Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena


rahmat dan nikmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan sebuah tugas
makalah Dasar Promosi Kesehatan yang diberikan oleh dosen
Pembimbing Dasar Promosi Kesehatan.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas


semester ganjil dari dosen yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang
telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam
pembuatan makalah. Makalah ini berjudul “Metode dan Teknik Promosi
Kesehatan”.

Adapun sumber-sumber dalam pembuatan makalah ini, didapatkan


dari beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan. Saya
sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia
sumber walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.

Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan,


begitu pun dengan saya yang masih seorang mahasiswa. Dalam
pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan-
kekurang yang ditemukan, oleh karena itu saya mengucapkan mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Saya mengharapkan ada kritik dan saran
dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembacanya.

Jambi, Agustus 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Pertanyaan Kajian ...................................................................... 2
1.3 Tujuan Kajian............................................................................... 2
1.4 Manfaat Kajian............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Definisi Promosi Kesehatan ......................................................... 4
3.2 Metode Promosi Kesehatan ......................................................... 4

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................... 11

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan
bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan,
sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup.
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan,dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi
satu sama lain. Status kesehatan akantercapai secara optimal, jika
keempat faktor secara bersama-sama memiliki kondisi yangoptimal pula.
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep
pendidikan kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan
paradigma kesehatan masyarakat (public health). Perubahan paradigma
kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat berubahnya pola penyakit,
gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan, dan demografi.
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan
penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin
meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai.
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu
kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada
masyarakat, kelompok atau individu. Suatu proses promosi kesehatan yg
menuju tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku
dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode
harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual.
1.2. Pertanyaan Kajian
Rumusan dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud promosi kesehatan ?
2. Apa saja metode promosi kesehatan?

1.3. Tujuan Kajian


Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Menjelaskan apa itu promosi kesehatan
2. Mengetahui dan mendeskipsikan metode promosi kesehatan.

1.4. Manfaat Manfaat


1. Agar mahasiswa/i mengetahui dan dapat menjelaskan promosi
kesehatan.
2. Agar mahasiswa/i mengetahui hmetode dari promosi kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hakekat dari pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha


menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau
individu. Dengan adanya pesan tersebut masyarakat , kelompok, atau
individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehtan yang lebih
baik.Pada akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh
terhadap perilaku.Hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya promosi
kesehtan diharapka dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku
kesehatan.
Promosi/pendidikan kesehatan sebgai suatu proses dimana proses
tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Proses
pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi yakni
perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang
mempengaruhi suatu proses pendidikan yaitu masukan, faktor metode,
faktor materi atau pesannya, pendidikan atau petugas yang
melakukannya dan alat-alat bantu atau media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan.
Agar mencapai hasil yang maksimal maka faktor-faktor tersebut harus
bekerja sama secara harmonis. Kondisi ini berarti bahwa untuk masukan
(sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara tertentu . Materi
dan alat harus disesuaikan dengan sasaran. Untuk sasaran kelompok
metodenya harus berbeda dengan sasaran massa demikian juga dengan
sasaran individu.Sasaran massa harus berbeda dengan sasaran
individual. ( Wahit Iqbal Mubarak, 2011)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Promosi Kesehatan


Menurut Australian Health Foundansion Promosi kesehatan adalah
program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi
dan lingkungannya.
Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar
menghentikan perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan
perilaku yang aman atau pelaing tidak beresiko rendah. Program Promosi
Kesehatan tidak di rancang ”di belakang meja”. Supaya efektif, program
harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat
sasaran setempat.(Departemen Kesehatan RI.1997).

3.2 Metode Promosi Kesehatan


Tersedia banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam
pelaksanaan promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan
promosi kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan
memperhatikan materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan
penerima informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal
lain yang merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu.
Masing-masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga
penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk
mamaksimalkan hasil. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat
metode: ceramah dan tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye,
petisi/resolusi, dan lain-lain. Sedangkan advokasi, dapat dilakukan dengan
pilihan metode: seminar, lobi dialog, negosiasi, debat, petisi/resolusi,
mobilisasi, dan lain-lain.
1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku
baru atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. Setiap orang memiliki masalah atau
alas an yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau
perilaku baru tersebut.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai maslah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan
dengan penerimaaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas
kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu
mengginakan metode (cara) ini.
Bentuk pendekatan ini, antara lain:
1) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif.
Setiap maslah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu
penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela,
berdasarkan kesadaran, dnegan penuh pengertian akan menerima
perilaku tersebut (mengubah perilaku).
2) Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien
untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima
perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan
diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang
kuat. Apalagi belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam
lagi.

2. Metode Pendidikan Kelompok


Dalam memilih metode pada kelompok,yang harus diperhatikan
adalah besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formalnya.
Besarnya kelompok sasaran mempengaruhi efektifitas metode yang
digunakan.
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah.
Penceramah harus menyiapkan dan menguasai materi serta
mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah
dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif dan
kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Metode seminar hanya cocok untuk sasaran kelompok besar
dengan pendidikan formal menengah ke atas. Seminar adalah
suatu penyajian (presentasi)dari suatu ahli atau beberapa ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya
dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok Kecil
Bila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil.Metode metode yang cocok untuk kelompok kecil
adalah:
1) Diskusi Kelompok
Semua anggota kelompok dalam diskusi kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta
diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-
hadapan atau saling memandang satu sama lain. Misal dalam
bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk
diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang
lebih tinggi.
Ketika memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan
pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan
atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi
diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus
mengarahkandan mengatur sedemikian rupa sehingga semua
orang dapat kesempatan berbicara dan tidak menimbulkan
dominasi peserta diskusi.
2) Curah Pendapat (brain storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok.
Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya
pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu
masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau
tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban
tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis.
Sebelumsemua peserta mencurahkan pendapatnya tidak boleh
dikomentari oleh siapapun. Baru setelah semua anggota
mengeluarkan pendapatnya tiap anggota dapat mengomentari
dan akhirnya terjadi diskusi.
3) Bola salju (snow Bolling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang)
dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah.
Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung
menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan
mencarai kesimpulannya.Kemudian tiap 2 pasang yang sudah
beranggotakan 4 orang bergabung lagi dengan pasangan
lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi
diskusi seluruh anggota kelompok
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
(buzz group) yang kemudian diberi suatu permasalahan yang
sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil
dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari
kesimpulannya.
5) Bermain peran (Role Play)
Metode ini terdiri beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan, misalnya
sebagai perawat atau bidan sedangkan anggota lainnya sebagai
pasien atau anggota m atau anggota masyarakat. Mereka
memperagakan misalnya bagaimana interaksi atau
berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6) Permainan simulasi (Simulation Game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi
kelompok.pesan-pesan akan kesehatan disajikan dalam
beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara
permainan persis seperti main monopoli dengan mengunakan
dadu, gaco(petunjuk arah) selain beberan atau papan main.
Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan
sebagai nara sumber. (Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007.)

3. Metode Massa
Metode pendidikan kesehatan secara massa dipakai untuk
mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukkan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara
yang paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena sasarn
promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang
akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
ditangkap oleh massa tersebut. Pendekan ini biasanya digunakan
untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap
suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada
perubahan perilaku. Namun demikian, bila kemudian dapat
berpengaruh terhadap perubahan perilaku juga merupakan hal yang
wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak
langsung. Biasanya dengan menggunakan atau melalui media massa.
(Notoatmojo, Soekidjo. 2010)
Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik
Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran
promosi.
1. Berdasarkan Teknik Komunikasi
a. Metode penyuluhan langsung.
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap
muka dengansasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan
rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa,
pertemuan di Posyandu, dll.
b. Metode yang tidak langsung.
Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan
secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan
pesannya dengan perantara (media). Umpamanya publikasi
dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb
2. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
a. Pendekatan Perorangan
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung
maupun tidaklangsung dengan sasaran secara perorangan,
antara lain : kunjungan rumah hubungan telepon, dan lain-lain
b. Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan
sekolompoksasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk
dalam ketegori ini antaralain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi
kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain
c. Pendekatan Masal
Petugas promosi kesehatan menyampaikan pesannya
secara sekaligus Kepada sasara yang jumlahnya banyak.
Beberapa metode yang masuk dalam golongan iniadalah :
Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran
tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film,dll
3. Berdasarkan Indera Penerima
a. Metode Melihat/Memperhatikan.
Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan,
seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo,
Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film
b. Metode Pendengaran.
Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar,umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato,
Ceramah, dll
c. Metode “Kombinasi”.
Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium,diraba dan dicoba)
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemikiran Dasar Promosi Kesehatan pada hakikatnya ialah suatu
kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kpd masyarakat,
kelompok atau individu. Suatu proses promosi kesehatan yg menuju
tercapainya tujuan pendidikan yaki perubahan perilaku dipengaruhi oleh
banyak faktor. Salah satunya yaitu metode. Metode harus berbeda
dengan sasaran massa dan sasaran individual.
Banyak metode untuk menyampaikan informasi dalam pelaksanaan
promosi kesehatan. Pemilihan metode dalam pelaksanaan promosi
kesehatan harus dipertimbangkan secara cermat dengan memperhatikan
materi atau informasi yang akan disampaikan, keadaan penerima
informasi (termasuk sosial budaya) atau sasaran, dan hal-hal lain yang
merupakan lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Masing-
masing metode memiliki keunggulan dan kelemahan, sehingga
penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan untuk
mamaksimalkan hasil. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan melihat
metode: ceramah dan tanya jawab, dialog, debat, seminar, kampanye,
petisi/resolusi, dan lain-lain.

4.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita
sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat dapat memahami tentang
metode promosi kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan
masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , dan
dengan promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau
pendidikan kesehatan kita sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat
dapat mencegah berbagai penyakit.
DAFTAR RUJUKAN

Departemen Kesehatan RI. 1997. Deklarasi Jakarta Tentang


Promosi Kesehatan pada Abad 21. Jakarta: PPKM Depkes RI.

Mubarak. Nurul. Khoirul. Supradi. 2007. Proomosi kesehatan. Graha Ilmu.


Yogyakarta

Mubarak, Wahit Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan.


Jakarta : Salemba Medika

Notoatmojo, Soekidjo. 2010. “Promosi Kesehatan”, Jakarta:Rineka Cipta.

Maulana, HDJ. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta: penerbit buku


kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai