Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BINANGUN
Jl. S Supriadi No. 19,Tlp. (0342) 351006
Email:puskbinangun@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN PMT PEMULIHAN BUMIL KEK

A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakes,
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya sacara adil sesuai
visi, ,Misi, motto dan tata nilai UPT Puskesmas Binangun.
Visi UPT Puskesmas binangun “Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera,
Maju dan Berdaya Saing”.
Misi UPT Puskesmas Binangun
1. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat.
2. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan
3. Meningkatkan kemitraan dan jejaring fasyankes
4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pengelola manajerial
TATA NILAI UPT PUSKESMAS BINAGUN : “PRIMA”.
Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Inovatif : memiliki ide-ide kreatif serta memberi terobosa bagi peningkatan
pelayanan kesehatan
Motivasi : memotivasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara
mandiri
Akuntable : memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan standart
pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.
Untuk mencapai hal tersebut diatas maka diperlukan metode penyampaian
informasi yang akurat kepada masyarakat, serta menjalin komunikasi yang baik
dan berkesinambungan dengan lintas sektor yang terkait.

B. LATAR BELAKANG
Konsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman dapat
memenuhi kecukupan gizi individu untuk tumbuh dan berkembang. Gizi pada ibu
hamil sangat berpengaruh pada perkembangan otak janin, sejak dari minggu
keempat pembuahan sampai lahir dan sampai anak berusia 2 tahun. Sejumlah
penelitian menunjukkan peran penting zat gizi tidak saja pada pertumbuhan fisik
tubuh tetapi juga dalam pertumbuhan otak perkembangan perilaku, motorik, dan
kecerdasan (Jalal,2009). Martorell pada tahun 1996 telah menyimpulkan
kekurangan gizi pada masa kehamilan dan anak usia dini menyebabkan
keterlambatan dalam pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, dan gangguan
perkembangan kognitif. Selain itu akibat kekurangan gizi dapt berdampak pada
perubahan perilaku social, berkurangnya perhatian dan kemampuan belajar
sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar. Penelitian lain juga
menyimpulkan bahwa intervensi gizi hanya akan efektif jika dilakukan selama
kehamilan dan 2-3 tahun pertama kehidupan anak.
Kekurangan yodium pada masa kehamilan berdampak pada janin yang
gagal dalam pertumbuhan anak sampai usia 2 tahun yang berakibat pada
kecerdasan anak secara permanen. Anemia Besi pada ibu hamil dapat
meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan menderita kurang zat besi, dan
berdampak buruk pada pertumbuhan sel-sel otak sehingga secara konsisten
dapat mengurangi kecerdasan anak. Ibu hamil KEK dapat melahirkan bayi
dengan BBLR disertai dengan anemia, yang mengakibatkan gangguan
pertumbuhan fisik dan mental anak, penurunan kecerdasan sampai 12 poin.
Selain itu BBLR meningkatkan resiko anak pada usia dewasa menderita
Diabetes Mellitus, penyakit jantung dan pembuluh darah, kegemukan, kanker,
dan stroke.
Faktor makanan dan penyakit infeksi sebagai penyebab langsung maslah
gizi keduanya saling berkaitan. Oleh karena itu mencegah terjadinya infeksi
dapat mengurangi kejadian gizi kurang, gizi buruk, dan ibu hamil KEK. BBLR
akibat ibu hamil KEK dapat meningkatkan resiko kematian bayi dan balita.
Anemia zat besi pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko kematian waktu
melahirkan dan melahirkan bayi yang anemia juga.
Status gizi janin dalam kandungan dipengaruhi status gizi ibu hamil, bahkan
status gizi saat sebelum hamil. Kurang gizi pada WUS yang disebut KEK ditandai
dengan LILA < 23,5cm, sehingga ibu mempunyai resiko BBLR karena sejak
dalam kandungan janin mengalami kegagalan pertumbuhan janin. Secara
nasional WUS dengan KEK menurun dalam satu decade terakhir, dari 24.9%
pada tahun 1999 ke 16,7% pada tahun 2003 dan menjadi 13,6% pada tahun
2007. Masalah anemia WUS juga perlu mendapat perhatian sejak sebelum hamil
agar janin terhindar dari resiko kurang zat besi.
Untuk mengatasi kekurangan gizi pada ibu hamil dan menanggulangi ibu
hamil KEK maka perlu diselenggarakan PMT Pemulihan Bumil KEK dengan cara
memberikan susu ibu hamil selama 90 hari makan sebagai makanan tambahan
pada ibu hamil.

C. TUJUAN
- Tujuan Umum :
Menurunkan jumlah ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Sempol
- Tujuan Khusus :
1. Mengetahui informasi jumlah ibu hamil KEK diwilayah Puskesmas Sempol
2. Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK menjadi ibu hamil tidak KEK dan
status gizinya menjadi baik.
3. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan
seimbang pada masa hamil

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

F. SASARAN
Ibu hamil KEK

G. JADWAL PELAKSANANAAN KEGIATAN

Tahun 2016
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan x x x x x x x x x x x x

2 Penggalangan TIM x x x x x x x x x x x x

3 Pengenalan x x x x x x x x x x x x
Program Baru

4 Analisa peran x x x x x x x x x x x x
Lintas Program/
lntas Sektor

5 Kesepakatan Untuk x x x x x x x x x x x x
melaksanakan
Kegiatan

6 Rencana Kerja x x x x x x x x x x x x
Bulan yang baru

H. PERAN LINPROG DAN LINSEK

Program Lintas Program


Promosi Kesehatan Memberikan arahan tentang kegiatan program promosi
kesehatan.

KIA dan KB Memberikan arahan tentang kegiatan program KIA dan


KB

Gizi Memberikan arahan tentang kegiatan program Gizi

P2M Memberikan arahan tentang kegiatan program


Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kesehatan Memberikan arahan tentang kegiatan program


Lingkungan Kesehatan Lingkungan

Inovasi dan Unggulan Memberikan arahan tentang kegiatan program Inovasi


dan Unggulan (MASPANJI).

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap selesai pelaksanaan
kegiatan yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali, dengan pelaporan pelaksanaan
kegiatan tersebut.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dilakukan pencatatan hasil analisa peran lintas program.
Dilakukan pelaporan hasil analisis peran lintas program dan di disitribusikan
kepada unit-unit terkait untuk ditindaklanjut.
Dilakukan pelaporan terhadap analisis peran lintas Program kepada Kepala
Puskesmas.

K. PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN


Seluruh kegiatan-kegiatan untuk menjalin hubungan dengan masyarakat ini
mendapatkan dana sesuai dengan RPK tahun berjalan.

Binangun,
Mengetahui PJ UKM

Kepala UPTD Puskesmas Binangun


M.WIHARDI
NIP. 19690225 198903 1 010

Drg. DESI NUR ARIANA

NIP: 19771225 200501 2 009

Anda mungkin juga menyukai