Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Nur Khairiani Achmad
1710221019
Pembimbing:
dr. Mardi Susanto, Sp.KJ (K)
dr. Tribowo T Ginting, Sp.KJ
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiarisme dalam penulisan laporan kasus
berjudul:
GANGGUAN DEPRESI BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK
Apabila suatu saat terbukti saya melakukan palgiat, maka saya akan menerima sanksi yang telah
ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. DP
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Subtitle Editor
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke klinik Jiwa RSUP Persahabatan Jakarta dengan keluhan
sulit tidur sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit.
B. Keadaan Afektif
Mood : Hipotimia
Afek : Terbatas, serasi
Persepsi : halusinasi (-)
Proses/isi pikir : koheren, waham (-), tremor (-), rigiditas (-)
Empati : Pemeriksa dapat merasakan apa yang dirasakan pasien
RTA baik, tilikan derajat 5
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi Auditorik : Tidak ada
Halusinasi Visual : Tidak ada
Halusinasi Taktil : Tidak ada
Halusinasi Olfaktorik : Tidak ada
Halusinasi Gustatorik : Tidak ada
2. Depersonalisasi dan Derealisasi
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Produktivitas : Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan spontan
Kontuinitas : Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
2. Isi Pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Pasien mampu mengendalikan diri selama pross wawancara, berusaha agar tidak
cemas dan dapat kooperatif. Terlihat pasien menggoyangkan kakinya seperti
gerakan menjahit.
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial
Pasien dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan baik.
2. Uji Daya Nilai
Saat pasien diberikan pertanyaan apa yang dilakukannya saat melihat ada
seorang nenek ingin menebrang jalan, pasien dapat menjawab membantu
nenek tersebut untuk menyebrang.
3. Penilaian Realitas
Tidak terdapat gangguan dalam menilai realitas pada pasien ini, seperti
waham atau halusinasi.
I. Tilikan
Tilikan derajat 5 yaitu pasien mengakui bahwa dirinya sakit dan tahu faktor-faktor
penyebabnya.
J. Taraf dapat Dipercaya
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban pasien dapat
dipercaya karena pasien menjawab dengan konsisten terhadap pertanyaan yang
diberikan.
b. Status Neurologis
Saraf Kranial : Kesan dalam batas normal
Saraf Motorik : Kesan dalam batas normal
Sensibilitas : Kesan dalam batas normal
Susunan Saraf Vegetative : Tidak ada kelainan
Fungsi Luhur : Tidak ada kelainan
Gangguan khusus : Tidak ada kelainan
1. Pasien perempuan usia 28 tahun datang dengan keluhan sulit tidur sejak 2 bulan yang
lalu
2. Keluhan dirasakan saat pasien merasa performa dalam pekerjaan editingnya menurun
3. Pasien juga merasa tidak nyaman saat berada dirumah dan bertemu dengan ayahnya.
4. Kesadaran, fungsi kognitif, pengetahuan umum, daya ingat dan orientasi pada pasien
dalam keadaan baik.
5. Sekitar 5 tahun yang lalu pasien pernah mengonsumsi alkohol dalam kadar yang
sedikit
7. Pasien tidak memiliki gangguan penilaian realita, seperti waham dan halusinasi.
8. Pasien mengakui pernah merasakan sedih yang mendalam, kehilangan minat trhadap
hobi, nafsu makan berkurang, dan memiliki pikiran untuk bunuh diri.
11. Pasien dilahirkan dalam usia kehamilan prematur melalui section caesarea (SC), tidak
ada penyulit saat persalinan, serta tidak ada masalah dalam tumbuh kembang pasien.
12. Pendidikan terakhir pasien adalah strata 1 (S1) jurusan sastra inggris di Universitas
Negeri Jakarta, mampu mengikuti pelajaran dengan baik.
13. Pasien memiliki riwayat asma tidak terkontrol dan riwayat cedera kepala ringan 3
bulan yang lalu.
14. Pasien belum menikah. Pasien merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Pasien
saat ini tinggal di kos-kosan bersama kakaknya di Citereup Bogor. Hubungan pasien
dengan ibu dan kakaknya dalam keadaan baik, sedangkan hubungan dengan ayahnya
kurang baik dikarenakan ayah pasien pernah berselingkuh. Saat ini pasien sedang tidak
memiliki pekerjaan apapun.
15. Pasien ini memiliki gejala minimal berupa sulit tidur saat memikirkan tentang
pekerjaannya. Pasien masih dapat menjalani aktivitasnya dengan baik.
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien ini
terdapat gejala atau perilaku yang secara klinis menimbulkan penderitaan (distress)
dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi). Berdasarkan hasil
tersebut, pasien dikatakan menderita Gangguan Jiwa.
a. Diagnosis Aksis I
▪ Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan tidak
terdapat penyakit yang menyebabkan disfungsi otak. Hal ini dapat dinilai dari
tingkat kesadaran, fungsi kognitif, daya ingat, dan orientasi yang tergolong
baik, sehingga pasien ini bukan penderita Gangguan Mental Organik (F.0).
▪ Dari hasil anamnesis pasien mengaku pernah mengonsumsi alkohol dalam
kadar yang sedikit sekitar 5 tahun yang lalu, tidak didapatkan riwayat
penggunaan narkotika dan psikotropika. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa pasien ini bukan penderita Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Zat Psikoaktif atau Alkohol (F.1).
▪ Dari hasil anamnesis pasien tidak memiliki gangguan dalam menilai reltas,
seperti waham dan halusinasi maka pasen ini bukan penderita Gangguan
Psikotik (F.2).
▪ Pada pasien ini tidak ditemukan adanya elevasi afek atau euphoria, aktivitas
mental dan psikomotorik yang berlebihan sehingga dapat disimpulkan pasien
ini bukan penderita gangguan manik. Namun pada pasien ini ditemukan
adanya afek depresi atau kesedihan, sedikit kehilangan minat namun masih
berusaha dalam mencapai kebahagiaan, penurunan nafsu makan sehingga
pasien ini merupakan penderita gangguan depresi (F.32). lalu di telusuri
secara mendalam bagaimana depresi yang di derita, pada pasien terdapat gejala
lainnya seperti hilangnya konsentrasi, harga diri dan kepercayaan diri yang
berkurang, gagasan rasa bersalah terhadap atasannya karena sering tidak masuk
kerja dan tidak berguna, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis,
dan juga tidur terganggu. Karena gangguan yang di derita pasien memenuhi
kriteria depresi, terdapat sekurang-kurangnya 3 dari gejala lainnya, lama
episode berlangsung minimum 2 minggu, dan menghadapi kesulitan nyata
dalam hidup, maka dapat di simpulkan pasien merupakan penderita Depresi
Berat tanpa gejala Psikosis (F32.2).
b. Diagnosis Aksis II
▪ Pada masa kanak-kanak hingga dewasa pasien tumbuh dengan baik dapat
berkomunikasi dengan baik dengan sekitarnya. Pasien dapat berteman dan
tidak mempunyai musuh sehingga pasien tidak menderita gangguan
kepribadian. Pendidikan terakhir pasien adalah S1, fungsi kognitif pasien
baik, dan pasien mampu mengikuti pelajaran (tidak pernah tinggal kelas)
sehingga pada pasien tidak terdapat gangguan retardasi mental. Karena
tidak terdapat gangguan kepribadian dan tidak terdapat gangguan retardasi
mental, maka diagnosi pada Aksis II adalah tidak ada diagnosis.
c. Diagnosis Aksis III
▪ Terdapat penyakit asma tidak terkontrol dan riwayat cedera kepala ringan
(kecelakaan lalu lintas bulan maret 2018) serta agitasi kedua tungkai bawah
Maka aksis III asma tidak terkontrol dan riwayat cedera kepala ringan
(akibat kecelakaan lalu lintas), agitasi kedua tungkai bawah.
d. Diagnosis Aksis IV
▪ Pasien mengaku lebih nyaman tinggal di kos-kosan bersama kakaknya,
daripada tinggal di rumah. Hubungan pasien dengan ayahnya kurang baik
dikarenakan ayah pasien pernah berselingkuh. Pasien saat ini sedang tidak
bekerja. Maka diagnosis aksis IV pada pasien ini adalah Masalah
keluarga dan pekerjaan.
e. Diagnosis Aksis V
▪ Pada pasien ini didapatkan gejala sementara dan dapat di atasi, disabilitas
ringan dalam sosial. Maka pada aksis V didapatkan GAF scale 80-71.
IX. PROGNOSIS
a. Prognosis ke Arah Baik
Pasien menyadari mengenai penyakitnya sekarang
Pasien memiliki harapan untuk sembuh
Pasien rutin menjalankan pengobatan ke klinik jiwa
Respon terhadap pengaobatan selama ini baik
b. Prognosis ke Arah Buruk
Gejala dirasakan kembali apabila obat yang dikonsumsi habis atau pasien tidak
dapat minum obat.
Masalah yang dimiliki pasien seputar keluarga dan pekerjaan
Pasien memiliki riwayat asma dan riwayat cedera kepala ringan.
Berdasarkan data-data diatas maka dapat disimpulkan prognosis pada pasien ini
adalah
▪ Ad Vitam : ad bonam
▪ Ad Functionam : ad bonam
▪ Ad Sanationam : dubia ad malam
X. TERAPI
a. Psikofarmaka :
Sertraline 1x50 mg
Lorazepam 2x1 mg
Trihexylphenidil 2x2 mg
b. Psikoterapi
Edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien dan menjelaskan untuk rutin
menjalani pengobatan.
Meningkatkan ibadah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Banyak berbagi cerita mengenai masalah kehidupan yang dialami kepada orang
yang dipercayai.
Mencoba berusaha mengalihkan pikiran kearah yang lebih positif.
Menciptakan suasana tidur yang senyaman mungkin.
DAFTAR PUSTAKA