningkatkan area komersil di kawasan tersebut.

49

Universitas Sumatera Utara


Keterangan:
: Permukiman
: Komersil
: Rumah Sakit
: Fasosum

Gambar 4.4 Peta Tata Guna Lahan


Sumber: Pengolahan Data Primer

4.1.4 Analisa Sirkulasi dan Pencapaian


Sirkulasi di kawasan perancangan adalah sirkulasi dua arah. Lebar jalan
Bakaran Batu sebesar 8 meter. Jalan Bakaran Batu merupakan jalan arteri
sekunder. Kepadatan kendaraan di Jalan Bakaran Batu tergolong sedang, sehingga
polusi suara maupun udara di lokasi perancangan sangat rendah.

Gambar 4.5 Peta Sirkulasi


Sumber: Pengolahan Data Primer

50

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.6 Peta Pencapaian
Sumber: Pengolahan Data Primer

Lokasi dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi


maupun kendaraan umum seperti taksi, ojek, dan becak. Jalan utama
lokasi perancangan adalah Jalan Bakaran Batu. Lokasi perancangan dapat
dicapai dari Bandara Kuala Namu yang berjarak 6,6 km dari tapak, dan
dari Lubuk Pakam, Tanjung Morawa, Medan, dll. Sehingga lokasi
perancangan sangat berpotensi untuk dibangun kantor sewa.
Di lokasi perancangan tidak terdapat pedestrian untuk pejalan kaki,
sehingga diperlukannya perencanaan pedestrian di pinggir Jalan Bakaran
Batu.

Gambar 4.7 Jalan Bakaran Batu


Sumber: Dokumentasi Pribadi

51

Universitas Sumatera Utara


4.1.5 Analisa Iklim dan Vegetasi

Pada lokasi perancangan memiliki 2 iklim, yaitu musim hujan di Bulan


Nopember-Juni dan musim kemarau di Bulan Juni-Oktober. Arah angin berasal
dari arah Tenggara menuju ke arah Barat Laut. Suhu rata-rata tahunan adalah
26.8ºC. Bulan terkering/terpanas adalah bulan Maret dengan curah hujan 86 mm.
Bulan dengan curah hujan yang besar adalah bulan Oktober dengan rata-rata 278
mm. Suhu terhangat sepanjang tahun yaitu pada bulan Mei dengan suhu rata-rata
27.5ºC. Pada bulan Desember, suhu rata-rata adalah 26.1ºC. Ini adalah suhu rata-
rata terendah sepanjang tahun. Perbedaan dalam presipitasi antara bulan terpanas
dan bulan dengan curah hujan tinggi adalah 192 mm.

Gambar 4.8 Tabel iklim


Sumber: id.climate.org

52

Universitas Sumatera Utara


Matahari terbit dari depan site dan terbenam ke belakang site, sehingga
bagian yang banyak terkena panas matahari adalah bagian belakang site. Bagian
depan tapak berpotensi untuk menjadi fasad depan bangunan karena tidak terlalu
panas dan mendapatkan cahaya matahari, dan bagian belakang bangunan akan di
desain untuk ruang yang intensitas aktivitas rendah.

Vegetasi yang terdapat di tapak perancangan yaitu di depan dan samping


tapak terdapat pohon, sedangkan tapak dipenuhi dengan rumput liar. Sehingga
pohon-pohon yang ada di tapak dapat berfungsi sebagai buffer polusi udara dan
kebisingan.

Gambar 4.9 Peta Iklim dan Vegetasi


Sumber: Pengolahan Data Primer

4.1.6 Analisa View


 View ke luar
View ke luar tapak merupakan area persawahan, ruko, rumah
warga, serta lahan kosong. Potensi dari view ini adalah dengan adanya
persawahan, memberikan efek nyaman, tenang, dan asri sehingga para
pengguna kantor sewa akan nyaman bekerja.

53

Universitas Sumatera Utara


Keterangan gambar:
1. 4.

2. 5.

3. 6.

Gambar 4.10 Peta View ke Luar


Sumber: Pengolahan Data Primer dan Dokumentasi Pribadi

54

Universitas Sumatera Utara


 View ke dalam
View ke dalam tapak memperlihatkan lahan kosong dengan
pepohonan dan rumput liar yang dilihat dari beberapa sisi.

Keterangan gambar:
1. 4.

2. 5.

3.

Gambar 4.11 Peta View ke Dalam


Sumber: Pengolahan Data Primer dan Dokumentasi Pribadi

55

Universitas Sumatera Utara


4.1.7 Analisa Sarana dan Prasarana

Sarana yang terdapat pada kawasan perancangan yaitu sebagai berikut:


1. Pendidikan
Terdapat 1 TK, 1 SD, 1 SMP, dan 1 SMA yang berada di Kecamatan
Beringin.
2. Kesehatan
Hanya terdapat 1 rumah sakit di Kecamatan Beringin, yaitu RS Patar Asih.

Gambar 4.12 Rumah Sakit Patar Asih


Sumber: Dokumentasi Pribadi

3. Bangunan peribadatan
Terdapat 1 mesjid dan tidak ada gereja di Kecamatan Beringin.
Prasarana yang terdapat pada kawasan perancangan yaitu sebagai berikut:
1. Fasilitas drainase
Terdapat fasilitas drainase/saluran air kotor di sebelah kanan dan kiri jalan
Bakaran Batu, sehingga fasilitas riol kota kantor sewa terpenuhi.

Gambar 4.13 Fasilitas Drainase


Sumber: Dokumentasi Pribadi

2. Fasilitas listrik
Terdapat tiang listrik di lokasi perancangan dengan jarak masing-masing
tiang listrik adalah 50 meter. Tiang listrik berada di depan dan samping

56

Universitas Sumatera Utara


tapak. Sehingga kebutuhan listrik dari kantor sewa yang direncanakan
akan terpenuhi.

Gambar 4.14 Fasilitas listrik


Sumber: Dokumentasi Pribadi

3. Fasilitas Telepon
Terdapat tiang telepon di lokasi perancangan, sehingga
fasilitas untuk berkomunikasi dengan menggunakan telepon dapat
dilakukan.

Gambar 4.15 Fasilitas Telepon


Sumber: Dokumentasi Pribadi
4. Fasilitas Lampu Jalan
Terdapat lampu jalan di jalan Bakaran Batu sebagai
penerang jalan pada saat malam hari.

Gambar 4.16 Fasilitas Lampu Jalan


Sumber: Dokumentasi Pribadi

57

Universitas Sumatera Utara


4.1.8 Analisa Orientasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi bangunan adalah pencapaian


bangunan. terdapat 2 orientasi bangunan karena terdapat 2 jalan umum di depan
dan samping tapak. Entrance utama direncanakan menghadap jalan utama yaitu
Jalan Bakaran Batu agar orang yang melewati Jalan Bakaran Batu dapat melihat
langsung entrance utama dan akses masuk ke bangunan Kantor Sewa Kuala
Namu lebih mudah.

Keterangan:
: Entrance Utama
: Entrance Samping

Gambar 4.17 Orientasi Bangunan


Sumber: Pengolahan Data Primer

4.1.9 Analisa Kebisingan

Sumber kebisingan pada lokasi perancangan berasal dari kendaraan yang


melewati jalan Bakaran Batu dan dari aktivitas penduduk sekitar. Lokasi
perancangan berada dekat dengan Bandara Internasional Kuala Namu. Jarak
lokasi dengan bandara adalah 6.6 km, sehingga suara pesawat yang berasal dari
bandara tidak menjadi sumber kebisingan.

58

Universitas Sumatera Utara


Keterangan:
: Tingkat kebisingan tinggi
: Tingkat kebisingan rendah

Gambar 4.18 Peta Analisa Kebisingan


Sumber: Pengolahan Data Primer

4.2 Analisa Fungsional


4.2.1 Analisa Skema Kegiatan
Analisa skema kegiatan kantor sewa adalah sebagai berikut:
a. Alur kegiatan penyewa

KENDARAAN DROP OFF

PARKIR
MASUK/
KELUAR

PEJALAN PEDESTRIAN
KAKI

LOBBY

KANTOR  BEKERJA
SEWA  RAPAT
 ISTIRAHAT
 MAKAN
Diagram 4.1 Alur kegiatan penyewa
Sumber: Pengolahan Data Primer

59

Universitas Sumatera Utara


b. Alur kegiatan pengelola

KENDARAAN DROP OFF

PARKIR
MASUK/
KELUAR

PEJALAN PEDESTRIAN
KAKI
LOBBY
 BEKERJA
 RAPAT
RUANG  ISTIRAHAT
KERJA  MAKAN

Diagram 4.2 Alur kegiatan pengelola


Sumber: Pengolahan Data Primer

c. Alur kegiatan pengunjung

KENDARAAN DROP OFF

MASUK/ PARKIR
KELUAR

PEJALAN PEDESTRIAN
KAKI
LOBBY  CAFETARIA
 ATK
 ATM CENTER
KANTOR  WORKSHOP
SEWA

 BISNIS
 RAPAT

Diagram 4.3 Alur kegiatan pengunjung


Sumber: Pengolahan Data Primer

60

Universitas Sumatera Utara


4.2.2 Analisa Kebutuhan Ruang
Analisa kebutuhan ruang pada kantor sewa adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Program Ruang

A. KANTOR PENGELOLA
Standar Kapa- Total
No Nama Ruang Zoning Sumber Unit
m2/orang sitas (m2)
1 Lobi/resepsionis Publik 0.9 NAD 20 1 18
2 Ruang Tunggu Publik 0.7 NAD 20 1 14
Ruang G.
3 Privat 16 DM 1 1 16
Manajer
Ruang
4 Privat 6.7 NAD 1 1 7
Sekretaris
R. Administrasi
5 Privat 3.7 DM 7 1 25.9
& Pemasaran
7 Ruang Pegawai Privat 3.7 DM 12 1 44.4
8 Ruang Arsip Privat 8 NAD - 1 24
9 Ruang Rapat Privat 2 NAD 20 1 40
10 Loker Pegawai Servis 15 NAD - 1 15
11 Ruang Istirahat Servis 2 NAD 12 1 24
12 Pantry Servis 8 NAD - 1 8
13 Toilet Servis 3 NAD 12 1 36
14 Ruang Satpam Servis 1 TS 4 1 4
15 House keeping Servis 0.7 NAD 20 1 14
Sub total 290.3

B. KANTOR SEWA
No Nama Ruang Zoning Standar Sumber Kapa- Unit Total
m2/orang sitas (m2)
1 Unit A 245 m2 Publik 3.7 DM 67 2 490
2 Unit B 265 m2 Publik 3.7 DM 72 1 265
3 Unit C 230 m2 Publik 3.7 DM 62 12 2760
4 Unit D 235 m2 Publik 3.7 DM 63 1 235
5 Unit E 310 m2 Publik 3.7 DM 84 10 3100
6 Unit F 330 m2 Publik 3.7 DM 90 3 990
7 Unit G 280 m2 Publik 3.7 DM 75 5 1400
8 Unit H 340 m2 Publik 3.7 DM 92 3 1020
9 Unit I 80 m2 Publik 3.7 DM 22 46 3680
10 Unit J 325 m2 Publik 3.7 DM 87 4 1300
11 Unit K 370 m2 Publik 3.7 DM 100 4 1480
Sub total 16720

61

Universitas Sumatera Utara


C. FASILITAS PENDUKUNG
No Nama Zoning Standar Sumber Kapasitas Unit Total
Ruang 2
m /orang (m2)
1 Workshop Publik 2 Analisa 225 19 4390
2 Cafetaria Publik 2 NAD 30 2 120
3 ATK Publik 1.8 - 2.15 NAD 10 1 20
ATM
4 Publik 1 NAD 9 1 9
Center
5 Mushola Publik 0.96 NAD 40 2 76.8
Sub total 4615.8

D. RUANG SERVIS
No Nama Zoning Standar Sumber Kapasitas Unit Total
Ruang m2/orang (m2)
1 Toilet Servis 3 NAD 8 5 120
Loading
2 Servis 30 m2/unit NAD - 2 60
Dock
General
3 Servis 40 m2/unit NAD - 4 160
Storage
Sub total 340

E. SIRKULASI VERTIKAL
Nama Standar Total
No Zoning Sumber Kapasitas Unit
Ruang m2/orang (m2)
Lift
1 Servis - SBT 8 4 15.2
Penumpang
2 Lift Barang Servis 2000 kg SBT 2000 kg 4 16
Lift
3 Servis 0.5 Analisa 5 4 10
Kebakaran
Tangga
4 Servis 0.6 SBT 2 4 43.68
Kebakaran
Sub total 84.88

62

Universitas Sumatera Utara


F. PARKIR
Nama Standar Total
No Zoning Sumber Kapasitas Unit
Ruang m2/orang (m2)
Mobil:1/
SBT - 120 1500
Kantor 100
1 Servis
sewa Motor:1/
SBT - 160 320
25
Mobil:1/
SBT - 4 50
Kantor 100
2 Servis
pengelola Motor:1/
SBT - 16 32
25
Sub total 1902
Keterangan:
NAD : Neufert Architect’s Data
TS: Time Saver Standards for Building Types
DM : Dimension Matrix
SBT : Sistem Bangunan Tinggi

Tabel 4.2 Rekapitulasi Luas Total

No Nama Ruang Luas Total (m2)


1 Kantor Pengelola 290.3
2 Kantor Sewa 16720
3 Fasilitas Pendukung 4615.8
4 Ruang Servis 340
5 Sirkulasi Vertikal 84.88
7 Parkir 1902
Jumlah (m2) 23952.98
Sirkulasi (20%) 4790.596
Jumlah Luas Total (m2) 28743.576

63

Universitas Sumatera Utara


4.2.3 Analisa Ruang
Adapun standar ruang kantor (The Office Act tahun 1963) antara lain:

 Kebersihan, meliputi bangunan, peralatan, dan perabotan yang harus


dipelihara dengan bersih
 Luas ruang kantor tidak boleh dijejal dengan pegawai, dengan luas
lantai 3,7 m2 / setiap pegawai.
 Suhu udara, minimum 16ºC = 61ºF
 Ventilasi, peredaran udara segar harus diusahakan pada ruang kerja.
 Penerangan cahaya, cahaya harus cukup dan perlengkapan penerangan
dirawat dengan semestinya.
 Fasilitas kesehatan, seperti toilet dan sejenisnya harus disediakan
 Fasilitas cuci, seperti ruang cuci muka/tangan harus disediakan.
 Air minum, untuk keperluan minum pekerja.
 Tempat pakaian, yaitu tempat untuk menggantungkan pakaian pekerja
sewaktu bekerja.
 Tempat duduk, harus disediakan.
 Lantai, gang, dan tangga, harus dijaga agar tidk tergelincir.
 Mesin, harus diberi pelindung.
 Beban berat, pekerja tidak boleh membawa beban berat yang dapat
mendatangkan kecelakaan.
 Pertolongan pertama, terdapat kotak/lemari obat.
 Penjagaan kebakaran, alat pemadam kebakaran dan sarana
menyelamatkan diri dari kebakaran harus disediakan.
 Pemberitahuan kecelakaan, kecelakaan dalam kantor yang
menyebabkan pegawai absen harus dilaporkan.

64

Universitas Sumatera Utara


4.2.4 Analisa Suasana Ruang
Ruang kantor sewa memiliki prinsip tata ruang kantor. Terdapat 4 asas pokok
tata ruang kantor (Richard Muther), yaitu:

 Asas jarak terpendek, yaitu menata letak meja dengan jarak tidak
terlalu lebar sehingga pergerakan para karyawan lebih cepat.
 Asas rangkaian kerja, yaitu penempatan para pegawai dan peralatan
kerja menurut urutan pekerjaan, sehingga pekerjaan lebih cepat karena
pengaturan meja sudah teratur.
 Asas penggunaan segenap ruangan, yaitu tidak ada ruangan yang tidak
dimanfaatkan.
 Asas perubahan susunan tempat kerja, yaitu apabila ada
perkembangan kantor baik pada pekerjaan maupun pegawai, maka
tata ruang dapat diubah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang:


 Perencanaan cahaya, jika pencahayaan baik, maka kualitas pekerjaan
lebih baik.
 Perencanaan warna, sehingga kantor menjadi menarik.
 Perencanaan udara, agar terdapat kenyaman saat bekerja.
 Perencanaan suara, agar tidak terdapat gangguan dan lebih konsentrasi
dalam bekerja.
4.2.5 Bentuk
Bentuk-bentuk tata ruang kantor yaitu:
 Tata ruang tertutup
Keuntungan: Menghindari gangguan pekerja satu ke yang lain,
pekerja akan merasa lebih tenang dalam bekerja.
Kelemahan: Pengawasan lebih sulit, cahaya sulit masuk.
 Tata ruang terbuka
Keuntungan: Pengawasan lebih mudah dan efektif, hubungan
antar pegawai lebih mudah.
Kelemahan: Merendahkan moral staf, karena diawasi terus.

65

Universitas Sumatera Utara


Berikut ini adalah tata ruang kantor:

Tabel 4.3 Tata Ruang Kantor


No Tata Ruang Tertutup Tata Ruang Terbuka Tata Ruang Kombinasi
.
1

Gedung Leiter 1,
Chicago Zender & Ingstrom
Gedung Garrick, Chicago
2

Gedung Administrasi
BASF AG Edding AG, Ahrensburg
3

Sirkulasi yang
digunakan adalah Perusahaan Pengalengan
double loaded. Amerika, Greenwich
Henkel

66

Universitas Sumatera Utara


4

Sirkulasi yang
digunakan adalah
double loaded.
Asuransi OVA,
Mannheim
5

Sirkulasi yang
Bank Sentral Provinsi digunakan adalah
Hesse, Frankfurt am single loaded.
Main

Sumber: Neufert Architect’s Data

Bentuk tata ruang kantor yang dipilih untuk Kantor Sewa Kuala Namu
adalah bentuk tata ruang tertutup, agar tidak mengganggu penyewa ruangan yang
lain.
4.3 Analisa Teknologi
4.3.1 Struktur dan Konstruksi
Kriteria pemilihan struktur yaitu:
 Kriteria teknik, sistem struktur harus memenuhi syarat esensial,
seperti: kekakuan, kekuatan, kestabilan dan tahan terhadap api.
 Kriteria fungsi, sistem struktur harus memenuhi fungsi ruang dalam
bangunan.
 Kriteria estetika, sistem struktur harus mengekspresikan
estetika/keindahan bangunan.

Struktur dan konstruksi terdiri atas:


a. Upper structure (Badan dan atap bangunan)
Kantor Sewa Kuala Namu menggunakan struktur rigid frame. Bahan
kolom adalah baja komposit. Struktur ini dapat menahan gaya vertikal

67

Universitas Sumatera Utara


maupun horizontal. Pada umumnya, struktur rigid frame berbentuk
grid persegi teratur yang terdiri dari balok vertikal dan horizontal yang
dihubungkan pada suatu bidang dengan menggunakan sambungan
kaku. Penggunaan struktur rigid frame pada Kantor Sewa Kuala Namu
karena fungsi kantor sewa yang besaran luasnya dibuat dari beberapa
grid/modul. Keuntungan dari struktur rigid frame adalah:
 Dapat mendistribusikan beban secara merata pada kedua arah
bentang.
 Memiliki sifat fleksibilitas ruang dan sederhana, sehingga lebih
efisien dalam penyusunan ruang.
 Bentuknya yang seragam dan cetakan dapat digunakan beberapa
kali.

Gambar 4.19 Sistem struktur rigid framed


Sumber: dimasseptiyanto.wordpress.com

b. Sub structure (Pondasi bangunan)


Pemilihan pondasi yang akan digunakan pada Kantor Sewa Kuala
Namu mempertimbangkan beberapa hal seperti keadaan tanah.

68

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.4 Jenis Pondasi
Jenis Pondasi Tanah Keras Bahan Keterangan
Pondasi tiang Beton bertulang/baja Permukaan tanah
10 m-40 m
Pancang komposit lunak
Pondasi tiang Beton bertulang cor di
>15 m Tanah mudah di bor
strauss tempat
Pondasi tiang Beton bertulang cor di Lubang dibuat
10 m-40 m
Franky tempat dengan penumbuk
Beton bertulang cor di Besar lubang seluas
Pondasi tiang bor 10 m-40 m
tempat penampang dasar
Sumur seluas pondasi
Pondasi sumuran <4m Batu pecah/beton
setempat
Fungsi sebagai
Pondasi terapung ± 15 m Beton bertulang
dinding basemen

Berdasarkan pada tabel, maka pondasi yang digunakan pada Kantor Sewa
Kuala Namu adalah pondasi tiang pancang karena sesuai dengan kondisi tanah
lokasi perancangan.

4.3.2 Utilitas
Penggunaan utilitas dipertimbangkan terhadap:
 Kenyamanan dan keamanan pengguna bangunan terhadap cahaya, suhu,
kebisingan, dan bahaya kebakaran.
 Kegiatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan kantor dari kerusakan dan
bahaya kebakaran.

Sistem utilitas yang digunakan pada Kantor Sewa Kuala Namu adalah:
 Jaringan air bersih
Sumber air bersih pada Kantor Sewa Kuala Namu berasal dari PDAM.
Sistem air bersih yang digunakan adalah sistem downfeed, yaitu dengan
menyimpan air di dalam tangki yang berada di atas bangunan.
 Sanitasi
Limbah pada Kantor Sewa Kuala Namu dibedakan menjadi limbah cair
dan limbah padat. Limbah cair berupa limbah air kotor yang berasal dari
toilet yang akan disalurkan ke bak kontrol. Sedangkan limbah padat
berupa kertas, sisa makanan, serta sampah yang akan disalurkan ke

69

Universitas Sumatera Utara


Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan selanjutnya disalurkan ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
 Drainase
Sistem aliran air hujan dialirkan dari atap ke talang, kemudian dialirkan ke
tangki penampungan air hujan yang akan didistribusikan untuk air
pembuangan closet.
 Jaringan listrik
Sumber listrik pada bangunan Kantor Sewa Kuala Namu berasal dari PLN,
genset dan Solar Panel.
 Sistem komunikasi
Sistem komunikasi yang digunakan pada Kantor Sewa Kuala Namu adalah
sistem terpusat yang terdapat satu ruang operator peralatan komunikasi.
 Penanggulangan kebakaran
Peralatan penanggulangan kebakaran yang terdapat pada bangunan adalah:
sprinkler, detektor, alarm kebakaran, hydrant box, fire extinguisher, dan
hydrant eksterior.

4.3.3 Tata Lingkungan


Tata lingkungan yang direncanakan adalah penataan lansekap yang sesuai
dengan fungsinya. Perencanaan peletakan vegetasi yang sesuai dengan tempatnya,
sehingga vegetasi dapat menjadi buffer polusi udara dan suara, area teduh, dan
estetika lansekap (taman). Perencanaan jalur pedestrian dari Jalan Bakaran Batu
menuju bangunan harus sesuai dengan peletakannya dan tidak boleh mengganggu
sirkulasi masuk/keluar kendaraan.

4.4 Analisa Dan Penerapan Tema


Penerapan tema yang digunakan pada bangunan Kantor Sewa Kuala Namu
yaitu:
 Proteksi bangunan bagian luar menggunakan shading dan over hang agar
dapat melindungi fasad luar bangunan dari panas matahari yang berlebihan
dan dapat menyalurkan cahaya alami ke dalam ruangan.

70

Universitas Sumatera Utara


 Penggunaan cahaya matahari untuk penerangan alami
 Penggunaan rainwater harvesting untuk menghemat penggunaan air.
 Pada lansekap bangunan, banyak ditanami pohon untuk mengurangi polusi
dan mencegah banjir.

Gambar 4.20 Konsep Penerapan Tema Pada Bangunan


Sumber: Jerry Yudelson. Green Building revolution. PDF, Ch.2 (17)

4.5 Kesimpulan
Berdasarkan analisa, maka perancangan Kantor Sewa Kuala Namu
berada di kawasan yang berpotensi untuk pembangunan kantor sewa dengan
lokasi yang strategis yaitu berada di dekat Bandara Internasional Kuala
Namu, Kota Medan, dan tempat wisata.
Untuk merancang kantor sewa di kawasan Bandara Internasional
Kuala Namu harus membuat analisa perancangan dan memperhatikan
regulasi Deli Serdang, lalu lihat potensi dan kendala yang ada agar kantor
sewa yang dirancang sesuai dengan lokasi dan RTRW yang berlaku. Masih
dibutuhkan beberapa fasilitas seperti fasilitas jalur pedestrian dan pelebaran

71

Universitas Sumatera Utara


Jalan Bakaran Batu agar akses ke kantor sewa lebih mudah. Besaran ruang
Kantor Sewa Kuala Namu mengikuti standar yang telah ditentukan.
Tema Arsitektur Hijau yang diterapkan pada Kantor Sewa Kuala
Namu yaitu penggunaan sistem pemanenan air hujan (Rainwater
Harvesting). Sistem ini digunakan karena curah hujan di lokasi perancangan
yang cukup tinggi sehingga Kantor Sewa Kuala Namu akan menjadi
bangunan yang hemat energi, nyaman, dan asri.

72

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar


Konsep dasar bangunan Kantor Sewa Kuala Namu menerapkan tema
Arsitektur Hijau. Penerapan tema Arsitektur Hijau pada bangunan yaitu
penggunaan air hujan (rainwater harvesting) yang digunakan untuk menyiram
tanaman dan flushing water. Penggunaan air hujan kembali cocok diterapkan di
bangunan Kantor Sewa Kuala Namu karena curah hujan yang cukup tinggi. Curah
hujan yang menonjol di Kecamatan Beringin berada pada bulan November sampai
Juni. Penggunaan air hujan dapat menghemat penggunaan air tanah.

5.2 Konsep Perancangan Tapak


Konsep perancangan tapak yaitu konsep perancangan yang diterapkan pada
bangunan. Konsep perancangan tapak meliputi:
a. Permintakatan (zoning)
Peletakan area parkir berada di depan dan samping bangunan agar
pengguna bangunan mudah mencapai bangunan. Agar terdapat perbedaan
antara zoning bangunan dengan area parkir, maka elevasi bangunan dinaikkan.

Keterangan:
: Parkir
: Bangunan Utama

Gambar 5.1 Zoning Ruang Luar

73

Universitas Sumatera Utara


b. Gubahan Massa
Gubahan massa dibentuk dengan konsep tipologi ruang kantor sewa dan
sirkulasi. Konsep awal gubahan massa adalah perkantoran dengan sistem cluster
yang kemudian disatukan kembali.

Gambar 5.2 Perspektif Massa

Gambar 5.3 Konsep Gubahan Massa

c. Pencapaian dan Sirkulasi ruang luar


Kantor Sewa Kuala Namu dapat dicapai dari Jalan Bakaran Batu. Sirkulasi
kendaraan pada tapak yaitu satu arah.

74

Universitas Sumatera Utara


Keluar

Masuk
Gambar 5.4 Konsep Sirkulasi

d. Hierarki Ruang
General Storage

Parkir Loading Dock

Main Drop Off Lobby


Entrance Kantor
Mall
Jalur
Pedestrian

Unit Kantor
Resepsionis
sewa

Unit Lift/tangga Kantor


Workshop Pengelola

Cafetaria Mushola

Toko ATK Toilet

ATM Centre Zona


Servis
Diagram 5.1 Hierarki Ruang

75

Universitas Sumatera Utara


e. Utilitas
 Air bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM. Untuk flushing toilet dan
menyiram tanaman menggunakan air hujan.
 Air kotor
Pembuangan air kotor disalurkan ke Septic Tank, lalu melalui
proses kimia biofilter, dan diteruskan ke Riol Kota
Toilet STP Riol Kota
Diagram 5.2 Konsep Air Kotor
 Listrik
Sumber listrik berasal dari PLN, Genset, dan Panel Surya.
f. Tata Hijau
Tata hijau terdapat pada bagian depan, samping, belakang, dan tengah
tapak. Terdapat pohon pada masing-masing sisi tapak sebagai buffer udara dan
kebisingan dari luar dan juga sebagai estetika lansekap. Selain taman dan
pohon, terdapat elemen air seperti air mancur pada tapak sehingga
memunculkan kesan tenang.

Keterangan:
: Air
: Tata Hijau

Gambar 5.5 Konsep Tata Hijau

76

Universitas Sumatera Utara


5.3 Konsep Perancangan Bangunan
a. Permintakatan (Zoning)
Zoning ruang dalam pada Kantor Sewa Kuala Namu yaitu unit kantor sewa
dan fasilitas pendukung pada depan bangunan, workshop dan kantor pengelola
pada bagian belakang, dan servis yang berdekatan dengan loading dock.

Keterangan:
: Kantor Sewa
: Workshop
: Fasilitas Pendukung
: Kantor Pengelola
: Servis

Gambar 5.6 Zoning Ruang Dalam

b. Tata Ruang Dalam dan Suasana Ruang


Unit kantor sewa berada pada setiap lantai, sedangkan workshop berada pada
lantai 1 dan 2.

Gambar 5.7 Konsep Denah Lantai 1

77

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5.8 Konsep Denah Lantai 2

Gambar 5.9 Konsep Denah Lantai 3 & 4


c. Sirkulasi
Konsep sirkulasi ruang dalam dapat dicapai antar 2 cluster. Pembagian
gudang juga dapat terhubung dengan 2 cluster yang saling bersampingan.

78

Universitas Sumatera Utara


Keterangan:
: Sirkulasi Horizontal
: Sirkulasi Vertikal

Gambar 5.10 Konsep Sirkulasi

d. Bentuk dan Estetika Bentuk

Gambar 5.11 Konsep Bentuk Massa

Bentuk Kantor Sewa Kuala Namu terdiri dari empat cluster yang berbentuk
segi delapan yang dihubungkan. Dengan bentuk tersebut, pembagian unit kantor
sewa dan workshop lebih mudah. Pada lantai dasar, massa bangunan masuk ke
dalam agar terdapat selasar pada tiap sisi bangunan. selasar tersebut digunakan
untuk jalur pedestrian. Selain itu, juga menambah fasad bangunan.

79

Universitas Sumatera Utara


5.4 Konsep Perancangan Struktur Bangunan
5.4.1 Konsep Dasar Struktur dan Konstruksi
Struktur bangunan terdiri dari Upper Structure (badan dan atap bangunan)
dan Sub Structure (pondasi bangunan). Kantor Sewa Kuala Namu menggunakan
struktur rigid frame. Bahan kolom adalah baja komposit. Struktur ini dapat
menahan gaya vertikal maupun horizontal. Penggunaan struktur rigid frame pada
Kantor Sewa Kuala Namu karena fungsi kantor sewa yang besaran luasnya dibuat
dari beberapa grid/modul. Sedangkan struktur pondasi bangunan yang digunakan
adalah pondasi tiang pancang karena keadaan tanah pada tapak.

5.4.2 Konsep Pemilihan Jenis Struktur, Bahan dan Sistem Konstruksi


Struktur komposit dipilih karena lebih kuat dan lebih kaku dari pada struktur
non-komposit. Kolom komposit yang dipakai yaitu kolom baja yang terbungkus
beton.

Gambar 5.12 Kolom Komposit

Struktur lantai yang diterapkan pada Kantor Sewa Kuala Namu yaitu Steel
Deck Floor. Steel deck floor berfungsi sebagai media pengganti material
konvensional berbentuk papan lebar misalnya impleks. Biasanya steel deck floor
ini dipakai untuk alas dalam proses pembuatan lantai dari atap dak beton. Bahan
pembuatannya adalah plat baja jenis galvanized dilengkapi dengan tulang. Steel
deck floor merupakan plat baja galanized pengganti papan bekisting yang
dipergunakan sebagai lapisan paling dasar pada pengecoran dak beton. Steel deck
floor memiliki tebal 0,75 mm terbuat dari baja high tensile G550. Permukaanya
berprofil gelombang menyerupai huruf W. Profil ini berfungsi untuk memperkuat
daya lekat beton ke plat terhadap gaya geser dan konstruksi dak.

80

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5.13 Steel Deck Floor

Struktur pondasi yang digunakan pada Kantor Sewa Kuala Namu adalah
pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi
yang mampu menahan gaya orthogonal kesumbu tiang dengan jalan menyerap
lenturan. Pondasi tiang puncak dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat dibawah konstruksi dengan
tumpuan pondasi.

Gambar 5.14 Pondasi Tiang Pancang

5.4.3 Konsep & Metoda Membangun dan Tahapan Pembangunan


Metoda pemasangan Steel Deck Floor:
1. Pemasangan end stop dilakukan sebelum Steel deck floor tersebut dipasang
ke lantai/ bidang kerja. End stop dipasang dengan menggunakan sekrup
wafer bead 10x16 atau yang setara. Pemasangan sekrup cukup pada lembah
dan puncak gelombang masing-masing satu buah.
2. Setelah steel deck floor terpasang, end stop pekerjaan selanjutnya adalah
pemasangan steel deck floor ke bidang kerja.

81

Universitas Sumatera Utara


3. Pada saat pemasang steel deck floor bidang kerja digunakan proping untuk
menahan steel deck floor dan beban kerja.
4. Untuk menambah kekuatan pada bagian sambungan harus dilakukan
penjepitan dengan tang penjepit.
5. Untuk arah memanjang apabila akhiran sambungan terjadi pada puncak
gelombang steel deck floor maka bagian akhirnya tersebut dilakukan
penambahan tinggi papan berkisting sampai pada puncak gelombang.

Metoda pemasangan pondasi tiang pancang


Konstruksi pondasi tiang pancang dimulai dengan memobilisasi tiang
pancang fabrikasi menuju lokasi proyek. Setelah itu menentukan titik as peletakan
tiang pancang menggunakan theodholit atau waterpass. Siapkan alat berat sebagai
pelatuk untuk memukul tiang pancang kedalam bumi. Tiang pancang dipukul
dengan kedalaman tertentu lalu tiang pancang ditutup dengan pile cap.

Langkah pelaksanaan tiang pancang:


Mengatur lalu lintas dan jalan Produksi tiang pancang
akses untuk mobilisasi alat
pemancang

Membawa tiang pancang ke lokasi


Mengatur posisi
tiang

Pancang tiang

Penyambungan tiang

Kepala tiang

Diagram 5.3 Pelaksanaan Tiang Pancang

82

Universitas Sumatera Utara


5.4.4 Perhitungan Umum Dimensi Struktur dan Konstruksi
Ukuran modul/grid bangunan adalah 8 m x 8 m untuk memudahkan
pembagian unit kantor sewa dan workshop.

5.5 Konsep Perancangan Utilitas Bangunan


Utilitas yang digunakan pada Kantor Sewa Kuala Namu adalah air bersih, air
hujan dan drainase, penanggulangan kebakaran, elektrikal, transportasi vertikal,
penangkal petir, AC, dan telepon.

5.5.1 Konsep Sistem Penyediaan Air Bersih


Cara pendistribusian air bersih yaitu dengan menampung air pada ground
reservoir tank yang terbuat dari beton. Kemudian air dialirkan dengan
menggunakan pompa untuk diteruskan ke tangki di atas bangunan. Dari tangki
tersebut air dialirkan ke tempat yang memerlukan air dengan menggunakan sistem
gravitasi/diturunkan secara langsung.

PDAM Roof Tank Shaft

Ground Reservoir
Pompa
Tank

Diagram 5.4 Sistem Air Bersih

5.5.2 Konsep Sistem Air Hujan dan Drainase


Sistem air hujan yang diterapkan yaitu pengolahan air hujan dengan membuat
tangki penampung air hujan dimana air hujan akan digunakan kembali untuk
menyiram tanaman dan flushing toilet. Air hujan yang turun ke bangunan akan
dialirkan ke talang air, kemudian di filter lalu dialirkan ke tangki penampungan
air hujan. Jika air di tangki penampungan air hujan penuh, maka air yang berlebih
disalurkan ke riol kota.

83

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5.15 Sistem Rainwater Harvesting
Sumber: Pengolahan data primer
5.5.3 Konsep Sistem Penanggulangan Kebakaran
Tapak Kantor Sewa Kuala Namu sudah dirancang agar mobil pemadam
kebakaran dapat diakses menuju bangunan. Selain itu, tersedia hydrant eksterior
yang berada di samping dan depan bangunan. Di dalam bangunan juga terdapat
hydrant interior.

Gambar 5.16 Hydrant Box

Detektor yang digunakan adalah detektor asap (smoke detector) dan detektor
panas (heat detector). Detektor panas digunakan pada bagian dapur Cafetaria dan
ruang utilitas.

84

Universitas Sumatera Utara


Jarak detektor pada koridor Jarak detektor pada ruangan

Detail Detektor Asap


Gambar 5.17 Jarak dan Detail Detektor

Tipe sprinkler yang digunakan untuk bangunan Kantor Sewa Kuala Namu
adalah Sprinkler Pendant, yaitu sprinkler yang aliran air mengarah ke bawah.

Gambar 5.18 Sprinkler Pendant

Api Alat Deteksi Panel Alarm Sistem Start Pemadam Aktif

Diagram 5.5 Sistem Kebakaran

5.5.4 Konsep sistem Elektrikal


Konsep sumber listrik berasal dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
yang berasal dari panel surya, PLN, dan Genset.

85

Universitas Sumatera Utara


SDP Top Floor

PLTS
SDP Lt. 4

APP MDP SDP Lt. 3

SDP Lt. 2
GENSET

SDP Lt. 1

Diagram 5.6 Sistem Distribusi Listrik

APP (Alat Pengukur dan Pembatas) merupakan bagian dari pekerjaan dan
tanggung jawab PLN. Terdiri dari alat ukur KWH meter dan pembatas arus. PHB
(Panel Hubung Bagi) adalah panel berbentuk almari (Cubicle). PHB yang
digunakan pada Kantor Sewa Kuala Namu adalah:
 Panel Utama / MDP (Main Distribution Panel)
 Panel Cabang / SDP (Sub Distribution Panel)

5.5.5 Konsep Sistem Transportasi Vertikal


Sistem transportasi vertikal yang terdapat pada bangunan Kantor Sewa Kuala
Namu adalah tangga dan lift

Keterangan:
1. Rangka
2. Ruang penumpang(Car-Lift)
3. Box Controller
4. Motor Utama
5. Car Call
6. Hall Call
7. Pulley
8. Counter Weight
9. Rail
10. Penggulung
11. Gear Penggulung

Gambar 5.19 Lift

86

Universitas Sumatera Utara


5.5.6 Konsep Sistem Penangkal Petir
Instalasi penangkal petir dipasang pada lantai bangunan tertinggi atau pada
dak bangunan tersebut, pemasangan konstruksi tiang harus menggunakan plat
logam atau sejenisnya yang berfungsi sebagai pondasi tiang penyangga. Ukuran
plat tersebut biasanya 40 cm x 40 cm, kemudian di setiap sudut di lubangi untuk
baut pondasi.
Pemasangan penangkal petir adalah sebagai berikut:
 Mengerjakan sistem grounding terlebih dahulu dengan
mempertimbangkan keamanan dan kemudahan. Kemudian melakukan
pengukuran resistansi tanah menggunakan Earth Testermeter. Jika hasil
menunjukkan < 5 Ohm maka tahapan kerja berikutnya dapat dilakukan.
 Setelah membuat grounding, berikutnya memasang kabel penyalur dari
titik grounding sampai ke atas bangunan. kabel penyalur yang dapat
digunakan yaitu BC (Bare Copper), NYY atau Coaxial. Untuk tempat
tertentu sebaiknya diberi pipa pelindung agar lebih aman dan rapi.
 Setelah kabel terpasang, selanjutnya memasang head terminal petir yang
harus terhubung dengan kabel penyalur sampai ke sistem grounding.

Gambar 5.20 Penangkal Petir

5.5.7 Konsep Sistem AC


Sistem AC yang digunakan adalah sistem AC sentral. Sistem kerja AC
sentral:
 Air dari cooling tower masuk ke refrigerator melalui condensator.
refrigerator berfungsi untuk mendinginkan air panas dari AHU.

87

Universitas Sumatera Utara


 Dalam refrigerator terjadi proses pendinginan air. Air panas dari AHU
masuk ke chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin yang
kemudian air dingin tersebut di sirkulasikan kembali ke dalam AHU
dimana AHU digunakan untuk mengkondisikan udara panas menjadi
dingin.
 Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui inlet grill
yang kemudian diubah menjadi udara dingin dengan penambahan
oksigen.
 Udara segar dari ahu ini akan didistribusikan kembali pada setiap
ruangan dengan tekanan berkecepatan yang cukup.

5.5.8 Konsep Sistem Telepon


Sistem telepon menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange).
PABX adalah alat penyambung (switch) untuk mengatur komunikasi telepon
masuk dan keluar secara efisien dan efektif. Pada bangunan Kantor Sewa Kuala
Namu menggunakan tipe Analog PABX (votel PABX). Jenis ini memakai kabel
telepon 2 kawat dan pesawat telepon extension yang juga analog. Sistem telepon
menggunakan model tc-8000 series dengan kapasitas sambungan 8 line telepon
dan 8 sampai 128 telepon extension (bisa di upgrade).
Keunggulan dari votel PABX adalah:
 Mudah instalasinya karena semua sambungan ke port line telepon dan
port line extension memakai konektor standar rj-11
 Semua model votel PABX sudah dilengkapi fitur disa-ogm recording
yang setiap saat dapat diaktifkan bila dihendaki.
 Bila listik padam setup/program yang sudah dilakukan tidak akan
terhapus. Setup/program akan otomatis aktif kembali setelah listrik
menyala.
PABX Shaft Telepon

Diagram 5.7 Sistem Distribusi Telepon

88

Universitas Sumatera Utara


BAB VI
PERANCANGAN ARSITEKTUR

2.10 Perancangan Ruang Luar/Eksterior


Kantor Sewa Kuala Namu adalah bangunan komersial yang berfungsi
untuk menyediakan ruang kegiatan perkantoran maupun bisnis bagi pengguna
regional maupun internasional. Kantor sewa dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat. Potensi Kantor Sewa Kuala Namu sebagai kantor cabang
perusahaan perindustrian sangat besar karena adanya perencanaan Pelabuhan
Kuala Tanjung yang berfungsi untuk ekspor & impor barang dari negara asing.
Kantor Sewa Kuala Namu berlokasi di Jalan Bakaran Batu, Kecamatan Beringin,
Kabupaten Deli Serdang. Lokasi ini sangat strategis karena dekat dengan lokasi
penting seperti 6,6 km menuju Bandara Internasional Kuala Namu dan 3,5 km ke
Lubuk Pakam. Luas lahan Kantor Sewa Kuala Namu adalah ±2.9 Ha (±29.000
m2) dan luas bangunannya adalah ±11.450 m2 dengan daya tampung sebanyak ±
1726 orang. Tema yang diterapkan adalah Arsitektur Hijau agar bangunan kantor
sewa menjadi bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan sehingga
mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Keterangan:
4
3 1. Jl. Bakaran Batu
6 6 2. Jalur masuk
3. Jalur keluar
6 6 4. Taman
5. Landmark
4 4 5 1 6. Area parkir

4
6
6
6 6 2
4

Gambar 6.1 Site Plan


Sumber: Pengelolaan Data Primer

89

Universitas Sumatera Utara


Konsep ruang luar yang diterapkan pada bangunan Kantor Sewa Kuala
Namu yaitu akses masuk dan keluar yang terhubung langsung dengan Jalan
Bakaran Batu, taman yang berada di depan jalan yang berfungsi sebagai buffer
zone, dan disetiap sisi bangunan terdapat taman. Selain itu, area parkir dirancang
berada dekat dengan bangunan sehingga pengguna kantor sewa yang parkir tidak
perlu berjalan jauh ke bangunan. Konsep bentuk bangunan kantor sewa yaitu
empat buah cluster bangunan yang saling dihubungkan. Pada puncak atap,
terdapat skylight untuk pencahayaan alami ruang dalam kantor.

Gambar 6.2 Perspektif Eksterior 1


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.2 memperlihatkan suasana ruang luar yang diambil dari arah
Tenggara dan alur sirkulasi masuk yang dapat diakses dari Jalan Bakaran Batu.
Sirkulasi kendaraan yang diterapkan yaitu satu arah. Selanjutnya pada Gambar 6.2
juga menunjukkan taman di depan bangunan yang berfungsi sebagai ruang
terbuka hijau dan buffer zone, sehingga dapat mengurangi polusi udara dan
kebisingan kendaraan.

90

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.3 Perspektif Eksterior 2
Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.3 memperlihatkan suasana ruang luar yang diambil dari arah
Timur Laut yang menunjukkan alur sirkulasi keluar kendaraan, taman yang
berada di depan bangunan, dan area parkir yang berada di depan bangunan. Area
parkir di depan bangunan dipakai oleh pengguna kantor sewa bagian depan. Sama
seperti Gambar 6.2, pada area parkir juga terdapat vegetasi yang berfungsi sebagai
buffer polusi dan kebisingan.

Gambar 6.4 Perspektif Eksterior 3


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.4 menunjukkan suasana ruang luar yang diambil dari arah
Timur. Pada Gambar 6.4 memperlihatkan Landmark Kantor Sewa Kuala Namu,
sirkulasi pejalan kaki/pedestrian, taman, serta pintu masuk kantor sewa yang
posisinya lurus. Selain itu, pada gambar menunjukkan bahwa para pejalan kaki

91

Universitas Sumatera Utara


dapat mengakses kantor sewa langsung dengan jalur pedestrian yang telah
disediakan. Landmark Kantor Sewa Kuala Namu juga berfungsi sebagai daya
tarik/view, sehingga akan menarik perhatian.

Gambar 6.5 Perspektif Eksterior 4


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.5 menunjukkan suasana ruang luar taman yang berada di depan
bangunan yang berdekatan dengan Jalan Bakaran Batu. Taman memiliki jalur
pejalan kaki, lampu taman, dan tanaman yang ada di taman. Selain berfungsi
sebagai buffer zone, taman juga berfungsi sebagai view bagi penggunanya agar
pengguna kantor sewa tidak jenuh dengan suasana perkantoran. Pada taman juga
terdapat vegetasi sebagai peneduh, tempat duduk agar pengguna kantor sewa
dapat menikmati taman, serta lampu taman sebagai penerang dimalam hari.

Gambar 6.6 Perspektif Eksterior 5


Sumber: Pengelolaan Data Primer

92

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.6 menunjukkan suasana ruang luar yang diambil dari di depan
bangunan. Terdapat area parkir di depan bangunan yang digunakan oleh pengguna
kantor sewa bagian depan bangunan. terdapat vegetasi untuk buffer polusi dan
kebisingan dari kendaraan yang parkir di area tersebut.

Gambar 6.7 Perspektif Eksterior 6


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.8 Perspektif Eksterior 7


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.7 dan Gambar 6.8 menunjukkan suasana ruang luar taman di
depan bangunan. Pada taman terdapat air mancur, jalur pedestrian taman, serta
vegetasi. Taman berfungsi sebagai view kantor sewa, dan air mancur berfungsi
untuk menciptakan suasana tenang dan menciptakan iklim mikro. Selain itu, pada
gambar juga memperlihatkan area parkir yang berada di depan bangunan. Dari
area parkir, pengguna kantor sewa dapat langsung masuk ke kantor sewa melalui
jalur pedestrian yang telah disediakan. Terdapat lampu taman untuk menerangi
para pengguna kantor sewa saat di malam hari.

93

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.9 Perspektif Eksterior 8
Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.9 menunjukkan eksterior bangunan dari arah Selatan. Selain itu
pada Gambar 6.9 memperlihatkan jalur Loading Dock melalui bawah bangunan.
Jalur Loading Dock berada di bawah bangunan agar tidak mengganggu jalur
kendaraan lain, agar tidak terlihat oleh pengguna kantor sewa, serta agar
terlindung dari panas matahari.

Gambar 6.10 Perspektif Eksterior 9


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.10 memperlihatkan eksterior taman di tengah bangunan.


Terdapat taman dan air mancur di tengah bangunan, sehingga semua pengguna
kantor sewa mendapatkan view taman. Air mancur yang terdapat di tengah
bangunan juga berfungsi untuk menciptakan iklim mikro. Pada taman ini juga
berfungsi sebagai jalur penghubung bangunan kantor sewa bagian depan dan
bagian belakang.

94

Universitas Sumatera Utara


2.11 Perancangan Ruang Dalam/Interior

Gambar 6.11 Perspektif Interior 1


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.12 Perspektif Interior 2


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.13 Perspektif Interior 3


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.11, 6.12, dan 6.13 memperlihatkan interior kantor sewa. Pada
gambar memperlihatkan tata ruang kantor. Tata ruang kantor disusun secara
linear, sehingga memudahkan interaksi antar pegawai. Disisi koridor terdapat
vegetasi sebagai pembatas antara koridor dengan ruang kantor dan juga untuk
memperindah ruang kantor.

95

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.14 Perspektif Interior 4
Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.15 Perspektif Interior 5


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.16 Perspektif Interior 6


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.14, 6.15, dan 6.16 menunjukkan jalur sirkulasi dalam bangunan
kantor sewa. Jalur sirkulasi kantor sewa memiliki pencahayaan alami yang berasal
dari skylight, sehingga dapat menghemat energi untuk penerangan jalur sirkulasi.
Selain pencahayaan alami, terdapat void yang berfungsi sebagai view pengguna
kantor sewa dan juga sebagai sirkulasi udara.

96

Universitas Sumatera Utara


Gambar 6.17 Perspektif Interior 7
Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.18 Perspektif Interior 8


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.17 dan Gambar 6.18 memperlihatkan interior ruang cafetaria. Pada
cafetaria, meja dan kursi didesain berwarna merah agar bersemangat makan.
Terdapat lampu yang bergantung dari plafon agar memberi suasana yang hangat
dan modern, serta terdapat tanaman disetiap sudut ruangan untuk memberikan
kesan arsitektur hijau.

97

Universitas Sumatera Utara


2.12 Tampak Bangunan

Gambar 6.19 Tampak Depan


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.20 Tampak Samping Kanan


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.21 Tampak Samping Kiri


Sumber: Pengelolaan Data Primer

Gambar 6.22 Tampak Belakang


Sumber: Pengelolaan Data Primer

98

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai