DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAWUA
Alamat : Jln.Trans Sulawesi Km. 4, (0452) 325080 Kel. Kawua Kec. Poso Kota SelatanKab. Poso
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN RUANG TINDAKAN
Mengingat :
1. Undang – undang No 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan
2. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 0701 /
YANMED / RSKS / GDE / VII / 1991 Tentang
Pedoman Pelayanan Gawat Darurat
3. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran
1
4. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KAWUA TENTANG
PENETAPAN PEDOMAN PELAYANAN RUANG TINDAKAN
PUSKESMAS KAWUA
Ditetapkan di : Kawua
pada tanggal : 2016
KEPALA PUSKESMAS KAWUA
2
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KAWUA
NOMOR :
TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN
OLAHRAGA PUSKESMAS KAWUA
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
3
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan
pelayanan gawat darurat di Ruang Tindakan harus berdasarkan standar
pelayanan Gawat Darurat di Puskesmas Kawua.
B.RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan Ruang Tindakan meliputi :
1.Pasien dengan kasus True Emergency
Yaitu pasien yang tiba – tiba berada dalam keadaan gawat darurat atau
akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya
( akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolonngan secepatnya
2.Pasien dengan kasus False Emergency yaitu pasien dengan :
A.Keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
B.Keadaan gawat tetapi tidak mengancam nyawa dan anggota badanya
C.Keadaan tidak gawat dan tidak darurat
C.BATASAN OPERASIONAL
1.Ruang Tindakan
Adalah unit pelayanan di Puskesmas Kawua yang memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan
kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2.Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi
cacat ) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
3.Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat misalnya kanker stadium lanjut
4.Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
4
5.Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya
6.Kecelakaan ( Accident )
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang
datangnya mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan
cedera fisik, mental dan sosial.
Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :
1.Tempat kejadian :
a.Kecelakaan lalu lintas
b.Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
c.Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
d.Kecelakaan di sekolah
e.Kecelakaan di tempat – tempat umum lain seperti halnya :
tempat rekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2.Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat,
terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3.Waktu kejadian
a.Waktu perjalanan
b.Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain – lain.
7.Cidera
Masalah kesehatan yang didapat / dialami sebagai akibat kecelakaan.
8.Bencana
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam dan
atau manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaaan manusia,
kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan
prasarana umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata
5
kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan
pertolongan dan bantuan.
D.LANDASAN HUKUM
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
6 orang
Total
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
8
15. Klem arteri 12 cm lengkung dengan gigi 3 buah
16. Klem arteri 12 cm lengkung tanpa gigi 3 buah
17. Klem arteri 12 cm lurus dengan gigi 3 buah
18. Klem arteri 12 cm lurus tanpa gigi 3 buah
19. Klem arteri lurus 3 buah
20. Klem pemegang jarum jahit 18 cm 1 buah
21. Korentang penjepit alat steril 23 cm 2 buah
22. Kursi roda 1 buah
23. Lampu kepala 1 buah
24. Palu refleks 1 buah
25. Pinset anatomis 14,5 cm 3 buah
26. Pinset anatomis 18 cm 3 buah
27. Pinset bedah 14,5 cm 3 buah
28. Pinset bedah 18 cm 3 buah
29. Pinset telinga 1 buah
30. Resusitator anak-anak dan sungkup 1 buah
31. Resusitator dewasa dan sungkup 1 buah
32. Spalk 1 buah
33. Spekulum Hidung 1 buah
34. Sphygmomanometer untuk anak 1 buah
35. Sphygmomanometer untuk dewasa 1 buah
36. Stand lamp untuk tindakan 1 buah
37. Standar infus 1 buah
38. Stetoskop anak 1 buah
39. Stetoskop dewasa 1 buah
40. Sudip Lidah logam/spatula lidah logam 4 buah
panjang 12 cm
41. Sudip Lidah logam/spatula lidah logam 4 buah
panjang 16,5 cm
42. Tabung oksigen dan regulator 1 buah
43. Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 1 buah
44. Termometer anak 1 buah
45. Termometer dewasa 1 buah
46. Timbangan anak 1 buah
47. Timbangan dewasa 1 buah
48. Torniket karet 1 buah
49. Usungan (Brankar)
9
5. Alkohol 1 botol
6. Benang Chromic catgut sesuai kebutuhan
7. Benang Silk sesuai kebutuhan
8. Cairan Bethadin 1 botol
9. Disposible syringe 1 cc sesuai kebutuhan
10. Disposible syringe 3 cc sesuai kebutuhan
11. Disposible syringe 5 cc sesuai kebutuhan
12. Disposible syringe 10 cc sesuai kebutuhan
13. Disposible syringe 50 cc sesuai kebutuhan
14. Infus set dewasa sesuai kebutuhan
15. Infus set anak sesuai kebutuhan
16. Jarum jahit lengkung penampang bulat sesuai kebutuhan
17. Jarum jahit lengkung penampang segitiga sesuai kebutuhan
18. Kapas sesuai kebutuhan
19. Kassa non steril sesuai kebutuhan
20. Kassa Steril sesuai kebutuhan
21. Masker wajah sesuai kebutuhan
22. Sabun tangan antseptik sesuai kebutuhan
23. Sarung tangan non steril sesuai kebutuhan
24. Sarung tangan steril sesuai kebutuhan
25. Mata Pisau/Bisturi sesuai kebutuhan
26. Verban Elastis sesuai kebutuhan
27. Verban Roll sesuai kebutuhan
28. Plester Sesuai kebutuhan
III. Perlengkapan
1. Bak instrumen tertutup 1 buah
2. Bantal 1 buah
3. Celemek Plastik 1 buah
Dorongan tabung oksigen dengan tali
4. 1 buah
pengaman
5. Duk Bolong 2 buah
6. Jam 1 buah
7. Kasur 1 buah
8. Kotak penyimpan jarum bekas 1 buah
9. Lemari alat/Obat 1 buah
10. Mangkok untuk larutan 2 buah
11. Meja instrumen/alat 1 buah
12. Sikat untuk membersihkan peralatan 1buah
12. Perlak Plastik 2 buah
13. Sarung bantal 2 buah
14. Seprei 2 buah
Tempat sampah tertutup yang dilengkapi
15. 2 buah
dengan injakan pembuka penutup
16. Alat sterilisator 1 buah
10
17. Toples kapas 1 buah
18. Tromol kassa/kain steril 1 buah
IV Meubelair
1. Kursi meja 3 buah
2. Lemari arsip 1 buah
3. Meja tulis ½ biro 1 buah
V Pencatatan dan pelaporan
1. Buku register pelayanan Sesuai kebutuhan
2. Formulir informed Consent Sesuai kebutuhan
3. Formulir rujukan Sesuai kebutuhan
4. Kertas resep Sesuai kebutuhan
11
23 Pulmicortn Naspv Ampul 8 Broncodilator
24 Ranitidine Ampul 5 Antacida
25 Remopain Ampul 5 Analgetik
26 Renatoc Ampul 2 Antacida
27 Toradol 50 mg Ampul 1 Analgetik
28 Panadol Ampul 5 Analgetik
29 Transamin Ampul 7 Haemostatics
30 Valium Ampul 14 Sedatif
31 Vit k Ampul 2 Anti perdarahan
32 Tramal 100 mg Ampul 1 Analgetik
33 ATS 1500 u Ampul 10 Anti tetanus
34 Vaksin Engerik B- Tube 3 Vaksinasi hepatitis
In-1
35 Vaccin Engerik o,5 Tube 2 Vaksinasi hepatitis
ml
36 Kallium clorida Flacon 6 Elektrolit
37 Meylon 25 ml Flacon 9
38 Meylon 100 ml Flacon 1
b.Tablet
No Nama Obat Satuan Jumlah Jenis Obat
c.Cairan Infus
12
2. Dextrose 5 % 250 ml Kolf 2
3. Dextrose 5 % 500 ml Kolf 8
4 Dextrose 10 % 500ml Kolf 5
5. Dextrose In Saline Kolf 2
0,225
6. Dextrose 0,5 Darrow Kolf 3
7. Kaen 3 B Kolf 1
8. Kaen 3 A Kolf 1
9. Larutan 2 A Kolf 7
10 Manitol 250 cc Kolf 2
.
11 Nacl 0,9 % 250 ml Kolf 1
.
12 Nacl 0,9 % 500 ml Kolh 5
.
13 Nacl 3 % Kolf 1
.
14 Ringer Dextrose Kolf 6
.
15 Ringer Lactat Kolf 13
16 Ringer Solution Kolf 2
.
17 Dex 40 % 25 ml Flalon 6
.
d.Suppositoria
No Nama Obat Satuan Jumlah Jenis Obat
13
8. Stesolid 10 mg rect Tube 7 Sedatif
2.OBAT PENUNJANG
a.Injeksi
No Nama Obat Satuan Jumlah Jenis Obat
b.Obat tablet
No Nama Obat Satuan Jumlah Jenis Obat
14
D.AMBULANCE
Untuk menunjang pelayanan terhadap pasien, Puskesmas kawua memiliki
1 (satu) unit ambulance yang kegiatannya digunakan untuk persiapan
rujukan pasien ke Rumah sakit dan bagian umum.
1.Fasilitas & Sarana untuk Ambulance
a.Perlengkapan Ambulance
- Ac
- Sirine
- Lampu rotater
- Sabuk pengaman
- Lampu ruangan
b.Alat & Obat
- Tas Emergency yang berisi :
Obat – obat untuk life saving (Cairan infus : RL, NaCL 0,9 % ( 5 / 10
kolf )
15
D.DENA RUANGAN
16
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
- Dokter
- Perawat Ruang tindakan
- Bidan
2.Perangkat Kerja
- Status Medis
dibagian penerimaan/loket
b.Bila keluarga tidak ada petugas IGD bekerja sama dengan petugas loket
2.Perangkat Kerja
17
- Stetoscope
- Tensimeter
- Status medis
resusitasi
bedah
18
E.Tata Laksana pengisian Informed Consent
- Perawat IGD
2.Perangkat Kerja
keluarga pasien
oleh perawat.
- Perawat IGD
- Supir Ambulan
II.Perangkat Kerja
- Ambulan
- Alat Tulis
19
B.Perawat IGD menghubungi bagian/supir ambulan untuk menyiapkan
kendaraan
Perawat Admission
Stetoscope
Tensi meter
Alat Tulis
– IGD – 002 )
bedah
penanggung jawab
admission.
20
6. Bila tidak perlu dirawat pasien diberikan resep dan bisa
langsung pulang
dokter
Perawat IGD
Ambulan
Handphone
Sumber Sejahtera.
defibrillator )
– 024 )
21
Perawat IGD melaporkan pada dokter jaga IGD & PJ Shift serta
Dokter IGD
Perawat IGD
Ambulan
Formulir rujukan
1. Alih Rawat
020 )
kondisi pasien
2. Pemeriksaan Diagnostik
22
Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh dokter jaga mengenai
Sejahtera
3. Spesimen
pemeriksaan specimen
kepetugas laboratorium
yang dituju
23
C.ALUR PELYANAN DI RUANG TINDAKAN
Pasien datang
Tidak gawat darurat
Gawat darurat
Pendaftaran di
Ruang tindakan loket
Mengambil nomor
antrian
Pengambilan
obat
Pasien pulang
24
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
Asesmen resiko
25
Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
Pelaporan dan analisis insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
B. Tujuan
Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
26
KTD yang tidak dapat dicegah
Unpreventable Adverse Event :
Suatu KTD yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan
mutakhir
KESALAHAN MEDIS
Medical Errors:
Adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien
KEJADIAN SENTINEL
Sentinel Event :
Adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya
dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima, seperti :
operasi pada bagian tubuh yang salah.
Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi ( seperti,
amputasi pada kaki yang salah ) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini
mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
27
C. TATA LAKSANA
a. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada
pasien
b. Melaporkan pada dokter jaga IGD
c. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
d. Mengobservasi keadaan umum pasien
e. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “ Pelaporan Insiden
Keselamatan”
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
I. Pendahuluan
HIV / AIDS telah menjadi ancaman global. Ancaman penyebaran HIV menjadi
lebih tinggi karena pengidap HIV tidak menampakkan gejal. Setiap hari ribuan anak
berusia kurang dari 15 tahun dan 14.000 penduduk berusia 15 - 49 tahun terinfeksi HIV.
Dari keseluruhan kasus baru 25% terjadi di Negara - negara berkembang yang belum
mampu menyelenggarakan kegiatan penanggulangan yang memadai.
28
Angka pengidap HIV di Indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus
yang sangat bermakna. Ledakan kasus HIV / AIDS terjadi akibat masuknya kasus
secara langsung ke masyarakat melalui penduduk migran, sementara potensi penularan
dimasyarakat cukup tinggi (misalnya melalui perilaku seks bebas tanpa pelingdung,
pelayanan kesehatan yang belum aman karena belum ditetapkannya kewaspadaan
umum dengan baik, penggunaan bersama peralatan menembus kulit : tato, tindik, dll).
Penyakit Hepatitis B dan C, yang keduanya potensial untuk menular melalui
tindakan pada pelayanan kesehatan. Sebagai ilustrasi dikemukakan bahwa menurut data
PMI angka kesakitan hepatitis B di Indonesia pada pendonor sebesar 2,08% pada tahun
1998 dan angka kesakitan hepatitis C dimasyarakat menurut perkiraan WHO adalah
2,10%. Kedua penyakit ini sering tidak dapat dikenali secara klinis karena tidak
memberikan gejala.
Dengan munculnya penyebaran penyakit tersebut diatas memperkuat keinginan
untuk mengembangkan dan menjalankan prosedur yang bisa melindungi semua pihak
dari penyebaran infeksi. Upaya pencegahan penyebaran infeksi dikenal melalui “
Kewaspadaan Umum “ atau “Universal Precaution” yaitu dimulai sejak dikenalnya
infeksi nosokomial yang terus menjadi ancaman bagi “Petugas Kesehatan”.
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan melakukan kontak
langsung dengan pasien dalam waktu 24 jam secara terus menerus tentunya mempunyai
resiko terpajan infeksi, oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan darinya dari resiko tertular penyakit agar dapat bekerja maksimal.
II. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
29
a. Cuci tangan yang kurang benar.
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.
d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
30
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
31
BAB IX
PENUTUP
Ditetapkan di : Kawua
pada tanggal : 2016
KEPALA PUSKESMAS KAWUA,
32
33