Anda di halaman 1dari 4

KEBUTUHAN FISIK IMUNISASI TT IBU HAMIL

A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI, 2015; h. 9).
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis
imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah
penyakit tetanus (Sulistyawati, 2012).
Menurut Pathirana (2015) Imunisasi ibu hamil adalah intervensi
yang efektif untuk melindungi bayi baru lahir dan bayi muda dari infeksi
ketika respon kekebalan mereka belum matang. Vaksin tetanus toxoid pada
ibu hamil adalah vaksin maternal yang paling banyak diimplementasikan di
negara berkembang dimana kematian neonatal adalah yang tertinggi.

B. Manfaat Imunisasi TT
Menurut Steinhoff, M. C. (2013) Imunisasi TT bermanfaat untuk
melindungi ibu hamil dan bayinya, karena bayi muda memiliki tingkat
penyakit tetanus yang sangat tinggi.

C. Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)


Imunisasi TT pada ibu hamil harus terlebih dulu ditentukan status
kekebalan/imunisasinya. Ibu hamil yang belum pernah mendapatkan imunisasi
maka status T0, jika telah mendapatkan dosis dengan interval minimal 4
minggu atau pada masa balitanya telah mendapatkan imunisasi DPT sampai 3
kali maka statusnya adalah T2, bila telah mendapat dosis TT yang ke-3
(interval minimal 1 tahun dari dosis ke-2) maka statusnya T3, status T4
didapat bila telah mendapatkan 4 dosis (interval minimal 1 tahun dari dosis

1
ke-3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1
tahun dari dosis ke-4).
Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka hendaknya
mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan
bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu
hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntikan TT2 dan bila
memungkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4
minggu/1 bulan). Bagi ibu hamil dengan status T2 maka bisa diberikan satu
kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya lebih dari 6 bulan. Bila
statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal
1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 dapat diberikan
sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir lebih dari setahun dan bagi ibu
hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena telah mendapatkan
kekebalan 25 tahun.
Walaupun tidak hamil maka bila wanita usia subur belum
mencapai T5 diharapkan mendapatkan dosis TT hingga mencapai T5 dengan
interval yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya tetanus
pada bayi yang akan dilahirkan dan keuntungan bagi wanita untuk
mendapatkan kekebalan aktif terhadap tetanus Long Life Card (LLC)
(Sulistyawati, 2012).
Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama perlindungannya
Selang Waktu
Imunisasi TT Lama Perlindungan Dosis
Minimal
TT 1 Langkah awal 0,5
pembentukan kekebalan
tubuh terhadap penyakit
Tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun 0,5
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun 0,5
TT 5 12 bulan setelah TT 4 > 25 tahun 0,5
(Kemenkes RI, 2015; h. 2).
Skrining ibu hamil yaitu imunisasi dasar lengkap didapat DPT-Hb 1,
2, 3 status imunisasi TT1 dan TT2, anak sekolah kelas 1-3 SD didapat DT dan

2
Td 2 kali status TT3-TT5, dan pada saat calon pengantin dan masa hamil
mendapatkan imunisasi TT jika ada status TT di atas yang tidak terpenuhi (PP
IBI, 2016; h. 60).
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dilakukan setelah ditentukan
lebih dulu status imunisasinya sejak bayi, status imunisasi dapat dilihat dari
kartu imunisasi atau mengeksplorasi pengalaman imunisasi TT melalui
anamnesis yang adekuat, imunisasi TT bertujuan mendapatkan perlindungan
untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi yang dilahirkan.
Berikut yang harus dilakukan tenaga kesehatan :
1. Jika memiliki kartu imunisasi, berikan imunisasi sesuai jadwal pemberian.
2. Jika tidak memiliki kartu, tanyakan pernahkah mendapatkan imunisasi
sebelumnya baik DPT, DT, dan Td.
3. Jika belum pernah, berikan dosis pertama TT dan anjurkan kembali sesuai
jadwal pemberian TT.
4. Jika pernah, berapa banyak dosis yang telah diterima sebelumnya dan
berikan dosis berikutnya secara berurutan.
5. Jika tidak mengingat atau tidak tahu, sebaiknya berikan dosis kedua
kepadanya dan anjurkan datang lagi untuk mendapatkan dosis berikutnya.
(Kemenkes RI, 2015; h. 29-30).

D. Faktor yang Mempengaruhi Imunisasi TT Ibu Hamil


Menurut Pathirana (2015) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
imunisasi TT ibu hamil, diantaranya :
1. Pengetahuan di penyedia layanan kesehatan dan pasien
2. Kehadiran perawatan antenatal dan kegiatan penjangkauan

3
DAFTAR PUSTAKA

IBI. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus Ikatan Bidan Indonesia;
2016. H. 60

Kemenkes RI. Buku Ajar Asuhan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes
RI; 2015. H. 29-30

Kemenkes RI. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Kemenkes RI; 2015. H. 9

Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba


Medika; 2012

Pathirana, J., Nkambule, J., & Black, S. (2015). Determinants of maternal


immunization in developing countries. Vaccine, 33(26), 2971–2977.
doi:10.1016/j.vaccine.2015.04.070. [Diakses tanggal 6 September].
Didapatkan dari: https://sci-hub.tw/10.1016/j.vaccine.2015.04.070
Steinhoff, M. C. (2013). Assessments of vaccines for prenatal immunization.
Vaccine, 31, D27–D30. doi:10.1016/j.vaccine.2013.02.031. [Diakses
tanggal 6 September]. Didapatkan dari: https://sci-
hub.tw/10.1016/j.vaccine.2013.02.031

Anda mungkin juga menyukai