PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan asuhan keperawatan pada klien dengan Myelodysplastic Syndrome
(MDS) di ruang Penyakit Dalam Pria, dapat disimpulkan:
1. Pengkajian yang dilakukan pada pasien dengan Myelodysplastic Syndrome
(MDS) merupakan pengkajian yang kompleks dan komprehensif sesuai dengan
respon gejala yang dialami klien, dan dalam kasus ini pengkajian yang
digunakan yaitu dengan pola pengkajian gordon.
2. Diagnosis keperawatan yang muncul pada pasien dengan Myelodysplastic
Syndrome (MDS) dalam kasus ini diantaranya yaitu Gangguan Rasa Nyaman,
Ansietas, Risiko Perdarahan, Risiko Infeksi dan Risiko Trauma Vaskuler.
3. Pada umumnya intervensi keperawatan pada pasien dengan Myelodysplastic
Syndrome (MDS) dalam kasus ini diambil dari label NOC dan NIC dan
disesuaikan dengan diagnosis keperawatan yang diangkat, selain itu terdapat
intervensi yang diambil dari jurnal penelitian yaitu untuk diagnosis gangguan
rasa nyaman yang dialami klien yaitu dengan pendekatan multidisiplin dalam
upaya perawatan klien.
4. Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan Myelodysplastic
Syndrome (MDS) dalam kasus ini di evaluasi dalam 3 hari catatan
perkembangan, adapun dari 5 diagnosis keperawatan yang diangkat, terdapat 1
diagnosis keperawatan yang belum teratasi yaitu risiko perdarahan, hal ini
disebabkan karena pada pasien Myelodysplastic Syndrome MDS, perdarahan
bisa saja terjadi kapanpun karena trombositopenia yang dialami oleh klien.
B. Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan di tatanan rumah sakit ataupun primary health care
dalam pemberian asuhan keperawatan disarankan agar lebih memperhatikan
dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang professional dan
134
komprehensif khususnya pada pasien dengan Myelodysplastic Syndrome
(MDS), karena pada umumnya setiap individu memiliki respon gejala yang
berbeda-beda dengan penanganan yang berbeda pula. Oleh sebab itu, perawat
sebaiknya tidak hanya terpaku pada teori saja dalam memberikan penanganan
pada pasien melainkan sesuai dengan respon gejala yang dialami pasien.
b. Bagi Masyarakat
Dengan mengetahui informasi tentang penyakit Myelodysplastic Syndrome
(MDS), masyarakat diharapkan mampu mengenali tanda dan gejala serta
respon gejala yang timbul, sehingga dengan demikian masyarakat akan lebih
cepat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif sesuai
dengan tanda dan gejala serta respon gejala yang dimunculkan.
135
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, Jakarta : EGC.
Goldberg SL, Chen E, Corral M, et al. 2010. Incidence and clinical complications of
myelodysplastic syndromes among United States Medicare beneficiaries. J Clin
Oncol. 2010;28:2847-2852.
Greenberg Peter L., Attar Eyal. 2011. Myelodysplastic Syndromes. The Journal of the
National Comprehensive Cancer Network, J Natl Compr Canc Netw 2011;9:30-
56, diakses pada 2 Juli 2018
136
Jenifer S., Lebovidge., Wendy Elverson., Timmons, RN, Elena B, Corinna Rea,
Margaret Lee, Linda C. 2016. Multidiciplinary interventions in the management
of atopic dermatitis. Vol 138. No. 2, Agustus 2016, J Allergy Clin Imunol 325-
34
Kasper et al. 2005. Harisson’s Principles of Internal Medicine 16 th Edition. New York:
McGraw-Hill
Mansjoer, Arif. 2001 Kapita Selekta Kedokteran, Ed 3 Jilid 1 Media Aesculapius FKUI
: Jakarta
137
Schumacher HR, Nand S. 1995. Myelodysplastic Syndromes: Approach to Diagnosis
and Treatment. New York: Igaku-Shoin Medical Publishers, 1995.
Sloand EM, Wu CO, Greenberg P, Young N, Barrett J. 2008. Factor affecting response
and survival in patients with myelodiplasia treated with immunosuppressive
therapy J Clin Oncol . 2008;26:2505-11.
Wang R, Gross CP, Halene S, Ma X. 2009. Comorbidities and survival in a large cohort
of patients with newly diagnosed myelodysplastic syndromes. Leuk Res.
2009;33:1594-1598.
138
139