DISUSUN OLEH :
1B KEBIDANAN
Jl. Cut Mutia Raya No.88A Sepanjang Jaya Rawa Lumbu Bekasi Jawa Barat
2018
Sekitar 800 ribu OAP Papua Barat ikut program JKN-KIS
Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Manokwari, Jubi - Pemerintah Provinsi Papua Barat siap menanggung 800 ribu orang asli
Papua (OAP) di Papua Barat dengan uang otonomi khusus (otsus) untuk kepesertaan dalam
program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) oleh BPJS Kesehatan
perwakilan Provinsi Papua Barat.
"Kita akan alokasikan Rp 18 miliar dari Otsus untuk menanggung 800 ribu OAP yang sampai
saat ini belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS di BPJS Kesehatan," ujar Mandacan.
Sementara itu, lanjut Mandacan, untuk warga Nusantara (non-Papua) sekitar 29 ribu jiwa di
Papua Barat yang belum menjadi peserta JKN-KIS juga akan ditanggung Pemprov Papua Barat
dengan anggaran senilai Rp 6 miliar.
Dijelaskan Mandacan, untuk kerjasama ini sudah menjadi komitmen Pemprov Papua Barat
karena untuk perhitungan kepesertaan JKN-KIS di Papua Barat secara populasi sudah mencapai
90 persen.
"Kita sudah capai 90 persen. Kita dukung BPJS Kesehatan melaui MoU ini dan alokasi
tambahan OAP dan warga Nusantara tadi untuk menargetkan 1,2 juta jiwa penduduk di Papua
Barat jadi peserta JKN-KIS," jelas Mandacan.
Gubernur Mandacan minta dalam waktu dekat ada tim terpadu antara OPD teknis dengan BPJS
Kesehatan untuk memberikan kemudahan informasi tentang JKN-KIS kepada masyarakat,
sehingga masyarakat dalam kondisi darurat, tidak lagi disibukkan dengan berbagai syarat
administrasi dalam pemenuhan layanan kesehatan di rumah sakit mitra BPJS Kesehatan.
Kesempatan yang sama, Deputi Direksi Wilayah BPJS Papua dan Papua Barat, Anurman Huda,
mengatakan dengan adanya MoU dengan Pemprov Papua Barat, target 1,2 juta jiwa penduduk di
Papua Barat akan menjadi anggota pemilik kartu JKN-KIS atau sekitar 97 persen dan 3 persen
lainnya adalah tanggungan APBD.
Kata dia, berdasarkan UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) yang bertujuan untuk melaksanakan jaminan sosial untuk menjamin kesejahteraan sosial
bagi seluruh masyarakat.
"Untuk itu diharapkan tahun 2019 nanti, minimal 95 persen penduduk Indonesia sudah terdaftar
dalam program Jaminan Kesehatan Nasional. Papua Barat adalah provinsi keempat yang
melakukan MoU dengan BPJS Kesetahan setelah Provinsi Aceh, DKI Jakarta, dan Gorontalo,”
katanya.
Berbagai strategi dan upaya telah dilakukan, salah satunya melalui dukungan dan peran
pemerintah daerah. Saat ini dukungan tersebut mulai terasa di sejumlah daerah, khususnya dalam
upaya memperluas cakupan kepesertaan dengan memastikan seluruh penduduk di Indonesia
terlindungi oleh program tersebut.
Deputi Direksi Wilayah Papua dan Papua Barat, Anurman Huda mengatakan, untuk wilayah
Papua dan Papua Barat, hingga 31 Desember 2017, kabupaten dan kota yang telah melakukan
integrasi terhadap program JKN-KIS yakni Kabupaten Mimika, Kabupaten Keerom dan
Kabupaten Biak Numfor.
Lalu, Kabupaten Nabire, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Boven Digoel,
Kabupaten Manokwari, Kabupaten Fak Fak, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Manokwari
Selatan dan Kabupaten Teluk Bintuni.
“Kabupaten lainnya yang telah melakukan integrasi terhadap program JKN – KIS yakni
Kabupaten Teluk Wondama, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat,
Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Nduga, dan
Kabupaten Lanny Jaya dengan total peserta 241.049 jiwa, “jelas Anurman, dalam keterangan
persnya, di Kota Jayapura, Papua, Selasa, 2 Januari 2018.
Sedangkan untuk Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Kepala BPJS Kesehatan Cabang
Jayapura, Mathias Krey menjelaskan, untuk 2017 pemerintah Kota Jayapura dan Kabupaten
Jayapura telah melakukan integrasi.
Sampai saat ini, kedua Pemda tersebut, masih melakukan koordinasi dengan salah satu instansi
yang berkaitan langsung dengan program itu, terkait pendanaannya.
“Pemda Kota dan Kabupaten Jayapura masih menyusun data yang valid, berkaitan dengan
anggaran yang akan disiapkan dan akan dimasukkan dalam anggaran APBD 2018,” jelas
Mathias.