Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sehat merupakan investasi ke depan yang harus benar-benar dijaga. Bila perlu dilakukan
sedini mungkin, sampai dewasa bahkan tua sekalipun. Kesehatan tiada duanya bagi yang
mencintainya, seperti sebuah pepatah klasik mensana in coperasano atau dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang sehat pula. Di jaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang kita
lakukan dengan cara duduk atau berdiri, ditambah lagi daya tarik gravitasi telah menyebabkan
racun dari sisa-sisa hasil metabolisme tertimbun di telapak kaki. Di samping itu kurangnya
berolahraga dan makanan yang tidak dijaga menyebabkan banyak orang merasa letih, lesu, tidak
bersemangat dan timbulnya berbagai penyakit. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh
International Journal of Alternative and Complementary Medicine, orang yang menderita stres dan
depresi merasa ada perbaikan setelah menjalani terapi massage selama 30 menit minimal setiap
minggu. Kata massage berasal dari bahasa Arab mass yang berarti menekan, dengan imbuhan age
dari bahasa Perancis. Mungkin pula kata massage dari bahasa Yahudi Maschesch yang berarti
meraba. Yang mempergunakan kata massage ialah lepage, seorang bangsa Perancis pada tahun
1813.

Di Indonesia massage dikenal dengan sebutan pijatan atau pijitan, pijitan terdiri dari
pijitan- pijitan lembut dengan jari- jari. Cara memijat belum mempunyai landasan teori. Sehingga
perlu adanya sarana untuk memberikan petunjuk mengenai teknik- teknik di dalam massage. Lebih
khususnya pada sport massage.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan massage ?

2. Bagaimana sejarah terjadinya Massage ?

3. Pengertian Massage dari aspek bahasa, aspek pelaksanaan dan menurut beberapa ahli?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan massage

2. Memahami kapan dan bagaimana terjadinya massage

3. Mengetahui pengertian massage dari aspek bahasa, pelaksanaan dan beberapa ahli

1
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Masase

Kata masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang berarti menekan dengan lembut, atau dari
Yunani “massien” yang berarti memijat atau melulut. Masase merupakan salah satu manipulasi
sederhana yang pertama-tama ditemukan oleh manusia untuk mengelus-elus rasa sakit. Hampir
setiap hari manusia melakukan pemijatan sendiri. Semenjak 3000 tahun sebelum masehi, masase
sudah digunakan sebagai terapi. Di kawasan Timur Tengah masase merupakan salah satu
pengobatan tertua yang diakukan oleh manusia.

Menurut Tjipto Soeroso (1983: 3) masase adalah suatu seni gerak tangan yang bertujuan untuk
mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan. Gerak tangan secara mekanis ini akan
menimbulkan rasa tenang dan nyamam bagi penerimanya. Ahmad Rahim (1988: 1) mendefinisikan
pemijatan (masase) sebagai suatu perbuatan melulut tubuh dengan tangan (manipulasi) pada
bagian-bagian yang lunak, dengan prosedur manual atau mekanik yang dilaksanakan secara
metodis dengan tujuan menghasilkan efek fisiologis, profilaktif, dan terapeutik bagi tubuh.

Menurut Susan (2001: 10) masase merupakan bentuk sentuhan terstruktur dengan menggunakan
tangan atau kadang-kadang bagian tubuh yang lain seperti lengan atas dan siku digunakan untuk
menggerus kulit 6

dan memberikan tekanan pada otot-otot dalam. Menurut Tarumetor (2000: 1-2) masase adalah
suatu metode refleksologi yang bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, dengan
penekanan-penekanan atau pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentra refleks. Hal
ini senada dengan yang diutarakan oleh Kardinal (1990: 7-8) bahwa massage merupakan suatu
tindakan yang bertujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit melalui urat-urat saraf dan
memperlancar peredaran darah.

Menurut Toru Namikoshi (2006: 8) masase adalah suatu metode preventif dalam perawatan
kesehatan untuk meningkatkan gairah hidup, menghilangkan rasa letih, dan merangsang daya
penyembuhan tubuh secara alamiah dengan jalan memijat titik-titik tertentu pada tubuh.

Tjipto Soeroso (1983: 9) dalam bukunya yang berjudul Ilmu Lulut Olahraga (Sports Massage)
menyatakan bahwa dalam perkembangannya, masase dapat dibedakan menjadi beberapa macam,
di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Sport massage adalah masase yang khusus diberikan kepada orang yang sehat badannya,
terutama olahragawan karena pelaksanannya memerlukan terbukanya hampir seluruh tubuh.
Tujuan sport massage adalah:

1) Memperlancar peredaran darah.

2) Merangsang persarafan terutama saraf tepi untuk meningkatkan kepekaan rangsang.

3) Meningkatkan ketegangan otot dan meningkatkan kekenyalan otot untuk meningkatkan daya
kerja otot.

2
4) Mengurangi atau menghilangkan ketegangan saraf dan mengurangi rasa sakit.

b. Segment massage adalah masase yang ditujukan untuk membantu penyembuhan terhadap
gangguan atau kelainan-kelainan fisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu. Ada beberapa
macam segment massage salah satunya adalah masase terapi.

c. Cosmetic massage adalah masase yang khusus ditujukan untuk memelihara serta meningkatkan
kecantikan muka serta keindahan tubuh berserta bagian-bagiannya.

d. Masase yang lain seperti; shiatshu, refleksi, tsubo, dan erotic massage.

Di kutip dari buku Anders Jelve´us dan Kristjan Oddsson. dalam bukunya mengatakan seorang
physi- pengadilan cian ke Kaisar Romawi Markus Aurelius, menulis bahwa tujuan dari pijat adalah
untuk melunakkan tubuh sebelum latihan (Calvert 2002). Dikatakan bahwa Galenus
merekomendasikan bahwa semua latihan harus didahului dengan pijat dengan minyak (Calvert
2002). Pijat juga digunakan untuk gladiator (petarung pada zaman romawikuno) untuk latihan dan
perkelahian, untuk meringankan rasa sakit dan berfungsi sebagai revitalisasi
sebuah modalitas (Calvert 2002). Di India, di mana gulat selalu menjadi populer olahraga, pijat
telah digunakan sebagai modalitas penyembuhan untuk pegulat sejak zaman kuno. Ketika orang
biasa yang membutuhkan perawatan pijat mereka sering disebut spesialis dalam terapi
sentuhan; ituterapis pijat berlatih sering pegulat (Calvert 2002).

Dalam olahraga prestasi massage yang diberikan kepada olahragawan dapat dikategorikan dalam
beberapa aspek diantaranya yaitu:

A) Preparative
Aspek preventif adalah mempersiapkan olahragawan agar memiliki kondisi badan yang baik
sehingga dapat menghadapi dan menanggulangi ketegangan yang timbul dalam suatu
pertandingan.

B) Preventif
Aspek preventif yaitu dapat mempertahankan dan mengembalikan fungsi alat gerak agar tetap
berfungsi dengan baik.

C) Kuratif
Aspek kuratif yaitu memperbaiki kembali kondisi tubuh setelah mengalami cidera atau menangani
rasa sakit pada otot yang ditimbulkan oleh tertimbunnya asam laktat.

Macam-macam manipulasi dalam masase dan pengaruhnya. Manipulasi yang dimaksud adalah
cara menggunakan tangan untuk melakukan masase pada daerah-daerah tertentu serta untuk
memberikan pengaruh tertentu pula. Ahmad Rahim (1988: 1) mengemukakan manipulasi pokok
masase adalah:

a. Effleurage (menggosok), yaitu gerakan ringan berirama yang dilakukan pada seluruh permukaan
tubuh. Tujuannya adalah memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening (limfe).

b. Friction (menggerus), yaitu gerakan menggerus yang arahnya naik dan turun secara bebas.
Tujuannya adalah membantu menghancurkan

miogelosis, yaitu timbuan sisa-sisa pembakaran energi (asam laktat) yang terdapat pada otot yang
menyebabkan pengerasan pada otot.

c. Petrissage (memijat), yaitu gerakan menekan kemudian meremas jaringan. Tujuannya adalah
untuk mendorong keluarnya sisa-sisa metabolisme dan mengurangi ketegangan otot.

3
d. Tapotemant (memukul), yaitu gerakan pukulan ringan berirama yang diberikan pada bagian
yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau mempercepat aliran darah dan mendorong
keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya.

e. Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan menggetarkan yang dilakukan secara manual atau
mekanik. Mekanik lebih baik daripada manual. Tujuannya adalah untuk merangsang saraf secara
halus dan lembut agar mengurangi atau melemahkan rangsang yang berlebihan pada saraf yang
dapat menimbulkan ketegangan.

Tjipto Soeroso (1983: 21) mengatakan bahwa di dalam memasase harus memperhatikan beberapa
hal, salah satunya adalah indikasi dan kontraindikasi dalam masase.

a. Indikasi

Indikasi merupakan suatu keadaan atau kondisi tubuh dapat diberikan manipulasi masase, serta
masase tersebut akan memberikan pengaruh yang positif terhadap tubuh. Indikasi dalam masase
adalah:

1) Keadaan tubuh yang sangat lelah.

2) Kelainan-kelainan tubuh yang diakibatkan pengaruh cuaca atau kerja yang kelewat batas
(sehingga otot menjadi kaku dan rasa nyeri pada persendian serta gangguan pada persarafan).

b. Kontraindikasi

Kontraindikasi atau pantangan terhadap masase adalah sebagai keadaan atau kondisi tidak tepat
diberikan masase, karena justru akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi tubuh itu sendiri.
Kontra- indikasi dalam masase adalah:

1) Pasien dalam keadaan menderita penyakit menular.

2) Dalam keadaan menderita pengapuran pembuluh darah arteri.

3) Pasien sedang menderita penyakit kulit. Adanya luka-luka baru atau cedera akibat berolahraga
atau kecelakaan.

4) Sedang menderita patah tulang, pada tempat bekas luka, bekas cedera, yang belum sembuh
betul.

5) Pada daerah yang mengalami pembengkakan atau tumor yang diperkirakan sebagai kanker
ganas atau tidak ganas.

2. Masase Terapi

Semenjak 3000 tahun sebelum masehi masase sudah digunakan sebagai terapi di kawasan Timur
Tengah, sehingga masase merupakan pengobatan tertua yang dilakukan oleh manusia. Di Yunani
Kuno pada tahun 5 SM, Hipocrates memberikan rekomendasi bahwa untuk menjaga kesehatan
hendaknya dilakukan pemijatan. Para dokter Yunani terbiasa mengobati orang yang sakit nyeri dan
kekakuan sendiri dengan menggunakan cara pemijatan sendiri pada bagian yang nyeri dan kaku.
10

Relaksasi dan penyembuhan masase telah diakui dengan baik selama 5000 tahun terakhir.

Popularitas masase melambung tinggi pada abad ke-19, sewaktu Perhenrikling, seorang akademisi
dan guru anggar di Swedia, menciptakan dasar-dasar untuk masase yang sekarang dikenal dengan
masase swedia. Masase swedia digunakan untuk menangani jaringan-jaringan lembut pada tubuh.
4
Masase swedia merupakan gabungan efek relaksasi dengan olahraga yang khusus ditujukan untuk
melenturkan persendian-persendian dan otot-otot, namun masih didasarkan pada bentuk masase
pada zaman kuno.

Pada tahun 1970-an George Downing membuat buku yang berjudul The Massage Book, buku ini
memperkenalkan suatu konsep baru tentang keseluruhan teknik masase, yakni ahli terapi
hendaknya menilai keadaan orang bersangkutan secara keseluruhan dan bukan dari sisi fisiknya
saja. Keadaan emosional dan mental merupakan bagian dari keseluruhan gambaran tubuh. Yang
juga digabungkan dalam bentuk pemijatannya adalah metode-metode yang digunakan dalam
refleksologi dan shiatsu, pijat ini dikenal dengan nama pijat terapeutik (masase terapi).

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 935) terapi adalah suatu usaha untuk
menyembuhkan suatu penyakit atau mengembalikan kondisi seseorang setelah mengalami
kelainan tertentu. Di sisi lain dikatakan, masase adalah suatu manipulasi dengan menggunakan
tangan, dengan bebagai variasi gerakan. Jadi, terapi masase adalah suatu usaha penyembuhan
suatu penyakit atau mengembalikan kondisi seseorang 11

setelah mengalami kelainan tertentu dengan maipulasi menggunakan tangan dengan berbagai
variasi gerakan.

Masase terapi merupakan salah satu jenis masase yang digunakan untuk menangani cedera. Tujuan
masase terapi adalah (1) memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening, (2)
mereposisikan bagian tubuh yang mengalami cedera dislokasi khususnya pada sendi ke posisi
semula, dan (3) memanfaatkan relaksasi, perangsangan, dan penyegaran untuk menghasilkan
kesehatan yang prima. Macam-macam manipulasi masase terapi dan tujuan dari tiap-tiap
manipulasi masase terapi untuk menangani kasus cedera lutut (knee injury) adalah:

a. Menekan pada titik akupresur. Tujuannya adalah memberikan rangsangan nyeri. Ketika otot
ditekan akan timbul shock, otot akan menjadi rileks. Keadaan ini yang akan mempermudah guna
melakukan manipulasi berikutnya.

b. Friction (menggerus) adalah merupakan gerakan menggerus melingkar yang bertujuan untuk
menghancurkan miogelosis atau sisa-sisa metabolisme tubuh yang menyebabkan otot menjadi
kaku.

c. Strocking Effleurage adalah gerakan menggosok dengan menggunakan ibu jari pada daerah
tubuh yang mengalami cedera. Gerakan strocking effleurage adalah menggosok dengan
mengunakan ibu jari dengan arah menyilang yang disertai dengan tekanan. Tujuannya adalah
untuk merilekskan otot yang kaku, membantu menghancurkan miogelosis

yang terdapat di otot, memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening (limfe).

d. Traksi (tarikan) adalah gerakan menarik yang bertujuan untuk memposisikan bagian tubuh yang
mengalami cedera khususnya pada daerah sendi ke posisi semula dan membebaskan perlengketan.

e. Effleurage adalah gerakan menggosok ringan berirama yang dilakukan pada seluruh permukaan
tubuh yang mengalami cedera. Manipuasi effleurage ini dilakukan terakhir. Dengan tujuan untuk
mengurangi rasa sakit (memar), memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat
pengangkutan sisa-sisa metabolisme, dan memberikan perasaan tenang.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan
untuk mendapat kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani. Kata massage berasal
dari kata Arap “ Mash “ yang berarti menekan dengan lembut atau dari kata Yunani “
Massien “ yang berarti memijat atau melulut. Pelaku untuk pria dinamakan masseur,
Pelaku untuk wanita dinamakan massaeuse.
Sport massage adalah pengobatan pijat yang memperlakukan pada aspek fisik,
fisiologis dan psikologisuntuk atlet. Hal ini dapat digunakan sebelum atau sesudah
kegiatan olahraga. Jika digunakan sebelum kegiatan olahraga akan sangat membantu
dalam pemanjangan dan melonggarkan jaringan lunak. Pijat mengacu pada manipulasi
sistematis jaringan lunak tubuh untuk tujuan terapeutik dan melancarkan peredaran darah.
Olahraga pijat adalah ilmu dan seni menerapkan pijat dan teknik yang berkaitan dengan
menjaga kesehatan atlet dan untuk meningkatkan kinerja atletik. (Patricia J. Benjamin,
PhD Scott P. Lamp, LMT, 2005, ).

6
DAFTAR PUSTAKA

Mashoed.1979, Massage Olahraga Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pendidikan


Keselamatan. Jakarta: mutiara
Priyonoadi Bambang, 2008. Sport Massage. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Anda mungkin juga menyukai