Anda di halaman 1dari 3

31

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis ke empat jurnal tersebut dapat disimpulkan :
1. Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan

membersihkan jari jemari menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh

manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai ritual keagamaan,

ataupun tujuan-tujuan lainnya.


2. Produk antiseptik untuk mencuci tangan yang sering ada di pasaran

selain antiseptik adalah hand sanitizer, yang memiliki efek samping yang

berbahaya dan harga yang mahal. Efek samping tersebut memerlukan

suatu solusi untuk mencari suatu pengganti zat aktif yang bisa digunakan

sebagai hand sanitizer, salah satu nya yaitu propolis lebah. Dalam

penelitian ini terbukti menunjukkan bahwa gel propolis 0,9% dan 15%

dapat menurunkan angka kuman pada telapak tangan secara signifikan

serta memiliki kemampuan yang setara dengan alkohol dan antis.


3. Pencucian tangan menggunakan antiseptik kurang mampu menghambat

pertumbuhan mikroorganisme.
4. Penggunaan sabun antiseptik dengan air mengalir lebih efektif

dibandingkan dengan mencuci tangan dengan hand saitaizer.


5. Prinsip cuci tangan menggunakan hand sanitizer maxsimal 5 kali dan

diselingi 1 kali mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik pada air

mengalir.

B. Saran
1. Bagi Klinik
a. Ruangan Zaitun 2 Medikal
1) Diharapkan bagi seluruh pekerja dan pengunjung selalu mencuci

tangan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan khususnya bagi

perawat yang selalu kontak dengan pasien.


32

2) Diharapkan bagi perawat setelah 5 kali mengunakan hand

sanitizer diselingi dengan mencuci tangan mengunakan sabun

cair antiseptik 1 kali pada air mengalir setiap 5 momen.


3) Perawat memberikan edukasi kepada pasien mengenai cuci

tangan dengan ketentuan maksimal penggunaan hand sanitizer

tidak lebih dari 5 kali lalu diselingi dengan sabun cair di air

mengalir.
4) Ruangan mengajukan permohonan kepada PKRS untuk selalu

menyediakan media leaflet, poster agar dapat diakses oleh

pengunjung dan terus mengingatkan bagi perawat diruangan

zaitun 2 medikal.
b. RSUD AL IHSAN
Mencuci tangan sangatlah penting dalam mengupayakan

kebersihan diri serta dapat bermanfaat dalam mencegah masuknya

mikroorganisme, virus, dan bakteri ke dalam tubuh yang dapat

menimbulkan penyakit seperti ISPA, diare, typoid, infeksi kulit, cacing,

hepatitits, dll terutama dirumah sakit dalam pencegahan infeksi

nosokomial baik untuk pasien ataupun perawat itu sendiri, seperti

yang terkandung dalam firman-Nya QS AL-Maidah ayat 6 yang

artinya “wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak

melaksanakan sholat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu

sampai kesiku dan sapulah kepalamu dan kedua kaki mu sampai

kedua mata kaki, jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit

atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau

menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, ,aka

bertayamumlah dengan debu yang baik (suci), usaplah wajahmu dan

tanganmu dengan debu itu, Allah tidak ingin menyulitkanmu, tetapi


33

dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya

bagimu agar kamu bersyukur. Maka dari itu RSUD AL-Ihsan perlunya

menyediakan logistik khususnya sabun antiseptik dan handsanitizer

yang optimal agar pelaksanaan cuci tangan berjalan dengan baik

sesuai 5 moment bagi setiap ruangan.


2. Bagi Instansi Pendidikan STIKes Budi Luhur Cimahi
a. Institusi pendidikan mempunyai peranan penting dalam

keberlangsungan peningkatan pelayanan dibuktikan dalam

pencetakan tenaga kesehatan profesional.


b. Institusi pendidikan juga sangat berperan dalam pengembangan

pelayanan rumah sakit, dengan adanya proses pendidikan dan

pengembangan ilmu pengetahuan melalui penerapan jurnal

mengenai efektifitas cuci tangan serta penelitian lainnya. Sistem

manajemen yang baik dalam pengaplikasiannya harus didampingi

oleh pembimbing yang kompenten dan ahli dalam bidangnya

sehingga proses yang terjadi dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan institusi.

Anda mungkin juga menyukai