Anda di halaman 1dari 3

Pengertian OCR

OCR (Optical Character Recognition) adalah aplikasi yang berfungsi untuk men scan gambar
pada image dan dijadikan text, dan aplikasi ini juga bisa menjadi support /aplikasi tambahan
untuk scanner. Dengan adanya OCR, Image yang bertulisan tangan, tulisan mesin ketik atau
computer text, dapat dimanipulasi. Text yang discan dengan OCR dapat dicari kata per kata
atau per kalimat. Dan setiap text dapat dimanipulasi, diganti, atau diberikan barcode.

OCR (Optical Character Recognition) adalah program atau perangkat lunak yang berfungsi
untuk menangkap atau membaca text didalam gambar(image) kemudian menerjemahkannya
menjadi file text yang dapat diedit dan digunakan sebagaimana tulisan biasa. Ocr sangat
berguna sekali untuk mengambil text misalnya dari hasil scan kertas dokumen atau gambar
sehingga kita tidak perlu repot lagi untuk mengetik ulang dokumen. Cukup scan dokumen
lalu konvert(convert) menjadi text dan tulisan siap diedit dan disimpan dalam bentuk file txt,
doc, rtf dan type yang lain.

Contoh pengunaan :
Riwayat kerja Pegawai Negeri. Setiap Pegawai Negeri mempunya arsip sendiri 2x, dokument
kenaikan pangkat, dokument kenaikan gaji, dokument pindah alamat kerja dan lain
sebagainya. Dengan mengunakan scanner dan OCR semua ini dapat disimpan dengan mudah
dikomputer, lalu atasan dapat dengan mudah melihat arsip pegawainya hanya dengan mencari
dokument tersebut melalui nama depan atau belakang.

Pengertian OMR

Optical Mark Reader (OMR) adalah perangkat “membaca” tanda pensil bulatan yang discan
dalam bentuk kompatibel NCS bentuk seperti survey atau jawaban test. Bisa juga dijelaskan
dalam bentuk pilihan ganda computer. Dalam dokumen ini The Optical Mark Reader akan
disebut sebagai pemindai atau OMR. Bentuk tes computer yang dirancang untuk OMR NCS
dikenal sebagai bentuk scan yang kompatibel. Tes dan survey selesai pada bentuk ini dibaca
oleh pemindai, diperiksa dan hasilnya disimpan ke sebuah file. Data ini dapat di konversi
menjadi ouput file dari beberapa format yang berbeda, tergantung pada jenis output yang
anda inginkan.

OMR biasanya digunakan untuk survey dan ujian (test). Berbeda dengan OCR tingkat
kebenaran OMR mencapai 100%.

Beberapa perangkat OMR mengunakan bentuk-bentuk yang dicetak ke “transoptic” kertas


dan mengukur jumlah cahaya yang melewati kertas, dengan demikian suatu tanda di kedua
sisi kertas akan mengurangi jumlah sinar yang melewati kertas. Berbeda dengan perangkat
OMR khusus, perangkat lunak Desktop OMR memperbolehkan user untuk membuat bentuk-
bentuk mereka sendiri dalam pengolahan kata dan mencetaknya pada printer laser. OMR
lunak yang kemudian bekerja dengan common pemindai gambar desktop dengan document
feeder untuk memperoses formulir yang diisi sekali.

Contohnya : Compatible NCS


scan formulir

Contoh Pengunaan OMR:

Test ujian masuk Universitas Negeri, mengunakan test bulatan dengan pensil 2B.

Definisi Barcode Scanner


Posted on October 26, 2008 | Leave a comment

WWW.PUSATBARCODE.COM :

Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-
garis vertikal (disebut dengan BARCODE) yang terdapat pada kebanyakan produk-produk
consumer good. Penggunaan barcode scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan.
Yang pertama akan memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator
komputer atau kasir. Yang kedua, penggunaan barcode scanner mempercepat proses entry
data, sehingga mengurangi jumlah antrian yang panjang

Tanpa barcode, dahulu kasir memasukkan penjualan di komputer dengan bantuan nama
barang atau kode barang. Nama barang memang dirasa lebih memperkecil kemungkinan
kesalahan. Namun kerugiannya, waktu entry akan sangat lama karena kasir akan
menngetikkan lebih banyak karakter.

Kemudian digunakan sistem pengkodean, dimana setiap barang dikodekan dalam sejumlah
digit angka. Misalnya produk A mempunyai kode 00001, produk B mempunyai kode 00002,
dan seterusnya. Hal ini mempercepat waktu pelayanan dibandingkan menggunakan nama
barang. Kerugiannya adalah kesalahan 1 digit saja, akan menyebabkan kesalahan data.
Sebagai contoh, kasir melakukan penjualan barang A. Saat memasukkan di komputer,
seharusnya kasir memasukkan kode 00001. Namun karena suatu kelalaian yang dia
masukkan adalah 00002. Bisa dibayangkan terjadi kesalahan yang menyebabkan :

1. Pembeli dirugikan jika ternyata harga produk A sebenarnya lebih murah daripada produk
B. Atau bisa-bisa perusahaan yang dirugikan jika terjadi sebaliknya.
2. Stok menjadi salah. Secara komputer, baik produk A maupun produk B akan mengalami
selisih antara stok di komputer dan stok fisik.

Akhirnya ditemukan barcode. Barcode lebih efektif digunakan, karena kebanyakan produsen
telah meletakkan kode barcode dalam produk yang mereka produksi. Kode barcode
sebenarnya juga adalah sederetan angka, namun direpresentasikan dalam bentuk garis-garis
melintang. (Jika kode barcode masih berupa angka, berarti setiap kali terjadi penjualan, kasir
tetap harus memasukkan kombinasi angka-angka tersebut). Namun karena kode angka
barcode telah direpresentasikan dalam bentuk garis-garis hitam, maka dapat diciptakan
sebuah alat yang mampu menterjemahkan kode-kode berbentuk garis tadi menjadi kode
berbentuk angka. Jika anda tertarik mempelajari, cara kerja bagaimana sebuah alat mampu
menterjemahkan dari kode garis menjadi kode angka, kami akan memposting artikel
mengenai hal itu pada kesempatan berikutnya.

Nomor barcode pun secara teori tidak mungkin kembar. Hal ini karena sebelum
produsen/pabrik dapat meletakkan sebuah barcode pada produknya, dia harus mendaftarkan
kode angka dan barcode ke sebuah lembaga internasional. di Indonesia untuk mendaftarkan
barcode wajib melalui deperindag, kemudian deperindag mendaftarkannya kepada lembaga
internasional. Kode ini bersifat unik di seluruh dunia, karena juga mengandung kode negara.
Misalnya untuk jenis barcode EAN, Indonesia mempunyai kode awalan 888 dan 899. Jadi
dapat dipastikan jika anda melihat barang dengan kode barcode awal adalah 899, maka
produk tersebut diproduksi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai