Berikut ini adalah tahapan- tahapan awal Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Bor Pile :
Persiapan Peralatan
Pekerjaan pondasi bore pile memerlukan alat- alat berat dalam suatu proyek . Disebut
alat- alat berat memang karena bobotnya yang berat, makanya manajer proyek harus
dapat memastikan pekerjaan persiapaan apa yang diperlukan agar alat yang berat
tersebut dapat masuk ke areal dengan baik. Jika tidak disiapkan dengan baik, bisa
saja alat berat tersebut amblas karena daya dukung tanahnya yang jelek.
Pelat baja tersebut dimaksudkan agar alat- alat berat tidak amblas jika kekuatan
tanahnya diragukan. Jika sampai amblas, untuk ‘ngangkat’ kembali biayanya lebih
besar dibanding biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelat- pelat tersebut. Perlu
tidaknya pelat-pelat tersebut tentu didasarkan dari pengalaman- pengalaman
sebelumnya, itu tidak tertulis di buku teks. disinilah ‘seni’ agar pekerjaan lancar.
Pembuatan Tulangan Besi
Paralel dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor telah
dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan sampai sudah dibor, eh ternyata
tulangannya belum siap. Jika tertunda lama, tanah pada lubang bor bisa rusak
(mungkin karena hujan atau lainnya). Bisa- bisa perlu dilakukan pengerjaan bor lagi.
Pemilihan tempat untuk merakit tulangan juga penting, tidak boleh terlalu jauh,
masih terjangkau oleh alat- alat berat tetapi tidak boleh sampai mengganggu manuver
alat- alat berat itu sendiri.
Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya, serta pihak ready mix
concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran. Skema alat- alat
bornya seperti gambar berikut ini.
Pengeboran
Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang bor. Kedalaman dan
diameter tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Juga
terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan tanah. Ini perlu diantisipasi
sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok. Kalau asal ngebor, bisa-
bisa mata bor-nya stack di bawah. Biaya itu. Ini contoh mesin bor dan auger dengan
berbagai ukuran siap ngebor
Casing
Perhatikan mesin bor-nya beda, tetapi pada prinsipnya cara pemasangan casing
sama: diangkat dan dimasukkan pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang
belum sampai bawah, secukupnya. Kalau nunggu sampai kebawah, maka bisa-bisa
tanah berguguran semua. Lubang tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting.
Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil pengeboran dan akhirnya
sudah menjadi kondisi tanah keras. Maka untuk sistem pondasi Franky Pile maka
bagian bawah pondasi yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat dilakukan
pembesaran. Untuk itu dipakai mata bor khusus, Belling Tools sebagai berikut.
Gambar 10. Penggunaan mata bor Belling Tool untuk pengeboran tanah keras
Akhirnya setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai kedalaman
rencana maka perlu dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah
mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual.
Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga dichek dengan data
hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama seperti yang
diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor tersebut. Ini perlu karena
sampel tanah sebelumnya umumnya diambil dari satu dua tempat yang dianggap
mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan
prediksi kondisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik yang dibor. Apabila
kedalaman dan juga lubang bor telah ‘siap’, maka selanjutnya adalah penempatan
tulangan rebar.
Gambar 12. Pengangkatan tulangan
Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka penulangan harus disambung di
lapangan. Pengangkatan besi tulangan dilakukan bertahap.
Pengecoran beton
Inilah yang disebut pipa tremi. Foto ini cukup menarik karena bisa mengambil
gambar mulai dari ujung bawah sampai ujung atas. Ujung di bagian bawah agak
khusus lho, nggak berlubang biasa tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak
masuk kedalam tetapi beton.Di dalam pipa bisa mendorong keluar.
Gambar 15. Pipa Tremi untuk pengecoran