9094 20385 1 SM PDF
9094 20385 1 SM PDF
ABSTRAK
Microbial Fuel Cells (MFCs) adalah bioreaktor yang mengubah energi kimia dari senyawa
organik menjadi energi listrik melalui reaksi katalitik mikroorganisme dalam kondisi anaerob. Tujuan
dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi media terlekat (attached growth media) dan
variasi konsentrasi COD awal terhadap efisiensi penyisihan konsentrasi COD dan energi listrik yang
dihasilkan. Reaktor MFCs didesain dalam bentuk dual-chamber yang dihubungkan menggunakan
jembatan garam. Kerikil dan bioball digunakan sebagi variasi media lekat pada kompartemen anoda
dan konsentrasi limbah awal divariasikan dari 0%, 25%, 50%, dan 100% dari konsentrasi COD limbah
cair industri tahu asli dengan cara melakukan pengenceran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
media lekat kerikil dengan konsentrasi 50% menghasilkan arus listrik rata-rata tertinggi 7,25 µA dan
energi listrik sebesar 179,54 mWh. Voltase dan enegi listrik pada kedua variasi tersebut semakin hari
semakin menurun. Variasi konsentrasi 25%, 50%, dan 100% menghasilkan penurunan nilai effisiensi
penyisihan COD masing-masing 41,41%; 39,90% dan 18,26%.Pada variasi 100% menghasilkan
energi listrik lebih rendah dari pada 50%. Kemungkinan hal ini karena adanya senyawa sulfida yang
berperan sebagai akseptor elektron. Pembentukan senyawa sulfida ditandai dengan terbentuknya
warna hitam pada substrat. Efisiensi coulombic (εC) akibat perbedaan media lekat dan variasi
konsentrasi berada pada kisaran 0,001-0,035%. Rendahnya εC kemungkinan karena adanya produk-
produk fermentasi dan biofilm pada elektroda anoda yang menghambat transfer elektron menuju
elektroda anoda seperti biomassa, bahan organik terlarut, gas H2 dan gas CH4.
Kata kunci: Microbial Fuel Cells (MFCs), media lekat, variasi konsentrasi
57
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
2007). Konsentrasi COD limbah semakin besar, Tabel 2. Pelaksanaan penelitian dan waktu
maka proses degradasi akan semakin lama. pengambilan sampel
- +
Elektron (e ) dan proton (H ) yang dihasilkan N Frekuensi
pada kompartemen anoda semakin meningkat Parameter Metode
o Pengukuran
(Haslett,2012). Berdasarkan penyataan ini Setiap 1 jam
diharapkan tegangan listrik yang dihasilkan akan 1 Arus listrik Multi-meter
sekali
semakin besar. Setiap 1 jam
Pengolahan limbah cair menggunakan 2 Tegangan Multi-meter
sekali
biofilter anaerob merupakan teknologi Spektrofotome
pengolahan yang murah, mudah operasinya 3 COD 2 hari sekali
tri
serta hemat energi. Konsep teknologi
4 pH Setiap hari potensiometri
pengolahan dengan biofilter anaerob merupakan
suatu istilah dari reaktor yang dikembangkan
dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang A. Perhitungan Efisiensi Penyisihan
menempel pada suatu media filter (media Efisiensinya dapat dihitung menggunakan
terlekat) dan membentuk biofilm (attached persamaan berikut :
growth). Biofilter dapat digunakan untuk air ........................(1)
limbah dengan beban COD yang cukup besar dimana :
dan dapat menghilangkan padatan tersuspensi ε COD = Prosentase penyisihan
(SS) dengan baik (Wijeyekoondkk, 2004) konsentrasi COD (%)
Berdasarkan hal tersebut maka perlu Cin = Konsentrasi COD pada titik
dilakukan penelitian tentang pengaruh media masuk (inlet) (mg/l)
terlekat dalam reaktor MFCs terhadap Cout = Konsentrasi COD pada titik keluar
konsentrasi COD dan besarnya energi listrik (outlet) (mg/l)
yang dihasilkan. Penelitian ini akan dilakukan
pengolahan limbah cair industri tahu dengan B. Perhitungan energi listrik
variasi media terlekat dan vaariasi konsentrasi Energi listrik yang dihasilkan dirumuskan sebagai
COD dari limbah yang sama. Efisiensi penyisihan berikut
konsentrasi COD dan energi listrik yang W = I.V.t ............................................... (2)
dihasilkan dari masing-masing proses akan dimana:
dianalisa secara intensif. W = energi listrik (watt)
I = kuat arus (amper)
METODOLOGI PENELITIAN V = tegangan (Volt)
T = waktu (jam)
Tabel1. Rincian reaktor penelitian dalam
kompartemen anoda C. Efisiensi Coulombic (εC)
Prosentase Media lekat anoda
kadarCOD ................................... (3)
Kerikil Bio ball kontrol
(%)
0 √ √ √ Dimana:
25 √ √ √ ε Cb = Efisiensi Coulombic
50 √ √ √ M = Berat molekul Oksigen (32 g/mol)
100 √ √ √ F = Konstanta Faraday (96500)
b = Jumlah pertukaran elektron per
Saluran Gas
Kompartemen Kompartemen
Anoda Katoda
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar1.Desain Reaktor MFCs menggunakan
media terlekat Karakteristik Air Limbah Tahu
Berdasarkan hasil analisis pendahuluan yang
tercantum pada Tabel 3. dapat diketahui rasio
BOD/COD limbah sebesar 0,491. Nilai ini
menunjukkan limbah cair tahu bersifat
biodegradable (Alaerts dan Santika, 1984).
58
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
Tabel 3.Hasil Uji Karakteristik Awal Air Limbah pertumbuhan biofilm selama periode awal dari
Tahu dengan prosentase konsentrasi COD 0%, gaya geser akibat hidrodinamik cairan. Hal ini
25%, 50%, dan 100% dari konsentrasi limbah asli memungkinkan perkembangan biofilm tahap
Hasil berikutnya.
Kode
No COD Suhu
sampel pH o Kuat Arus listrik pada variasi media lekat
(mg/l) ( C)
1 0% 7,11 6,77 28 Menurut Lee dkk (2008), konsentrasi
2 25% 884,62 4 34 COD substrat dalam MFCs yang mengandung
bahan organik kompleks ditetapkan dalam
3 50% 4.177,48 3,81 36
kesetimbangan massa konsentrasi COD dalam
4 100% 8.846,24 3,74 43 MFCs sebagai berikut:
Reaksi Kimia di Kompartemen Katoda COD awal = COD arus + COD bio sus + COD bio lekat +
Proton dan elektron yang berasal dari COD Gas + COD akhir + COD lainnya
7+
anoda digunakan untuk mereduksi Mn menjadi Keterangan:
4+
Mn (Guerrero-Rangel dkk, 2010).Reaksi yang CODawal =konsentrasi COD awal pada
terjadi pada kompartemen katoda sebagai kompartemen anoda
berikut : CODarus = konsentrasi COD yang
MnO4- + 4H++ 3e- MnO2 + 2H2O
O2+ e-+ H+ H2O diubah menjadi arus selama
Hasil hidrolisis bahan organik kompleks periode waktu tertentu
di gunakan sebagai sumber energi untuk tahap COD bio sus = konsentrasi COD untuk
berikutnya. Gula sederhana sebagai molekul membentuk biomassa
biodegradable terdegradasi seperti persamaan tersuspensi selama
berikut: periode waktu tertentu
COD biolekat = konsentrasi COD untuk
Mikroorganisme pembentuk biomassa terlekat
Anoda : CnH2nOn + H2O CO2+ e-+ H+ ........ (4) padakompartemen anoda
Katoda :MnO4-+ 4H++ 3e- MnO2 + 2H2O .. (5)
COD Gas = konsentrasi COD untuk
Pada tahap diatas tampak bahwa elektron sudah membentuk akumulasi gas
bisa dihasilkan dari dekomposisi senyawa CH4dan H2
sederhana. Menurut Lovley (2008), asam asetat COD akhir = COD terlarut sebagai hasil
dan asam sederhana lainnya merupakan sumber pengolahan
elektron utama untuk menghasilkan arus. Asam COD lainnya = konsentrasi COD yang tidak
asetat akan terdegradasi seperti yang berhubungan dengan arus
ditunjukkan berikut: listrik
Hasil penelitian menunjukkan substrat
Mikroorganisme dengan media lekat kerikil menghasilkan arus
Anoda :CH3COOH + 2H2O CO2+ 8e-+ 8H+ (6) listrik rata-rata sebesar 7,25 µA pada variasi
limbah cair tahu 50% dari konsentrasi limbah asli.
Efisiensi penyisihan konsentrasi COD pada Arus listrik dengan media lekat bioball
reaktor MFCs menghasilkan arus sebesar 5,48 µA pada variasi
Pada akhir penelitian selama 13 hari limbah cair tahu 50%. Arus listrik dengan variasi
penyisihan COD stabil (± 10%), pengolahan media lekat kerikil menghasilkan arus lebih
limbah dengan variasi media lekat kerikil banyak dibandingkan dengan media lekat bioball.
menunjukan efisiensi yang paling tinggi Berdasarkan hasil uji Multiple Comparisons,
dibanding dengan media lekat bioball, baik media lekat kerikil dan media lekat bioball
pengenceran 0%, 25%, 50%, maupun 100%. menunjukkan perbedaan signifikan yang di
Perbedaan efisiensi penyisihan COD tunjukkan dari nilai signifikansi sebesar 0,000.
kemungkinan akibat perbedaan kekasaran media Hal ini sebanding dengan nilai efisiensi
lekat antara kerikil dan bioball. Kerikil memiliki penyisihan COD pada media lekat kerikil
permukaan yang lebih kasar daripada mencapai 39,90%. Perbedaan ini kemungkinan
permukaan bioball. Kekasaran mewakili jumlah karena adanya perbedaan efisiensi penyisihan
dan ukuran celah-celah dimana mikroorganisme COD dimana media lekat kerikil menghasilkan
dapat mengawali pertumbuhan tanpa gangguan efisiensi lebih besar dari padabioball.
gaya geser aliran air. Pada tahapan awal, sifat
dari media lekat memainkan peran terpenting.
Kekasaran media lekat mempromosikan
kolonisasi bakteri. Hipotesanya adalah rekahan
dalam permukaan kasar dapat memproteksi
59
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
Gas Metan
Alkohol
Aldehid
bagi mikroorganisme untuk membentuk biofilm. Asam amino dan Metan
Protein Keton
peptida rantai pendek Karbon dioksida
Ammonia
Air
Selain sel bakteri hidup dan sel bakteri yang mati
Karbon dioksida
Hidrogen
Monosakarida dan Air
dapat membentuk lapisan pada permukaan
polisakarida
disakarida
60
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
Ga
mbar 5. Kurva Tegangan (mV) dengan media
lekatbioball, kerikil, dan tanpa media
lekatprosentase 50% dari limbah asli
61
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
Gambar 8. Energi listrik yang dihasilkan pada Gambar 9. Prosentase penurunan kadar COD
variasi media lekat dengan konsentrasi limbah pada variasi konsentrasi limbah dengan media
cair industri tahu 50% dan 100% lekat kerikil
Efisiensi penyisihan konsentrasi COD pada Arus listrik pada variasi Konsentrasi COD
reaktor MFCs Variasi komposisi prosentase konsentrasi
Adanya variasi konsentrasi menunjukkan COD 25% menghasilkan arus tertinggi sebesar
perbedaan bilangan signifikan dibandingkan 4,48 µA. Variasi 50 % menghasilkan arus
tanpa media lekat. Signifikansi yang diperoleh sebesar 7,25 µA dan Variasi 100%
(sig.) sebesar 0,000. Menurut Borja dkk (2012), menghasilkan arus 3,29 µA. Variasi konsentrasi
semakin besar konsentrasi COD pada influen 50% limbah cair industri tahu menghasilkan arus
akan semakin kecil efisiensi penyisihan yang paling tinggi diantara variasi lainnya.
terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingginya arus listrik mengindikasikan
penurunan COD maksimum terjadi pada bahwa elektron yang dialirkan menuju katoda
konsentrasi rendah. Hal ini disebabkan oleh lebih besar dari yang lainnya. Apabila menilik
semakin tinggi konsentrasi COD dalam umpan jumlah konsentrasi COD yang terdegradasi
(influen), semakin besar jumlah substrat yang sebesar 491,3 mg/l pada variasi limbah 50%.
terkandung dalam limbah cair, dengan demikian Ada kemungkinan potensi konsentrasi COD awal
beban organik yang harus diuraikan oleh mikroba yang di ubah menjadi arus lebih banyak. Menurut
juga semakin besar. Pada penelitian lain Haslett(2012), semakin banyak konsentrasi
disebutkan tingkat efisiensi penyisihan COD bahan organik maka potensi menghasilkan arus
menurun bila tingkat pembebanan hidrolik dan listrik semakin besar arus listrik. Dalam penelitian
organik meningkat (Aslan dan Nusret, 2008). Hal diperoleh hasil yang sebaliknya yaitu pada variasi
ini diduga karena semakin terbatasnya jumlah 100%. Kosentrasi COD dengan variasi 100%
mikroorganisme pengurai aktif, dengan demikian menghasilkan arus yang lebih kecil dari 50%. Hal
kemampuan mendegradasi substrat pun semakin ini kemungkinan penghambat elektron pada
terbatas. Menurut Gerardi (2006), karena variasi 100% lebih banyak dibandingkan dengan
kuantitas limbah organik yang relatif besar yang konsentrasi 50%. Fenomena ini kemungkinan
terdapat pada proses pengolahan anaerobik, timbul karena selama proses pengolahan
aktivitas bakteri dan faktor operasional yang terdapat akseptor elektron yang menghambat
mempengaruhi aktivitas bakteri sangat kritis. transfer elektron menuju ke anoda.
Nachaiyasit (1997) menyatakan bahwa Selain pengaruh terbentunya biofilm di
tingginya konsentrasi dalam reaktor cenderung permukaan elektroda anoda dan proses
meningkatkan kestabilan limbah sehingga fermentasi, pada variasi konsentrasi 100%
efisiensi penyisihan kadar COD menurun. Pada dihasilkan substrat kompartemen anoda
pH rendah dan konsentrasi tinggi, populasi berwarna hitam ketika penelitian. Kemungkinan
2-
mikroba lebih memilih menghasilkan produk warna ini akibat terjadi reduksi sulfat (SO 4 )
utama mereka seperti asetat dan butirat dari menjadi sel bakteri, karbondioksida, air, sulfida,
pada format dan propoinat. Hal ini juga dan senyawa organik rantai pendek seperti asam
meningkatkan stabilitas penyisihan dan dan alkohol sesuai dengan persamaan reaksi
meningkatkan jumlah gas metana (CH4). berikut:
2-
Menurut Gerardi(2006), senyawa SO4
berperan sebagai akseptor elektron pada proses
reduksi sulfat dan degradasi substrat. Jadi
kemungkinan efek yang ditimbulkan dari proses
62
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
ini berperan dalam penurunan arus listrik. tegangan. Sehingga semakin rendah arus listrik
Senyawa sulfat berasal dari degradasi limbah maka daya listriknya semakin rendah. Perbedaan
awal. konsentrasi menghasilkan daya listrik yang
signifikan (α<0,05) baik pada variasi 0%, 25%,
50% maupun 100%. Berdasarkan hasil uji
Multiple Comparisons, variasi konsentrasi
menunjukkan perbedaan signifikan yang di
tunjukkan dari nilai signifikansi sebesar 0,0000.
Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar
0,05.
63
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
4. Energi listrik yang dihasilkan pada variasi cultivations in batch mode. Microbial Cell
konsentrasi 0% tertinggi sebesar 13,04 mWh; Factories 11:132
konsentrasi 25% sebesar 77,03 mWh; Franks, Ashley E. and Nevin, Kelly P. 2010.
konsentrasi 50% sebesar 179,54 mWh. Department of Microbiology, University
Variasi konsentrasi 100% menghasilkan of Massachusetts, Amherst, USA.
daya sebesar 94,11 mWh. Energi listrik pada Gerardi, Michael H. 2006. Wastewater Bacteria.
variasi konsentrasi 100% lebih kecil dari A John Wiley & Sons, Inc., Publication
pada variasi konsentrasi 50 %. Hal ini terjadi Guerrero-Rangel, N., J.A. Rodríguez-de la
karena timbul senyawa sulfida yang Garza,Y. Garza-García, L.J. Ríos-
menghambat transfer elektron menuju anoda González, G.J. Sosa Santillán, I.M.
yang ditandai perubahan warna limbah cair De la Garza-Rodríguez. 2010.
menjadi hitam yang berakibat rendahnya Comparative study of three cathodic
arus listrik. electron acceptors on the performance
5. Efisiensi Coulombic (εC) maksimum of mediatorless microbial fuel cell.
mencapai 0,016%. Rendahnya εC Int. J. Electric. Power Eng., 4(1): 27-31
kemungkinan karena adanya produk-produk Habermann. W dan Pommer, EH. 1991.
fermentasi dan biofilm pada elektroda anoda Biological fuel cells with sulphide
yang menghambat transfer elektron menuju storage capacity. Appl Microbiol
elektroda anoda. Biotechnol;35:128–33.
Haslett, N.D. 2012. Development of a Eukaryotic
SARAN Microbial Fuel Cell Using Arxula
Saran yang dapat digunakan dalam Adeninivorans. Thesis Submitted in
penelitian selanjutnya adalah sebegai berikut: partial fulfillment of the requirements
1. Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan for the doctorate of philosophy of
media lekat kerikil dan konsentrasi substrat biochemistry. Licoln University.
limbah tahu sebesar 50% dari limbah awal Kaswinarni, F. 2007. Kajian Teknis Pengolahan
agar diperoleh daya listrik yang maksimum. Limbah Padat dan Cair Industri Tahu.
2. Perlu menambahkan waktu penelitian agar Sekolah Pascasarjana: Universitas
semua produk fermentasi dapat teroksidasi Sumatera Utara.
secara sempurna menjadi gas. Kawai, K., Urano, M., Ebisu, S., 2000. Effect
3. Pengujian komposisi hasil proses fermentasi of surface roughness of porcelain on
pada waktu tertentu perlu dilakukan adhesion of bacteria and their
menggunakan Gas Chromatography untuk synthesizing glucans. J. Prosthet.
memastikan jumlah dan jenis produk Dent. 83, 664– 667.
fermentasi apa yang terbentuk Kim, B.H, Chang I.S, Gil, G.C, Park H.S, Kim H.J.
4. Pemilihanan elektroda anti bakteri yang 2003. Novel BOD sensor using
memungkinkan biofilm tidak melekat tetapi mediatorless microbial fuel cell.
bersifat konduktor. Biotechnol. Lett. 25: 541–545.
Lee, Parameswaran,P., Kato M., A., Torres, C.I.,
Rittmann, B.E. 2008. Evaluation of
DAFTAR PUSTAKA energy-conversion efficiencies in
microbial fuel cells (MFCs) utilizing
Alaerts, G dan Santika, S S. 1984. Metode fermentable and
Penelitian Air. Usaha Nasional. non-fermentable substrates. Water
Surabaya. Res, 42(6-7), 1501-1510.
Aslan, Sibel dan Nusret, S,. 2008. The Li B, Karl Scheible, Micheal Curtis. 2011.
Performance of UASB Reactors Treating Electricity Generation From Anaerobic
High- Strength Wastewaters. Wastewater Treatment In Microbial
Journal of Fuel Cells. Water Environment
Environmental Health. National Research Foundation. Now York State
Environmental Health Association. Energi Research And Development
Bard, A. J.; Parsons, R.; Jordan, J., Eds. Authority.
Standard Potentials in Liu et al,2004 dalam Zhou, Minghua et al. 2011.
Aqueous Solution; Marcel Dekker: An Overview Of Electrode Materials In
New York, 1985. Microbial Fuel Cells. Journal Of Power
Borja, G. M., Eugenio M. M., Guillermo Sources. 196 (2011) 4427-4435
G., Octavio T. 2012. Liu, H., Ramnarayanan R. dan Logan, B. E.
Engineering Escherichia Coli to increase 2004. Production of electricity
plasmid DNA production in high cell-density during wastewater treatment using a
64
Jurnal Presipitasi
Vol. 12 No. 2 September 2015, ISSN 1907-187X
65