Anda di halaman 1dari 33

Manajemen Risiko Rumah Sakit

Kamis, 27 Januari 2011 01:35 Redaksi

1. Apakah manajemen risiko itu?


Manajemen risiko merupakan perilaku dan intervensi proaktif untuk mengurangi
kemungkinan cedera serta kehilangan. Dalam perawatan kesehatan, manajemen risiko
bertujuan untuk mencegah cedera pada pasien dan menghindari tindakan yang
merugikan profesi. Asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan sistem
pelaksanaannya yang aman, merupakan kunci bagi manajemen risiko yang efektif
dalam keperawatan kedaruratan. Mayoritas cedera pada pasien dapat ditelusuri sampai
kepada ketidaksempurnaan sistem yang dapat menjadi penyebab primer cedera atau
yang membuat perawat melakukan kesalahan sehingga terjadi cedera pada pasien.
Begitu terjadi cedera, manajemen risiko hams memfokuskan perhatiannya pada upaya
mengurangi akibat cedera tersebut untuk memperkecil kemungkinan diambilnya
tindakan hukum terhadap petugas.

2. Apakah malpraktik itu?


Malpraktik merupakan kesalahan dalam pelaksanaan tugas profesi atau kurangnya
keterampilan profesi. Kelalaian merupakan teori hukum yang paling sering digunakan
untuk menuntut perawat dengan tuduhan malpraktik. Kelalaian perawat adalah
perbuatan atau kegagalan untuk berbuat yang menyebabkan cedera atau akibat yang
merugikan pada diri pasien. Teori ini melingkupi empat persyaratan yang berbeda: (1)
tugas, (2) pelanggaran tugas (gagal melaksanakan tugas), (3) penyebab, dan (4)
cedera. Keempat unsur ini harus dipenuhi dahulu sebelum menuntut perawat dengan
alasan kelalaian.

3. Bagaimana “standar perawatan” atau “derajat perawatan” ditentukan?


Tugas dan pelanggaran diukur oleh standar perawatan. Standar perawatan menurut
hukum merupakan derajat perawatan yang harus diwujudkan oleh seorang perawat
yang cukup bijaksana dalam kondisi yang sama atau serupa. “Derajat perawatan”
mengharuskan pembandingan perilaku perawat yang nyata dengan standar
pelaksanaan profesi (seperti standar yang diterbitkan oleh Emergency Nurses
Association). Selain itu, kebijakan rumah sakit, prosedur dan protokol pelaksanaan di
samping pelbagai standar yang ditetapkan oleh organisasi akreditisasi, seperti Joint
Commission of Healthcare Hospital Organization (JCAHO) digunakan untuk
menjangkau derajat perawatan yang dipersyaratkan. Di pengadilan, saksi perawat ahli
akan menyampaikan kesaksiannya sebagai bukti derajat keperawatan yang seharusnya
diwujudkan oleh seorang perawat yang bijaksana dalam situasi atau keadaan ketika
perawat yang dituntut oleh hukum mewujudkan derajat tersebut dalam pekerjaannya.

4. Bagaimana hukum berlaku dalam keadaan di luar kendali perawat?


Hukum mengakui bahwa perawat mungkin tidak dapat mengendalikan keadaan tertentu
dan ketidakmampuannya ini membuatnya tidak bisa memenuhi tugasnya. Dalam situasi
kedaruratan, keadaan yang umumnya dapat dimaafkan bagi perawat yang tidak dapat
memenuhi tugasnya adalah perilaku pasien yang tidak patuh, melecehkan, atau
menunjukkan kekerasan terhadap perawat atau orang lain. Semua ini merupakan
keadaan yang diciptakan oleh pasien sendiri.

5. Apa yang terjadi dalam situasi ketika perawat dapat mengendalikannya?


Hukum tidak dapat memaafkan keadaan yang diciptakan oleh perawat sendiri. Suatu
contoh yang baik tentang hal ini adalah ketidakhadiran perawat ketika pasien
memerlukan perawatan. Mungkin saja perawat me ninggalkan pasien untuk mengurus
keperluannya sendiri. Di UGD yang penuh kesibukan, tidak jarang waktu berlalu tanpa
kesempatan untuk beristirahat. Dalam keadaan seperti ini, Anda hams berhati-hati. Jika
seorang pasien yang membutuhkan perawatan ditinggal pergi tanpa penyerahan tugas
perawatannya kepada perawat lain dan kemudian pasien tersebut mengalami cedera
pada saat perawat yang bertanggung jawab itu tidak ada, kemungkinan besar hukum
menganggap perawat tersebut lalai. Pemyataan bahwa perawat sebagai karyawan
berhak atas kesempatan beristirahat tidak dapat dijadikan alasan untuk membela diri
ketika disalahkan karena meninggalkan pasien.

6. Apakah seorang perawat juga dianggap lalai jika is meninggalkan pasien


karena harus memberikan perawatan yang mendesak kepada pasien lainnya?
Di A.S. terdapat undang-undang bagi perawat kedaruratan yang dinamakan “Catch 22?
yang berlaku jika timbul konflik kepentingan akibat lebih dari seorang pasien yang
memerlukan perawatan segera. Sayangnya, undang-undang ini menyebutkan jika
seorang pasien mengalami cedera karena ketidakhadiran perawat bahkan ketika
perawat ini tengah merawat pasien lain, hukum dapat menganggapnya sebagai
kelalaian yang disebabkan karena meninggalkan pasien yang memerlukan perawatan.
Lebih lanjut mengenai manajemen reiko ini bisa dibaca di buku Panduan Belajar
Keperawatan Emergensi Oleh Kathleen S. Oman, Jane Koziol-McLain & Linda J.
Scheetz
______________________
Sumber Pustaka terkait dengan Manajemen risiko khususnya untuk rumah sakit:
- Buku Ajar: Keperawatan Perioperatif; (Comprehensive Perioperative Nursing); Volume
1 Oleh Barbara J. Gruendemann, Billie Fernsebner
- Mutu layanan kesehatan perpektif internasional – Al-Assaf (editor) – EGC
- Penyelesaian hukum dalam malpraktik kedokteran – Nusye K. I. Jayanti – Pustaka
Yustisia, 2009 – 136 halaman
- Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan Untuk Perawat Klinis – Russel
Swanburg – EGC

Risk Management / Manajemen Risiko Rumah


Sakit
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang
luas. Seluruh bidang pekerjaan di dunia ini pasti
menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat
penting. Sebut misalnya: perminyakan,
perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar
angkasa, dan lain-lain. Makin besar risiko suatu
pekerjaan, maka makin besar perhatiannya pada
aspek manajemen risiko ini. Rumah sakit pun
sebagai sebuah institusi dimana aktifitasnya penuh
dengan berbagai risiko keselamatan, juga sudah
selayaknya menerapkan hal ini.

Referensi utama manajemen risiko adalah standar


Australia dan New Zealand AS/NZS 4360:2004
yang kemudian diadopsi oleh lembaga ISO dengan
standar ISO 31000:2009. ISO pun menerbitkan
standar pendukungnya, yaitu ISO Guide 73:2009
dan ISO/IEC 31010:2009. Dan sudah barang
tentu, seluruh aktifitas manajemen risiko di dunia
ini merujuk pada standar-standar tersebut.

Risiko adalah:

 Peluang terjadinya sesuatu yang akan


mempunyai dampak pada pencapaian tujuan
(AS/NZS 4360:2004).
 Efek dari ketidakpastian tujuan (ISO
31000:2009).
Sedangkan manajemen risiko adalah:

 Budaya, proses dan struktur yang diarahkan


untuk mewujudkan peluang peluang sambil
mengelola efek yang tidak diharapkan.
(AS/NZS 4360:2004)
 Kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan
dan mengendalikan organisasi berkaitan
dengan risiko. (ISO 31000:2009)

Secara garis besar, proses manajemen risiko dapat


dijelaskan seperti ilustrasi berikut ini:
Untuk selanjutnya, tulisan ini hanya akan
menjelaskan proses identifikasi risiko, analisa
risiko, evaluasi risiko, dan penanganan
risiko. Menetapkan konteks (establishing the
context) tidak dijelaskan karena konteksnya sudah
jelas, yaitu rumah sakit dengan segala aktifitas
yang melingkupinya. Komunikasi dan konsultasi
juga tidak dijelaskan karena sudah merupakan
aktifitas umum di organisasi manapun. Sedangkan
pengawasan (monitor) dan tinjauan (review) akan
dibahas di bagian akhir, karena dinilai cukup
penting.
1. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah proses menemukan,


mengenal, dan mendeskripsikan risiko (ISO
31000:2009).

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengelola


risiko adalah mengidentifikasinya. Jika kita tidak
dapat mengidentifikasi/mengenal/mengetahui,
tentu saja kita tidak dapat berbuat apapun
terhadapnya. Identifikasi risiko ini terbagi menjadi
dua, yaitu identifikasi risiko proaktif dan
identifikasi risiko reaktif.

 Identifikasi risiko proaktif adalah kegiatan


identifikasi yang dilakukan dengan cara
proaktif mencari risiko yang berpotensi
menghalangi rumah sakit mencapai tujuannya.
Disebut mencari karena risikonya belum
muncul dan bermanifestasi secara nyata.
Metode yang dapat dilakukan diantaranya:
audit, inspeksi, brainstorming, pendapat ahli,
belajar dari pengalaman rumah sakit lain,
FMEA, analisa SWOT, survey, dan lain-lain.
 Identifikasi risiko reaktif adalah kegiatan
identifikasi yang dilakukan setelah risiko
muncul dan bermanifestasi dalam bentuk
insiden/gangguan. Metoda yang dipakai
biasanya adalah melalui pelaporan insiden.

Tentu saja, lebih baik kita memaksimalkan


identifikasi risiko proaktif, karena belum muncul
kerugian bagi organisasi.

Bagi rumah sakit, cara paling mudah dan


terstruktur untuk melakukan identifikasi adalah
lewat setiap unit. Setiap unit diminta untuk
mengidentifikasi risikonya masing-
masing. Setelah terkumpul, seluruh data
identifikasi itu dikumpulkan menjadi satu dan
menjadi identifikasi risiko rumah sakit. Contoh
risiko-risiko yang dapat diidentifikasi di rumah
sakit dapat dilihat disini.

2. Analisa Risiko

Analisa risiko adalah proses untuk memahami sifat


risiko dan menentukan peringkat risiko (ISO
31000:2009).

Setelah diidentifikasi, risiko dianalisa. Analisa


risiko dilakukan dengan cara menilai seberapa
sering peluang risiko itu muncul; serta berat-
ringannya dampak yang ditimbulkan (ingat,
definisi risiko adalah: Peluang terjadinya sesuatu
yang akan mempunyai dampak pada pencapaian
tujuan). Analisa peluang dan dampak ini paling
mudah jika dilakukan dengan cara kuantitatif.
Caranya adalah dengan memberi skor satu sampai
lima masing-masing pada peluang dan
dampak. Makin besar angka, peluang makin
sering atau dampak makin berat. Contoh deskripsi
skor peluang dapat dilihat disini. Dan contoh
deskripsi dampak/konsekuensi dapat dilihat disini.

Setelah skor peluang dan dampak/konsekuensi


kita dapatkan, kedua angka itu kemudian
dikalikan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
peringkat. Mengapa perlu peringkat? Tentu saja,
risiko perlu diberi peringkat, untuk mendapatkan
prioritas penanganannya. Makin tinggi angkanya,
makin tinggi peringkatnya dan
prioritasnya. Contoh pemberian peringkat risiko
dapat dilihat disini.

3. Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko adalah proses membandingkan


antara hasil analisa risiko dengan kriteria risiko
untuk menentukan apakah risiko dan/atau
besarnya dapat diterima atau ditoleransi (ISO
31000:2009). Sedangkan kriteria risiko adalah
kerangka acuan untuk mendasari pentingnya risiko
dievaluasi (ISO 31000:2009). Contoh kriteria risiko
dapat dilihat disini. Dengan evaluasi risiko ini, setiap
risiko dikelola oleh orang yang bertanggung jawab
sesuai dengan peringkatnya. Dengan demikian,
tidak ada risiko yang terlewati, dan terjadi
pendelegasian tugas yang jelas sesuai dengan
berat – ringannya risiko.

4. Penanganan Risiko

Penanganan risiko adalah proses untuk


memodifikasi risiko (ISO 31000:2009). Bentuk-
bentuk penanganan risiko diantaranya:

 Menghindari risiko dengan memutuskan untuk


tidak memulai atau melanjutkan aktivitas yang
menimbulkan risiko;
 Mengambil atau meningkatkan risiko untuk
mendapat peluang (lebih baik, lebih
menguntungkan);
 Menghilangkan sumber risiko;
 Mengubah kemungkinan;
 Mengubah konsekuensi;
 Berbagi risiko dengan pihak lain (termasuk
kontrak dan pembiayaan risiko);
 Mempertahankan risiko dengan informasi
pilihan.

5. Pengawasan (Monitor) dan Tinjauan


(Review)

Pengawasan dan tinjauan memang merupakan


kegiatan yang umum dilakukan oleh organisasi
manapun. Namun, untuk manajemen risiko ini
perlu dibahas, karena ada alat bantu yang sangat
berguna. Alat bantu itu adalah Risk Register
(daftar risiko). Risk Register adalah:

 Pusat dari proses manajemen resiko organisasi


(NHS).
 Alat manajemen yang memungkinkan suatu
organisasi memahami profil resiko secara
menyeluruh. Ini merupakan sebuah tempat
penyimpanan untuk semua informasi resiko
(Risk Register Working Group 2002).
 Catatan segala jenis resiko yang mengancam
keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuannya (Risk Register Working Group
2002).
 Ini adalah ‘dokumen hidup’ yang dinamis, yang
dikumpulkan melalui proses penilaian dan
evaluasi resiko organisasi (Risk Register
Working Group 2002).

Risk register dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


 Risk register korporat, digunakan untuk risiko
ekstrim (peringkat 15 - 25
 Risk register divisi, digunakan untuk risiko
dengan peringkat lebih rendah atau risiko yang
diturunkan dari risk register korporat karena
peringkatnya sudah turun.

Untuk mengurangi beban administrasi, risiko


rendah (peringkat 1 – 3) tidak perlu dimasukkan
ke dalam daftar.

Contoh Risk Register dapat dilihat .


disini

Risk Register ini bersifat sangat dinamis. Setiap


bulan bisa saja berubah. Perubahan itu dapat
berupa:

 Jumlahnya berubah karena ada risiko baru


teridentifikasi.
 Tindakan pengendalian risikonya berubah
karena terbukti tindakan pengendalian risiko
yang ada tidak cukup efektif.
 Peringkat risikonya berubah karena dampak
dan peluangnya berubah.
 Ada risiko yang dihilangkan dari daftar risiko
korporat, karena peringkatnya sudah lebih
rendah dari 15 (dipindahkan ke risk register
divisi).

Sumber:
1. ISO 31000:2009
2. AS/NZS 4360:2004
3. Risk Management a Journey not a Destination, Kevin W Knight, 2006
4. CASU and Risk Register Working Group 2002

Diposkan oleh Taufik Santoso di 10:24 AM


Label: Risk Management

19 komentar:

1.

Desi6/23/2013 2:32 PM

Senang sekali bisa belajar tentang ini..., thanks.

Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso6/24/2013 11:07 AM


Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.

Balas

2.

sahabat8/15/2013 9:23 AM

saya dapat tambahan literature yang bermanfaat untuk maju akreditasi jci

Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso8/16/2013 12:49 PM

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.

Balas
3.

madeindrawijaya9/07/2013 12:03 PM

Luar biasa. BRILLIANT!

Balas

4.

madeindrawijaya9/07/2013 12:06 PM

Luar biasa. BRILLIANT!

Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso9/08/2013 5:34 PM


Dear pak Made, terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.

Balas

5.

HASYIM9/17/2013 10:32 AM

TERIMA KASIH PENCERAHANNYA DALAM HAL MANAJEMEN RISIKO


RS...SEMOGA BERMANFAAT

Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso9/17/2013 4:27 PM

Dear pak Hasyim, terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.

Balas
6.

ida sugiarti10/23/2013 9:23 AM

materinya bagus pak, izin utk referensi penelitian

Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso10/23/2013 5:45 PM

Silahkan, dengan senang hati. Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.

Balas

7.

isniathoyib10/28/2013 8:52 AM
materinya baguuuuus banget dok dan sangat membantu kami yang akan akrediatasi
KARS 2012, thank

Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso10/30/2013 9:14 AM

Dear Isni, terima kasih atas kunjungan dan komentar anda.

Balas

8.

Margaret Manik3/20/2014 2:12 PM

Terima kasih atas penjelasannya dokter. Kalau dokter berkenan, mohon kirimkan contoh
Program Manajemen Resiko RS ke alamat email saya: margaretmanik311@yahoo.com.
Saya sbg tim akreditasi di RS. Royal Prima Medan. Terima kasih sebelumnya dokter..
Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso3/21/2014 10:08 PM

Dear Margaret, sebaiknya anda fokus pada satu atau dua standar saja untuk anda
kuasai dan terapkan di RS anda, dan standar lainnya dikerjakan oleh tim lain.
Anda tidak mungkin dapat mengerjakan beberapa standar sekaligus. Selanjutnya,
untuk standar yang menjadi tanggung jawab anda, anda dapat berdiskusi dengan
saya sampai tuntas. Terima kasih

Balas

9.

HASYIM4/07/2014 9:20 PM
Dokter Taufik .....bila tidak keberatan bisa dikasih contoh dokumen perencanaan mutu
dan manajemen risiko ...email : hasyim_ars@yahoo.com
Terima kasih

Balas

Balasan

1.

Taufik Santoso4/08/2014 9:31 AM

Dear pak Hasyim, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat
email anda, terima kasih.

2.

HASYIM4/17/2014 7:12 PM

sangat bermanfaat Terima kasih dokter

Balas
10.

bambang sudono6/13/2014 7:49 AM

selamat pagi dokter .. kalau diperbolehkan mohon share program manajemen resiko ..
terima kasih dokter

Balas

Muat yang lain...

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

TRANSLATE THIS BLOG

Diberdayakan oleh Terjemahan

SHARE THIS BLOG


Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services

IKUTI LEWAT EMAIL

KATEGORI
 Akreditasi Rumah Sakit 2012 (49)
 Audit dan Auditor (2)
 JCI Accreditation Standards for Hospitals (46)
 Kejadian Sentinel (3)
 Lean Thinking (17)
 Manajemen Medis (2)
 Mediasi dan Mediator (1)
 Occupational Health & Safety (1)
 Risk Management (10)
 Safety (18)
 Six Sigma (2)
 Tips (3)
POSTING TERKINI
ARSIP BLOG
 ► 2014 (21)

 ► 2013 (18)

 ▼ 2012 (36)
o ► Desember (3)
o ▼ November (3)
 Gratis Kursus Bahasa Inggris
 Risk Management / Manajemen Risiko Rumah Sakit
 Malpraktek Dapat Dicegah
o ► Oktober (2)
o ► September (2)
o ► Agustus (1)
o ► Juli (3)
o ► Juni (5)
o ► Mei (15)
o ► April (2)

 ► 2010 (4)

 ► 2009 (2)

MENGENAI SAYA

Taufik Santoso

Saya seorang dokter, praktisi manajemen rumah sakit dan pelayanan kesehatan. Anda dapat
menghubungi saya di taufik.santoso@gmail.com; taufik.santoso@ymail.com.

Lihat profil lengkapku

GOOGLE+ FOLLOWERS
PALING BANYAK DIKUNJUNGI

Contoh Dokumen Akreditasi RS 2012 / JCI

Pada posting sebelumnya yang berjudul Persiapan Akreditasi Rumah Sakit dan Dokumen -
Dokumen yang Diminta oleh JCI , disampaikan tentan...

Persiapan Akreditasi Rumah Sakit 2012

Akreditasi RS 2012 telah secara resmi diluncurkan pada tanggal 1 Maret 2012 lalu oleh Menkes
dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH d...

Obat-obatan yang Perlu Mendapat Perhatian Tinggi / High-Alert Medications

Standar Akreditasi RS 2012 SKP.3 / JCI IPSG.3 mensyaratkan agar rumah sakit meningkatkan
aspek keselamatan pada obat-obatan yang perlu men...

Risk Management / Manajemen Risiko Rumah Sakit

Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan di dunia ini pasti
menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat p...

RCA / Root Cause Analysis / Analisa Akar Masalah

Analisa akar masalah (Root Cause Analysis / RCA) adalah sebuah alat kerja yang sangat berguna
untuk mencari akar masalah dari suatu insiden...

Dokumen - Dokumen yang Diminta oleh JCI

JCI dalam standardnya mensyaratkan tersedianya dokumen-dokumen tertulis. Dalam beberapa


hal, dokumen tersebut diminta dalam bentuk kebijak...

Komunikasi Efektif

Standar akreditasi RS 2012 SKP.2 / JCI IPSG.2 mensyaratkan agar rumah sakit menyusun cara
komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, l...

Pencegahan Pasien Jatuh / Fall Prevention

Standar Akreditasi RS 2012 SKP.6 / JCI IPSG.6 mensyaratkan agar rumah sakit menyusun suatu
cara untuk mengurangi risiko pasien jatuh dan ...

Penerapan 5 S

5 S merupakan singkatan yang terdiri dari : 1. Seiri = Sort = Sortir 2. Seiton = Set in Order = Susun
3. Seiso = Shine = Semir (bersi...

 Skrining, Triage, dan Asesmen / Screening, Triage, and Assessment

Di dalam standar akreditasi RS 2012 / JCI, kata-kata skrining, triage, dan asesmen sering disebut.
Seringnya penyebutan kata-kata itu menand...

PENGUNJUNG TERKINI
KOMENTAR TERKINI

Weychan SibaraniTerima Kasih pak atas bantunnya.sudah saya terima dokumennya ^^

Taufik SantosoDear chradnt, contoh dokumen yang anda minta dapat diunduh pada tulisan saya
yang berjudul 'cara mudah membuat dokumen akreditasi', terima kasih.

Taufik SantosoDear pak Tri, contoh dokumen yang anda minta dapat anda unduh di tulisan saya
yang berjudul 'cara mudah membuat dokumen akreditasi', terima kasih.

eslon sinagaemail saya eslon1202@gmail.com ya dok, thanks sebelumnya ya dok

eslon sinagaselamat sore dokter taufik eslon dari rumah sakit MH Thamrin Cileungsi Bogor,
kebetulan saya dipercaya sebagai kadiv keperawatan, saya sangat senang menemukan tulisan
dokter ini sehingga saya punya harapan dapat menyelesaikan persiapan akreditasi 201…

aditya angga wiratmaassalamualaikum dokter taufik. saya dari RSIH jogja bolehkah saya minta
contoh dokumen yang harus dipersiapkan untuk pokja manajemen fasilitas dan keamanan??
email saya aditya.angga.wiratma@gmail.com. terimakasih sebelumnya.6/19/2014 11:05 AM

fathimsiang dr taufik, sy fathim mahasiswi MMR UMY yang sedang menyusun tesis tentang
akreditasi rumah sakit, sy ingin meminta dokumen "standar akreditasi RS 2012 detail" yg bisa
diprint.. terimakasih sebelumnya dok.. email sy: fathim_zahro@yahoo…

aditya angga wiratmaKomentar ini telah dihapus oleh penulis.

rey adiAss, wr, wb. dok, sya rey dari RSJ sambang lihum kalimantan selatan, masuk dalam pokja
pelayanan pasien (pp) , saya sangat membutuhkan dokumen pokja trsebut, boleh dikirim dok ke
reina200305@yahoo.co.id atau rey.reinalove@gmail.com. terima kasih ban…

Muthia HanunAss dok, saya Muthia dari RS Bakti Timah Pangkalpinang. Saya di pokja PP (
Pelayanan Pasien ), banyak kebijakan dan pedoman yang harus dibuat. Mohon kiranya dokter
dapat mengirim contoh kebijakan dan pedoman tersebut. Sebelumnya saya ucapkan terimaka…

Ardina Vashtiselamat siang dokter Taufiq... saya ardina dari Rumah Sakit Advent Bandar
lampung. saya dokter jaga, sekaligus menjadi penanggung jawab PONEK RS. saya mohon
bantuan untuk diberi contoh program kerja dan rencana strategi PONEK, serta pedoman
pelaksana…

chradntSiang dok, mhn maaf sy MFK RSUD banjarnegara, yg sdg mempersiapkan akreditasi RS..
Mohon bantuannya untuk bersedia mengirimkan contoh dokumen MFK .. atas bantuannya kami
sampaikan terima kasih banyak .. alamat email sy c.dananto@gmail.com

Eresude Moranganselamat Siang,perkenalkan saya Pak Trisaktiyono anggota tim POKJA MFK
dari RSUD Sleman.mohon Pak dr. Taufik berkenan memberi informasi/ contoh - contoh
dokumen Pandua, SOP dan kebijakan Keamanan, Utility, Kebakaran dan Pengolahan B3.mohon
dikirimkan …

Eresude MoranganTerima Kasih atas bantuan bapak..mohon maaf, jika bapak berkenan..bisakah
file untuk Pak Bambang dikirimkan kembali ke alamat email
:weychansibarani@gmail.comterima kasih atas bantuannya ^^

Taufik SantosoDear pak Bamang, bu Cicik, dan bu Tutik, contoh dokumen yang anda minta
sudah dikirim ke alamat email anda, terima kasih.

Sri Wandansari AgustiniMet siang Pak Taufik..mohon maaf sebelumnya..untuk alamat email Pak
Bambang Basusanto : bbasusanto@gmail.comuntuk Ibu Cicik :
sriwandansariagustini@gmail.comdan ibu Tutik : Sriastutibadi@yahoo.comterima kasi atas
bantuannya..^^

Taufik SantosoDear ibu Tutik, ibu Cicik, dan pak Bambang, mohon anda gunakan akun anda
sendiri dalam berkomunikasi ke saya (bukan Eresude Morangan). Selanjutnya, silahkan anda
kirimkan alamat email anda masing-masing (bukan rsudsleman@gmail.com) agar saya dapat
m…

Eresude Moranganselamat pagi,perkenalkan saya Pak Bambang Basusanto anggota tim POKJA
TKP dari RSUD Sleman.mohon Pak dr. Taufik berkenan memberi informasi/ contoh - contoh
dokumen untuk bahan penyusunan Tata Kelola, Kepimpinan dan Pengarahan dari POKJA
TKP.mohon dik…

Eresude Moranganselamat pagi, perkenalkan saya Ibu Cicik anggota tim im akreditasi Pokja MKI
dari RSUD Sleman, Yogyakarta. Saya ditugaskan untuk menyusun kebijakan dan SOP Kegiatan
MKI Rumah Sakit.Dapatkah kiranya dokter membantu dengan saya dengan memberitahukan
co…

Eresude MoranganSelamat pagi dr. Taufik. perkenalkan saya Ibu Tutik anggota tim akreditasi
Pokja KPS dari RSUD Sleman, Yogyakarta. Saya ditugaskan untuk menyusun pedoman dan
panduan untuk Kualifikasi dan Pendidikan Staff Rumah Sakit.Dapatkah kiranya dokter
membantu …

Taufik SantosoDear Wulan, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

Sri WulandahSelamat sore Dok, saya Wulan dari proyek RSUI..jika tidak merepotkan, mohon
sekali bantuannya untuk contoh pembuatan dan penyusunan dokumen sop pengendalian dan
penyimpanan obat ke email berikut: sri.wulandah@gmail.comTerima kasih banyak Dok

Sri WulandahSelamat sore Dok, saya Wulan dari proyek RSUI..Jika Dokter tidak keberatan,
bolehkah saya minta dikirimkan contoh dokumen secara detail mengenai MPO? alamat email
saya: sri.wulandah@gmail.comSebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Taufik SantosoDear drg. Widayati, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat
email anda, terima kasih.

Taufik SantosoDear Evi, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda,
terima kasih.

Taufik SantosoDear Ceria, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

Taufik SantosoDear Bambang, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda. UNtuk panduan RCA, silahkan anda ambil langsung dari tulisan saya di blog tentang RCA,
karena itu sudah sangat detail dan dapat dijadikan sebagai panduan, terima kasih.

widayati retnaningsihSelamat siang dr. Taufik, saya drg. Widayati Retnaningsih saat ini sedang
melakukan revisi pedoman dan kebijakan retensi Rekam Medik, untuk itu bila berkenan mohon
dikirimkan contohnya ke email saya widayatiretnaningsih@gmail939.com. Terima kasih.


SemutSelamat siang Taufik Santoso, Dr. perkenalkan saya Evi anggota tim akreditasi tentang
pendidikan pasien dan keluarga (PPK) dari RSK Mojowarno Jombang. saya ditugaskan untuk
menyusun panduannya beserta SPO nya dapat dokter membantu kami untuk memberik…

Taufik SantosoDear Witalia, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

ceria budhi hutomoSelamat pagi dr. Taufik. perkenalkan saya ceria anggota tim akreditasi Pokja
MKI dari RSUD Sleman, Yogyakarta. Saya ditugaskan untuk menyusun panduan "komunikasi
yang efektif di rumah sakit" dan "pedoman pelayanan rekam medis".Dap…

ceria budhi hutomoKomentar ini telah dihapus oleh penulis.

bambang sudononjih dokter, saya bambang dari RSI Surakarta sekarang mendapatkan tugas di
PMKP, kalau diperbolehkan mohon contoh program manajemen resiko dan panduan RCA,
terima kasih dokter

Witalia TaryanaIya, terima kasih dok, 2 dokumen sudah saya terima sangat membantu sekali,
tetapi maaf dok jika dokter berkenan saya masih membutuhkan materi tentang pedoman dan
pelayanan kesehatan maternal dan neonatus, IMD dan ASI Eksklusif, pedoman rawat gabung, …

denita julianaKomentar ini telah dihapus oleh penulis.


Taufik SantosoDear Witalia, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

Witalia TaryanaDok, saya bidan Witalia dari RSUD Ciamis jawa barat, saya juga membutuhkan
materi yang diminta oleh dr. Yesi dan bidan misna, juga tentang materi MDG'S rumah sakit, jika
dokter berkenan tolong bisa dikirim ke email saya,witansya@gmail.com, bahan …

Taufik SantosoDear Rhizqita, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

Taufik SantosoDear Made, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

Taufik SantosoDear Rahma, pedoman yang anda minta tidak disyaratkan oleh akreditasi. Anda
dapat browsing di internet untuk mendapatkannya, terima kasih.

Taufik SantosoSebelumnya silahkan anda cantumkan nama, nama RS tempat anda bekerja,
posisi anda, dan alamat email, terima kasih.

Taufik SantosoDear Bambang, sebelumnya silahkan anda cantumkan nama RS tempat anda
bekerja dan posisi anda, terima kasih.


Taufik SantosoDear Denita, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

Taufik SantosoDear Feni, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email anda,
terima kasih.

Taufik SantosoDear dr. Rahmi, silahkan anda tentukan satu bab yang ingin anda kuasai, terima
kasih.

Taufik SantosoWa'alaikum salam Eka, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke
alamat email anda, terima kasih.

Rhizqita Rahmandaselamat pagi, dr. taufik, saya anggota TIM akreditasi MKI, saya sudah
membaca berkali-kali mengenai standart yang ada di MKI, tetapi saya dan tim kurang bisa
memahami, dapatkah kiranya dokter membantu kami untuk memberitahukan contoh-contoh
dokumen d…

made yuniass. dok saya made dari RS surya asih pringsewu, saya bergabung dengan tim
akreditasi tentang Asesmen pasien, mohon contoh panduan, spo dan kebijakan yang berkaitan
dengan asesmen pasien.ini email saya dok : madeyuni91@gamil.comtrimakasihsebelumnya

rahma ajjayth doktersaya rahma dari Rumah sakit bersalin as-syifa lampung.mohon dok minta
contoh pedoman instalasi rawat inap,terimakasih dok.alamat email saya
rahmaajja55@gmail.com

Fahrenheit23Alhamdulillah info baik dan Jelas. Saya dari RS Swasta di Padang. saya perlu
Dokumen lengkap tentang Asesmen Pasien. SOP, Panduan, Kebijakan untuk sebagai contoh
dalam pembuatan. Terima Kasih Dokter.

bambang sudonoselamat pagi dokter .. kalau diperbolehkan mohon share program manajemen
resiko .. terima kasih dokter

bambang sudonoselamat pagi dokter kalau diperbolehkan mau minta share pedoman RCA ..
terima kasih dokter, bs.ayumi@gmail.com

denita julianayth.selamat sore dokter,saya denita dari rumah sakit bersalin mutiara hati
tanggamus,saya tergabung dalam tim akreditasi 2012,bab SKP jika dokter berkenan mohon
contoh pedoman dan spo bab ini ya dok,terimakasih dok.adapun email saya
denitajuliana@gma…

feni ariawatiterima kasih dok dokumen saya sudah terima ,kalo dokter berkenan untuk contoh
pedomann PAB nya ya dokter ,terimakasih dokter

Amy SyamAssalamualaikum....dr.taufik, sy dr.Rahmi dari RS Ibu dan Anak Pertiwi,Makassar.


Bisakah saya minta contoh dokumen2 mengenai MKI dan MFK (kebijakan, SPO, panduan, dll).
Mohon dikirim ke alamat email saya dr_4_my@yahoo.com. Terimakasih atas bantuannya…


eka anitaass..dokter saya eka dari RS ANIMAH WANGON.di RS kami sedang dalam tahap
pembuatan dokumen akreditasi, disini kami ada kesulitan mencari dokumen mengenai panduan
dan SPO penundaan pelayanan/pengobatan pokja APK. Serta dokumen panduan dan SPO
kebutuha…

Taufik SantosoDear Fitriah, contoh dokumen yang anda minta sudah dikirim ke alamat email
anda, terima kasih.

Taufik SantosoDear Rachmawati, silahkan anda cantumkan secara spesifik judul dokumen yang
anda perlukan, terima kasih.

nurul fitriahAssalamualikum dr.taufik saya fitriah dari rsj ernaldi bahar palembang, jika dokter
berkenan mohon dikirmkan dokumen dan contoh spo utk bab SKP dok,serta format SK tim
akreditasi per pokja nya dok. makasih sebelumnya. email saya:nurulfadhilyusuf@gmai…

Rachmawati, S. Farm.,M. Farm-Klin., Aptselamat siang dok, saya sudah terima email nya dok, file
yg saya terima ttg kebijakan sangat membantu saya untuk melanjutkan proses akreditasi, untuk
pedoman maupun spo boleh kah minta file nya yg secara detail lagi dok? alamat email
rachmawati992gm…

Hak Cipta ada pada Taufik Santoso. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai