Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1


OBSERVASI DAN ORIENTASI
DI SMA NEGERI 1 AMBARAWA

Disusun oleh:
Nama NIM Program Studi
1. Hidayati Ulliani 2101415043 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Rahman Saleh A. 2101415085 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Agnes Widyaningrum 2201415039 Pend. Bahasa Inggris
4. Miken Lastuning S. 2201415141 Pend. Bahasa Inggris
5. Etika Candra Kirana 3201415070 Pend. Geografi
6. Turyadi 3201415075 Pend. Geografi
7. Dwi Nur Azizah 34014150132 Pend. Sosiologi dan Antropologi
8. Putri Ayu Setyo N. I 34014150175 Pend. Sosiologi dan Antropologi
9. Rahmawati 4301415010 Pend. Kimia
10. Asri Witri Astuti4301415014 Pend. Kimia
11. Yusdike Adystia 4401415008 Pend. Biologi
12. Maria Ulfa 4401415023 Pend. Biologi
13. Wahyu Riski M. 6101415007 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
14. Tifanny Prameswari 6101415036 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
15. Aminah Anna W. 7101415001 Pend. Akuntansi
16. Devi Lisa Khoiriyah 7101415037 Pend. Akuntansi

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman Lapangan 1 ( PPL 1) yang dilaksanakan

i
di SMA N 1 Ambarawa. Keberhasilan dan kesuksesan terselenggaranya pelaksanaan
PPL 1 ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, dan bimbingan dari pihak yang
terkait. Untuk itu pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Hendro Saptanto, selaku Kepala SMA N 1 Ambarawa.
2. Rusiyanto, S.pd, selaku koordinator guru pamong di SMA N 1 Ambarawa.
3. Dr. Jumaeri, M.Si, selaku Dosen Koordinator PPL.
4. Bapak/Ibu guru serta karyawan dan peserta didik SMA N 1 Ambarawa yang
telah bersedia memberikan waktu dan kesempatan dalam pelaksanaan PPL 1
ini,
5. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan PPL 1 kami.
Kami sangat mengaharapkan saran dan kritik yang membangun agar
penyusun dapat menjadi lebih baik pada masa dating, serta kami berharap laporan
PPL 1 ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, 8 Agustus 2018

Penyusun

ii
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................................................2
1.4 Metode Pendekatan..................................................................................................3
1.5 Waktu dan Tempat....................................................................................................3
BAB II Hasil Pengamatan........................................................................................................4
2.1 Keadaan Fisik Sekolah.............................................................................................4
2.2 Keadaan Lingkungan Sekolah..................................................................................4
2.3 Fasilitas Sekolah.......................................................................................................5
2.4 Penggunaan Sekolah.................................................................................................8
2.5 Keadaan Guru dan Siswa..........................................................................................8
2.6 Interaksi Sosial.......................................................................................................10
2.7 Pelaksanaan Tata Tertib..........................................................................................11
2.8 Bidang Pengelolaan dan Administrasi....................................................................13
BAB III Penutup....................................................................................................................14
3.1 Simpulan................................................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................................14
Lampiran 1. Daftar Nama Praktikan.......................................................................................15
Lampiran 2. Refleksi Diri.......................................................................................................16
Lampiran 3. Daftar Hadir Praktikan pada Minggu Pertama..................................................17
Lampiran 4. Data Pendukung .......................................................................................18

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan nasional memiliki fungsi dan tujuan yang tercantum dalam
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Hal ini berarti pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak yang bermartabat, beriman dan bertakwa serta
berilmu, seseorang tidak cukup hanya dengan memahami teori-teori dan materi-
materinya saja, melainkan harus dihayati dan diamalkan atau dipraktikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu lembaga pendidikan
yang menghasilkan output tenaga kependidikan yang bermutu, ikut berperan
dalam membangun karakter bangsa yang bermartabat, beriman, bertakwa dan
berilmu melalui program Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL. PPL adalah
suatu program pengaplikasian ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa
selama menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Syarat mahasiswa
mengikuti PPL telah menyelesaikan matakuliah minimal 110 SKS dan lulus pada
mata kuliah prasyarat, maka mahasiswa tersebut berhak untuk mengikuti PPL.
Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan merupakan bagian integral
dari kurikulum pendidikan tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi di dalam
program kurikulum UNNES. Oleh karena itu, Praktik Pengalaman Lapangan
wajib dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES yang mengambil Program S1
Kependidikan. Program tersebut dilaksanakan dalam 2 tahap secara berurutan,
meliputi PPL 1 dan PPL 2. Program PPL 1 bertujuan untuk mengenalkan
mahasiswa terhadap sekolah atau lembaga pendidikan yang menjadi tempat PPL.
Mahasiswa diharapkan lebih mengenal dan memahami kegiatan dan program
yang dijalankan, serta mengetahui dan memahami ketentuan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah atau lembaga pendidikan tersebut.

1
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan PPL 1 sebagai berikut:
1. Mengenalkan mahasiswa dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang
ditempati selama PPL dalam mengembangkan tugas sebagai guru yang
profesional.
2. Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan: kondisi fisik sekolah,
struktur organisasi, administrasi kelas atau sekolah, keadaan murid dan guru,
kegiatan ekstrakurikuler dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi tentang komite sekolah dan peranannya di sekolah.
4. Memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang penerapan model-model
pembelajaran dan metode pembelajaran.
5. Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
6. Menyesuikan diri mahasiswa dengan lingkungan fisik dan sosial sekolah
sebagai bekal pelaksanaan kegiatan PPL 2.
7. Membantu mahasiswa untuk mempersiapkan bahan referensi dalam
mempersiapkan pelaksanaan PPL 2.
8. Mendata potensi sekolah untuk mempermudah mahasiswa mengetahui proses
administrasi di lingkungan sekolah.
1.3 Manfaat
Pelaksanaan PPL I diharapkan memberikan manfaat kepada semua pihak
terkait, termasuk mahasiswa, UNNES, dan sekolah mitra. Manfaat yang dapat
diperoleh dari Praktik Pengalaman Lapangan 1 sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Pengenalan awal mahasiswa tentang proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
b. Media pengamatan mencakup 4 kompetensi (sosial, kepibadian,
professional, dan pedagogik) terkait gambaran kegiatan pembelajaran.
c. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang perangkat
pembelajaran.
d. Menambah bahan referensi sebagai bentuk pendalaman materi yang akan
dilaksanakan pada PPL 2.
e. Menerapkan teori yang telah diperoleh selama studi secara optimal dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah mitra.
2. Bagi Sekolah
a. Membantu proses belajar mengajar.
b. Memperoleh saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
c. Membantu memberikan informasi mengenai info terbaru sesuai bidang
ilmu yang ditekuni.
3. Bagi Universitas Negeri Semarang
a. Memperoleh masukan tentang kurikulum, metode, dan pengelolaan proses
belajar mengajar di SMA, sehingga bisa diselaraskan dengan kurikulum
yang ada di Universitas.
b. Memperoleh kasus pendidikan yang ada di sekolah yang bisa digunakan
sebagai bahan pertimbangan penelitian.

2
c. Memperluas dan meningkatkan hubunbgan kerjasama dengan sekolah-
sekolah latihan.
1.4 Metode Pendekatan
Penyusunan laporan kegiatan PPL I menggunakan beberapa metode dalam
mengumpulkan data. Metode yang digunakan sebagai berikut:
1. Observasi Langsung
Kegiatan observasi atau pengamatan secara langsung dengan mendatangi
lokasi yang digunakan sebagai objek pengamatan dengan menggunakan
seluruh alat indera.
2. Wawancara
Bentuk kegiatan dialog secara langsung kepada pihak yang bersangkutan
dengan mengajukan daftar pertanyaan, baik secara individu maupun
kolektif.
1.5 Waktu dan Tempat
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I dilaksanakan mulai tanggal 30 Juli
sampai 8 Agustus 2018, bertempat di SMA Negeri 1 Ambarawa, Kabupaten
Semarang yang berlokasi diJalan Yos Sudarso No 46.

3
BAB II
HASIL PENGAMATAN

2.1 Keadaan Fisik Sekolah


Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ambarawa, sekolah yang mempunyai
luas tanah kurang lebih 18.000 m2 terletak di Jalan Yos Sudarsono No. 46,
Kelurahan Kupang Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa
Tengah
1) Gedung dan ruang kelas
SMA Negeri 1 Ambarawa mempunyai 31 ruang kelas, untuk kelas X
terdapat 11 kelas yang terdiri dari 6 kelas MIA, 4 kelas IIS dan 1 kelas
Bahasa. Kelas XI dan XII masing-masing terdapat 10 kelas yang terdiri dari 5
kelas MIA, 4 kelas IIS dan 1 kelas Bahasa. Gedung terdiri dari ruang lab
biologi, lab kimia, lab fisika, lab bahasa, perpustakaan, ruang serba guna/aula,
ruang BK, ruang Kepala Sekolah, ruang kurikulum, ruang guru, ruang tata
usaha, gudang, ruang UKS, ruang PMR/Pramuka, ruang OSIS, koperasi,
tempat parkir guru, tempat parkir siswa, rumah penjaga, dan pos penjaga yang
semua itu masing-masing terdiri dari satu buah. Lab komputer terdiri dari 2
ruangan yaitu lab komputer A dan lab komputer B. Tempat ibadah terdapat 2
buah yaitu tempat ibadah guru dan umum, KM/WC guru terdapat empat buah,
dan KM/WC siswa yang terdiri dari 14 kamar mandi putri dan 12 buah mandi
putra.
2) Kantin
Kantin SMA Negeri 1 Ambarawa mempunyai 6 ruang. 3 kantin terletak di
belakang lapangan sedangkan 3 kantin terletak di samping ruang kelas XI IIS
3. Kantin tersebut dibuka mulai pukul 07.00 sampai jam sekolah selesai.
3) Perpustakaan
Perpustakaan SMA Negeri 1 Ambarawa sudah memenuhi standar sebuah
perpustakaan yang baik. Dimana untuk koleksi buku yang tersedia sudah
cukup lengkap. Untuk koleksi buku sudah memenuhi kebutuhan siswa setiap
kelas.
4) Koperasi
Koperasi di SMA Negeri 1 Ambarawa tedapat 1 koperasi dan dalam kondisi
baik. Koperasi tersebut terletak tepat di sebelah ruang OSIS.
2.2 Keadaan Lingkungan Sekolah
1) Jenis Bangunan yang Mengelilingi Sekolah
Secara umum SMA Negeri 1 Ambarawa terletak di tengah pemukiman
penduduk yang bisa dikatakan padat. Jadi baik di sisi utara, selatan, barat, dan

4
timur dari sekolah dikelilingi oleh rumah penduduk. Hanya saja pada sisi
utara sekolah terdapat TPU. Hal inilah yang mendorong banyak warga sekitar
yang membuka usaha mulai dari kos-kosan, jasa fotocopi, laundry, dan lain
lain.
2) Kondisi Lingkungan Sekolah
Masalah kebersihan di SMA Negeri 1 Ambarawa bukan hanya menjadi
tanggung jawab dari petugas kebersihan akan tetapi seluruh anggota sekolah.
Oleh karena itu, sekolah memiliki aturan yang ketat mengenai jadwal piket
kelas agar dilaksanakan setiap hari yang diawasi langsung oleh wali kelas
masing-masing. Hal inilah yang menyebabkan lingkungan sekolah terjaga
kebersihannya setiap hari. Tingkat kebisingan di sekolah sangat rendah karena
letaknya tidak langsung di samping jalan utama Semarang-Yogyakarta. Letak
sekolah berada di tengah-tengah permukiman masyarakat. Hal inilah yang
menyebabkan minimnya kebisingan karena kendaraan umum yang berlalu-
lalang. Secara umum keadaan SMA Negeri 1 Ambarawa sangat nyaman
sehingga KBM dapat berjalan dengan lancar.
Sanitasi di SMA Negeri 1 Ambarawa dapat dikatakan baik. Hal ini
adalah hasil kesinambungan dari kebersihan yang dijaga baik di sekolah ini.
Gambaran baiknya sanitasi dapat tergambarkan dari kondisi kamar mandi
yang ada. Kamar mandi di sekolah ini selalu dalam keadaan bersih, dengan air
yang lancar, dan saluran pembungan yang baik. Hal ini sangat perlu dijaga
karena sekolah sadar bahwa hal ini akan berpengaruh bagi kesehatan
penghuninya.
Ada banyak yang dapat kita tempuh untuk menuju ke sekolah. Bila
dari arah Semarang, untuk menuju ke SMA N 1 Ambarawa bisa melalui jalan
alternatif. Selain itu, dapat juga melalui jalan utama melalui terminal Bawen
yang lebih padat lalu lintasnya. Penduduk di sekitar lingkungan SMA N 1
Ambarawa memiliki profesi yang beragam. Ada yang menjadi petani,
pedagang, pegawai negeri maupun swasta, dan lain sebagainya. Islam menjadi
agama mayoritas yang dipeluk oleh warga sekitar. Selain itu terdapat pula
yang memeluk agama Kristen dan Budha.
2.3 Fasilitas Sekolah
1) Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah di SMA Negeri 1 Ambarawa seperti ruang
kepala sekolah pada umumnya memiliki fasilitas yang lengkap. Ruangan
kepala sekolah terdapat berbagai macam fasilitas yakni struktur organisasi,
papan fungsi dan tugas kepala sekolah, papan kalender akademik, papan
jadwal kerja, lemari kaca, bendera, komite sekolah, ruang brangkas, papan

5
jadwal kegiatan kepala sekolah, kursi dan meja kerja, meja tamu, bagan
struktur organisasi kepengurusan SMA Negeri 1 Ambarawa, jam dinding, dan
lainnya. Ruang kepala sekolah SMA Negeri 1 Ambarawa cukup nyaman
untuk dilakukan kegiatan berdiskusi ataupun untuk bekerja kepala sekolah.
2) Ruang Guru
Ruang guru terdapat loker-loker tiap mata pelajaran, kursi dan meja
untuk berdiskusi, kursi dan meja kerja guru, lemari kayu, kalender akademik,
jadwal mengajar guru, papan pengumuman, printer, komputer, jam dinding,
dan sebagainya. Ruang guru SMA Negeri 1 Ambarawa. cukup nyaman karena
tempatnya yang tidak terlalu sempit dan dapat digunakan sebagai tempat
untuk guru rapat koordinasi dengan kepala sekolah. Di samping ruang guru
terdapat toilet khusus guru yang memudahkan tiap-tiap guru untuk pergi ke
toilet secara dekat.
3) Ruang BK
Fasilitas yang ada di ruang BK antara lain komputer, printer, papan
kata-kata motivasi, meja, kursi, kalender, papan tabel mekanisme
penangganan siswa bermasalah, sofa dan meja tamu, loker data siswa SMA
Negeri 1 Ambarawa, jadwal kegiatan, jadwal pelajaran, tempat absen tiap
jenjang kelas, alat timbangan, tempat sampah, ruang konseling, lemari kayu,
buku daftar pengunjung.
4) Ruang Tata Usaha
Sama halnya dengan ruang tata usaha pada umumnya, ruang TU di
SMA Negeri 1 Ambarawa dilengkapi pula dengan berbagai fasilitas antara
lain: lemari kayu, papan rekapitulasi keadaan siswa, LCD Proyektor, papan
daftar tenaga administrasi, komputer, printer, wifi, bel dan alat penyampai
informasi, lemari kaca,papan agenda kegiatan sekolah, papan peraturan tata
tertib karyawan, dan jam dinding.
5) Ruang OSIS
Ruang osis selalu ditempati untuk rapat dengan fasilitas antara lain
layar LCD, proyektor, papan tulis, meja dan kursi, lemari pengimpanan san
gudang berisi perlengkapan OSIS.
6) Ruang Aula
Ruang aula terletak berdekatan dengan pintu masuk. Ruang aula di
SMA Negeri 1 Ambarawa cukup luas. Keadaan barang dan peralatan di dalam
ruang aula dalam kondisi baik.

7) Ruang Perpustakaan

6
Ruang perpustakaan terletak di gedung lantai 1 dekat taman air
mancur. Di dalam ruang perpustakaan terdapat rak buku, meja, kursi,
komputer, tempat membaca, papan pengumuman, telepon, foto presiden dan
wakil presiden, serta lambang garuda pancasila. Koleksi buku di perpustakaan
cukup lengkap dan mencakup semua bidang kejuruan, umum, fiksi, serta
media massa. Selain itu, terdapat ruang baca baik ruag baca outdoor maupun
ruang baca indoor.
8) Kantin Sekolah
Kantin sekolah di SMA Negeri 1 Ambarawa berada di dua lokasi,
lokasi pertama terletak di belakang lapangan utama, sedangkan lokasi kedua
terletak di samping XI IIS 3. Kondisi kantin sekolah cukup bagus dan bersih
dengan pengelolaan yang cukup baik.
9) Ruang UKS
Ruang UKS terletak di samping ruang resepsionis. Perlengkapan yang ada di
dalam ruang uks adalah 2 buah tempat tidur 1 almari, dan perlengkapan P3K.
10) Laboratorium Biologi
Laboratorium biologi yang ada di SMA Negeri 1 Ambarawa berjumlah
satu ruangan. Dalam laboratorium itu terdapat beberapa meja praktik dan
kursi, selain itu juga terdapat ruang penyimpanan alat-alat praktik sekaligus
ruang untuk laboran. Dalam ruangan itu terdapat beberapa media
pembelajaran biologi dan materi-materi pembelajaran yang di tempel di
sekeliling ruang laboratorium.
11) Laboratorium Kimia
Laboratorium kimia yang ada di SMA Negeri 1 Ambarawa berjumlah
satu ruangan. Dalam laboratorium itu terdapat beberapa meja praktik dan
kursi, selain itu juga terdapat ruang penyimpanan alat-alat praktik sekaligus
ruang untuk laboran. Dalam ruangan itu terdapat beberapa media
pembelajaran kimia dan materi-materi pembelajaran yang di tempel di
sekeliling ruang laboratorium.
12) Laboratorium Fisika
Laboratorium fisika yang ada di SMA Negeri 1 Ambarawa berjumlah
satu ruangan. Dalam laboratorium itu terdapat beberapa meja praktik dan
kursi, selain itu juga terdapat ruang penyimpanan alat-alat praktik sekaligus
ruang untuk laboran. Dalam ruangan itu terdapat beberapa media
pembelajaran fisika dan materi-materi pembelajaran yang di tempel di
sekeliling ruang laboratorium.
13) Laboratorium Bahasa

7
Laboratorium bahasa di SMA Negeri 1 Ambarawa berjumlah satu
ruangan. Dalam laboratorium itu terdapat 40 bilik yang dapat digunakan
peserta didik dalam praktik pelajaran bahasa.
14) Laboratorium Komputer
Laboratorium komuputer di SMA Negeri 1 Ambarawa berjumlah satu
ruangan yang terdapat di samping ruang OSIS. Dalam laboatorium komputer
terdapat sekitar 26 komputer yang dapat digunakan siswa dalam pembelajaran
berbasis komputer seperti TIK.
15) Lapangan
Lapangan sekolah di SMA Negeri 1 Ambarawa terletak di bagian
samping SMA Negeri 1 Ambarawa. Lapangan tersebut biasanya digunakan
untuk berbagai macam kegiatan seperti upacara, kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan olahraga dan sebagainya.
16) Masjid
Masjid di SMA Negeri 1 Ambarawa terletak di bagian depan paling
barat sekolah dari pintu gerbang SMA Negeri 1 Ambarawa. Di dalam masjid
terdapat sebuah mimbar, microphone, kipas angin serta perlengkapan solat.

2.4 Penggunaan Sekolah


Secara umum KBM yang dilaksanakan di SMA N 1 Ambarawa
dilakukan secara bersama mulai dari kelas X sampai XII. Hal ini dikarenakan
seluruh sarana dan prasarana yang ada digunakan secara khusus untuk
keperluan sekolah tanpa harus dibagi dengan sekolah lain. Baik itu kegiatan
ekstrakulikuler dan intrakulikuler. Namun juka dilaksanakan Ujian Nasional
beberapa sekolah lain ada yang ikut menggunakan fasilitas yang ada di
sekolah.
Pada hari senin sampai kamis kegiatan belajar mengajar dimulai pukul
07.00 dan diakhiri pukul 15.30. SMA N 1 Ambarawa telah menerapkan
kurikulum 2013 dengan 5 hari sekolah. Pada hari jum’at kegiatan belajar
mengajar dimulai pukul 07.00 hingga pukul 11.45. Dilanjutkan salat jum’at
berjamaah untuk siswa laki-laki di masjid sekolah. Sedangkan siswa
perempuan mendengarkan kajian di kelas masing-masing. Setiap hari Jum’at
pada pukul 14.00 dilaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
2.5 Keadaan Guru dan Siswa
SMA N 1 Ambarawa memiliki guru sebanyak 62 orang (terlampir). Di
samping itu terdapat pula tenaga administrasi berjumlah 17 orang.Sedangkan
jumlah siswa SMA N 1 Ambarawa tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 1062

8
siswa (terlampir).
1) Jumlah Guru dan Sebarannya Menurut Mata Pelajaran
Jumlah total guru di SMA N 1 Ambarawa adalah 62 orang dengan
sebaran menurut mata pelajaran sebagai berikut :
Matematika diampu 7 orang guru; Bahasa Indonesia diampu 4 orang guru;
Bahasa Inggris diampu oleh 5 orang guru; Fisika diampu oleh 4 orang guru;
Kimia diampu oleh 3 orang guru; Biologi diampu oleh 4 orang guru;
Sosiologi diampu oleh 2 orang guru; Geografi diampu oleh 2 orang guru;
Sejarah diampu oleh 3 orang guru; Ekonomi diampu oleh 3 orang guru; PPKn
diampu oleh 3 orang guru; PAI diampu oleh 3 orang guru; Agama Kristen
diampu oleh 1 orang guru; Agama Katolik diampu oleh 1 orang guru; Agama
Budha diampu oleh 1 orang guru; Agama Hindu diampu oleh 1 orang guru;
TIK diampu oleh 1 orang guru; Bahasa Jawa diampu oleh 2 orang guru;
Bahasa Jepang diampu 1 oleh orang guru; Bahasa Perancis diampu oleh 1
orang guru; Penjaskes diampu oleh 2 orang guru; Seni Budaya diampu oleh 2
orang guru; Prakarya diampu oleh 1 orang guru; BK diampu oleh 4 orang
guru.
2) Jumlah Siswa dan Sebarannya Tiap Kelas
Jumlah seluruh siswa SMA N 1 Ambarawa tahun ajaran 208/2019
adalah 1062 siswa, dengan rincian sebagai berikut :
Kelas X berjumlah 396 siswa terdiri dari 116 siswa laki-laki dan 280 siswa
perempuan yang terbagi dalam 11 kelas.
Kelas XI berjumlah 315 siswa terdiri dari 109 siswa laki-laki dan 226 siswa
perempuan yang terbagi dalam 10 kelas.
Kelas XII berjumlah 316 siswa terdiri dari 106 siswa laki-laki dan 225 siswa
perempuan yang terbagi dalam 10 kelas.

3) Jumlah Staf Tata Usaha dan Tenaga Kependidikan Lainnya


Tenaga administrasi di SMA N 1 Ambarawa berjumlah 14 orang yang
terdiri dari 1 orang kepala TU, 3 orang pelaksana, 3 orang staf TU, 1 orang
petugas laboratorium, 1 orang petugas perpustakaan, 2 orang satpam, 2 orang
tukang kebun, 1 orang toolman.
4) Jenjang Pendidikan Terakhir Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga
Kependidikan
Jenjang pendidikan terakhir Kepala Sekolah SMA N 1 Ambarawa
adalah S1 jurusan matematika, jenjang pendidikan guru-guru di SMA N 1
Ambarawa mulai dari DIII hingga S2 sedangkan tenaga kependidikan lainnya

9
bervariasi mulai dari SMP hingga S1. Secara rinci jenjang pendidikan kepala
sekolah, guru, dan tenaga kependidikan SMA N 1 Ambarawa terlampir.
2.6 Interaksi Sosial
1) Kepala Sekolah dengan Guru
Kepala sekolah telah membangun hubungan yang baik terhadap civitas
akademika sekolah mencakup hubungan kedinasan, kemitraan dan
kekeluargaan. Kepala sekolah melaksanakan kerja sama yang baik terhadap
guru, siswa, dan staf untuk mengkomunikasikan gagasan inovatif dan
kedisiplinan waktu terhadap semua pihak untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah, dan mewujudkan sistem sekolah yang efektif dan
efisien. Kepala sekolah bersikap terbuka terhadap saran dan kritik yang
membangun kualitas pendidikan sekolah, selain itu bekerjasama dengan guru
dalam memecahkan permasalahan pada setiap pembelajaran, sehingga setiap
minggu ada evaluasi terhadap pembelajaran di sekolah.
2) Guru dengan Guru
Interaksi yang terjadi antar guru di SMA Negeri 1 Ambarawa terjalin
dengan baik, hal ini terlihat dari keakraban yang terjadi di ruang guru dan
lingkungan sekolah. Keakraban lain ditunjukkan dengan semua guru
menggunakan pakaian seragam sesuai dengan kesepakatan yang sudah
ditentukan sehingga tidak ada kesenjangan antara guru satu samalain.
3) Guru denganSiswa
Hubungan antara guru dengan siswa terjalin dengan baik ditunjukan
dengan penerapan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun). Siswa hadir
untuk bersalaman dengan guru di sekolah setiap pagi hari, hal tersebut
menunjukan adanya kedekatan dan rasa hormat dalam pribadi siswa. Kegiatan
tersebut berfungsi untuk mempererat silaturahmi antar warga sekolah. Adanya
kegiatan bersalaman dan kerapian berpakaian siswa ketika berangkat sekolah
dapat dipantau oleh guru.
4) Siswa dengan Siswa
Siswa di SMA Negeri 1 Ambarawa memiliki hubungan yang harmonis
antara individu satu dengan yang lain, terutama antara kakak kelas dengan
adik kelas saling menghormati sehingga tidak terdapat senioritas. Toleransi
antar agama diterapkan selama pembelajaran di kelas maupun lingkungan
sekolah.
5) Guru dengan Staf Tata Usaha
Hubungan antara guru dengan staf tata usaha terjalin dengan baik,
ketika pihak sekolah akan mengadakan acara, antara guru-guru dan staf TU

10
melaksanakan koordinasi. Kedua pihak saling membantu dan bekerjasama
dalam melaksanakan tata tertib sekolah.
6) Interaksi Yang Terjadi Secara Keseluruhan
Komunikasi merupakan salah satu jembatan yang menghubungkan
interaksi antar warga sekolah. Interaksi yang tercipta secara keseluruhan
sangat baik, seperti antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru,
siswa dengan siswa, guru dengan siswa, serta staf TU dengan guru, ataupun
kepala sekolah, guru, staf TU, siswa dengan karyawan sekolah. Sekolah
memiliki semboyan yaitu 5S (Senyum, Sapa, Salam Sopan dan Santun) yang
sangat dijaga dan diterapkan oleh warganya, sehingga suasana kekeluargaan
sangat erat terasa di sekolah ini.
Interaksi pihak sekolah dengan tamu ataupun warga sekitar sekolah
keramahan warga sekolah senantiasa di jaga. Menjaga keeratan kekeluargaan
sekolah merupakan tanggung jawab dan kewajiban seluruh warga sekolah,
selain itu transparansi administrasi yang ditekankan dapat menambah
kepercayaan antar semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan yang
terjadi di SMA Negeri 1 Ambarawa.

2.7 Pelaksanaan Tata Tertib


SMAN 1 Ambarawa mempunyai tata tertib yang mengatur kepala
sekolah, guru, staf TU, tenaga kependidikan, siswa, serta siswa selama berada
di lingkungan sekolah. Setiap pelanggaran akan mendapat sanksi sesuai
dengan bobot pelanggaran tata tertib yang telah dilakukan. Untuk siswa yang
telah melakukan pelanggaran tata tertib, akan ditangani oleh pihak-pihak
tertentu seperti guru bimbingan dan konseling (BK). Setiap tata tertib
memiliki bobotnya masing-masing. Dalam penegakan tata tertib pun akan
diberikan sanksi secara pedagogis apabila ada yang melakukan pelanggaran.
Sanksi-sanksi tersebut diantaranya diberikan perigatan lisan secara langsung
pada siswa, peringatan tertulis kepada siswa dan orang tua maksimal 2 kali,
diskors untuk jangka waktu tertentu, dan untuk pelanggaran terberat akan
mendapatkan sanksi berupa dikeluarkan dari sekolah.
Ketentuan-ketentuan lain-lain selain tata tertib di atas dapat berupa
pemberian poin penghargaan dilakukan oleh tim ketertiban, perhargaan
diberikan kepada peserta didik yang berprestasi di bidang akademis/non
akademis, menjadi pengurus sekolah/kelas menjadi panitia dalam kegiatan
sekolah atau menjadi tenaga sukarelawan di luar sekolah, berupa angka
(point) penghargaan. Buku saku tata tertib ini wajib selalu dibawa peserta

11
didik ketika mengikuti kegiatan sekolah dan di rawat agar tidak kotor dan
hilang. Siswa yang menghilangkan buku tata tertib akan dikenakan denda
sebesar Rp 10.000 dan mendapatkan sanksi point pelanggaran.
Siswa memiliki berbagai tata tertib yang wajib ditaati yang disahkan
oleh kepala SMAN 1 Ambarawa. Tata tertib tersebut antara lain mengenai tata
tertib kegiatan kurikuler, kegiatan ekstra kurikuler, serta ketertiban dan
kegiatan yang mengatur mengenai kewajiban siswa dalam menjaga sarana dan
prasarana sekolah, cara berpakaian dan berdandan, serta saat upacara bendera.
Secara keseluruhan para siswa sudah menaati tata tertib dengan sangat baik.
Beberapa contohnya adalah pada saat pelajaran berlangsung, siswa datang ke
sekolah sebelum pelajaran dimulai, dan juga sebelum memulai pelajaran
maupun setelah pelajaran berakhir, siswa berdoa menurut agama masing-
masing. Dalam hal berpakaian juga, siswa berpakaian dengan rapi dan sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan sekolah.
Tata tertib yang berlaku pun tidak hanya mengenai tata tertib secara
fisik, namun juga mengenai tata tertib karakter. Secara keseluruhan siswa
dapat menaati tata tertib tersebut dengan sangat baik. Setiap pagi siswa
melaksanakan 3S (Senyum, Salam, Sapa) setiap kali bertemu dengan guru di
sekolah,setiap pagi sebelum siswa masuk kelas siswa diwajibkan salam
dengan guru yang piket di gerbang. Siswa juga menghormati guru dalam
kegiatan belajar di dalam maupun luar kelas, serta siswa juga mengikuti
kegiatan keagamaan sesuai dengan jadwal masing-masing.
Tata tertib yang berlaku bagi kepala sekolah, para guru, dan staf
merupakan tata tertib PNS sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2010. Secara keseluruhan para guru dan staf sudah
menaati tata tertib dengan baik. Para guru dan staf juga memiliki tata tertib
yang ditetapkan oleh sekolah yang mana secara keseluruhan para guru dan
staf dapat menaati tata tertib tersebut dengan sangat baik. Beberapa
diantaranya, setiap hari Senin para guru dan staf memakai seragam PHS,
ataupun memakai seragam identitas sekolah pada hari Selasa yaitu batik
merah. Para guru dan staf juga dapat mengayomi siswa sesuai dengan usianya,
tidak berkata yang tidak sepatutnya dan tidak melakukan tindak kekerasan
dalam bentuk apapun terhadap siswa.
Tata tertib yang berlaku di SMAN 1 Ambarawa sudah dibuat dengan
sangat baik sehingga dapat mengatur setiap komponen di sekolah seperti
kepala sekolah, para guru, staf, serta siswa. Pelaksanaan tata tertib pun sudah
dilaksanakan dengan sangat baik di SMAN 1 Ambarawa ini. Dengan adanya

12
tata tertib di SMAN 1 Ambarawa, serta pelaksanaannya yang begitu baik,
sekolah ini dapat menjadi sekolah yang yang maju dan menjadi sekolah
panutan, serta dapat menjadi tempat membina pendidikan karakter bagi setiap
komponen di sekolah tersebut.
2.8 Bidang Pengelolaan dan Administrasi
1. Struktur Organisasi Sekolah, Struktur Organisasi Kesiswaan (Terlampir)
2. Struktur Administrasi sekolah, struktur kelas, struktur administrasi guru,serta
komite sekolah dan perannya (Terlampir)
3. Kalender akademik, jadwal kegiatan pelajaran dan kegiatan intra/ekstra
kurikuler (Terlampir)\
4. alat bantu PBM (terutama yang terkait dengan mata pelajaran program studi
mahasiswa)

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
SMA Negeri 1 Ambarawa memiliki lingkungan yang cukup luas,
strategis dan nyaman sebagai tempat menimba ilmu. Interaksi yang terjadi
antar seluruh warga sekolah terjalin dengan baik, tidak memandang pangkat
maupun jabatan sehingga kekeluargaan terasa sangat akrab melalui 5S
(senyum, salam, sapa, sopan, dan santun).
3.2 Saran
1. Pengadaan dan perawatan fasilitas di kelas sebaiknya di
tingkatkan lagi

13
2. Sebaiknya guru lebih meningkatkan kemampuannya
dalam pembelajaran salah satunya dalam aspek media pembelajaran

14
Lampiran 1. Daftar Nama Praktikan

1. Hidayati Ulliani 2101415043 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia


2. Rahman Saleh A. 2101415085 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
3. Agnes Widyaningrum 2201415039 Pend. Bahasa Inggris
4. Miken Lastuning S. 2201415141 Pend. Bahasa Inggris
5. Etika Candra Kirana 3201415070 Pend. Geografi
6. Turyadi 3201415075 Pend. Geografi
7. Dwi Nur Azizah 34014150132 Pend. Sosiologi dan Antropologi
8. Putri Ayu Setyo N. I 34014150175 Pend. Sosiologi dan Antropologi
9. Rahmawati 4301415010 Pend. Kimia
10. Asri Witri Astuti 4301415014 Pend. Kimia
11. Yusdike Adystia 4401415008 Pend. Biologi
12. Maria Ulfa 4401415023 Pend. Biologi
13. Wahyu Riski M. 6101415007 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
14. Tifanny Prameswari 6101415036 Pend. Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
15. Aminah Anna W. 7101415001 Pend. Akuntansi
16. Devi Lisa Khoiriyah 7101415037 Pend. Akuntansi

15
Lampiran 2. Refleksi Diri
REFLEKSI DIRI

Nama : Hidayati Uliani


NIM : 2101415043
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atasberkah,
rahmat, dan hidayah-Nya akhirnya PPL 1 telah dilaksanakanoleh
praktikan.Pelaksanaan PPL 1 yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juli – 10 Agustus
2018 banyak pengalaman yangdiperoleh penulis.Pengalaman ini sangat berharga bagi
penulis untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kependidikan,
seperti menjadi guru yang mengajarkan materi pelajaran dan mendidik kepribadian
siswa, guru piket, wali kelas, pengajar ekstrakulikuler, membantu melaksanakan
kegiatan sekolah, dan sebagainya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program wajib yang
telahditetapkan oleh Universitas Negeri Semarang sebagai salah satuLembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).Program ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Ambarawa. PPLterdiri atas PPL 1 dan PPL 2 yangdilakukan secara
berkesinambungan. Kegiatan PPL 1 meliputi peerteaching,pembekalan PPL, upacara
penerjunan, upacara penerimaan, observasi danorientasi, pengamatan pembelajaran di
sekolah, penyusunan laporan PPL danmengunggah laporan tersebut.Sedangkan PPL 2
merupakan kegiatan praktikmengajar yang dilakukan oleh mahasiswa praktikkan.
Kemudian PPL II akan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus – 14 September 2018.
Data-data yang praktikan peroleh melalui observasi pada PPL 1,maka
praktikan menyusun refleksi diri mengenai:

1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan


Kekuatan praktikan adalah dapat menguasai materi pelajaran Bahasa
Indonesia dengan baik, dan dapat menguasai kelas yang berbeda situasi maupun
kondisinya. Kekuatan yang praktikan dapatkan dari pelaksanaan observasi dan
melalui bimbingan guru pamong yaitu menjadi lebih percaya diri dan
pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki menjadi bertambah. Kelemahan
praktikan dalam pembelajaran yakni belum mampu menghidupkan suasana kelas,
seperti menjadi humoris. Suasana setiap kelas berbeda. Oleh karena itu setiap
kelas dan jurusan perlu penanganan yang berbeda dalam mengatasi atau
menghidupkan suasananya.

2. Kemampuan Diri Praktikan


Bekal kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki oleh
praktikan berupa teori-teori pembelajaran dan praktiknyang didapatkan dari
perkuliahan selama pembelajaran mikro dan peerteaching. Sedangkan penerapan
teori dengan kondisi nyata di sekolah dapat berbeda dari yang diharapkan. Oleh
karena itu, praktikan masih sangat membutuhkan arahan, masukan, dan
bimbingan dari guru pamong (gumong) dan dosen pembimbing PPL. Praktikan
mendapatkan guru pamong yang sabar dalam membimbing sehingga praktikan
dapat menjalankan proses kegiatan belajar mengajar dan penguasaan kelas dengan
baik dan lancar.
Praktikan melakukan observasi untuk menambah kemampuan yang telah
dimiliki.Praktikan mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong
(gumong) di kelas-kelas. Gumong selalu memberikan contoh pembelajaran yang
baik,memberikan pengarahan mengenai hal-hal yang harus dilakukan saat
pembelajaran berlangsung, dan menceritakan kondisi siswa pada setiap kelas.
Diharapkan praktikan dapat meningkatkan kemampuan.

16
3. Harapan Praktikan dalam Melaksanakan PPL
SMA Negeri 1 Ambarawa diharapkan lebih meningkatkan sarana
prasarana penunjang yang masih dibutuhkan. Guru dapat menjelaskan materi
pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik. Guru dan siswa
sebaiknya menggunakan sumber belajar selain buku paket yang tersedia di
perpustakaan. Materi-materi tentang Bahasa Indonesia atau mata pelajaran
lainnya dapat dicari pada sumber-sumber referensi lain, seperti koran, majalah,
ensiklopedi, dan sebagainya.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai penyelenggara PPL
hendaknya dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademiknya,
sehingga saat PPL dilaksanakan mahasiswa siap mengaplikasikan ilmu dan
pengalaman yang telah diperoleh selama kuliah. Dibutuhkan hubungan timbal
balik yang baik antara Unnes dengan sekolah dan koordinasi harus lebih
ditingkatkan supaya tidak terjadi miskomunikasi.

4. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah Melaksanakan PPL 1


Nilai tambah yang diperoleh praktikkan yaitu praktikan mendapatkan
informasi mengenai administrasi sekolah, situasi, sarana dan prasarana, serta
kondisi lingkungan sekolah. Praktikkan juga merasa lebih percaya diri dalam
mengajar peserta didik.Praktikan juga dapat menerapkan inovasi-inovasi tentang
model pembelajaran yang dapat menginspirasi guru maupun siswa. Berbagai
pendekatan, metode, dan media yang diterapkan dalam pembelajaran oleh
praktikkan selama kegiatan PPL diharapkan mampu mengimplementasikan
pengetahuan dan pengalaman yang disesuaikan dengan kondisi siswa di sekolah.

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Wiwin Hidayati, S.Pd Hidayati Uliani


NIP. NIM 2101415043

17
REFLEKSI DIRI

Nama : Rahman Saleh Alfarisi


NIM : 2101415085
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Pelaksanaan PPL Universitas Negeri Semarang yang dilakukan selama 45 hari


terbagi menjadi dua tahap yaitu PPL 1 dengan jangka waktu 10 hari dan PPL 2
dengan jangka waktu kurang lebih 35 hari. Kegiatan PPL satu dan dua memiliki tugas
yang berbeda. Pada kegiatan PPL satu tugas yang diberikan yaitu melakukan kegiatan
observasi pada sekolah tempat pelaksanaan PPL diadakan. Kegiatan observasi tidak
hanya pada bidang pembelajaran saja, tetapi juga pada seluruh keadaan sekolah. Hal-
hal yang harus diobservasi meliputi keadaan fisik, keadaan lingkungan sekolah,
fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial yang
terjadi di sekolah. Sedangkan pada kegiatan PPL dua tugas yang diberikan yaitu
melakukan praktik langsung kegiatan pembelajaran, mulai dari menyelenggarakan
perencanaan, melakukan latihan pengajaran terbimbing, melaksanakan pengajaran
mandiri, melaksanakan semua tugas PPL dan tata tertib di sekolah serta diakhiri
dengan kegiatan ujian mengajar dan penyusunan laporan PPL dua.
Kegiatan PPL satu yang telah dilakukan Mulai dari tanggal 30 Juli s.d 10
Agustus di SMA N 1 Ambarawa dengan obyek observasi yang telah disebutkan
sebelumnya memberikan pemahaman baru tentang dunia pendidikan.

1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan


Praktikan merupakan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dari
Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra indonesia Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang. Praktikan mengajar kelas X MIPA yaitu mata
pelajaran bahasa Indonesia. Kekuatan praktikan adalah dapat mengendalikan
siswa dan memotivasi siswa untuk selalu giat belajar. Walaupun konsentrasi di
pendidikan bahasa Indonesia , tetapi praktikan juga sedikit banyak memahami
mengenai pementasa teater yang biasanya dikuasai oleh program studi sastra
indonesia.
Kelemahan praktikan dalam pembelajaran yakni belum mampu
mengkondisikan suasana di kelas. Siswa di SMA N 1 Ambarawa termasuk siswa
yang susah untuk dikendalikan sehingga harus memiliki banyak cara untuk
mengkondisikannya. Selain itu praktikan juga masih belum terbiasa dengan
kondisi kelas yang berubah-ubah.

2. Kemampuan Diri Praktikan


Pada pelaksanaan PPL setiap mahasiswa kependidikan Universitas Negeri
Semarang diharuskan untuk memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi pribadi. Namun kenyatanya,
praktikan masih harus mengasah berbagai kemampuan tersebut pada sekolah
SMA N 1 Ambarawa tempat PPL dilaksanakan. Praktikan masih harus belajar
dalam menghadapi perilaku siswa, memanfaatkan sarana prasarana yang terbatas,
membuat media interaktif dan melaksanakan berbagai administrasi pembelajaran
lainnya.

3. Harapan Praktikan dalam Melaksanakan PPL


Praktikan berharap setelah melaksanakan PPL di SMA N 1 Ambarawa
dapat memantapkan pemahaman mengenai materi bahasa Indonesia, sehingga
dapat dipraktikkan saat menjadi guru kelak. Saya berharap dapat melatih dan
mengembangkan kemampuan saya dalam menguasai kelas, dan saya berharap
dapat mengasah kemampuan dan kreativitas saya dalam membuat media

18
pembelajaran yang kreatif dan interaktif agar siswa tidak bosan sehingga
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan peserta didik
mampu memahami materi dengan maksimal.

4. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1


Nilai tambah yang saya dapat dari pelaksanaan PPL satu SMA N 1
Ambarawa adalah saya belajar bagaimana mengendalikan kelas, dengan
karakteristik siswa yang berbeda-beda. Praktikan belajar bagaimana membuat
kegiatan belajar mengajar menarik dan tidak membosankan. Praktikan belajar
membuat media yang interaktif agar siswa tertarik, tidak bosan dan dapat
menangkapdanmemahamimateriyang diajarkan.

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Bahasa Indonesia Praktikan

Wiwin Hidayati, S.Pd Rahman Saleh Alfarisi


NIP. NIM 2101415085

19
REFLEKSI DIRI

Nama : Agnes Widyaningrum


NIM : 2201415093
Mapel Praktikan : Bahasa Inggris
Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
dan karunia-Nya, sehingga pada semester ini dapat mengikuti Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang terdiri dari rangkaian kegiatan di mulai dari PPL I dan PPL II.
Diharapkan melalui kegiatan PPL I ini, mahasiswa dapat memperoleh berbagai
pengalaman dari sekolah terkait sebagai bekal untuk menjadi calon guru ataupun
calon tenaga pengajar yang unggul kedepannya. Refleksi diri ini ditulis untuk
memberikan sedikit gambaran umum tentang pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL I) di SMA Negeri 1 Ambarawa yang terletak di Jl. Yos Sudarso
No.46, Kupang tengah, Kupang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah, 50612. PPL I
yang dilaksanakan mulai 30 Juli 2018 s.d.3Agustus 2018 merupakan kegiatan
observasi dan orientasi yang dilakukan mahasiswa praktikan di sekolah latihan.
Mahasiswa peserta PPL melakukan observasi dan orientasi terhadap keadaan sekolah
hingga berlangsungnya proses belajar mengajar.
Kegiatan PPL I, yang merupakan kegiatan untuk mengobservasi sekolah
latihan telah memberikan banyak gambaran tentang kondisi fisik dan lingkungan
sekolah. Observasi saat pemodelan memberikan pengalaman langsung kepada
praktikan bagaimana cara guru membelajarkan siswa, dan juga aktivitas siswa saat
proses pembelajaran. Praktikan dapat mengetahui model serta metode pembelajaran
yang diterapkan oleh guru dalam pemodelan yang digunakan sebagai salah satu
referensi untuk menyusun perangkat dan juga metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam pelaksanaan PPL tahap II. Dalam kegiatan PPL ini, disiplin ilmu
yang ditekuni praktikan adalah Bahasa Inggris dengan guru pamong Heni Riyani
S.Pd. Dari hasil observasi dan orientasi selama berlangsungnya observasi yang mana
merupakan PPL tahap I, praktikan dapat mengambil kesimpulan mengenai kegiatan
pembelajaran yang berlangsung di SMA Negeri 1 Ambarawa, antara lain:

1. Kekuatan dan Kelemahan Diri Praktikan Pembelajaran Bahasa Inggris


Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang
membutuhkan skill khusus dimana seseorang harus setidaknya menguasai dan
memahami bagaimana penggunaan Bahasa Inggris untuk kegiatan pendidikan.
Meskipun bahasa merupakan kunci penting untuk berkomunikasi, namun Bahasa
Inggris sendiri kenyataannya kurang diminati oleh para siswa dikarenakan Bahasa
Inggris bukanlah bahasa kedua, namun masih dianggap sebagai bahasa asing.
Sebagai peserta PPL, saya sebagai praktikan, tidak mempunyai kelebihan
mencolok di bidang ini kecuali beberapa hal yang perlu saya apresiasi seperti
pengenalan Bahasa Inggris yang dapat digunakan untuk hal-hal yang di sukai
siswa, dan mengenalkan betapa modernnya Bahasa Inggris jika dapat digunakan
sebagai bahasa sehari-hari.
Kelemahan saya, sebagai praktikan ketika proses pembelajaran adalah
kurang mahirnya untuk mendapatkan ketertarikan siswa untuk belajar Bahasa
Inggris terutama ketika saya harus mendapati kelas di jam pelajaran terkakhir.
Kendala untuk menarik minta siswa masih menjadi masalah besar ketika akan
mengenalkan sesuatu yang baru, tidak terkecuali pengenalan bahasa. Maka dari
itu, praktikan masih harus belajar tentang bagaimana cara dan kiat agar para siswa
dapat tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar meskipun itu berada di
jam terkakhir pelajaran.

20
2. Kemampuan diri praktikan
Selama kegiatan observasi dan mengajar di SMA Negeri 1 Ambarawa,
saya telah mendapatkan banyak pengalaman berharga sebagai bekal untuk terjun
di dunia kerja terutama di dunia kependidikan di masa depan. Dari kegiatan
tersebut, praktikan mendapatkan pengalaman cara mengajar yang baik dan benar
serta sesuai dengan siswa jenjang kependidikan SMA, cara mengkondisikan
kelas, dan cara berinteraksi antar penduduk sekolah. Praktikan menyadari jika
kemampuan praktikan masihlah sangat kurang dan sangat perlu untuk belajar
lebih banyak agar dapat menjadi pribadi, guru, teman, serta tenaga kependidikan
yang baik di masa yang akan datang. Praktikan sangat membutuhkan bimbingan
dari berbagai pihak agar dapat menjadi manusia yang berguna.

3. Harapan Pratikan Dalam Melaksanakan PPL 1


Praktikan berharap bahwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di
SMA Negeri 1 Ambarawa dapat berjalan dengan baik dan efektif, serta
teratur.Pendidikan karakter dapat terus dikembangkan mengingat krisis moral
yang terjadi kepada generasi muda saat ini. Sebagai peserta PPL, praktikan akan
berusaha keras untuk memberikan yang terbaik dan akan berupaya untuk
menambah ilmu sebanyak dan seluas-luasnya agar dapat berguna di masa depan
kelak.

4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1


Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa praktikan salah satunya adalah
pengethauan tentang bagaimana cara me-manage kelas dengan baik dan benar
sesuai dengan kondisi siswa yang belajar. Praktikan juga tidak hanya belajar cara
mengajar, namun juga cara mendidik generasi muda menjadi manusia yang
berkarakter dan bermutu. Praktikan juga mengetahui struktrur organisasi dan
administrasi sekolah serta seluk beluknya yang mungkin dapat berguna untuk
dunia kependidikan di masa mendatang.

Mengetahui Semarang, 7 Agustus 2018


Guru Pamong Mahasiswa Pratikan

Heni Riyani, S.Pd. Agnes Widyaningrum


NIP. 197912072006042021 NIM. 2201415093

21
REFLEKSI DIRI

Nama : Miken Lastuning Sawitri


NIM : 2201415141
Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan Kegiatan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL1) lancar tanpa adanya hambatan. Tidak lupa,
penulis mengucapkan terima kasih kepada koordinator dosen pembimbing, dosen
pembimbing, kepala sekolah, guru-guru, para siswa atau semua pihak yang telah
membantu terlaksananya kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Ambarawa yang terletak di
Jl. Yos Sudarso No.46, Kupang tengah, Kupang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah,
50612.
PPL merupakan mata kuliah wajib yang ditempuh oleh mahasiswa semester
VII program kependidikan Univesitas Negeri Semarang.PPL bertujuan membentuk
mahasiswa praktikan agar menjadi calon guru dan calon tenaga kependidikan yang
profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.PPL berfungsi memberikan bekal
kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,
profesional, dan sosial.
Sasaran PPL adalah mahasiswa program kependidikan yang memenuhi syarat
SKS untuk melaksanakan PPL, mempunyai seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan untuk menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, dan sosial.Kegiatan PPL1 salah satunya adalah observasi
dan orientasi.Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari pertama setelah penerjunan
mahasiswa PLL dari Unnes.Pelaksanaan observasi dan orientasi pada tahun 2018
dimulai pada tanggal 30 Juli 2018.
Dari data-data yang praktikan dapatkan melalui observasi pada PPL I, maka
praktikan menyusun refleksi diri mengenai:
1. Kekuatan dan Kelemahan Diri Praktikan
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran wajib
bagi siswa untuk dipelajari.Mata pelajaran yang penuh konsentrasi karena belajar
berbahasa asing tetapi tetap mempertahankan kemampuan bahasa ibu pertiwi itu
sendiri.Tantangan inilah yang membuat Bahasa Inggris banyak diminati terutama
impian untuk bisa pergi ke luar negeri tanpa memusingkan kendala dalam
berbahasa.Alasan inilah, praktikan berusaha untuk bisa membuat semenarik
mungkin dalam mengajar.Kekuatan praktikan adalah penetahuan tentang mata
pelajaran Bahasa Inggris ini yang menjadi kegemarannya. Dengan demikian,
pengetahuan yang dimiliki praktikkan bisa dijadikan sebagai kekuatan dalam
mengajar siswa terutama siswa yang susah untuk berpusat pada guruna.
Sebagian bilang Bahasa Inggris adalah momok. Sebagian bilang bahwa
Bahwa Bahasa Inggris itu terlalu sulit dikarenakan harus menghafakan kosa-kata,
dan sebagian bilang bahwa Bahasa Inggris itu terlalu susah untuk dicermati
pengucapan kata antara tulisan kata dan lafalnya berbeda. Alasan inilah yang
membuat praktikan merasa putus asa dalam mengajar. Keputusasaan siswa akan
Bahasa Inggris membuat praktikan merasa kurang percaya diri. Selain itu, sifat
siswa yang ada kalanya sangat hiperaktif uang membuat praktikan kuwalah untuk
mengatasi. Kurangnya pengetahuan praktikan akan manajemen kelas yang
membuat Susana kelas tidak stabil, bukan hanya menejemen kelas saja, kurang
baiknya praktikan dalam mengatur volume suara akan mempengaruhi KBM.
Siswa tidak akan mendengan apa yang gurunya bicarakan jika gurunya saja
seperti tidak mampu berbicara lebih keras.

22
2. Kemampuan Diri Praktikan
Selama melaksanakan PPL I di SMA Negeri 1 Ambarawa, praktikan
memperoleh pengalaman yang sangat berguna sebagai bekal untuk terjun dalam
dunia pendidikan kelak. Praktikan mengerti bagaimana cara mengajar yang baik,
cara mengelola kelas dan berinteraksi dengan siswa. Dengan bertambahnya
pengetahuan tersebut, akan menjadi masukan dalam menjalankan PPL 2.
Praktikan menyadari bahwa kemampuan praktikan dalam melaksanakan tugas
PPL I masih ada kekurangan dan masih perlu belajar agar menjadi guru yang
berkompetensi dalam pelaksanaan proses pembelajaran sehingga praktikan harus
banyak belajar lagi dan mencari wawasan serta pengetahuan yang lebih luas lagi.
Praktikan juga membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Ambarawa terutama guru pamong
praktikan Yohana Yuliani W.A., S.S. Selain itu, menjaga hubungan baik dengan
kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan dengan siswa juga perlu dibina
dengan baik.

3. Harapan Praktikan dalam Melaksanakan PPL


Praktikan mengharapkan bahwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung di SMA Negeri 1 Ambarawa akan semakin meningkat. Taturan dan
tata tertib yang sudah ada semoga semakin bagus dan lebih tegas.Semoga dengan
adanya PPL ini, para praktikan bisa menyadari bahwa menjadi guru itu tidak
mudah dan selalu ada perjuangan dibaliknya.Selain itu, semoga para praktikan
bisa mengembangkan manajemen kelasnya untuk bisa menjadi lebih baik.Semoga
para praktikan bisa menjadi guru yang kompeten setelah melaksanakan PPL ini.

4. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah Melaksanakan PPL1


Praktikan dalam melaksanakan PPL1 mendapatkan banyak bantuan dan
ilmu yang didapat dari guru pamong.Pengalaman-pengalaman yang diperoleh
oleh praktikan dapat bermanfaat untuk melaksanakan PPL2 dan mencoba
mengombinasikan ilmu yang didapat praktikkan ketika mata kuliah pembelajaran
mikro.Nilai tambah yang lain yang diperoleh oleh praktikkan yaitu praktikkan
merasa lebih percaya diri dalam mengajar peserta didik. Dengan berbagai
pendektan, metode, dan media yang dilakukan oleh praktikkan dalam kegiatan
PPL1 diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu yang telah didapat.
Demikin refleksi yang dapat praktikan sampaikan.Semoga refleksi ini
dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Semarang, 7 Agustus 2018

Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan

Yohana Yuliani W.A., S.S. Miken Lastuning Sawitri


NIP. 197707102014062003 NIM. 2201415141

23
REFLEKSI DIRI

Nama : Etika Candra Kirana


Nim : 3201415070
Prodi : Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Semarang adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri di


Indonesia. Universitas Negeri Semarang merupakan universitas yang berbasis
pendidikan dan menciptakan tenaga kependidikan yang unggul dan berkarakter.
Untuk mewujudkan harapan UNNES dalam pelaksanaan mencetak tenaga
kependidikan yang unggul dan berkarakter, UNNES melaksanakan 2 program
PPL.Pelaksanaan PPL di Universitas Negeri Semarang terbagi menjadi 2 tahap.
Tahap yang pertama yaitu PPL 1 dengan jangka waktu 5 hari dna pelaksanaan PPL 2
dilaksanakan selama kurang lebih 40 hari.
Setiap kegiatan PPL memiliki bobot atau tugas yang berbeda. Pada kegiatan
PPL 1 ini memiliki tugas untuk melakukan observasi sekolah selama satu minggu
setelah diterjunkan. Kegiatan observasi ini mencakup tentang keadaan fisik sekolah,
keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan
siswa, interaksi sosial yang terjadi pada tempat PPL yaitu SMA Negeri 1 Ambarawa.
Sedangkan pada kegiatan PPL 2 merupakan praktik mengajar secara langsung bagi
para mahasiswa untuk menyelenggarakan perencanaan, melakukan latihan pengajaran
terbimbing, melaksanakan pengajaran mandiri, melaksanakan semua tugas PPL dan
tata tertib di sekolah serta diakhiri dengan kegiatan ujian mengajar dan penyusunan
laporan.
1. Kekuatan dan kelemahan Praktikan
Praktikan merupakan mahasiswa Jurusan Geografi, Prodi Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Semarang. Alam konteks keruangan. Kekuatan
dalam praktikan ini berada di mata pelajaran geografi yang merupakan bidang
keilmuan yang mengkaji tentang fenomena-fenomena geosfer dalam sudut
pandang lingkungan dan kewilayahan d Praktikan mengajar kelas 11 IPS 1, 11
IPS 2, 11 IPS 3 dan 11 IPS 4 dengan jumlah 16 jam per minggu. Kekuatan
praktikan adalah dapat mengendalikan siswa dan memotivasi siswa untuk selalu
giat dalam belajar. Guru dapat memberikan gambaran umum materi yang akan
dipelajari sehingga memunculkan rasa ingin tahu siswa mengenai materi yang
akan diajarkan. Kelemahan praktikan dalam pembelajaran yakni belum mampu
mengkondusifkan suasana kelas. Siswa ips kelas 11 SMA 1 Negeri Ambarawa
termasuk siswa yang susah dikondisikan. Hanya ada beberapa siswa yang mudah
dikondisikan dan mau berperan aktif dalam pembelajaran.

2. Kemampuan diri Praktikan


Pada pelaksanaan PPL setiap mahasiswa kependidikan Universitas Negeri
Semarang mahasiswa diharuskan untuk memiliki kompetensi pedagogic,
kompetensi professional, kompetensi sosial, dan kompetensi pribadi. Dalam
menjalankan perannya sebagai seorang guru praktikan masih kurang berkompeten
atau masih banyak kekurangan. Praktikan masih harus belajar dalam
mengendalikan siswa , memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, membuat
media interaktif dan melakukan pekerjaan administrasi lainnya.

3. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL


Praktikan berharap selama pelaksanaan PPL berlangsung, praktikan dapat
meningkatkan kemampuan dan potensi diri khususnya dalam hal belajar mengajar
di lingkungan sekolah dan dapat mengasah kemampuan dan kreativitas praktikan
agar siswa tidak bosan sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan dan berjalan secara maksimal. Dengan adanya praktik pengalaman

24
lapangan ini saya berharap dapat meningkatkan kemampuan pedagogik, sosial,
afektif dan kepribadian sebagai pendidik yang professional.
4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa praktikan setelah melaksanakan
PPL 1
Nilai tambah yang dapat saya peroleh dari pelaksanaan PPL 1 di SMA
Negeri 1 Ambarawa adalah saya belajar bagaimana mengendalikan kelas, dengan
karakteristik siswa yang berbeda beda. Selain itu, melalui kegiatan PPL 1 ini saya
dapat menambah banyak pengalaman baru terutama tentang
lingkungan,kurikulum, administrasi, sarana dan prasarana, serta berbagai hal
mengenai SMA NEGERI 1 AMBARAWA. Dan dari praktik pengalaman
lapangan ini saya dapat mengetahui pembuatan RPP, silabus, PROTA dan
PROMES yang benar sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.

Semarang, 07 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Mata Pelajaran Praktikan

Dra. Tutik Wijayati Etika Candra Kirana


NIP.196302201988032011 NIM 3201415070

25
REFLEKSI DIRI
Nama : Turyadi
NIM : 3201415075
Prodi : Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tenaga
kependidikan (LPTK) yang mencetak tenaga-tenaga pendidik berkomitmen mencetak
lulusan dengan kompetensi unggul. Upaya untuk mewujudkan harapan tersebut,
UNNES telah mencetak banyak guru profesional dalam dunia pendidikan. Dan dalam
proses itulah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah
wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa kependidikan UNNES.
Praktik Pengalaman Lapangan untuk program kependidikan S1 dilaksanakan
dalam dua tahap simulan yaitu: Praktik Pengalaman Lapangan I dan Praktik
Pengalaman Lapangan II. Praktik Pengalaman Lapangan I mahasiswa praktikan
diwajibkan melakukan orientasi dan observasi terhadap sekolah praktikan terlebih
dahulu. Hal ini ditujukan agar mahasiswa praktikan lebih mengenal lebih dalam
mengenai segala sesuatu yang ada di sekolah mitra sebagai bekal untuk melaksanakan
PPL 2. Kegiatan PPL dilaksanakan di SMANegeri 1 Ambarawa,
KabupatenSemarang. Banyak pengetahuan mengenai teknik mengajar dan hal baru
yang diperoleh praktikan di sekolah tersebut.
1. Kekuatan dan kelemahan Praktikan
Mahasiswa praktikan meruakan mahasiswa pendidikan geografi FIS
UNNES. Kekuatan dalam praktikan ini berada di mata pelajaran geografi yang
notabene merupakan bidang ilmu yang mengkaji tentang fenomena – fenomena
geosfer dalam sudut pandang lingkungan dan kewilayahan dalam konteks
keruangan. Kelebihan mata pelajaran geografi adalah dalam kehidupan sehari-hari
pasti melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keilmuan geografi. Guru
dapat memberikan berbagai contoh materi geografi yang berhubungan dengan
alam sekitar, sehingga dapat memunculkan rasa ingin tahu siswa untuk ingin
belajar lebih dalam lagi mengenai materi yang diajarkan. Karena ilmu geogarfi
cakupannya sangat luas selain mempelajari fisik geografi juga mempelajari aspek.
Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh mata pelajaran geografi.
Kelemahan praktikan di SMA Negeri 1 Ambarawa, Kabupaten Semarang
terdapat pada kurang fokusnya siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di
jam ke 7-11 atau pukul 12.15 -16.00 pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
kurang karena terkurasnya tenaga akibat penerapan kebijakan full day school
(FDS) dari pemerintah, bisa dibuktikan pada saat guru KBM, rata-rata siswa
kurang fokus dalam KBM ada yang tidur, serta kurang antusias dalam proses
interaksi dalam KBM. Namun juga ada beberapa siswa yang mampu mengikuti
pembelajaran geografi di kelas dengan aktif. Namun perlu dimaklumi karena
setiap peserta didik memiliki ketahanan fisik yang berbeda-beda, oleh karena itu
masih belum bisa mengkondisikan siswa pada jam tersebut.

2. Kemampuan praktikan.
Dalam menjalankan perannya sebagai seorang guru praktikan masih
kurang berkompeten/ masih banyak kekurangan. Hal ini mengingat pengalaman
diri praktikan yang masih kurang. Akan tetapi dengan berbekal ilmu yang
praktikan peroleh di bangku kuliah permasalahan-permasalahan tersebut dapat
teratasi. Untuk terjun langsung ke sekolah latihan, praktikan telah menempuh
beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan profesionalisme guru. Praktikan
masih harus belajar dari pengamatan secara langsung mengenai model
pembelajaran yang ada di sekolah latihan, serta data dan pengamatan saat
observasi.

26
3. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL
Selama pelaksanaan PPL, praktikan berharap dapat meningkatkan
kemampuan dan potensi diri khususnya dalam hal belajar mengajar di
lingkungan sekolah. Dapat menambah wawasan dan menyerap ilmu-ilmu yang
telah diberikan oleh dosenpembimbing, guru pamong dan atau guru lainnya yang
telah memberikan wawasan. Peraktikan dapat menerima dengan baik saran,
kritikan, masukan yang telah diberikan.

4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL I.


Nilai tambah yang dapat praktikan peroleh setelah pelaksanaan PPL I ini
praktikan merasa menjadi salah satu bagian dari keluarga besar SMANegeri 1
Ambarawa, Kabupaten Semarang. Selain itu melalui kegiatan PPL I satu ini saya
telah mendapat banyak pengalaman baru terutama tentang lingkungan, sarana
dan pra sarana, kurikulum, administrasi, kesiswaan serta segala hal mengenai
SMA Negeri 1 Ambarawatempat sekolah latihan praktikan, mengetahui variasi
mengajar,model pembelajaran, sumber belajar, dapat membuat perangkat
pembelajaran seperti RPP, silabus, program tahunan, dan program semester.

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru pamong Praktikan

Pujiah Teresiah Turyadi Turyadi


NIP. 196504051988032010 NIM. 320141507

27
REFLEKSI DIRI

Nama : Dwi Nur Azizah


NIM : 3401415032
Jurusan : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Prodi : Pendidikan Sosiologi

Puji Syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan inayahNya sehingga
praktikan dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 di
SMAN 1 Ambarawa dengan baik dan lancar, sehingga praktikan mampu memiliki
pengalaman baru dalam bidang kependidikan. Kegiatan PPL merupakan salah satu
perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi, dan menjadi kegiatan wajib bagi
mahasiswa jurusan kependidikan.Kegiatan ini dilakukan sebagai pelatihan untuk
menerapkan teori-teori yang telah didapat pada semester-semester sebelumnya, agar
mahasiswa memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam penyelenggaraan
pendidikan dan kegiatan belajar mengajar.Dengan begitu, kegiataan PPL berfungsi
membekali mahasiswa untuk memiliki kemampuan kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian (personal), kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dalam PPL 1 dan
PPL 2 yang dilakukan secara berkesinambungan. Sebelum melakukan kegiataan PPL
1, mahasiswa telah melakukan peer teaching, pembekalan PPL, mengikuti upacara
pelepasan, dan mengikuti kegiataan penerimaan dengan pihak sekolah. PPL 1
dilakukan pada minggu pertama setelah penerjunan mahasiswa di sekolah tepatnya
mulai tanggal 30 Juli 2018 sampai 3 Agustus 2018.Kegiataan yang dilakukan yakni
observasi dan orientasi mengenai seluruh kegiatan yang ada di sekolah sesuai yang
tercantum dalam pedoman PPL. Hasil observasi dan orientasi tersebut akan disusun
dalam laporan PPL 1, dimana didalamnya terdapat refleksi diri yang ditulis berkaitan
dengan mata pelajaran yang digeluti oleh mahasiswa praktikkan, yaitu: mata
pelajaran Sosiologi di SMAN 1 Ambarawa.
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Sosiologi adalah salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa yang
mengambil jrurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Atas
(SMA). Praktikkan merupakan mahasiswa jurusan Sosiologi dari Universitas
Negeri Semarang, yang mengajar di kelas X Sosial 1,3, dan 4. Sebagai mahasiswa
praktikkan tentu memiliki kekuatan dalam kegiatan belajar mengajar yakni
mampu mengaitkan materi Sosiologi dengan lingkungan sekitar, sebab materi
Sosiologi mencakup segala bidang kehidupan masyarakat. Selain itu, praktikkan
juga dibekali dengan suara yang lantang, sehingga siswa yang duduk dibelakang
akan mendengar suara praktikkan ketika mengajar. Dalam kegiatan PPL ini,
praktikkan banyak belajar mengenai belajar mengajar di dalam kelas.Praktikkan
memiliki pengetahuan baru dalam menghadapi kondisi siswa-siswa SMA.
Meskipun praktikkan memiliki kelebihan, namun hal tersebut tak luput
dari kekurangan yang dimiliki praktikkan.Banyak kekurangan yang dimiliki oleh
praktikkan diantaranya bahasa tubuh yang dimiliki oleh praktikkan belum mampu
mencerminkan sikap seorang guru.Praktikkan masih perlu banyak belajar
bagaimana bahasa tubuh yang baik dan benar dalam menjadi seorang guru.Selain
itu, praktikkan dalam memperhatikan siswa dikelas masih cenderung pada satu
tempat saja.Praktikkan kurang memperhatikan siswa yang berada dibelakang.
Dalam penguasaan jam pelajaran, praktikkan masih kurang dalam menguasai.
Praktikkan belum dapat mengimplementasikan rencana pembagian waktu dalam
pembelajaran.

2. Kemampuan Diri Praktikan


Sebelum mengikuti PPL, praktikan telah mendapatkan mata kuliah yang
mendukung profesi keguruan, salah satunya adalah Stategi Belajar Mengajar,

28
Microteaching, Peerteaching, namun bekal tersebut dirasa kurang membantu
dikarenakan kegiatan praktik microteaching tersebut berbeda dengan ketika
berada didalam kelas dan berhadapan dengan siswa secara nyata. Dalam
melakukan kegiatan observasi dan orientasi, praktikkan telah melakukan arahan
dari guru pamong dan mengamati setiap pembelajaran Sosiologi yang dilakukan
oleh guru pamong. Praktikkan masih perlu banyak belajar dan meminta saran
serta arahan dari guru pamong terkait cara penguasaan kelas, membuat siswa
tidak mengantuk agar kemampuan praktikkan meningkat.
Kemampuan yang dimiliki praktikkan dapat dikatakan masih banyak
belajar.Terdapat hal-hal yang praktikkan lakukan harus terus dibimbing dengan
guru pamong. Kemampuan praktikkan dalam PPL 1 yakni beradaptasi dengan
siswa SMAN 1 Ambarawa meskipun praktikan harus belajar menghadapi siwa
yang nyeleneh, sudah memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh sekolah
seperti LCD yang disediakan didalam kelas, membantu administrasi sekolah
dengan menjadi guru piket di ruang guru, dan ikut menyambut siswa ketika
memasuki SMAN 1 Ambarawa, serta setiap hari Jumat mendampingi kegiatan
pramuka yang dilakukan di sekolah.

3. Harapan Praktikan Dalam Melaksanakan PPL


Harapan untuk SMAN 1 Ambarawa dalam proses belajar mengajar
memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan oleh sekolah agar proses belajar
mengajar menjadi lebih optimal. Sebaiknya LCD dalam ruang yang rusak dan
tidak terdapat kabel penghubung segera di perbaiki agar dapat digunakan dengan
baik. Siswa sebaiknya menggunakan sumber belajar yang tidak hanya terdapat di
perpustakaan, namun juga mencari sumber yang lain.Selain itu, praktikkan
berharap dengan adanya kegiatan PPL ini mampu menambah dan meningkatkan
kemampuan yang dimiliki oleh praktikkan.Mampu meningkatkan kreativitas dan
inovasi praktikkan dalam memberikan media pembelajaran yang menarik agar
membuat siswa antusias dalam mempelajari pelajaran Sosiologi.Harapan
praktikkan juga diberikan kepada Universitas Negeri Semarang.UNNES
diharapkan terus menjalin hubungan yang baik dengan sekolah mitra agar
kegiatan pelaksanaan PPL selanjutnya menjadi lebih nyaman.

4. Nilai Tambah Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1


Praktikkan dalam melaksanakan kegiatan PPL 1 mendapat pengalaman
yang baru dan bantuan dari guru pamong.Praktikkan diberi kesempatan untuk
megikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pamong, sehingga
praktikkan memiliki pengalaman yang dapat digunakan selama PPL 2. Nilai
tambah yang praktikkan dapatkan yakni adanya peningkatan rasa percaya diri
dalam diri praktikkan. Sebab praktikkan telah berkenalan dengan siswa saat PPL
1, sehingga praktikkan mengetahui karakteristik siswaa. Selain itu, praktikkan
juga tahu bagaimana seorang pendidik profesional serta memiliki kemampuan
mengajar dan berkomunikasi dengan baik dengan siswa.
Semarang, 7 Agustus 2018

Mengetahui,
Guru Pamong SMAN 1 Ambarawa Praktikkan

Fusi Asrining Dini, S.Pd Dwi Nur Azizah


NIP. NIM 34014145032

29
REFLEKSI DIRI

Nama : Putri Ayu Setyo Nur Islami


NIM : 3401415075
Program Studi : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Pelaksanaan PPL di Universitas Negeri Semarang terbagi menjadi dua tahap


yaitu PPL 1 dengan jangka waktu 5 hari dan PPL 2 dengan jangka waktu kurang lebih
45 hari. Setiap kegiatan PPL memiliki bobot atau tugas yang berbeda. Pada kegiatan
PPL 1 ini memiliki tugas untuk melakukan kegiatan observasi pada sekolah tempat
pelaksanaan PPL. Kegiatan observasi ini mencakup tentang observasi tentang
keadaan fisik, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah,
keadaan guru dan siswa, interaksi sosial yang terjadi pada tempat PPL yaitu SMA
Negeri 1 Ambarawa. Pada PPL 1 ini mahasiswa diharuskan membuat laporan PPL 1
secara kelompok. Sedangkan pada kegiatan PPL 2 merupakan praktik langsung bagi
para mahasiswa untuk menyelenggarakan perencanaan, melakukan latihan pengajaran
terbimbing, melaksanakan pengajaran mandiri, melaksanakan semua tugas PPL dan
tata tertib di sekolah serta diakhiri dengan kegiatan ujian mengajar dan penyusunan
laporan.
Pada kegiatan PPL 1 ini dilakukan pada tanggal 30 Juli s.d. 3 Agustus 2018 di
SMA Negeri 1 Ambarawa dengan sasaran observasi sesuai dengan apa yang telah
disebut sebelumnya yaitu keadaan fisik seperti gedung, keadaan lingkungan sekolah,
fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, kedaan guru dan siswa, interaksi sosial yang
terjadi di SMAN 1 Ambarawa. Dari pengamatan atau observasi yang telah dilakukan
di SMAN 1 Ambarawa ini memberikan beberapa pemahaman baru praktikan tentang
dunia pendidikan saat ini.

1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan


Praktikan merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi dan
Antropologi dari Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri
Semarang. Praktikan mengajar kelas X Bahasa dan X1 IIS 3 yaitu mata pelajaran
Sosiologi dan Antropologi. Kekuatan praktikan adalah dapat mengendalikan
siswa dan memotivasi siswa untuk selalu giat belajar. Walaupun konsentrasi di
Sosiologi, tetapi praktikan juga menguasai materi Antropologi. Dan biasanya
memang prodi Pendidikan Sosiologi dianjurkan ke SMA Negeri 1 Ambarawa
karena ada mata pelajaran Sosiologi, tetapi disini praktikan belajar banyak
mengenai pembelajaran.
Kelemahan praktikan dalam pembelajaran yakni belum mampu
mengkondisikan suasana di kelas. Siswa di SMAN 1 Ambarawa terutama kelas
IPS karena siswa yang susah untuk dikendalikan sehingga harus memiliki banyak
cara untuk mengkondisikannya. Selain itu praktikan belum terbiasa melakukan
pembelajaran tanpa adanya bantuan berupa LCD sedangkan di sekolah
ketersediaannya LCD kurang baik karena banyak yang tidak bisa dijalankan
LCDnya atau rusak.

2. Kemampuan Diri Praktikan


Pada pelaksanaan PPL setiap mahasiswa kependidikan Universitas Negeri
Semarang diharuskan untuk memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi pribadi. Namun nyatanya,
praktikan masih harus mengasah berbagai kemampuan tersebut pada sekolah
SMAN 1 Ambarawa tempat PPL praktikan. Praktikan masih harus belajar dalam
menghadapi perilaku siswa, memanfaatkan sarana prasarana yang terbatas,
membuat media interaktif dan melaksanakan berbagai administrasi pembelajaran
lainnya.

30
3. Harapan Praktikan Dalam Melaksanakan PPL
Praktikan berharap setelah melaksanakan PPL di SMAN 1 Ambarawa
saya dapat memantapkan pemahaman saya mengenai materi sosiologi dan
antropologi, sehingga dapat saya praktikkan saat saya menjadi guru kelak. Saya
berharap dapat melatih dan mengembangkan kemampuan saya dalam menguasai
kelas, dan saya berharap dapat mengasah kemampuan dan kreativitas saya dalam
membuat media pembelajaran yang kreatif dan interaktif agar siswa tidak bosan
sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan berjalan
maksimal. Dan saya berharap dapat meningkatkan kemampuan pedagogik, sosial,
afektif dan kepribadian sebagai pendidik yang profesional.

4. Nilai Tambah Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1


Nilai tambah yang saya dapat dari pelaksanaan PPL 1 di SMAN 1
Ambarawa adalah saya belajar bagaimana mengendalikan kelas, dengan
karakteristik siswa yang berbeda-beda .Saya belajar bagaimana membuat kegiatan
belajar mengajar menarik dan tidak membosankan, dengan alat pembelajaran
yang seadanya,yaitu tanpa LCD. Saya belajar membuat media yang interaktif agar
siswa tertarik,tidak bosan dan dapat menangkap dan memahami materi yang
diajarkan. Disini saya juga belajar mengenai administrasi dalam kelas, seperti
tatacara absen, mengisi jurnal kelas, memberikan penilaian, evaluasi, dan remidial
dan administrasi yang lain. Selain itu observasi yang dilakukan di SMAN 1
Ambarawa praktikan di kelas ketika Guru Pamong mengajar memberikan
gambaran bagaimana menyampaikan materi,mengelola kelas dengan baik serta
memberikan gambaran bagi praktikan tentang bagaimana seharusnya menerapkan
Ilmu pengetahuan yang telah praktikan yang memiliki situasi yang nyata.
Praktikan juga dapat inovasi-inovasi tentang metode pembelajaran yang dapat
menginspirasi guru maupun siswa.

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Afny Istiningsih, S.Pd Putri Ayu Setyo Nur Islami


NIP. - NIM 3401415075

31
REFLEKSI DIRI

Nama : Rahmawati
NIM : 4301415010
Fakultas/jurusan/prodi : MIPA/Kimia/pendidikan kimia

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program wajib bagi mahasiswa


program kependidikan Universitas Negeri Semarang yang berkaitan dengan praktik
mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang
bersifat kurikuler, baik ekstra maupun intrakurikuler di sekolah latihan. Sesuai
dengan Keputusan Rektor, praktikan PPL ditempatkan di SMA Negeri 1 Ambarawa
sekaligus sebagai sekolah latihan dalam pelaksanaan kegiatan PPL I dengan jangka
waktu 10 hari dan PPL 2 dengan jangka waktu 30 hari terhitung dari tanggal 30 Juli
2018 sampai 14 September 2018. PPL 1 dan 2 memiliki tugas yang berbeda. PPL 1
mahasiswa bertugas untuk melakukan kegiatan observasi mengenai keadaan fisik
sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan
guru dan siswa, interaksi sosial yang terjadi di sekolah serta berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar. Sementara PPL 2 merupakan praktik langsung bagi para mahasiswa
untuk menyelenggarakan perencanaan, melakukan latihan pengajaran terbimbing,
melaksanakan pengajaran mandiri, melaksanakan semua tugas PPL dan tata tertib di
sekolah serta diakhiri dengan kegiatan ujian mengajar dan penyusunan laporan.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan praktikan terhadap beberapa aspek
tersebut menghasilkan :

1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan


Praktikan merupakan mahasiswa jurusan kimia, program studi pendidikan
kimia, fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kimia merupakan salah satu
mata pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas X, XII dan XII IPA maupun lintas
minat di SMA Negeri 1 Ambarawa. Praktikan diberi kesempatan oleh guru pamong
untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya untuk menggali kemampuan sebagai bekal
calon guru. Selama menimba ilmu di universitas negeri semarang khususnya jurusan
kimia, praktikan telah dibekali dengan penguasaan materi kimia SMA sehingga itulah
yang menjadi kekuatan praktikan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Kelemahan praktikan dalam pembelajaran terletak pada penggunaan intonasi,
logat daerah yang sering tidak sadar terucap, serta mengkondisikan suasana di kelas.
Siswa di SMA Negeri 1 Ambarawa memiliki karakter yang berbeda-beda sehingga
diperlukan cara yang beragam pula untuk mengatasinya. Praktikan juga lemah dalam
memahami karakter siswa karena hal tersebut memerlukan waktu dan tingkat
interaksi yang tidak sebentar.

2. Kemampuan Diri Praktikan


Mahasiswa jurusan kependidikan Universitas Negeri Semarang diharuskan
untuk memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial,
dan kompetensi pribadi. Namun dalam pelaksanaan perannya, guru praktikan masih
kurang berkompeten/masih banyak kekurangan. Hal ini mengingat pengalaman diri
praktikan yang masih minim. Namun berbekal ilmu-ilmu yang praktikan peroleh di
bangku kuliah permasalahan-permasalahan tersebut dapat teratasi. Untuk terjun
langsung ke sekolah latihan praktikan dibekali beberapa mata kuliah yang berkaitan
dengan profesionalisme guru. Adapun mata kuliah tersebut meliputi Perencanaan
Pembelajaran, Strategi Belajar Mengajar, Evaluasi Pembelajaran dan mata kuliah-
mata kuliah lain yang berkaitan dengan pendidikan. Akan tetapi dengan berbekal
teori-teori saja tidak cukup, sehingga praktikan perlu mendapat bimbingan dari guru
pamong yang menekankan praktik langsung untuk menjadi seorang guru. Praktikan
masih harus belajar dari pengamatan secara langsung model-model pembelajaran
yang ada di sekolah latihan, bagaimana memposisikan diri dalam kelas sehingga bisa

32
menguasai pembelajaran dengan baik, serta observasi teman mengajar. Berbekal
berbagai aspek tersebut, praktikan lebih percaya diri dalam melaksanakan tugasnya
sebagai calon guru.

3. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL 1


Kepada sekolah latihan yaitu SMA Negeri 1 Ambarawa agar lebih
memantapkan pelaksanaan tata tertib dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung
kegiatan proses pembelajaran. Tidak lupa pula kepada siswa-siswi SMA Negeri 1
Ambarawa agar terus giat dan rajin belajar untuk meraih prestasi, baik bidang
akademik maupun non akademik demi mewujudkan siswa yang prima dalam prestasi
dan santun dalam perilaku. Kepada UNNES supaya terus menjalin kerjasama yang
baik dengan semua instansi yang terkait dengan kegiatan PPL, khususnya dengan
SMA Negeri 1 Ambarawa.

4. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL I


Setelah melaksanakan kegiatan PPL 1, dari hasil observasi praktikan dapat
menjadi lebih mengerti bagimana menjadi seorang pendidik yang profesional
meskipun praktikan masih sangat jauh dari sempurna. Keterampilan-keterampilan
dalam hal mengajar sedikit banyak semakin bertambah dan praktikan juga semakin
mengerti akan peran, fungsi, dan tanggung jawab seorang tenaga pendidik. Guru
berperan untuk menjadi teladan yang baik secara karakteristik, ucapan, maupun
perilaku sehingga seorang guru mampu menjalankan fungsinya untuk membimbing
peserta didik dan mencerdaskannya baik secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik serta bertanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan padanya serta
bertanggungjawab terhadap peserta didiknya

Semarang, 7 Agustus 2018

Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Drs. Meibiyanto Rahmawati


NIP. 196510421197501100 NIM 4301415014

33
REFLEKSI DIRI

Nama : Asri Witri Astuti


NIM : 4301415014
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Prodi : Pendidikan Kimia
Puji syukur senantiasa praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya, sehingga praktikan berhasil
menyelesaikan kegiatan PPL 1 dengan lancar. Praktikan mengucapkan terima kasih
kepada pihak LPTK Universitas Negeri Semarang, Kepala Sekolah, guru, siswa,
koordinator dosen pembimbing dan dosen pembimbing, serta pihak yang membantu
terlaksananya kegiatan PPL.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan program wajib yang ditetapkan
oleh UPT PPL UNNES sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan bagi
seluruh mahasiswa semester VII yang menempuh program S1 kependidikan. Program
tersebut bertujuan mendidik mahasiswa menjadi calon pengajar yang professional,
sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian,
professional, dan sosial. Program tersebut akan memberikan bekal kepada mahasiswa
agar memiliki 4 kompetensi diatas. PPL menjadi sarana untuk menerapkan teori yang
diperoleh selama menempuh studi 6 semester ke dunia pendidikan sesungguhnya di
sekolah. Pelaksanaan kegiatan PPL terdiri atas PPL 1 dan PPL 2 yang dilaksanakan
secara berurutan dalam satu semester yang sama.
Kegiatan PPL 1 dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ambarawa, Kabupaten
Semarang berlokasi di Jalan Yos Sudarso No 46. Pelaksanaan tanggal 31 Juli-8
Agustus 2018, sedangkan PPL 2 dilaksanakan tanggal 10 Agustus-14 September
2018. PPL 1 meliputi peer teaching, pembekalan PPL, upacara penerjunan, upacara
penerimaan, observasi dan orientasi, pengamatan pembelajaran, penyusunan laporan,
dan mengunggah laporan. Kegiatan observasi meliputi pengamatan terhadap keadaan
fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi sosial, tata
tertib dan pelaksanaannya, bidang pengolahan dan administrasi. Kegiatan PPL 2
merupakan kegiatan praktik mengajar yang dilakukan oleh praktikan di sekolah.
Berdasarkan kegiatan PPL diatas, praktikan menyusun refleksi diri
berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama kegiatan PPL 1 sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Praktikan memiliki kekuatan dapat menguasai mata pelajaran Kimia
dengan baik, dapat membuat dan memanfaatkan media pembelajaran interaktif
seperti video, ppt, dan game bagi guru pamong dan siswa, mampu memberikan
stimulus dan motivasi terhadap siswa yang dihubungkan dengan fenomena di
kehidupan sehari-hari. Kekuatan yang praktikan peroleh selama masa observasi di
kelas adalah praktikan lebih percaya diri dan sabar dalam menghadapi kondisi
siswa yang memiliki keunikan. Praktikan memiliki kelemahan belum mampu
mengelola kelas dengan baik terhadap kondisi siswa yang hiperaktif. Oleh karena
itu, praktikan perlu mengembangkan kompetensi sosial dengan melakukan
interaksi sosial lebih dekat terhadap siswa dengan bantuan guru pamong.
2. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan memiliki latar belakang sebagai mahasiswa Semester VII
Program Studi Pendidikan Kimia. Praktikan telah memiliki bekal pengetahuan
dan pengalaman ketika menempuh studi selama 6 semester dengan mengambil
mata kuliah Kapita Selekta Menengah Kimia, Evaluasi Pembelajaran, Strategi
Pembelajaran Kimia, Perencanaan Pembelajaran Kimia, Telaah Kurikulum, dan
Microteaching yang menunjang dalam kegiatan observasi di kelas. Praktikan
memang memiliki teori pembelajaran setelah mengikuti mata kuliah tersebut,
sedangkan penerapan teori tersebut pada kondisi nyata belum tentu sesuai

34
harapan. Oleh karena itu, praktikan masih membutuhkan bimbingan dari guru
pamong mata pelajaran kimia yaitu Ibu Dwi Hartati S.Pd dan dosen pembimbing
PPL yaitu Dr. Jumaeri M.Si.
Praktikan melakukan observasi untuk menambah pengalaman setelah
mengamati guru mengajar di kelas. Guru memberikan bimbingan tentang cara
pengelolaan kelas, cara memberikan kesempatan terhadap siswa menjawab
pertanyaan, penggunaan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi
dan alokasi waktunya. Bimbingan dari guru diharapkan akan meningkatkan
kemampuan diri praktikan dalam mempelajari kondisi kelas untuk menerapkan
penggunaan strategi pembelajaran kimia yang tepat, karena siswa memiliki
keunikan masing-masing.
3. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL
Praktikan berharap pihak sarana dan prasarana bisa mengoptimalkan
pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran kimia. Pembelajaran diharapkan
dapat mengajak siswa untuk mengeksplor pengetahuan tentang ilmu kimia dalam
kegiatan di kelas maupun di laboratorium. Guru diharapkan menjelaskan materi
pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif seperti video
pembelajaran interaktif, power point interaktif, dan games dalam penyelesaian
masalah saat diskusi dengan bantuan LCD projektor yang dibuat oleh praktikan,
sehingga guru dan praktikan saling bekerjasama untuk menciptakan pembelajaran
kimia yang menarik. Siswa diharapkan dapat melakukan penyelidikan dengan
memanfaatkan alat dan bahan-bahan yang telah tersedia di laboratorium, sehingga
mata pelajaran kimia tidak dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan
menjenuhkan bagi siswa.
Guru pamong sudah menerapkan model dan metode pembelajaran, tetapi
belum bervariasi. Model yang diterapkan cenderung menggunakan Discovery
Learning, sedangkan metode pembelajaran cenderung ceramah, diskusi, dan
penugasan. Praktikan berharap pelaksanaan PPL dapat menerapkan model dan
metode pembelajaran lain, disertai dengan sumber belajar yang bervariasi, seperti
penggunaan Buku Paket Kurikulum 2013 selain dari pinjaman perpustakaan,
artikel, LKS, LKPS, dan informasi dari internet, sehingga bahan ajar tidak hanya
terfokus terhadap LKS dari penerbit. UNNES sebagai penyelenggara PPL
sebaiknya mencetak calon tenaga terdidik dalam bidang akademik yang
berkualitas, sehingga praktikan siap mengaplikasikan teori ilmu dan pengetahuan,
serta pengalamannya di sekolah. UNNES sebaiknya berkoordinasi dengan baik
terhadap sekolah mitra agar tercipta hubungan timbal balik yang selaras.
4. Nilai tambah yang Diperoleh Mahasiswa setelah Melaksanakan PPL 1
Praktikan memperoleh informasi terkait administrasi sekolah, kondisi fisik
sekolah, sarana dan prasarana, dan kondisi lingkungan sekolah. Observasi di
lakukan di kelas ketika guru pamong mengajar di ruang kelas memberikan
gambaran cara penyampaian materi, cara mengelola kelas, cara mendidik siswa
yang hiperaktif, penanaman nilai-nilai karakter seperti religius, disiplin, aktif,
danberani mengkomunikasikan pendapat di depan umum. Informasi tersebut
membuat praktikan mengamalkan PPK, lebih percaya diri, menerapkan model
pembelajaran lain sebagai inovasi yang menginspirasi guru maupun siswa.
Semarang, 7 Agustus 2018

Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Dwi Hartati, S.Pd Asri Witri Astuti


NIP. 197202171994122001 NIM. 4301415014

35
REFLEKSI DIRI

Nama : Yusdike Adystia


NIM : 4401415008
Program Studi : Pendidikan Biologi

Salah satu syarat seorang mahasiswa program studi pendidikan dapat


dinyatakan lulus apabila sudah melaksanakan Pratik Pengalaman Lapangan (PPL).
Hal ini juga berlaku di semua perguruan tinggi salah satunya adalah Universitas
Negeri Semarang. PPL secara umum dibagi menjadi dua tahap, yaitu PPL 1 dan PPL
2. Pada tahap pertama, mahasiswa melakukan observasi di sekolah mitra. Hal ini
dilakukan agar mahasiswa tersebut mengenal sekolah secara lebih mendalam mulai
dari bagian kemahasiswaan hingga bagaimana cara guru pamong mengajar. Sehingga
diharapkan akan menjadi bekal yang cukup untuk melaksanakan PPL tahap
selanjutnya.
Praktikan melaksanakan PPL di salah satu sekolah menengah negeri di
Ambarawa. Letaknya di Jalan Yos Sudarso 46 yaitu SMA Negeri 1 Ambarawa.
Sekolah menerima praktikan padatanggal 30 Juli 2018. Dalam kegiatan PPL ini,
disiplin ilmu yang ditekuni praktikan adalah Pendidikan Biologi untuk kelas X, dan
XI, dengan guru pamong Bapak Drs.L. Irwanto, MM. Selama lebih kurang satu
minggu saya melakukan observasi di sekolah tersebut. Mulai dari keadaan sekolah
secara umum dan mengamati guru pamong mengajar. Selama melakukan observasi
beberapa simpulan yang dapat praktikan simpulkan adalah:
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Biologi adalah salah satu mata pelajaran yang di dapat siswa bila masuk
kelas peminatan MIA atau matematika dan ilmu alam. Sebagai sebuah ilmu maka
Biologi tidak dapat berdiri secara mandiri. Akan tetapi perlu juga adanya ilmu lain
sehingga Biologi dapat dipelajari secara menyeluruh. Secara umum Biologi
merupakan ilmu yang penerapannya ada dalam kehidupan kita. Mulai dari bangun
tidur sampai kita tidur lagi, tidak pernah terlepas dari proses Biologi. Hal inilah
yang menjadi salah satu kekuatan dari Biologi. Jadi dengan pemilihan metode dan
model yang tepat maka guru dapat menyampaikan kepada siswa bahwa Biologi
sangat penting untuk kita.Disini, praktikan merasa dapat memilih metode dan
model yang tepat untuk pembelajaran, tidak melulu dengan ceramah.Dibalik
kelebihan pastilah kelemahan mengikutinya.Kelemahan praktikan yaitu belum
mampu mengkondisikan suasana kelas dengan baik. Karena ada beberapa anak
yang mungkin tidak tertarik dengan Biologi, sehingga kurang mendukung proses
pembelajaran.

2. Kemampuan Diri Praktikan


Praktikan menyadari sebagai seorang calon guru perlulah menyiapkan
kompetensi yang lengkap. Semua itu akan praktikan peroleh dengan banyaknya
latihan mengajar di sekolah mitra yang dalam hal ini berarti di SMA Negeri 1
Ambarawa. Kemampuan yang dimiliki praktikan masih perlu dikembangkan lagi
dengan bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing tentunya. Hal ini
akan semakin terasah dengan pengalaman yang diperoleh dari PPL tahap
pertama.Praktikan mendapat gambaran cara mengajar yang baik dari guru
pamong, sehingga dapat menjadikan referensi untuk membuat gambaran akan
menjadi sosok guru seperti apa praktikan nanti.

3. Harapan Praktikan dalam Melaksanakan PPL


Praktikan mengharapkan bahwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung diSMA Negeri 1 Ambarawa dapat dilaksanakan dengan baik dan
interaktif.Aturandan tata tertib harus ditegaskan agar karakter dan etika siswa
dapat dididik. Selama melaksanakan PPL 1 Praktikan belajar untuk menjadi guru

36
yangberkompetensi dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan berusaha
untukmemahami karakteristik siswa dan cara menanganinya.

4. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1


Setelah melaksanakan PPL pada tahap pertambah banyak hal yang
diterima oleh praktikan. Pertama, praktikan mengetahui bagaimana cara mengajar
siswa sekolah menengah secara nyata dari mengamati guru pamong secara
langsung. Selain itu, mengetahui bagaimana metode pembelajaran dan teknik
mengajar yang baik dan benar. Bagaimana sikap yang harus diambil oleh seorang
guru jika muridnya tidak memerhatikan, kurang antusias, dan cara memotivasi
siswa untuk belajar. Hal ini sangat bermanfaat bagi praktikan karena dapat
menjadi bekal yang cukup untuk melaksanakan PPL tahap selanjutnya. Terakhir,
dapat menjadi referensi bagi praktikan secara pribadi untuk memberikan
gambaran mengenai sosok guru seperti apa yang diinginkan oleh siswa.

Semarang, 7 Agustus 2018


Megetahui,
Guru Pamong Biologi Praktikan

Drs. L. Irwanto, MM. Yusdike Adystia


NIP. 196204061985011003 NIM. 4401415008

37
REFLEKSI DIRI

Nama : Maria Ulfa Nofitasari


NIM : 4401415023
Program Studi : Pendidikan Biologi

Terkait dengan salah satu tugas Universitas Negeri Semarang yaitu


menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi yang memiliki kompetensi
unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga berwawasan
konservasi, setiap mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang
diwajibkan melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah
mitra kampus.
Pelaksanaan PPL di Universitas Negeri Semarang terbagi menjadi dua tahap
yaitu PPL 1 dengan jangka waktu 5 hari dan PPL 2 dengan jangka waktu kurang lebih
40 hari. Setiap kegiatan PPL memiliki bobot atau tugas yang berbeda. Pada kegiatan
PPL 1 ini memiliki tugas untuk melakukan kegiatan observasi pada sekolah tempat
pelaksanaan PPL. Kegiatan observasi ini mencakup tentang observasi tentang
keadaan fisik, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah,
keadaan guru dan siswa, interaksi sosial yang terjadi pada tempat PPL yaitu SMA
Negeri 1 Ambarawa.
Pada PPL 1 ini mahasiswa diharuskan membuat laporan PPL 1 secara
kelompok. Sedangkan pada kegiatan PPL 2 merupakan praktik langsung bagi para
mahasiswa untuk menyelenggarakan perencanaan, melakukan latihan pengajaran
terbimbing, melaksanakan pengajaran mandiri, melaksanakan semua tugas PPL dan
tata tertib di sekolah serta diakhiri dengan kegiatan ujian mengajar dan penyusunan
laporan.
Kegiatan PPL 1 ini dilakukan pada tanggal 30 Juli s.d. 3 Agustus 2018 dengan
sasaran observasi sesuai dengan apa yang telah disebut sebelumnya yaitu keadaan
fisik seperti gedung, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan
sekolah, kedaan guru dan siswa, interaksi sosial yang terjadi di SMA Negeri 1
Ambarawa. Dari pengamatan atau observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1
Ambarawa ini memberikan beberapa pemahaman baru praktikan tentang dunia
pendidikan saat ini. Penulisan refleksi diri ini berdasarkan pada pengamatan dan
pengalaman praktikan yang diperoleh selama PPL 1 yang dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Ambarawa. Hasil dari pengamatan yang saya lakukan adalah sebagai
berikut:

1. Kekuatan dan kelemahan praktikan


Mata pelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang mempelajari
berbagai fenomena yang ada di alam dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari sehingga ilmu biologi akan sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-
hari selain itu pembelajaran biologi selalu menimbulkan rasa ingin tahu yang
tinggi karena banyak peristiwa atau fenomena sehari-hari yang biasa kita jumpai
akan dibahas dalam pembelajaran biologi. Namun disini saya memiliki
kelemahan dalam mengaitkan pembelajaran biologi dengan fenomena alam yang
terjadi dilingkungan, saya hanya terfokus pada penyampaian konsep materi tanpa
mengaitkannya dengan fenomena yang terjadi.
Selain kelamahan, saya juga memiliki kekuatan dalam pemilihan model
maupun metode yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Saya percaya apabila
kegiatan pembelajaran dilakukan secara menyenangkan pastinya peserta didik
akan lebih mudah dalam menerima informasi, oleh karena itu saya selalu
mengusahakan untuk selalu menerapkan model atau metode yang sesuai dengan
topik pelajaran.

38
2. Kemampuan diri praktikan
Kemampuan diri praktikan dalam kegiatan PPL adalah melakukan
observasi secara cermat, teliti dan komprehensif. Walaupun demikian,
kemampuan tersebut harus selalu ditingkatkan agar potensi diri praktikan dapat
diarahkan sebagai pendukung proses pembelajaran seorang calon guru
professional. Kompetensi akademik, emosional, serta sosial merupakan modal
awal yang diharapkan dapat membantu kelancaran kegiatan PPL ini.
Selama observasi, praktikan mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pamong (gumong) di kelas-kelas. Gumong selalu memberikan contoh
pembelajaran yang baik. Selain itu gumong juga memberikan arahan-arahan
mengenai hal-hal yang harus dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Kemudian
kondisi siswa setiap kelasnya juga diceritakan supaya saya mempunyai gambaran
sebelum melakukan praktik mengajar.
Dengan adanya arahan tersebut, diharapkan kemampuan saya dalam
mengajar dapat meningkat karena saya baru memiliki teori-teori pembelajaran
yang didapatkan dari perkuliahan. Sedangkan teori dengan kondisi nyata di
sekolah bisa saja sangat berbeda dari yang diharapkan. Oleh karena itu arahan dan
bimbingan dari gumong selama melakukan PPL sangat dibutuhkan.

3. Harapan praktikan dalam melaksanakan PPL


Harapan saya setelah melakukan kegiatan PPL ini adalah nantinya saya
dapat mengelola kelas dengan baik, saya mampu menghidupkan suasana kelas
dan saya mampu menerapkan berbagai metode dalam melangsungkan
pembelajaran biologi, dengan demikian peserta didik tidak merasa bosan dan
selalu antusias dalam melangsungkan pembelajaran biologi. Selain itu nantinya
saya harap dapat menguasi materi biologi dengan matang dan mampu mentransfer
ilmu yang saya miliki kepada peserta didik dengan mudah kepada peserta didik.
Harapan lainnya yaitu saya mampu mengaitkan berbagai fenomena yang
sering terjadi di lingkungan dengan pembelajaran biologi, hal ini penting karena
dengan mengaitkan fenomena yang ada di lingkungan dengan pembelajaran
biologi, peserta didik akan mampu berfikir kritis sehingga mampu melakukan
pemecahan masalah dilingkungan dengan tepat dan cepat.

4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL 1


Berdasarkan hasil dari analisis pelaksanaan praktik pengalaman lapangan
(PPL) saya banyak mendapatkan pengalaman berharga, baik dalam hal mengajar
di kelas, di laboratorium dan sosialisasi di luar kelas. Praktik mengajar
memberikan gambaran langsung mengenai proses pembelajaran yang merupakan
pengaplikasian dari teori yang didapatkan di perkuliahan. Selain itu, cara
berinteraksi dengan peserta didik dan cara penyampaian materi yang baik,
pengelolaan kelas dan lain sebagainya juga penting untuk peningkatan
kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa calon pendidik. Oleh karena itu,
praktik pengalaman lapangan ini, hendaknya dapat dilaksanakan dengan
maksimal dan optimal.
Penguasaan materi bagi seorang guru juga sangat penting, karena dengan
penguasaan yang baik maka penyampaian materi pun dapat lebih jelas diterima
oleh peserta didik. Dalam mengajar di kelas, metode pembelajaran yang
diterapkan harus sesuai dengan kondisi peserta didik. Karena tidak semua peserta
didik dapat dikondisikan dengan berbagai metode mengajar.

39
Secara umum, hasil yang diperoleh mahasiswa dalam praktik PPL di
sekolah ini adalah mahasiswa dapat belajar dan mengerti mengenai pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Sri Wahyuni, S.P Maria Ulfa Nofitasari


NIP. 197901022014062001 NIM 4401415023

40
REFLEKSI DIRI

Nama : Wahyu Riski Maulana


NIM : 6101415007
Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
dan karunia-Nya, sehingga pada semester VII bisa mengikuti Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang terbagi atas PPL 1 dan PPL 2 yang saling bekesinmbunbgan
dalam satu semester. Harapannya melalui kegiatan PPL I, praktikan bisa memperoleh
pengalaman sebagai bekal untuk menjadi calon guru maupun calon tenaga pengajar
yang unggul kedepannya. Refleksi diri ditulis untuk memberikan gambaran umum
tentang pelaksanaan PPL 1 di SMA Negeri 1 Ambarawa yang berlokasi di Jalan Yos
Sudarso No.46, Kupang Ambarawa, Kabupaten Semarang. PPL I dilaksanakan
tanggal 30 Juli 2017-10 Agustus 2018 meliputi kegiatan observasi dan orientasi oleh
mahasiswa praktikan di sekolah latihan. Kegiatan tersebut dilakukan selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung baik di ruang kelas maupun di lapangan.
Kegiatan PPL 1 telah memberikan gambaran tentang kondisi fisik dan
lingkungan sekolah. Observasi terhadap guru pamong yang sedang melakukan
kegiatan pembelajaran bisa memberikan pengalaman langsung kepada praktikan.
Informasi yang diperoleh selama observasi antara lain bagaimana cara guru
membelajarkan materi terhadap siswa, aktifitas, dan keterampilan siswa saat proses
pembelajaran berlangsung. Praktikan dapat mengetahui model serta metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru sebagai salah satu referensi untuk menyusun
perangkat pembelajaran, dan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam
pelaksanaan PPL 2. Praktikan dapat memberikan pendapat dan inovasi terhadap
model dan metode pembelajaran yang cocok bagi siswa yang memiliki latar
bel;akang kemampuan kognitif dan keterampilan yang berbeda-beda.
Kegiatan PPL melatih praktikan yang memiliki latar belakang sebagai
mahasiswa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam menerapkan teori
pembelajaran yang telah diperoleh selama masa studi untuk dapat dikembangkan di
sekolah latihan. Praktikan memperoleh jadwal melatih dan mendidik siswa kelas XI
dan XII dengan bimbingan guru pamong Bapak Drs. Nur Tamzis. Hasil observasi dan
orientasi selama PPL 1, praktikan gunakan untuk menerapkan informasi dalam
mengambil kesimpulan terkait kegiatan pembelajaran yang berlangsung di SMA
Negeri 1 Ambarawa, antara lain:

1. Kekuatan dan Kelemahan Diri Praktikan pembelajaran Penjasorkes


Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi merupakan
salah satu mata pelajaran yang besangkutan dengan koordinasi pikiran dan fisik.
Praktikan memiliki kemampuan tentang materi pelajaran Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi dari kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Semarang. Kekuatan praktikkan dalam mata pelajaran tersebut yaitu
peserta didik banyak berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dalam satu kali dalam seminggu.
Kelemahan yang sering terjadi dalam pembelajaran yaitu siswa
perempuan yang malas berkeringat dan panasnya terik matahari ketika
pembelajaran dilakukan di lapangan (outdoor) ,siswa perempuan dan laki-laki
dilapangan tidak mudah diatur dalam kegiatan pembelajaran sehingga proses
pembelajaran mengalami kendala pada PBM penjasorkes. Praktikkan memiliki
kelemahan untuk menyusuikan kondisi siswa yang sulit untuk diatur serta
praktikkan masih belum menemukan setrategi untuk mengajar siswa perempuan
dan laki-laki dilapangan agar mudah dikondisikan untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran, serta menyampaian praktikan kurangnya Artikulasi dan intonasi
dalam menyajian materi pembelajaran.

41
2. Kemampuan diri praktikan
Selama melaksanakan PPL 1 di SMA Negeri 1 Ambarawa, praktikan
memperoleh pengalaman yang sangat berguna sebagai bekal untuk terjun dalam
dunia pendidikan kelak. Praktikan mengerti bagaimana cara mengajar yang baik,
cara mengkondisikan kelas dan berinteraksi dengan siswa. Dengan bertambahnya
pengetahuan tersebut, akan menjadi masukan dalam menjalankan PPL 2. Dalam
melaksanakan tugas PPL 1, praktikan menyadari bahwa kemampuan praktikan
masih kurang dan masih perlu belajar agar menjadi guru yang berkompetensi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan masih memiliki banyak kekurangan
sehingga praktikan harus banyak belajar lagi dan mencari wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas lagi. Praktikan juga membutuhkan bimbingan dari
berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1
Ambarawa terutama guru pamong praktikan Drs. Nur Tamzis. Selain itu, menjaga
hubungan baik dengan kepala sekolah, antar sesama praktikan dan guru,
karyawan serta siswa juga perlu dibina dengan baik.

3. Harapan Pratikan Dalam Melaksanakan PPL 1


Praktikan mengharapkan bahwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung di SMA Negeri1 Ambarawa dapat dilaksanakan dengan baik dan
interaktif. Aturan dan tata tertib harus ditegaskan agar karakter dan etika siswa
dapat dididik. Selama melaksanakan PPL 1 Praktikan belajar untuk menjadi guru
yang berkompetensi dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan berusaha untuk
memahami karakteristik siswa dan cara menanganinya. Dan sebagai modal awal
jika nanti menjadi guru di sekolah praktikan mapu menerapkan pengetahuan dan
ilmu yang didapatkan saat pelaksanaan PPL ini.

4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1


Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa praktikan pada pelaksanaan
observasi ini yaitu pengetahuan akan kemampuan guru-guru dalam PBM
sekaligus metode-metode yang digunakan untuk memahami karakteristik siswa
dan cara menanganinya dalam pengelolaan kelas, sehingga mahasiswa praktikan
memperoleh hasil pengamatan yang menjadi bekal untuk mengajar pada kegiatan
PPL 2. Kegiatan PPL 1 banyak memberikan manfaat bagi praktikan karena dapat
mengenal sekolah baik secara infrastruktur dan administrasi. Praktikan berlatih
menyusun perangkat kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menambah
pengalaman bagi praktikan untuk persiapan melaksanakan PPL 2

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Drs. Nur Tamzis Wahyu Riski Maulana


NIP. 196705 1998021004 NIM 6101415007

42
REFLEKSI DIRI

Nama : Tifanny Prameswati


NIM : 6101415036
Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Pelaksanaan PPL di Universitas Negeri Semarang terbagi menjadi dua tahap


yaitu PPL 1 dengan jangka waktu 5 hari dan PPL 2 dengan jangka waktu kurang lebih
40 hari.
Kegiatan PPL 1 memiliki tugas untuk melakukan kegiatan observasi pada
sekolah tempat pelaksanaan PPL. Kegiatan observasi ini mencakup tentang observasi
tentang keadaan fisik, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan
sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial yang terjadi pada tempat PPL yaitu
SMA Negeri 1 Ambarawa. Pada PPL 1 mahasiswa diharuskan membuat laporan PPL
1 secara kelompok. Sedangkan pada kegiatan PPL 2 merupakan praktik langsung bagi
para mahasiswa untuk menyelenggarakan perencanaan, melakukan latihan pengajaran
terbimbing, melaksanakan pengajaran mandiri, melaksanakan semua tugas PPL dan
tata tertib di sekolah serta diakhiri dengan kegiatan ujian mengajar dan penyusunan
laporan.
Pada kegiatan PPL 1 ini dilakukan pada hari Senin s.d Jumat, tanggal 30 Juli
s.d. 10 Agustus 2018 di SMA Negeri 1 Ambarawa dengan sasaran observasi sesuai
dengan apa yang telah disebut sebelumnya yaitu keadaan fisik seperti gedung,
keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, kedaan guru dan
siswa, interaksi sosial yang terjadi di SMA Negeri 1 Ambarawa. Dari pengamatan
atau observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Ambarawa ini memberikan
beberapa pemahaman baru praktikan tentang dunia pendidikan saat ini.
1. Kekuatan dan Kelemahan Praktikan
Praktikan merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Praktikan mengajar kelas XII IPA, XII Sosial, XII Bahasa, dan XI Sosial yaitu
mata pelajaranPJOK. Kekuatan praktikan adalah dapat membimbing siswa dan
memotivasi siswa untuk selalu giat belajar serta semangat dalam melakukan
kegiatan PJOK. Mengingat mata pelajaran PJOK sangat penting demi kebugaran
para siswa maka praktikan berusaha untuk menggiatkan para siswa yang malas
mengikuti kegiatan agar mau mengikuti.
Kelemahan praktikan dalam pembelajaran yakni belum mampu
mengkondisikan suasana di kelas. Siswa di SMA Negeri 1 Ambarawa termasuk
siswa yang tidak mudah untuk dikendalikan sehingga harus memiliki banyak cara
untuk mengkondisikannya.

2. Kemampuan Diri Praktikan


Pelaksanaan PPL setiap mahasiswa kependidikan Universitas Negeri
Semarang diharuskan untuk memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi pribadi. Namun nyatanya,
praktikan masih harus mengasah berbagai kemampuan tersebut pada sekolah
SMA Negeri 1 Ambarawa tempat PPL praktikan. Praktikan masih harus belajar
dalam menghadapi perilaku siswa, memanfaatkan sarana prasarana yang terbatas.
Kreatif dalam mencari bahan ajar supaya para siswa lebih interaktif dalam
kegiatan belajar mengajar.

3. Harapan Praktikan Dalam Melaksanakan PPL


Harapan praktikan setelah melaksanakan PPL di SMA Negeri 1
Ambarawa,saya dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di Universitas,
sehingga dapat saya praktikkan saat saya menjadi guru kelak. Saya berharap dapat
melatih dan mengembangkan kemampuan saya dalam menguasai kelas, dan saya

43
berharap dapat mengasah kemampuan dalam memodifikasi alat untuk
pembelajaran. Dan saya berharap dapat meningkatkan kemampuan pedagogik,
sosial, afektif dan kepribadian sebagai pendidik yang profesional.

4. Nilai Tambah Yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1


Nilai tambah yang saya dapat dari pelaksanaan PPL 1 di SMA Negeri 1
Ambarawa adalah saya menjadi lebih mandiri dalam penyampaian materi kepada
siswa karena saat pengaplikasiannya diberi kesempatan untuk mengeksplor diri
masing-masing dan mendapat saran dari guru pamong. Memahami bahwa siswa
yang berkarakter sangatlah penting demi generasi penerus bangsa. Disiplin dalam
segala hal. Membuka pikiran seluas mungkin.

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Drs. Nur Tamzis Tifanny Prameswati


NIP. 19670525 199802 1 004 NIM 6101415036

44
REFLEKSI DIRI

Nama : Aminah Anna Wijayanti


NIM : 7101415001
Jurusan : Pendidikan Ekonomi (Pendidikan Akuntansi)
Fakultas : Ekonomi

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
dan karunia-Nya, sehingga pada semester ini dapat mengikuti Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang terdiri dari PPL I. Harapannya melalui kegiatan PPL I ini,
mahasiswa dapat memperoleh berbagai pengalaman sebagai bekal untuk menjadi
calon guru ataupun calon tenaga pengajar yang unggul kedepannya. Refleksi diri ini
ditulis untuk memberikan sedikit gambaran umum tentang pelaksanaan praktik
pengalaman lapangan (PPL I) di SMA Negeri 01 Ambarawa di Jalan Raya Yos
Sudarso No.46, Kupangtengah, Kupang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50612.
PPL I yang di laksanakan mulai 30 Juli 2018 s.d. 03 Agustus 2018 merupakan
kegiatan observasi dan orientasi yang di lakukan mahasiswa praktikan di sekolah
latihan. Mahasiswa melakukan observasi dan orientasi terhadap keadaan sekolah
hingga berlangsungnya proses belajar mengajar.
Kegiatan PPL 1 telah memberikan banyak gambaran tentang kondisi fisik dan
lingkungan sekolah. Observasi saat pemodelan memberikan pengalaman langsung
kepada praktikan bagaimana cara guru membelajarkan siswa, dan juga aktifitas siswa
saat proses pembelajaran. Praktikan dapat mengetahui model serta metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pemodelan yang digunakan sebagai
salah satu referensi untuk menyusun perangkat dan juga metode pembelajaran yang
akan digunakan dalam pelaksanaan PPL 2. Dalam kegiatan PPL ini, disiplin ilmu
yang ditekuni praktikan adalah Pendidikan Ekonomi Akuntansi untuk kelas XI, dan
XII, dengan guru pamong Ibu Rini Hartatik, S.pd Dari hasil observasi dan orientasi
selama PPL 1 praktikan dapat mengambil kesimpulan mengenai kegiatan
pembelajaran yang berlangsung di SMA Negeri 01 Ambarawa , antara lain:
1. Kekuatan dan Kelemahan Diri Praktikan pembelajaran Ekonomi
a. Kekuatan Diri Praktikan
Sesuai dengan jurusan yang saya ambil yaitu Pendidikan Ekonomi Akuntansi,
maka saya akan mengajarkan mata pelajaran ekonomi akuntansi di SMA N 1
Ambarawa. Ekonomi merupakan mata pelajaran wajib di SMA/SMK. Mata pelajaran
ini yang memiliki kelebihan yaitu ekonomi selain banyak dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari juga siswa dapat memperolah pengetahuan tentang arus
ekonomi nasional, pendapatan Negara maupun cara menghitungnya. Mengajarkan

45
siswa dalam membuat managemen keuangan sendiri dan minimal membuat siswa
mengetahui tentang saham, inflasi, dan sebagainya.
Dalam hal ini Praktikkan memiliki kemampuan tentang materi pelajaran
Ekonomi serta Akuntansi seperti yang telah dipelajari dari kampus Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
b. Kelemahan Diri Praktikan
Kelemahan yang sering terjadi dalam pembelajaran ekonomi yaitu dalam
pembelajaran ekonomi banyak terdapat teori dan guru terlalu sering menyampaikan
materi yang hanya untuk dicatat itu membuat siswa cepat merasa bosan dan siswa
malas dan daya tarik untuk memperhatikan guru menjadi berkurang sehingga justru
terkadang siswa sibuk sendiri dengan kesibukannya. sehingga proses pembelajaran
mengalami kendala pada PBM ekonomi. Praktikkan memiliki kelemahan untuk dapat
mengondisikan siswa yang sulit untuk diatur serta praktikkan masih belum
menemukan setrategi untuk mengajar agar mudah ditangkap siswa dan daya tarik
siswa terpusat pada perhatian guru secara keseluruhan dalam kegiatan pembelajaran.
2.Kemampuan diri praktikan
Selama melaksanakan PPL 1 di SMA N 01 Ambarawa, praktikan memperoleh
pengalaman yang sangat berguna sebagai bekal untuk terjun dalam dunia pendidikan
kelak. Praktikan mengerti bagaimana cara mengajar yang baik, cara mengkondisikan
kelas dan berinteraksi dengan siswa serta dapat mengamati bagaimana seorang guru
dalam melaksanakan perannya. Selain itu Pada saat penerjunan Praktikan telah
dipersiapkan dengan matang oleh Universitas, dengan adanya pembekalan yang
diberikan sebelumnya kemampuan praktikan mulai dilatih. Namun itu semua hanya
bersifat teoritris dan praktik yang sesungguhnya terlaksana di sekolah latihan. Pada
saat melakukan praktik tersebut praktikan menerapkan semua yang dipelajari di
bangku kuliah Dengan bertambahnya pengetahuan tersebut, akan menjadi masukan
dan bekal dalam menjalankan PPL 2.
Praktikan menyadari bahwa kemampuan praktikan. Dalam melaksanakan
tugas PPL 1 kemampuan praktikan masih kurang dan masih perlu belajar agar
menjadi guru yang berkompetensi dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan masih
memiliki banyak kekurangan sehingga praktikan harus banyak belajar lagi dan
mencari wawasan dan pengetahuan yang lebih luas lagi. Praktikan juga membutuhkan
bimbingan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di SMA
Negeri 01 Ambarawa terutama guru pamong praktikan Rini Hartatik, S.pd. Selain itu,
menjaga hubungan baik dengan kepala sekolah, antar sesama guru, karyawan dan
dengan siswa juga perlu dibina dengan baik.

46
3. Harapan Pratikan Dalam Melaksanakan PPL 1
Praktikan bergarap bahwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di
SMA Negeri 01 Ambarawa dapat dilaksanakan dengan baik,interaktif dan
komunikatif antara siswa dan guru. Aturan dan tata tertib yang sudah ada harus
ditegaskan agar karakter dan etika siswa dapat dididik. Selama melaksanakan PPL 1
diharapkan bahwa Praktikan dapat belajar untuk menjadi seorang guru yang
berkompetensi dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan berusaha untuk
memahami karakteristik siswa dan cara menanganinya. Karena dengan melakukan
PPL 1 maka secara tidak langsung kita belajar langsung dari seorang guru yang
sebenarnya sehingga kita dapat memgambil banyak pembelajaran dari hasil PPL 1
yang sudah dilaksanakan.
4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1
Setelah mengikuti PPL 1, praktikan mengetahui bagaimana keadaan
sebenarnya disekolah latihan. Praktikan juga dapat mengetahui bagaimana seorang
tenaga pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran, bagaimana cara membuat
media pembelajaran yang baik, bagaimana cara mengelola kelas, serta bagaimana
manajemen suatu sekolah yang didalamnya tata keorganisasiannya, tata kelolanya,
keadministrasiannya dan lain sebagainya

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Praktikan

Rini Hartatik, S.Pd Aminah Anna Wijayanti


NIP. 19631228 198703 2006 NIM. 7101415001

47
REFLEKSI DIRI

Nama : Devi Lisa Khoiriyah


NIM : 7101415037
Jurusan : Pendidikan Ekonomi (Pendidikan Akuntansi)
Fakultas : Ekonomi

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan kesehatan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan refleksi diri
sebagai tugas dari (PPL) 2018 yang merupakan agenda rutin setiap tahun dari
Universitas Negeri Semarang. Praktek mengikuti dan melaksanakan kegiatan tersebut
di SMA Negeri 1 Ambarawa.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan pedoman sikap dan perilaku
yang bertujuan untuk membentuk mahasiswa menjadi calon tenagan kependidikan
yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi
pedagogik, kepribadian, professional dan sosial.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari dua tahapan, yaitu PPL 1 dan
PPL 2. Pada PPL 1 mahasiswa melakukan praktikan. Pada tahapan PPL 1 praktikan
kegiatan observasi yang meliputi kondisi fisik sekolah, struktur organisasi sekolah,
administrasi kelas, keadaan siswa dan guru, tata tertib, organisasi kesiswaan, kegiatan
intra-ekstrakurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender pendidikan serta jadwal
kegiatan sekolah latihan dan lingkungannya. SMA Negeri 1 Ambarawa Semarang
yang terletak di Jl. Yos Sudarso No 46, Kupangtengah, Kupang, Ambarawa,
Semarang.. Kegiatan belajar di SMA Negeri 1 Ambarawa dimulai jam 07.00 sampai
pukul 15.30 WIB. SMA Negeri 1 Ambarawa menggunakan kurikulum 2013 dimana
sekolah mengadopsi 5 hari sekolah. Setelah melakukan pengamatan dalam PPL 1 ini
ada beberapa hal yang dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Ekonomi
a. Kekuatan
a) Siswa memiliki tingkat kesopanan dan tata krama yang baik
b) Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar
c) Guru menekankan karakter dan sopan santun
d) Guru sering mengingatkan siswanya dan memberi motivasi pada peserta
didik
b. Kelemahan
a) Ada beberapa siswa yang kurang disiplin
b) Beberapa prasaran masih belum dibenahi
2. Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan diri praktikan dalam persiapan menuju praktek pembelajaran
telah siap dalam segi penguasaan materi, selama di bangku perkuliahan telah
cukup sebagai bekal praktikan melakukan proses pembelajaran. Dengan ilmu
tersebut praktikan diharapkan dapat memberikan materi yang benar dan sesuai
dengan peserta didik. Selain itu dengan adanya mata kuliah microteaching
praktikan akan lebih mengerti bagaiman cara mengajar yang baik dan benar.
Namun kemampuan diri masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, melalui
bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing praktikan akan berusaha
untuk mencapai kematangan sebagai guru ekonomi.
Selain itu Praktikan juga akan menerapkan pendidikan karakter dalam
proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal tersebut dilakukan agar siswa
tidak hanya pandai dari segi akademik namun juga pandai mengelola sikap.

3. Harapan Praktikan dalam melaksanakan PPL


Harapan praktikkan dalam melaksanakan PPL, semoga ilmu yang
praktikan dapatkan dari proses perkuliahan selama 6 semester dapat diterapkan
dengan baik pada proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum 2013 yang

48
diterapkan di SMA Negeri1 Ambarawa,dan semoga yang praktikan ajarkan bisa
bermanfaat bagi siswa tentunya tidak semata-mata dalam akademik yang
Praktikan ajarkan tetapi juga pendidikan karakter yang Praktikan terapkan.
Sesuai dengan tema PPL tahun ini yaitu PPL yang berkarakter maka
harapan saya adalah mahasiswa PPL dapat menerapkan kepribadian yang
berkarakter, sopan santun dan kedisiplinan yang patut dicontoh oleh siswa-siswi
SMA Negeri 1 Ambarawa.

4. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL 1


Melalui pelaksanaan PPL 1 mahasiswa mendapatkan banyak nilai tambah
dalam proses mencapai kematangan sebagai pengajar, mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan. Hal-hal
yang dapat dipelajari dalam pelaksanaan PPL 1 ini lain, administrasi sekolah,
proses pembelajaran, interaksi sosial, dan sikap-sikap yang harus dilakukan
ataupun tidak boleh dilakukan oleh seorang pengajar sebagai bekal ketika
mahasiswa telah terjun kedunia kerja sebagai seorang pengajar.

Semarang, 7 Agustus 2018


Mengetahui,
Guru Pamong Praktikan

Nunuk Widayati, S.Pd Devi Lisa Khoiriyah


NIP. 19650924 200501 2 002 NIM 7101415037

49
Lampiran 3. Daftar Hadir Praktikan pada Minggu Pertama

50
51
52
53
54
55
56
Lampiran 4. Data Pendukung
B. Profil Sekolah

Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 AMBARAWA
2 NPSN : 20320387
3 Jenjang Pendidikan : SMA
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : JL. YOS SUDARSO NO.46
RT / RW : 5 / 3
Kode Pos : 50612
Kelurahan : Kupang
Kecamatan : Kec. Ambarawa
Kabupaten/Kota : Kab. Semarang
Provinsi : Prov. Jawa Tengah
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -7,2508 Lintang
110,4094 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 0298 0 1982
8 Tanggal SK Pendirian : 2036-02-07
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : -
11 Tgl SK Izin Operasional :
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 3-159-00665-3
14 Nama Bank : BANK JATENG
15 Cabang KCP/Unit : AMBARAWA
16 Rekening Atas Nama : SMAN 1 Ambarawa
17 MBS : Tidak
18 Luas Tanah Milik (m2) : 18000
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak :
21 NPWP : 000625020505000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 591462
21 Nomor Fax :
22 Email : smanegaambarawa@gmail.com
http://www.sman1-
23 Website :
ambarawa.sch.id
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 33000
29 Akses Internet : Telkom Speedy
30 Akses Internet Alternatif : Telkom Speedy
5. Sanitasi

57
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air Sendiri : Ya
33 Air Minum Untuk Siswa : Disediakan Sekolah
34 Mayoritas Siswa Membawa Air Minum : Ya
35 Jumlah Toilet Berkebutuhan Khusus : 0
36 Sumber Air Sanitasi : Pompa
Ketersediaan Air di Lingkungan
37 : Ada Sumber Air
Sekolah
38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci Tangan : 5
Apakah Sabun dan Air Mengalir pada
40 : Ya
Tempat Cuci tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 12 18 2
42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 0 0 0

58
DENAH RUANG UAS 2
SMA NEGERI 1 AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2008/2009

59

59
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ambarawa

60
Tabel 1. Jumlah Siswa Laki-Laki dan Perempuan SMAN 1 Ambarawa

Tabel 2. Jenjang Pendidikan Guru dan Staf SMAN 1 Ambarawa

Tabel 3. Status Kepegawaian Guru dan Staf SMAN 1 Ambarawa

61
62
1

Anda mungkin juga menyukai