Anda di halaman 1dari 4

CONTOH SOAL MEKANIKA TEKNIK, BALOK SEDERHANA DENGAN BEBAN

TERPUSAT DI TENGAH BENTANG SERTA GAMBAR DIAGRAM N, Q, DAN M.

Contoh soal ini merupakan balok sederhana (tumpuan sendi-rol) dengan bentang 10 m dan
beban terpusat tepat berada ditengah bentang sebesar P = 100 kN.

Mari kita coba selesaikan soal ini dengan langkah-langkah dibawah :


1. Hitung reaksi yang terjadi pada tumpuan sendi-rol
Yang perlu diperhatikan jumlah reaksi yang dapat terjadi pada tumpuan :
- Tumpuan sendi = terdapat 2 reaksi (horizontal dan vertikal)
- Tumpuan rol = hanya 1 reaksi (vertikal)

Pada kasus ini beban terpusat dalam arah VERTIKAL sehingga tidak terjadi reaksi
HORIZONTAL pada tumpuan SENDI.

Beban terpusat P sebesar 100 kN tepat berada di tengah bentang, untuk itu reaksi yang
terjadi pada tumpuan sendi-rol adalah sama yaitu 1/2 dari beban terpusat 100 kN. Sehingga
dapat kita tulis sebagai berikut :
R = 1/2P = 0,5 x 100 = 50 kN

2. Hitung gaya Geser dan gambarkan diagramnya (Q)


Perlu diperhatikan arah gaya yang terjadi untuk mencari nilai gaya geser sebagai berikut :
- Arah gaya ke atas berarti nilai gaya positif (+)
- Arah gaya ke bawah berarti nilai gaya negatif (-)
Hal di atas harus benar-benar diperhatikan agar perhitungan tepat.
Oke, mari kita mulai menghitung gaya geser, perhitungan dilakukan tiap potongan, setiap
potongan dibatasi oleh beban-beban atau reaksi pada setiap tumpuan yang dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :

- Potongan 1 (Jarak 0 – 5 m)

Sehingga Q0-5 = R = 50 kN (arah gaya ke atas tanda positif +)


Nilai Q pada jarak 0 sampai 5 meter sama yaitu sebesar 50 kN (Arah diagram ke atas)

- Potongan 2 (Jarak 5 – 10 m)

Sehingga Q5-10 = R – P = 50 – 100 = -50 kN (arah gaya ke bawah tanda negatif -)


Nilai Q pada jarak 5 sampai 10 meter terjadi perubahan dikarenakan beban P sebesar
100 kN sehingga menjadi -50 kN (Arah diagram ke bawah)

Sehingga dapat digambarkan diagram GAYA GESER (Q) seperti pada gambar dibawah
ini.

3. Hitung gaya Normal dan gambarkan diagramnya (N)


Gaya normal terjadi apabila terdapat beban dengan arah HORIZONTAL, pada kasus ini
beban yang ada merupakan beban terpusat arah VERTIKAL sehingga tidak terdapat gaya
normal di sepanjang bentang balok.
4. Hitung gaya Lintang dan gambarkan diagramnya (M)
Perlu diperhatikan gaya Lintang atau Momen merupakan gaya dikali dengan jarak antara
gaya sampai poros suatu gaya atau poros titik potongan (titik potong dalam perhitungan)

Pada perhitungan momen arah rotasi/perputaran gaya terhadap suatu poros (titik potong)
menjadi penentu tanda nilai momen yaitu dengan perjanjian sebagai berikut :
- Arah putaran ke kanan berarti nilai momen positif (+)
- Arah putaran ke kiri berarti nilai momen negative (-)

Mari kita mulai perhitungan nilai momen di bawah ini (potongan sama seperti pada
penjelasan perhitungan GAYA GESER) :
- Potongan 1 (jarak 0 – 5 m)

Sehingga Mx = R.x (R dikali dengan jarak x) INGAT titik pusat rotasi adalah pada
potongan (garis merah) sehingga arah putaran ke kanan (ke arah titik pusat rotasi)
Nilai x adalah dari 0 sampai 5 meter. Jadi :
Untuk x = 0 maka M0 = 50 x 0 = 0 kNm
Untuk x = 1 maka M1 = 50 x 1 = 50 kNm
Untuk x = 2 maka M2 = 50 x 2 = 100 kNm
Untuk x = 3 maka M3 = 50 x 3 = 150 kNm
Untuk x = 4 maka M4 = 50 x 4 = 200 kNm
Untuk x = 5 maka M5 = 50 x 5 = 250 kNm
Nilai momen di atas bertanda positif (+) karena arah putaran gaya ke KANAN.
- Potongan 2 (jarak 5 – 10 m)

Mx = R.x – P.(x-5)
Untuk x = 5 maka M5 = (50 x 5) – 100 x (5 – 5) = 250 – 0 = 250 kNm
Untuk x = 6 maka M6 = (50 x 6) – 100 x (6 – 5) = 300 – 100 = 200 kNm
Untuk x = 7 maka M7 = (50 x 7) – 100 x (7 – 5) = 350 – 200 = 150 kNm
Untuk x = 8 maka M8 = (50 x 8) – 100 x (8 – 5) = 400 – 300 = 100 kNm
Untuk x = 9 maka M9 = (50 x 9) – 100 x (9 – 5) = 450 – 400 = 50 kNm
Untuk x = 10 maka M10 = (50 x 10) – 100 x (10 – 5) = 500 – 500 = 0 kNm

Sehingga dapat digambarkan diagram GAYA LINTANG/MOMEN (M) seperti pada


gambar dibawah ini.

5. Gambar diagram lengkap

Anda mungkin juga menyukai