Anda di halaman 1dari 10

METODE KONSTRUKSI PEKERJAAN PONDASI BORED-PILE

Berikut ini adalah tahapan- tahapan awal Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bor Pile :

Persiapan Peralatan

Pekerjaan pondasi bore pile memerlukan alat- alat berat dalam suatu proyek . Disebut
alat- alat berat memang karena bobotnya yang berat, makanya manajer proyek harus
dapat memastikan pekerjaan persiapaan apa yang diperlukan agar alat yang berat
tersebut dapat masuk ke areal dengan baik. Jika tidak disiapkan dengan baik, bisa
saja alat berat tersebut amblas karena daya dukung tanahnya yang jelek.

Gambar-1. Plat baja diperlukan apabila kondisi tanah belum


keras sebagai dasar trek alat berat

Pelat baja tersebut dimaksudkan agar alat- alat berat tidak amblas jika kekuatan
tanahnya diragukan. Jika sampai amblas, untuk ‘ngangkat’ kembali biayanya lebih
besar dibanding biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelat- pelat tersebut. Perlu
tidaknya pelat-pelat tersebut tentu didasarkan dari pengalaman- pengalaman
sebelumnya, itu tidak tertulis di buku teks. disinilah ‘seni’ agar pekerjaan lancar.
Pembuatan Tulangan Besi

Paralel dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor telah
dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan sampai sudah dibor, eh ternyata
tulangannya belum siap. Jika tertunda lama, tanah pada lubang bor bisa rusak
(mungkin karena hujan atau lainnya). Bisa- bisa perlu dilakukan pengerjaan bor lagi.
Pemilihan tempat untuk merakit tulangan juga penting, tidak boleh terlalu jauh,
masih terjangkau oleh alat- alat berat tetapi tidak boleh sampai mengganggu manuver
alat- alat berat itu sendiri.

Gambar-2. Pekerjaan penulangan pondasi

Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya, serta pihak ready mix
concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran. Skema alat- alat
bornya seperti gambar berikut ini.

Gambar 3. Skema Pengeboran Pondasi Bor Pile


Gambar diatas bisa menggambarkan secara skematik alat- alat yang digunakan
untuk Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bor Pile. Dalam prakteknya, mesin bornya
terpisah sehingga perlu crane atau excavator tersendiri seperti ini.

Gambar 4 . Persiapan Alat Bor


Perhatikan mesin bor belum dipasangkan dengan mata bornya yang dibawah itu.
Alat bor sedang mempersiapkan diri untuk memulai.

Gambar 5. Tahapan Awal Pengeboran


Kecuali alat bor dengan crane terpisah, pada proyek tersebut juga dijumpai alat bor
yang terintegrasi dan sangat mobile. Mungkin ini yang lebih modern, tetapi
kelihatannya jangkauan kedalamannya lebih terbatas dibanding yang sistem terpisah.
Mungkin juga, karena diproyek tersebut ada beberapa ukuran diameter tiang bor
yang dipakai. Jadi pada gambar- gambar nanti, fotonya gabungan dari dua alat
tersebut.

Pengeboran

Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang bor. Kedalaman dan
diameter tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Juga
terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan tanah. Ini perlu diantisipasi
sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok. Kalau asal ngebor, bisa-
bisa mata bor-nya stack di bawah. Biaya itu. Ini contoh mesin bor dan auger dengan
berbagai ukuran siap ngebor

Gambar 6. Mesin Bor dan Auger

Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’ untuk menghindari tanah di


tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang mempunyai
ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor.
Gambar 7. Persiapan Pemasangan Casing

Casing

Perhatikan mesin bor-nya beda, tetapi pada prinsipnya cara pemasangan casing
sama: diangkat dan dimasukkan pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang
belum sampai bawah, secukupnya. Kalau nunggu sampai kebawah, maka bisa-bisa
tanah berguguran semua. Lubang tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting.

Gambar 8. Casing yang telah tertanam di dalam tanah


Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan. Gambar di atas, mata
auger sudah diganti dng Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah atau lumpur
di dasar lubang.

Gambar 9. Pembersihan lumpur dan tanah di dalam lubang

Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil pengeboran dan akhirnya
sudah menjadi kondisi tanah keras. Maka untuk sistem pondasi Franky Pile maka
bagian bawah pondasi yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat dilakukan
pembesaran. Untuk itu dipakai mata bor khusus, Belling Tools sebagai berikut.

Gambar 10. Penggunaan mata bor Belling Tool untuk pengeboran tanah keras
Akhirnya setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai kedalaman
rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah
mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual.

Gambar 11. Pemeriksaan kedalaman manual pondasi

Handling Besi Tulangan

Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga dichek dengan data
hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama seperti yang
diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor tersebut. Ini perlu karena
sampel tanah sebelumnya umumnya diambil dari satu dua tempat yang dianggap
mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan
prediksi kondisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik yang dibor. Apabila
kedalaman dan juga lubang bor telah ‘siap’, maka selanjutnya adalah penempatan
tulangan rebar.
Gambar 12. Pengangkatan tulangan

Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka penulangan harus disambung di
lapangan. Pengangkatan besi tulangan dilakukan bertahap.

Gambar 13. Penyambungan tulangan besi


Gambar 14. Kondisi lubang pondasi yang telah siap di cor

Pengecoran beton

Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah


pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan
berfungsi tidaknya suatu pondasi. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah
benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal pula pondasi tersebut secara
keseluruhan.
Pengecoran disebut gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan
beton, misalnya ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air,
tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat.
Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu
khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau lebih
besar dengan kedalaman lubang yang dibor.

Pemasangan Pipa Tremi

Inilah yang disebut pipa tremi. Foto ini cukup menarik karena bisa mengambil
gambar mulai dari ujung bawah sampai ujung atas. Ujung di bagian bawah agak
khusus lho, nggak berlubang biasa tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak
masuk kedalam tetapi beton.Di dalam pipa bisa mendorong keluar.
Gambar 15. Pipa Tremi untuk pengecoran

Gambar 16. Pengecoran dengan menggunakan pipa tremi

Anda mungkin juga menyukai