Anda di halaman 1dari 1

Transport Laktosa pada Bakteri

Transport laktosa pada bakteri biasanya terjadi di fosfoenolpiruvat yang membutuhkan


transfer gula (PEP-PTS) atau proton motive force (pmf)-linked transport system. Pada sistem
sebelumnya, laktosa masuk ke sel sebagai laktosa 6-fosfat, laktosa ini merupakan pecahan dari
glukosa dan galaktosa 6-fosfat oleh enzim B-D-phosphogalactoside galactohydrolase. Laktosa
terakumuasi oleh pmf-driven sistem transport yang masuk ke dalam sel sebagai gula bebas dan
terhidrolisis menjadi galaktosa dan glukosa oleh enzim tadi.

Bakteri asam laktat, termasuk di dalamnya streptococci laktat dan lactobacilli,


menggunakan laktosa sebagai sumber energi utamanya. Beberapa spesies bakteri yang
mentrasnport laktosa melalui PEP-PTS, gen lac terlibat dalam proses terssebut. Namun pada
kenyataannya sangat sedikit yang diketahui tentang gen lac pada bakteri asam laktat yang
mengkode pmf-linked lactose transport system di konjugasi dengan enzim B-galactosidase.
Representatve pada bakteri transport laktosa yaitu Streptococcus thermophillus, Lactobacillus
bulgaricus, L. helveticus, dan bakteri heterofermentative lactobacilli seperti L. brevis dan L.
bunchneri.
Ekspresi laktosa transport gen. didemonstrasikan oleh S. thermophilus adalah berupa
fungsi yang diekspresikan pada E. coli , yang tidak mempunnyai E. coli lac operon tapi
mempunyai laktosa transport gen dari S. thermophilus. Pertumbuhan laktosa pada strain berada
pada 3 nmol/min x didasarkan pada ada atau tidaknya glukosa. Maksimum akumulasi laktosa
pada kondisi tetap adalah 40. Tanpa glukosa sebagai sumber metabolik energinya pada
medium, pertumbuhan laktosa menurun tajam. Yang sangat penting bahwa pertumbuhan
laktosa tidak diamati pada E. coli dengan strain indukannya.

Poolman et al. 1989. Lactose Tranport Sytem of Streptococcus thermophilus: a hybrid protein
with Homology to the Meliobiose Carrier and Enzyme III of Phosphoenolpyruvate-Dependent
Phosphotransferase System

Anda mungkin juga menyukai