Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MOTOR DAN TENAGA PENGGERAK

PRINSIP KERJA MOTOR BAKAR TORAK

Disusun Oleh:
Ade Fitra Wijaya
NIM. J1B116022
R001

Dosen Pengampu:
Zainal Arifin, S. Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Prinsip Kerja Motor Bakar Torak.
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Motor dan Tenaga
Penggerak (TEP 313). Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun penambah pengetahuan bagi pembaca.
Makalah ini jauh dari kata sempurna serta masih banyak kekurangan
didalamnya, untuk itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Jambi, 13 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv
BAB I PENDALUHUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 1
1.3 Manfaat ....................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 2
2.1 Motor Bakar ................................................................................. 2
2.2 Komponen dan Pelumasan Motor Bakar .................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................ 4
3.1 Siklus Otto .................................................................................. 4
3.2 Siklus Diesel ............................................................................... 6
3.3 Prinsip Kerja Motor Bakar Torak ................................................ 7
BAB IV PENUTUP .................................................................................. 11
4.1 Kesimpulan .................................................................................. 11
4.2 Saran ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Diagram P-V dan T-S Siklus Otto ......................................................... 4
2. Siklus Diesel ........................................................................................... 6
3. Piston Siklus Diesel ............................................................................... 7
4. Prinsip Kerja Mesin Dua Langkah .......................................................... 8

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kegiatan industri, khususnya dalam industri pertanian, penggunaan
mesin tentu tidak dapat dipisahkan dalam pembuatan produk industri tersebut.
Dalam mengoprasikan mesin untuk menghasilkan produk industri pastilah
membutuhkan sumber tenaga atau motor pembangkit tenaga untuk dapat
menjalankan mesin yang akan digunakan.
Motor pembangkit tenaga yang digunakan biasanya berupa motor bakar.
Motor bakar merupakan salah satu sumber tenaga penggerak yang banyak dipakai
di bidang pertanian. Motor bakar mempunyai peran penting di bidang pertanian.
Motor bakar banyak dipakai pada berbagai pemanfaatan, antara lain: traktor, pompa
air, bengkel pertanian, gilingan padi /gabah /beras, penggerak pada mesin-mesin
pengolah hasil pertanian, sarana angkut di perkebunan untuk pengangkutan alat,
bahan, dan hasil pertanian.
Dalam proses pembakaran tersebut tentunya melalui prinsip atau langkah-
langkah kerja motor bakar dalam menghasilkan energi untuk melakukan suatu
pekerjaan. Maka dari itu, makalah ini dibuat untuk pengenalan terhadap prinsi-
prinsip kerja motor bakar 2 tak dan 4 tak dari motor bakar bensin maupun diesel.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja maupun
prinsip pengoprasian dan mengetahui efisiensi dari siklus pembakaran motor bakar
torak tersebut.

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan
menambah wawasan tentang cara kerja dan efisiensi dari prinsip kerja motor bakar
empat langkah dan dua langkah, dari motor bakar diesel dan bensin.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Bakar


Motor bakar dalam bekerja dengan cara membakar bahan bakar dengan
campuran udara dalam ruang bakar. Proses ini menghasikan kerja dan panas. Panas
berlebih yang ditimbulkan dari proses ini dapat mengganggu kinerja mesin. Oleh
karena itu motor bakar atau mesin memerlukan sebuah sistem pendingin untuk
mencgah panas berlebih yang mungkin timbul.
Pendinginan motor adalah usaha untuk menghindarkan kenaikan temperatur
yang tinggi disebabkan oleh adanya pembakaran yang terjadi di dalam silinder,
katup, dan bagian lainnya termasuk minyak pelumas yang seharusnya berfungsi
untuk melumasi bagian-bagian tersebut. Pendinginan juga berfungsi untuk
mengontrol temperatur kerja pada bermacam-macam keadaan, kecepatan, muatan,
dan kalau diperlukan membantu menaikkan temperatur motor dengan cepat jika
temperatur terlalu rendah. pmotor dibedakan atas dua macam, yaitu :
a. Pendinginan air (pendinginan tidak langsung)
b. Pendinginan udara (pendinginan langsung)
Pada pendinginan mesin secara langsung digunakan hembusan udara pada
sirip-sirip pendingin mesin yang dibuat pada bagian silinder dan kepala silinder,
sedangkan pada mesin yang menggunakan pendinginan tidak langsung digunakan air
pendingin. Motor bakar torak terbagi menjadi dua jenis utama ialah motor bensin
dan motor diesel. Perbedaan yang utama dari kedua jenis motor bakar torak tersebut
ialah pada sistem penyalaannya. Pada motor bensin, bahan bakar dinyalakan
dengan loncatan bunga api listrik. Pada motor diesel, penyalaan terjadi karena
bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang silinder yang bersuhu dan bertekanan
tinggi.
Proses pembakaran yang terjadi pada motor bensin sedikit berbeda dengan
pada motor diesel. Karena penyalaannya terjadi dengan cara diberikannya percik
api kepada campuran bahan bakar dan udara yang bertekanan dan bersuhu tinggi,
maka proses pembakarannya berlangsung secara sangat cepat, sedangkan pada
motor diesel, proses penyalaan bahan bakar terjadi dengan cara disemprotkannya

2
bahan bakar ke dalam ruang silinder berisi udara panas yang suhunya melebihi titik
nyala bahan bakar tersebut. Ketika bahan bakar disemprotkan, bahan bakar tersebut
akan bercampur dengan udara panas dan seketika terjadi penyalaan. Pembakaran
seluruh bahan bakar tidak bisa berlangsung secara seketika karena proses
penyemprotan bahan bakar memerlukan waktu yang relatif lama. Pada saat
berlangsung penyemprotan bahan bakar tersebut, torak sudah bergerak menjauh
dari TMA (Tasliman, 2001).

2.2 Komponen dan Pelumasan Motor Bakar


Komponen utama motor bakar torak terdiri dari: piston, silinder, poros
engkol, rumah engkol, kepala silinder, sistem katup, sistem listrik, sistem
pelumasan, dan sistem pendinginan (Crouse, 1992). Sifat yang paling penting pada
minyak lumas adalah viskositas atau kekentalan. Viskositas adalah gesekan internal
suatu cairan yang ditunjukan bila suatu bagian atau selapis cairan bergerak atau
bergeser terhadap lapisan yang lain. Minyak dengan viskositas rendah mengalir
dengan mudah, sedang minyak berviskositas tinggi tidak mudah mengalir, dan
biasanya disebut sebagai minyak berat. Macam-macam pelumasan yang terdapat
pada motor bakar yaitu:
 Pelumasan sistem percikan
 Pelumasan sistem paksa
 Sistem pelumasan rendam atau basah
 Sistem pelumas campuran langsung
 Sistem pelumasan injeksi (semprot).

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Siklus Otto


Mesin bensin atau mesin otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin
pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi, untuk proses pembakaran.
Dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin
pada umumnya, udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar,
sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke
silinder ruang bakar termasuk mesin bensin dua tak untuk mendapatkan emisi gas
buang yang ramah lingkungan.
Siklus Otto adalah siklus termodinamika yang paling banyak digunakan
dalam kehidupan manusia. Mobil dan sepeda motor berbahan bakar bensin (Petrol
Fuel) adalah contoh penerapan dari sebuah siklus Otto. Niklaus August Otto (1832-
1891) adalah seorang penemu berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1876
menciptakan mesin dengan empat dorongan pembakaran. Siklus Otto merupakan
siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian-nyala bunga api. Pada mesin
pembakaran dengan sistem pengapian-nyala ini, campuran bahan bakar dan udara
dibakar dengan menggunakan percikan bunga api dari busi. Piston bergerak dalam
empat langkah (disebut juga mesin dua siklus) dalam silinder, sedangkan poros
engkol berputar dua kali untuk setiap siklus termodinamika. Mesin seperti ini
disebut mesin pembakaran internal empat langkah.
Secara thermodinamika, siklus ini memiliki 4 proses thermodinamika yang
terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses adiabatis
(kalor tetap). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram tekanan (p) vs temperatur
(V) berikut:

Gambar 1. Diagram P-V dan T-S Siklus Otto

4
 Proses 1-2 : proses kompresi isentropic (adiabatic reversible) dimana piston
bergerak menuju (TMA=titik mati atas) mengkompresikan udara sampai volume
clearance sehingga tekanan dan temperatur udara naik.
 Proses 2-3 : pemasukan kalor konstan, piston sesaat pada (TMA=titik mati atas)
bersamaan kalor suplai dari sekelilingnya serta tekanan dan temperatur
meningkat hingga nilai maksimum dalam siklus.
 Proses 3-4 : proses isentropik udara panas dengan tekanan tinggi mendorong
piston turun menuju (TMB=titik mati bawah), energi dilepaskan disekeliling
berupa internal energi.
 Proses 4-1 : proses pelepasan kalor pada volume konstan piston sesaat pada
(TMB=titik mati bawah) dengan mentransfer kalor ke sekeliling dan kembali
mlangkah pada titik awal.

Beberapa rumus yang digunakan untuk menganalisa sebuah siklus Otto adalah
sebagai berikut:
1. Proses Kompresi Adiabatis 4. Kerja Siklus
T2 𝑝2 W = Cv [(T3 – T2) – (T4 – T1)]
= 𝑟 𝑘−1 ; = 𝑟𝑘
T1 𝑝1

5. Tekanan Efektif Rata-rata (Mean


2. Proses Pembakaran Isokhorik
𝑓 . 𝑥. 𝑄 𝑇3
Effective Pressure)
T3 = T2 + ; p3 = p2 (𝑇2) 𝑊
𝐶𝑣
pme = 𝑉1−𝑉2

3. Proses Ekspansi / Langkah Kerja


T4 𝑝4
6. Daya Indikasi Motor
= 𝑟 1−𝑘 ; = 𝑟 −𝑘
T3 𝑝3 Pe = pme × n × i (V1 - V2)

Keterangan:
 p = Tekanan gas (Kg/m^3)  Q = Nilai panas bahan bakar
 T = Temperatur gas (K; Kelvin) (kj/kg)
 V = Volume gas (m^3)  W = Kerja (Joule)
 r = Rasio kompresi (V1 – V2)  n = Putaran mesin per detik (rps)
 Cv = Panas jenis gas pada volume  i = Index pengali; i = 1 untuk 2 tak
tetap ( kj/kg K) dan i = 0.5 untuk 4 tak
 k = Rasio panas jenis gas (Cp/Cv)  z = Jumlah silinder
 f = Rasio bahan bakar / udara  P = Daya ( Watt )

5
3.2 Siklus Diesel
Prinsip kerja mesin diesel mirip seperti mesin bensin. Perbedaannya terletak
pada langkah awal kompresi atau penekanan adiabatik. Penekanan adiabatik adalah
penekanan yang dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor tidak sempat
mengalir menuju atau keluar dari sistem. Sistem untuk kasus ini adalah silinder.
Jika dalam mesin bensin yang ditekan adalah campuran udara dan uap bensin, maka
dalam mesin diesel yang ditekan hanya udara saja. Penekanan secara adiabatik
menyebabkan suhu dan tekanan udara meningkat. Selanjutnya injector atau
penyuntik menyemprotkan solar, karena suhu dan tekanan udara sudah sangat
tinggi maka ketika solar disemprotkan ke dalam silinder, langsung terbakar.

Gambar 2. Siklus Diesel

Diagram ini menunjukkan siklus diesel ideal. Mula-mula udara ditekan secara
adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan – penyuntik atau injector
menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas yang terbakar
mengalami pemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume konstan – gas yang
terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru, masuk ke silinder (d-
a).

6
Gambar 3. Piston Siklus Diesel

Pada gambar pertama (kiri ke kanan) merupakan langkah kompresi setelah


udara masuk ke dalam ruang bakar. Udara ini dikompresi hingga mempunyai
tekanan yang sangat tinggi sekali. Pada gambar kedua merupakan proses injeksi
bahan bakar. Akibat tekanan udara yang sangat tinggi sekali dan injeksi dari bahan
bakar tersebut menyebabkan terjadinya pembakaran. Pada gambar ketiga
merupakan langkah tenaga dimana akibat ledakan dari pembakaran tadi piston
didorong ke bawah dan menyebabkan terjadinya daya. Pada gambar keempat
merupakan langkah buang, dimana sisa dari pembakaran dibuang ke lingkungan.
Untuk kompresi rasio yang sama siklus diesel mempunyai efisiensi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan siklus otto.

3.3 Prinsip Kerja Motor Bakar Torak


3.3.1 Motor Bakar Bensin
A. Siklus 2 langkah motor bakar bensin
Motor bensin 2 langkah adalah motor bensin diman untuk melakukan suatu kerja
diperlukan 2 langkah gerakan piston dan 1 kali putaran poros engkol. Siklus
kerja motor bensin 2 langkah, yaitu:

7
Gambar 4. Prinsip Kerja Mesin Dua Langkah

1. Langkah Hisap dan Kompresi


Sewaktu piston bergerak keatas menuju TMA ruang engkol akan
membesar dan menjadikan ruang tersebut hampa (vakum). Lubang pemasukan
terbuka. Dengan perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan
bercampur dengan bahan bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang
engkol (disebut langkah isap atau pengisian ruang engkol).
Disisi lain lubang pemasukan dan lubang buang tertutup oleh piston,
sehingga terjadi proses langkah kompresi disini. Dengan gerakan piston yang
terus ke atas mendesak gas baru yang sudah masuk sebelumnya, membuat suhu
dan tekanan gas meningkat. Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA
busi akan melentikkan bunga api dan mulai membakar campuran gas tadi
(langkah ini disebut langkah kompresi).

2. Langkah Usaha dan Buang


Ketika piston mencapai TMA campuran gas segar yang dikompresikan
dinyalakan oleh busi. Gas yang terbakar mengakibatkan ledakan yang
menghasilkan tenaga sehingga mendorong piston memutar poros engkol melalui
connecting rod sewaktu piston bergerak kebawah menuju TMB (langkah usaha).
Beberapa derajat setelah piston bergerak ke TMB lubang buang terbuka oleh
kepala piston, gas-gas bekas keluar melalui saluran buang (langkah buang).

8
Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang dibuka, maka saluran
bilas (saluran transfer) mulai terbuka oleh tepi piston. Ketika piston membuka
lubang transfer segera langkah pembuangan telah dimulai. Gas baru yang berada
di bawah piston terdesak, campuran yang dikompresikan tersebut mengalir
melalui saluran bilas menuju puncak ruang bakar sambil membantu mendorong
gas bekas keluar (proses ini disebut pembilasan).

B. Siklus 4 langkah motor bakar bensin


Motor bensin 4 langkah adalah motor bensin dimana untuk melakukan suatu
kerja diperlukan 4 langkah gerakan piston dan 2 kali putaran poros engkol.
Siklus kerja motor bensin 4 langkah, yaitu:
1. Langkah Hisap (Suction Stroke)
Pada langkah ini, piston bergerak dari TMA menuju TMB, katup hisap
terbuka sedangkan katup buang tertutup. Akibatnya tekanan pada kepala silinder
akan bertambah.

2. Langkah Kompresi (Compression Stroke)


Setelah melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai TMB kembali
lagi bergerak menuju TMA, ini memperkecil ruangan diatas piston, sehingga
campuran udara dan bahan-bakar menjadi padat, tekanan dan suhunya naik.
Tekanannya naik kira-kira tiga kali lipat. Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA terjadi letikan bunga api listrik dari busi yang membakar
campuran udara dan bahan-bakar.
Sewaktu piston bergerak keatas, katup hisap tertutup dan pada waktu
yang sama katup buang juga tertutup. Campuran diruang pembakaran
dicompressi sampai TMA, sehingga dengan demikian mudah dinyalakan dan
cepat terbakar.

3. Langkah Kerja (Explosion/Power Stroke)


Campuran terbakar sangat cepat, proses pembakaran menyebabkan
campuran gas akan mengembang dan memuai, dan energi panas yang dihasilkan
oleh pembakaran dalam ruang bakar menimbulkan tekanan ke segala arah dan

9
tekanan pembakaran mendorong piston kebawah (TMB), selanjutnya memutar
poros engkol melalui connecting rod.

4. Langkah Pembuangan (Exhaust Stroke)


Sebelum piston bergerak kebawah ke (TMB), katup buang terbuka dan
gas sisa pembakaran mengalir keluar. Sewaktu piston mulai naik dari TMB,
piston mendorong gas sisa pembakaran yang masih tertinggal keluar melalui
katup buang dan saluran buang ke atmosfir. Setelah piston mulai turun dari TMA
katup buang tertutup dan campuran mulai mengalir kedalam cylinder.

3.3.2 Motor Bakar Diesel


Motor diesel empat langkah bekerja bila melakukan empat kali gerakan (dua
kali putaran engkol) menghasilkan satu kali kerja. Secara skematis prinsip kerja
motor diesel empat langkah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Langkah hisap
Pada langkah ini katup masuk membuka dan katup buang tertutup. Udara
mengalir ke dalam silinder.
2. Langkah kompresi
Pada langkah ini kedua katup menutup, piston bergerak dari titik TBM ke
TMA menekan udara yang ada dalam silinder. 5ᵒ setelah mencapai TMA, bahan
bakar diinjeksikan.
3. Langkah ekspansi
Karena injeksi bahan bakar kedalam silinder yang bertemperatur tinggi,
bahan bakar terbakar dan berekspansi menekan piston untuk melakukan kerja
sampai piston mencapai TMB. Kedua katup tertutup pada langkah ini.
4. Langkah buang
Ketika piston hampir mencapai TMB, katub buang terbuka, katub masuk
tetap tertutup. Ketika piston bergerak menuju TMA sisa pembakaran terbuang
keluar ruang bakar. Akhir langkah ini adalah ketika piston mencapai TMA. Siklus
kemudian berulang lagi.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Motor bakar memiliki dua jenis siklus pembakaran, yaitu siklus otto dan
siklus diesel. Berdasarkan penyalaan bahan bakarnya motor juga dibedakan
menjadi dua, yaitu motor bensin dan motor diesel.. Motor bakar empat langkah
memiliki prinsip dan langkah kerja yang lebih baik dan ramah lingkungan
disbanding motor bakar dua langkah.

4.2 Saran
Saran dari penulis adalah selain mempelajari tentang prinsip kerja motor
bakar torak diharapkan dapat dipraktekkan langsung di lapangan agar lebih
memahami tentang materi yang dibuat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ed May and Crouse, William H. 1992. Automotive Mechanics. Volume 1


Fifth Edition. Australia.
Tasliman. 2001. Naskah Ajar untuk Mata Kuliah MotorBakar dan Traktor.

12

Anda mungkin juga menyukai