Oleh
1003310
3 Matematika
PENDAHULUAN
KAJIAN TEORI
Kegiatan analisis tes pada bentuk pilihan ganda maupun pada tes bentuk
uraian/ essay prinsipnya sama, namun ada sedikit perbedaan dalam teknik
pelaksanaan analisis.
Tes yang dianalisis diambil dari soal Ujian Akhir Semester mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI di SDN Mengger Girang 1 Bandung. Tes
tersebut terdiri dari 35 soal pilihan ganda dan 5 soal essay. Sampel hasil tes yang
dianalisis berjumlah 30 siswa. Untuk analisis tes pilihan ganda ini cakupan
kegiatannya meliputi analisis validitas, realibilitas, daya pembeda, tingkat
kesukaran, dan pengecoh/ option. Sedangkan untuk analisis tes essay meliputi
analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Berikut hasil
analisis tes tersebut.
A. Analisis Tes PG
1. Analisis validitas tes PG
Hasil analisis secara rasional yaitu dengan menggunakan validitas
permukaan menunjukkan bahwa dari 35 soal pilihan ganda yang telah
ditelaah, terdapat 11 soal yang tidak sesuai kriteria. Perhitungan validitas
permukaan/ tampilan tes tersebut adalah (24:35) x 100% = 68,57 %.
Berdasarkan pertimbangan logis, soal-soal yang tidak sesuai dengan
kriteria tersebut perlu direvisi atau diperbaiki. Soal-soal tersebut diantaranya
Soal pada no 1 tidak sesuai dengan indikator. Pada kisi-kisi soal
tertulis indikatornya menyebutkan ciri-ciri burung hantu.
Perumusan soal no 2 agar lebih komunikatif sebaiknya menjadi
“Bunglon menangkap mangsanya dengan cara ….”
Soal no 4 tidak sesuai dengan indikator pada kisi-kisi. Kemudian
terdapat pengecoh yang kurang bermanfaat, yaitu pada option D.
Pada soal no 6 terdapat gambar dimana gambar pada soal tersebut
kurang jelas.
Pada soal no 7 agar pengecoh berfungsi sebaiknya option berisi tanda-
tanda perubahan primer pada laki-laki. Kemudian option pada soal
tersebut tidak homogen dan logis karena berisi tanda-tanda pubertas
pada perempuan.
Soal no 17 tidak sesuai dengan indikator pada kisi-kisi. Kemudian
pengecohnya tidak berfungsi karena tidak homogen. Sebaiknya semua
option pada soal tersebut merupakan bahan yang dijadikan bumbu
masakan.
Soal no 18 pengecohnya tidak berfungsi karena pilihan jawabannya
tergolong.
Pada soal no 22 dan no 23 pilihan jawabannya tidak homogen.
Penulisan soal no 24 tidak terdapat subjek kalimat. Agar lebih jelas
sebaiknya perumusan soalnya seperti “Berdasarkan tabel di samping,
bahan yang termasuk konduktor panas ditunjukkan oleh nomor ….”
Penulisan soal no 25 juga tidak terdapat subjek kalimatnya dan tidak
ada penggunaan tanda baca yang tepat. Perumusan soal sebaiknya
“Pada gambar di samping, bagian yang merupakan konduktor panas
ditunjukkan oleh huruf ….”
2 𝑥 𝑟𝑔𝑔
rtt =
1+ 𝑟𝑔𝑔
0.627050393 0.773006135
𝐵𝑈 −𝐵𝐴
DP = x 100%
𝑁𝑈
Ket:
DP = Indeks daya pembeda butir soal tertentu (satu butir soal)
BU = jumlah jawaban benar pada kelompok unggul atau atas
BA = jumlah jawaban benar pada kelompok asor atau bawah
NU = jumlah siswa pada salah satu kelompok U atau kelompok A
Kriteria daya pembeda sebagai berikut.
Negatif – 9% = sangat rendah
10% - 19% = rendah
20% - 29% = cukup baik
30% - 49% = baik
50% ke atas = sangat baik
sangat rendah
23% 20%
rendah
cukup
17%
29% baik
11%
sangat baik
Indeks daya pembeda mulai dari cukup sampai sangat baik dapat
dikategorikan baik. Sedangkan untuk indeks daya pembeda mulai dari
sangat rendah sampai rendah dikategorikan rendah. Jadi sebanyak 62,86 %
soal pada tes pilihan ganda ini memiliki indeks daya pembeda yang baik,
yang artinya soal tersebut mampu membedakan peserta didik mana yang
belajar dan tidak belajar atau dengan kata lain dapat membedakan antara
peserta didik yang menguasai dan yang tidak menguasai materi. Sedangkan
sebanyak 37,14 % soal pada tes pilihan ganda ini memiliki indeks daya
pembeda yang rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa soal-soal tersebut
tidak dapat membedakan antara peserta didik yang menguasai materi
dengan yang tidak.
𝐵𝑈 +𝐵𝐴
TK = x 100%
𝑁𝑈 +𝑁𝐴
Ket:
TK = Indeks tingkat kesukaran butir soal tertentu (satu butir soal)
BU = jumlah jawaban benar pada kelompok unggul atau atas
BA = jumlah jawaban benar pada kelompok asor atau bawah
NU = jumlah siswa pada kelompok unggul
NA = jumlah siswa pada kelompok asor
sangat mudah
40% 43%
mudah
sedang
17%
𝑛𝑃𝑐
IPc = x 100%
𝑁−𝑛𝐵 /(𝐴𝑙𝑡 −1)
No 1
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 29 0 1
IPc 0% ** 0% 303%
Kualitas pengecoh -- ** -- ---
No 2
Option a b c d
Siswa yg memilih 1 1 0 28
IPc 151% 151% 0% **
Kualitas pengecoh - - -- **
No 3
Option a b c d
Siswa yg memilih 2 11 13 4
IPc 35% 194% ** 70%
Kualitas pengecoh - -- ** +
No 4
Option a b c d
Siswa yg memilih 30 0 0 0
IPc ** 0% 0% 0%
Kualitas pengecoh ** -- -- --
No 5
Option a b c d
Siswa yg memilih 2 0 27 1
IPc 200% 0% ** 100%
Kualitas pengecoh -- -- ** ++
No 6
Option a b c d
Siswa yg memilih 26 2 0 2
IPc ** 150% 0% 150%
Kualitas pengecoh ** + -- +
No 7
Option a b c d
Siswa yg memilih 2 0 3 25
IPc 120% 0% 180% **
Kualitas pengecoh ++ -- -- **
No 8
Option a b c d
Siswa yg memilih 28 2 0 0
IPc ** 298% 0% 0%
Kualitas pengecoh ** --- -- --
No 9
Option a b c d
Siswa yg memilih 7 3 17 3
IPc 161% 69% ** 69%
Kualitas pengecoh - + ** +
No 10
Option a b c d
Siswa yg memilih 3 22 1 4
IPc 112% ** 37% 149%
Kualitas pengecoh ++ ** - +
No 11
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 30 0 0
IPc 0% ** 0% 0%
Kualitas pengecoh -- ** -- --
No 12
Option a b c d
Siswa yg memilih 2 19 7 2
IPc 54% ** 190% 54%
Kualitas pengecoh + ** -- +
No 13
Option a b c d
Siswa yg memilih 1 0 2 27
IPc 100% 0% 200% **
Kualitas pengecoh ++ -- -- **
No 14
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 29 0 1
IPc 0% ** 0% 303%
Kualitas pengecoh -- ** -- ---
No 15
Option a b c d
Siswa yg memilih 1 0 29 0
IPc 303% 0% ** 0%
Kualitas pengecoh --- -- ** --
No 16
Option a b c d
Siswa yg memilih 8 2 3 17
IPc 184% 46% 69% **
Kualitas pengecoh -- - + **
No 17
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 1 3 26
IPc 0% 75% 225% **
Kualitas pengecoh -- + -- **
No 18
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 0 30 0
IPc 0% 0% ** 0%
Kualitas pengecoh -- -- ** --
No 19
Option a b c d
Siswa yg memilih 22 3 5 0
IPc ** 112% 187% 0%
Kualitas pengecoh ** ++ -- --
No 20
Option a b c d
Siswa yg memilih 2 22 6 0
IPc 74% ** 224% 0%
Kualitas pengecoh + ** --- --
No 21
Option a b c d
Siswa yg memilih 2 1 24 3
IPc 100% 50% ** 150%
Kualitas pengecoh ++ - ** +
No 22
Option a b c d
Siswa yg memilih 20 2 4 4
IPc ** 60% 120% 120%
Kualitas pengecoh ** + ++ ++
No 23
Option a b c d
Siswa yg memilih 3 19 4 4
IPc 81% ** 108% 108%
Kualitas pengecoh ++ ** ++ ++
No 24
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 27 2 1
IPc 0% ** 200% 100%
Kualitas pengecoh -- ** -- ++
No 25
Option a b c d
Siswa yg memilih 1 29 0 0
IPc 303% ** 0% 0%
Kualitas pengecoh --- ** -- --
No 26
Option a b c d
Siswa yg memilih 20 1 7 2
IPc ** 30% 210% 60%
Kualitas pengecoh ** - --- +
No 27
Option a b c d
Siswa yg memilih 13 1 14 2
IPc 243% 18% ** 37%
Kualitas pengecoh --- -- ** -
No 28
Option a b c d
Siswa yg memilih 20 1 7 2
IPc ** 30% 210% 60%
Kualitas pengecoh ** - --- +
No 29
Option a b c d
Siswa yg memilih 3 19 4 4
IPc 81% ** 108% 108%
Kualitas pengecoh ++ ** ++ ++
No 30
Option a b c d
Siswa yg memilih 4 13 5 8
IPc 70% ** 88% 141%
Kualitas pengecoh + ** ++ +
No 31
Option a b c d
Siswa yg memilih 1 0 1 28
IPc 149% 0% 149% **
Kualitas pengecoh + -- + **
No 32
Option a b c d
Siswa yg memilih 5 24 0 1
IPc 250% ** 0% 50%
Kualitas pengecoh --- ** -- -
No 33
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 2 12 16
IPc 0% 43% 257% **
Kualitas pengecoh -- - --- **
No 34
Option a b c d
Siswa yg memilih 0 1 29 0
IPc 0% 303% ** 0%
Kualitas pengecoh -- --- ** --
No 35
Option a b c d
Siswa yg memilih 1 0 0 29
IPc 303% 0% 0% **
Kualitas pengecoh --- -- -- **
Hasil koefesien reliabilitas tes essay menunjukkan bahwa tes ini sifatnya
tidak reliabel. Hal ini berarti soal essay pada tes ini tidak menghasilkan skor
yang konsisten. Apabila diteskan pada waktu dan situasi berbeda maka skor
yang dihasilkan dapat berbeda.
𝑆𝑈 − 𝑆𝐴
DP = x 100%
𝐸𝑈
Ket :
DP = indeks daya pembeda butir soal tertentu
SU = jumlah skor kelompok unggul pada butir soal yang diolah
SA = jumlah skor kelompok asor pada butir soal yang diolah
EU = jumlah skor ideal salah satu kelompok (unggul/asor) pada butir
soal yang sedang diolah
Kriteria daya pembeda pada soal essay sama dengan kriteria daya
pembeda pada soal PG (pilihan ganda).
Tabel Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Essay
No Jumlah Jumlah
Daya Pembeda
Soal Benar Benar Ket DP
(DP)
Essay KU KA
36 8 2 75% sangat baik
37 6 2 50% sangat baik
38 8 8 0% sangat rendah
39 6 1 62,5% sangat baik
40 4 0 50% sangat baik
𝑆𝑈 − 𝑆𝐴
TK = x 100%
𝐸𝑈
Ket :
TK = indeks tingkat kesukaran butir soal tertentu
SU = jumlah skor kelompok unggul pada butir soal yang diolah
SA = jumlah skor kelompok asor pada butir soal yang diolah
EU = jumlah skor ideal pada kelompok unggul
EA = jumlah skor ideal pada kelompok asor
Kriteria tingkat kesukaran pada soal essay sama dengan kriteria
tingkat kesukaran pada soal PG.
Berdasarkan tabel di atas, soal-soal essay pada tes ini memiliki indeks
tingkat kesukaran yang terdiri dari sedang dan sukar. Pada tes ini terdapat
empat soal (no 36, 37, 38, dan 39) yang memiliki indeks tingkat kesukaran
yang sedang dan satu soal (no 40) yang memiliki indeks tingkat kesukaran
yang sukar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis tes mulai dari analisis validitas hingga analisis
butir soal didapatkan hasil sebagai berikut.
1. Analisis Soal PG
a. Validitas
Hasil perhitungan validitas tampilan soal PG pada tes ini adalah 68,75%.
Ini artinya 68,75% soal yang secara tampilan valid. Tes ini sebesar
68,75% soal mengukur apa yang hendak diukur yaitu mengukur hasil
belajar IPA siswa SD kelas VI.
b. Reliabilitas
Koefesien reliabilitas tes sebesar 0,77 (cukup baik). Ini artinya tes ini
cukup reliabel atau ajeg. Tes ini cukup dapat menghasilkan skor yang
konsisten walaupun diujikan pada situasi dan waktu yang berbeda-beda.
c. Butir soal
1) Daya Pembeda
Persentase daya pembeda pada soal-soal tes ini yaitu 20% sangat
rendah, 17,14% rendah, 11,43% cukup baik, 28,57% baik, dan
22,86% sangat baik. Daya pembeda yang rendah tidak ada
manfaatnya, karena dapat merugikan peserta didik yang belajar
sungguh-sungguh. Oleh karena itu, soal-soal yang memiliki daya
pembeda yang rendah perlu direvisi atau diperbaiki sehingga soal-
soal tersebut dapat membedakan antara peserta didik yang
menguasai materi dengan yang tidak menguasai.
2) Tingkat Kesukaran
Persentase tingkat kesukaran pada soal-soal tes pilihan ganda ini
yaitu 42,86 % soal sangat mudah, 17,14% soal mudah, dan 40% soal
sedang. Pada tes ini tidak ada soal yang tingkat kesukarannya sukar.
Soal-soal yang tingkat kesukarannya sangat mudah sebaiknya
dibuang atau direvisi sehingga soal tersebut memuat tingkat
kesukaran mudah, sedang , dan sukar. Tes yang baik memuat kira-
kira 25 % soal mudah, 50 % sedang dan 25 % sukar.
3) Pengecoh/ option
Banyak soal yang pengecohnya tidak berfungsi, yang pengecohnya
sama sekali tidak ada siswa yang memilih. Selain itu, ada pengecoh
yang dipilih siswa jumlahnya hampir mendekati jumlah kunci
jawaban yang dipilih siswa. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa
pengecoh/ option-nya menyesatkan siswa. Tetapi ada beberapa soal
yang semua pengecohnya sudah berfungsi/ bermanfaat.
Berdasarkan hasil keseluruhan analisis tes, soal-soal pada tes ini sudah dapat
mengukur hasil belajar peserta didik tetapi pada tes ini masih terdapat
kekurangan pada beberapa soal. Soal-soal PG dan essay pada tes ini dapat
digunakan kembali dengan melakukan beberapa revisi atau perbaikan pada soal-
soal tersebut sehingga tes ini menjadi lebih obyektif dan efektif. Dengan
demikian, guru dapat membuat kumpulan soal yang dapat digunakan kembali
untuk melakukan evaluasi pembelajaran IPA kelas VI SD.
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, Alita arifiana . 2012. Analisis Kualitas Tes dan Butir Soal. [Online].
Tersedia : http://re-alitha.blogspot.com/2012/05/analisis-kualitas-tes-dan-
butir-soal.html (24 Desember 2012)
To, Karno. 2003. Mengenal Analisis Tes. Bandung : Jur PPB FIP UPI.