Anda di halaman 1dari 1

1. Demi Masa. => secara lafaz dalam Al-Qur’an terdapat 2 lafaz masa “Al-Ashr & Ad Dahr”.

Kalau Ad-
Dahri adalah suatu masa dimana manusia belum berbentuk sama sekali, belum berwujud dan
tidak dapat disebutkan seperti apa dan dimana. Itulah beberapa tahun yang lalu sebelum adik-
adik kita lahir di bumi. Mereka sudah tercatat di Lauh Mahfuz bahwasanya tahun sekian mereka
terlahir di bumi, maka sebelum tahun tersebut mereka berada di Ad-Dahr, yaitu waktu yang
manusia belum berbentuk apapun.
Kemudian Al-Ashri adalah waktu yang sudah dilalui manusia. Mulai dari jaman Adam diturunkan
kebumi, hingga sekarang, jam sekarang ini juga, detik demi detik yang sudah berjalan, bahkan
ketika anda membaca tulisan ini pun Al-Ashri tidak dapat kembali lagi. Itulah masa lalu, masa yang
sudah kita semua manusia lewati. Dan sedetikpun tak pernah bias kembali walau anda seorang
nabi / rosul sekalipun meminta Al-Ashri untuk kembali sedetikpun tidak bias. Begitulah makhluk
Allah yang bernama AL-ASHRI.
2. Maka Sungguh betapa rugi nya kita, jika detik demi detik berlalu, waktu terus berjalan, namun
tidak ada sedikitpun aktivitas kita yang kita buat sebagai bekal buat kita di akhirat kelak. Setiap
hari, setiap jam, setiap menit, detikpun berjalan, begitu juga dengan kita berjalan sedetik demi
sedetik menuju kematian. Mati itu pasti, namun tidak ada seorang pun yang memiliki sertifikat
kapan dirinya akan dipanggil menghadap sang ilahi. Maka dari itu, yuk mari sama-sama, minimal
jangan lupakan amal kewajiban kita sehari, itu minimal. Maksimal nya sesuai kapasitas keimanan
kita masing-masing. Kejar dunia boleh, tapi jangan lupa juga kejar akhirat. Ikutlah, buatlah satu
jadwal kita di majelis taklim masing-masing. Karna otak manusia sudah terrsistem oleh jadwal,
jika tidak ada jadwal, maka tidak ada yang memerintahkan otak tersebut untuk mengikutinya,
buatlah jadwal kita untuk membahas ataupun mengkaji atau minimal mendengarkan kajian-kajian
islam untuk bisa pelan-pelan kita aplikasikan di kehidupan kita sehari-hari.
3. Dan kemudian kita tidak akan rugi kata Allah, kalau kita beriman dan beramal soleh, tidak akan
rugi orang yang beriman dan beramal soleh. Itu ALLAH yang bilang langsung. Bukan saya. Jadi yang
rugi sebenarnya bukan di PHP-in sama cust, bukan orderan yang belum laku, bukan anti gores
yang pecah, bukan barang yang hilang dan sebagainya. Tapi yang rugi kalua tidak beriman dan
tidak beramal. Kita capek setiap hari tak henti henti mencari mengejar dunia yang tidak ada habis-
habis nya dan sudah pasti akan kita tinggal mati. Maka dibarengi, buat harta kita itu supaya kita
bawa mati. Dengan cara beramal.
Maka saudara-saudaraku sekalian, maka yang terakhir dalam surah tersebut. Ada saran dari Allah
SWT kepada kita. Bahwa orang beriman dan beramal soleh adalah saling nasehat menasehati
dengan yang hak, nasehati dengan yang benar, bukan nasehati dan ngikut kepada yang batil. Jika
ada tingkah kita maupun saya pribadi khususnya yang salah, maka tolong nasehati saya dengan
yang hak. Itulah yang dinamakan berikhwan, mukmin itu bersaudara. Maka jika dinasehati belum
langsung ambil sikap, biasanya banyak yang seperti ini. Maka nasehati dengan kesabaran.
Begitulah indah nya islam. Semua hal dari yang paling kecil. Sampai urusan dunia semua sudah
tersusun rapi pedomannya.

Demikian pemahaman singkat pada Surah Al-Ashri, semoga bermanfaat.


Binashri minallah
Wassalammualaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai