Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan fisik

· Kulit

ü suhu raba dingin (hangat pada syok septik hanya bersifat sementara, karena begitu syok berlanjut
terjadi hipovolemia)

ü Warna pucat (kemerahan pada syok septik, sianosis pada syok kardiogenik dan syok hemoragi
terminal)

ü Basah pada fase lanjut syok (sering kering pada syok septik).

· Tekanan darah

ü Hipotensi dengan tekanan sistole < 80 mmHg (lebih tinggi pada penderita yang sebelumnya mengidap
hipertensi, normal atau meninggi pada awal syok septik)

· Status jantung

ü Takikardi, pulsus lemah dan sulit diraba

· Status respirasi

ü Respirasi meningkat, dan dangkal (pada fase kompensasi) kemudian menjadi lambat (pada syok septik,
respirasi meningkat jika kondisi menjelek)

· Status Mental

ü Gelisah, cemas, agitasi, tampak ketakutan. Kesadaran dan orientasi menurun, sopor sampai koma.

· Fungsi Ginjal

ü Oliguria, anuria (curah urin < 30 ml/jam, kritis)

· Fungsi Metabolik

ü Asidosis akibat timbunan asam laktat di jaringan (pada awal syok septik dijumpai alkalosis metabolik,
kausanya tidak diketahui). Alkalosis respirasi akibat takipnea

· Sirkulasi

ü Tekanan vena sentral menurun pada syok hipovolemik, meninggi pada syok kardiogenik

· Keseimbangan Asam Basa

ü Pada awal syok pO2 dan pCO2 menurun (penurunan pCO2 karena takipnea, penurunan pO2 karena
adanya aliran pintas di paru)
3. Pemeriksaan Penunjang

· Darah (Hb, Hmt, leukosit, golongan darah), kadar elektrolit, kadar ureum, kreatinin, glukosa darah.

· Analisa gas darah

· EKG

Anda mungkin juga menyukai