Argumentasi terhadap Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan)
KELAS C
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Bambang Soepeno, M.Pd
Rully Putri Nirmala Puji S.pd., M.Ed
Oleh:
Dimas Faldi Jiaulhaq 170210302086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2018 BAB I: Mengenai Ketentuan Umum Bab pertama membahas mengenai peran guru dan dosen, dalam bab pertama guru di tempatkan sebagai seorang pendidik, pendamping, penilai serta pelatih para peserta didik, pada tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atau atau kejuruan atau setingkatnya. Dosen merupakan seorang ilmuan yang memiliki tugas utama sebagai pentransformasi dan penyebar luas pengetahuan, teknologi serta seni dalam pendidikan. Sedangkan professor atau guru besar yakni jabatan fungsional paling tinggi yang di jabat oleh dosen yang masih mengajar pada lingkup perguruan tinggi. Dalam bab pertama juga membahas mengenai professional. Yakni seseorang yang memiliki pekerjaan yang berdasarkan kemampuan, kecakapan, kemahiran bidangnya, mutu dan pendidikan profesi, yangmana dijadikan sebagai sumber penghasilan. Pendidikan diselenggarakan oleh pemerintah. Satuan pendidikan merupakan perkumpulan layanan pendidikan formal yang menyelenggarankan pendidikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas maupun kejuruan atau sederajat. Dalam bab pertama juga di tegaskan mengenai perjanjia kerja atau kesepakatan kerja antara pihak pendidik baik guru maupun dosen dan satuan pendidikan, juga memperjelas mengenai pemutusan hubungan kerja yakni karena suatu hal seorang guru atau dosen dapat diberhentikan dari pekerjaannya. Dalam ketentuan juga terdapat kualifikasi ijazah uang dimiliki oleh pendidik, kemampuan dan lain sebagainya. Kemudian sertifikasi iala pemberian sertifikat kepada pendidik, dan sersifikat merupakan bukti pengakuan guru dan dosen sebagai tenaga yang professional. Pendidik juga memiliki hak yakni gaji sebagai imbalan atas kerjanya dan pengasilah sebagai bentuk penghargaan terhadap prestasi dalam pekerjaannya BAB II: Mengenai Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Guru merupakan tenaga pendidik professional pada jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, dan pengakuan sebagai tenaga yang professional berdasar pada ketentuan dan sertifikat sebagai tanda buktinya. Demikian pula dengan pengakuan dosen sebagai tenaga pendidik professional pada jenjang perguruan tinggi. Fungsi guru ialah sebagai peningkat matartabat sebagai pendidik guna meningkakan kualitas pendidikan. Serta dosen sebagai peningkat pengetahuan sera seni dan mengabdi kepada masyarakat yang juga meningkatkan mutu pendidikan. Guru dan dosen memiliki tujuan sebagai peningkat kulitas pendidikan bangsa yang menjadikan peserta didik menjadi manusia cakap yang beriman, berilmu, yang baik akhlaqnya serta menjadi warna negara yang baik bagi negaranya. BAB III: Prinsip Profesionalitas Prinsip-prinsip guru yakni memiliki bakat, minat , dan panggilan jiwa, serta memiliki idealisme dengan berkeinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serat memebentuk indifidu yang memiliki akhlak yang baik, mulia, serta takwa dan beriman kepada Tuhannya. Dengan memiliki latar belakang akademik yang memadai serta kemampuan yang diperlukan dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Guru menerima gaji sebagai mana telah di tentukan, berkesempatan mengembangkan profesionalitas. Di tunjang perlindungannya oleh hukum serta memiliki organisasi kependidikan yang menentukan segala hal dalam profesionalitasnya. BAB IV: Guru Guru diharuskan memiliki kemampuan, kualifiasi, serta sertifikat sebagi pendidik sebagai mana yang telah ditentukan pada ketentuan-ketentuan awal serta sehat jasmani dan rohaninya. Sertifikasi diadakan oleh perguruan tinggi dan dilakukan secara objektif dengan berbagai ketentuan yang ada. Seseorang yang telah bersertifikasi berhak untuk diangkat sebagai guru dan pemeritah harus menganggarkan bagu guru-guru yang baru diangkat. Guru memilii hak untuk menerima gaji dan mendapatkan promosi atau apresiasi atas kerjanya, berhak menggunakan fasilitas yang ada, dibebaskan untuk memberikan penilaian dan kebebasan atas segala kebijakan penididikan. Berkesempata meningkatkan kialifikasi dan berhak mengikuti pelatiahan serta pengembangan profesionalitas yang menunjang peningkatan kualitas kerjanya. Serta rasa aman pada saat melaksanakan tugasnya. Pendidik memiliki gaji melebihi kebutuhan minimal dan menerima tunjangan yang dialokasikan dari APBN, yang di anggarakan oleh pejabat dan atau pejabat daerah sebagai tunjangan pendidik, serta menerima gaji sesuai yang telah di tentukan pada undang-undang. Tenaga pendidik atau guru yang diangkat oleh pemerintah berhak mendapatkan atau berhak atau rumah dinas yang ada sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku, sebagai fasilitas yang di dapatakan oleh tenaga pendidik. Ketika melaksanakan tugas sebagai seoarang pendididk professional, guru memiliki kewajiban sebagai berikut: guru harus memiliki rencana pembelajaran yang akan dilaksankaan pada saat belajar mengajar, dan bertindak sebaai penilai dan memberikan evaluasi pada hasil belajar peserta dididknya. Guru juga diharuskan meningkatkan kualifikasi pendidikan guna sebagai usaha meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran kepada peserta didiknya. Serta meningkatkan kemampuan, keahlian yang berlangsung terusmenerus seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang ada dalam pendidikan. Tidak bertindak diskriminatif atas dasar apapun, missal agama, etnis dan yang lainnya, guru juga tidakdoperbolehan bertindak subjektif dalam belajar mengajar, di haruskan objektif dalam hal yang dilakukannya. Pada saat kondisi terdesak, pemerintah bisa mengeluarkan peraturan yang harus di pernuhi oleh masyarakat yang memiliki latar belakang akademik setara guru, untu menjalankan tugas sebagai tenaga pengajar atau gur pada daerah tertentu. Para pemerintah juga bisa menentukan alur kesepakatan kerja terhadap calon tenaga pendidik bersangkutan dengan tujuan memajukan pendidikan bangsa. Guna menjaga kualitas pendidikan maka pemerintah juga bisa menggunakan peraturan berasrama. Ketentuan kurikulum telah ditetapkan pada ketentuan awal. Kebutuhan tenaga pendidik di penuhi oleh pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota yang dengan tujuan supaya pendidikan bangsa lebih berkualitas dan lebih baik. Kebutuhan tenaga pendidik tetap, mulai jenjang pendidikan anak usia dini hingga pada jenjang sekolah menengah atas atau sederajat wajib dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan. Guru diangkat dan ditempatkan oleh pemerintah dengan objektif dan terbuka atau transparan sesuai ketetapan yang ada. Jika guru di angkat oleh satuan pendidikan maka hal tersebut berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja. Apabila tenaga pendidik di tetapkan dan dinagkat oleh pemerintah maka akan menjabat pada jabatan structural. Jika memperkerjakan warga negara asing maka harus memenuhi kode etik yang ada dan yang telah di tetapkan. Tenaga pendidik yang di angakat oleh pemerintah maupun pemerintah daerah dapat di tugaskan kedaerah lain, atau di pindah tugaskan pada daerah yang telah di tentukan. selain itu pendidik juga dapat memohon untuk pindah tugas dengan ketentuan yang berlaku. Pemerintah juga memberikan fasilitas untuk pemindahan tenaga pengajar. Tenaga pendidik yang telah di tugaskan mengajar di daerah yang telah ditentukan pemerintah berhak untuk naik pangkat atau jabatan secara otomatis. Pendidik yang diangkat oleh pemerintah harus bersedia untuk diberikan tugas di daerah manapun yang ditentukan dan menandatangi surat perjanjian untuk menjadi tenaga pendidik setidaknya selama dua tahun. Tenaga pendidik diperbolehkan untuk mengajukan pindah tugas jika di daerah tersebut telah ada penganti yang bersedia menggantikan tugasnya di daerah tersebut. Jika terjadi kekosongan guru atau kekurangan tenaga pendidik, pemerintah harus dapat menemukan pengganti. Untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Terdapat dua macam pemberhentian atau pemutusan hubungan keja kepada tenaga pendidik atau guru. Yakni diberhentikan secara terhormat atau tidak terhor mata karena sebab-sebab berikut. Guru diberhentikan secara terhormat ketika tenaga kerja tersebut meninggal dunia, telah sampai pada masa pension, sakit jasmani dan atau rohani sehingga tidak dapat melanjutkan kegiatan mengajar, karena kemauannya sendiri atau mengundurkan diri dari pekerjaan, dan telah jatuh tempo perjanjian kerja atau telah habis masa kontrak kerja. Apabila tenaga pengajar yang diangkaat oleh pemerintah atau pemerintah daerah telah berhenti karena telah mencapai usia pensiun, maka pemberhentiannya dianggap sebagai pegawai negri sipil. Kemudian guru atau tenaga pengajar diberhentikan secara tidak terhormat apabila: tidak mematuhi atau mentaati kesepakatan kerja yang telah dibuat, tidak melaksanakan tugasnya atau lalai atau tidak bertanggung jawab atas pekerjaannya, tidak patuh pada sumpah janji jabatan. Tenaga pendidik yang sudah berhenti bukan karena keinginan pribadi maka memperoleh kompensasi. Pembinaaan yang didapatkan oleh tenaga pengajar yakni mengenai profesi dan karier, Pemerintah dan satuan pendidikan yang di selenggarakan oleh masyarakat wajib memeberikan baik secara akademik maupun kemampuan pendidik, untuk mendukung pendidikan yang baik. Pemerintah juga diwajibkan memberikan anggaran kepada pendidik yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau satuan pendidikan masyarakat. Beban tenaga pendidik yakni meliputi, merencanakan pembelajaran, sebagai penilai, pelaih, pembimbing, dan pelaksaana pekerjaan tambahan. Minimal jam tatap muka atau pertemuan yang dibebankan pada guru ialah 24 kali pertemuan serta 40 jam dalam kurun waktu setiap minggunya. Ketika tenaga pengajar memiliki prestasi ketiak ditugaskan pada daerah yang telah di tenukan serta memiliki dedikasi yang baik maka akan diberikan penghargaan. Dan jika sedang bertugas di daerah yang ditentukan dan pendidik gugur saat bertugas maka akan diberikan penghargaan oleh pemerintah, pemerintah daera dan atau masyarakat. Pengharagaan guru bida didapat dari pemerintah, pemerintah daerah, satuan penidikan, organisasi profesi, maupun masyarakat. Dan dalam bentuk yang bermacam-macam, missal penghargaan, pagam, pangkat, maupun keuangan dan lain sebagainya. Pengharagaan biberikan ketika melaksanakan peringatan atau memperingati hari-hari besar yang ada. Dan dengan ketentuan yang telah ditentukan. Hari guru yang teah diatur oleh peerintah juga dapat dijadikan sebagai penghargaan kepada para tenaga pengajar atau guru. Tenaga pendidik memperoleh perlindungan dari pemerintah. Yakni perlindungan ketika bertugas, perlindungan hukum, sertaperlindungan keselamatan dan juga keselamatan ketika melaksanakan tugas. Sebagai mana yang telah ditentukan oleh pemerintah sebagai ketetapan wajib. Guru juga memperoleh cuti dengan jaminan menerima gaji secata utuh. Seuai dengan undang-undang yang ada dan peraturan yang telah ditentukan. Tenag pendidik membentuk organisasi sebagai penjamin keselamatan, perlindungan dan sebagainya. Setiap tenaga pengajar wajib mengikuti organisasi profesi dan pemerintah diwajibakan untuk memberikas fasilitas terhadap oraganisasi tersebut. Organisasi profesi harus menekankan kode etik giri, melindungi, membina serta batuan hukum terhadap tenaga pengajar atau guru. Serta memajukan pendidikan bangsa. BAB V: Dosen Dosen diwajibkan berkualifikasi akademik, berkompetensi, sehat jasmani roahaninya dan terpenuhinya kualifikasi serta persyaratan yang ada. Serta berkualifikasi minimal megister dan doctor. Seseorang yang mempunyai kemampuan atau keahlian khusus bisa diangka menjadi seorang dosen. Mengenai serifikat seorang dosen didasarkan terhada bebrapa syarat diantaranya ialah telah mengajar di perguruan tinggi seidaknya selama 2 tahun, serta memiliki jabatan akademik sekurang kurangnya asisten ahli, dan telah lulus dari pengujian sertifikasi yang diadakan oleh peguruan tinggi. Di dalam perguruan tinggi terdapat berbagai jabatan dari yang paling rendah yakni dosen tidak tetap hingga yang paling tinggi yakni sebagai professor. Untuk jabatan sebagai professor yakni minimal telah menempuh pendidikan sebagai doctor. Sebagai professor seseorang di haruskan menulis sebuah buku atau karya ilmiah serta mnyebarkan gagasannya guna pencerahan kepada masyarakat. Seorang professor yang mempunyai karya ilmiah yang sangat bagus atau istimewa bisa dijadikan sebagai professor paripurna. Sebagaimana yang telah di tetapkan pada peraturan yang ada. Dosen juga memiliki hak dalam menjalankan tugasnya. Yakni hak untuk mendapatkan pehasilan atau pendapatan melebihi kebuthan minimum dan jaminan sosial. Yang mana kurang lebih hampir sama dengan hak yang dimiliki oleh seorang guru atau tenaga pendidik di sekolah formal. Dengan perlindungan yang di butuhkan dan sesuai dengna ketetapan yang telah di tentukan pemerintah. Serta tunjangan-tunjangan yang dialokasikan dari anggaran negara. Serta diberikan juga pada professor. Jika dosen menjalani pengembangan dan pendalaman di bidangnya maka pemerintah memberikan fasilitas khus, dan ketika dosen diangkat oleh pemerintah maka dosen memiliki hak untuk menem[ati rumah dinas yang ada. Dosen diharuskan melakukan pendidikan, meneliti dan mengabdi kepada masyarakat, serta harus bertindak objektif. Dan kewajibanpkebajiban lainnya yang hampir sama dengan kewajiban-kewajiban guru. Serta ketentuan-ketentuan mendesak yang ditentukan oleh pemerintah. Serta jika memperkerjakan tenaga pendidik atau dosen asing maka diwajibkan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam kesepakatan kerja atau diatur alur kesepakatan atau perjanjian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah. Didalam kerja dosen danpat diberhentikan dengan cara terhormat maupun tidak terhormat, sam halnya dengan pemberhentian guru. Namun terdapat perpanjangan masa pensiu kepada para professor yang memiliki kemampuan dan prestasi yang gemilang dan membanggakan, yakni perpanjang usia pension hingga usia 70 tahun. Mengenai pengembangan dan pembinaan hampir sama dengan apa yang dikembangkan dan pembinaan yang di dapatkan oleh tenaga pendidik guru. Dalam pemberian penghargaan juga hampir sama dengan yang diberikan kepada guru, hanya saja dalam satuan kabupaten/kota, provinsi, nasional dan seterusnya. Dan mendapatkan perlindungan-perlindungan yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan ketetapan yang telah di tetapkan. BAB VI: Saksi Dalam menjalankan tugas apabila guru yang diangkat oleh pemerintah tidak menjalankan kewajibannya dengan baik maka akan mendapatkan sanksi berupa: teguran tertulis atau tidak, pembatasan kegiatan dan pembekuan kegiatan sama halanya dengan dosen yang tidak menjalankan tugas dan kewajibannya. BAB. VII Ketetapan ini diberlakukan saat guru belum bersertifikasi mendapatkan tunjangan fungsional sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Begitu pula dengan yang berlaku pada dosen yang belum bersertifikasi mendapatkan tunjangan fungsional.