PERTAMBANGAN
A. Pengertian Pertambangan
C. Metode Penambangan
QUARRY MINE
A. SEJARAH QUARRY
Penggalian batu kapur dimulai pada awal 1800-an dan berlanjut sampai
sekarang.Sejumlah kecil batu kapur yang tidak murni telah digali di banyak
bagian negara bagian, namun satu-satunya tempat yang menghasilkan kapur
dalam jumlah besar adalah daerah Rockland-Thomaston."Batu kapur" ada marmer
berbutir kasar bermetamorfosis, beberapa di antaranya cukup murni.Penambangan
feldspar, yang digunakan sebagai bahan keramik, dimulai di Topsham pada tahun
1852 dan diperluas ke Androscoggin dan Oxford County untuk menjadi industri
besar pada awal abad ke-20.Itu karena kristal feldspar besar mereka bahwa tubuh
pegmatite di daerah ini digali, dan mineral langka dan batu permata yang sekarang
Berdasarkan letak endapan yang digali atau arah penambangannya, kuari dibagi
menjadi 2 golongan yaitu:
1) Side hill type adalah sistem penambangan terbuka yang diterapkan untuk
menambang batuan atau endapan mineral industri yang letaknya di lereng bukit
atau endapannya berbentuk bukit. Berdasarkan jalan masuk ke permukaan
penambangan side hill type dibedakan menjadi dua yaitu jalan masuk berbentuk
spiral (diterapkan jika seluruh lereng bukit akan digali, yang arah penggaliannya
2) Pit type adalah sistem penambangan terbuka yang diterapkan untuk menambang
batuan atau endapan mineral industri yang letaknya pada suatu daerah yang relatif
mendatar. Berdasarkan jalan masuk ke permukaan kerjanya pit type memiliki tiga
kemungkinan jalan masuk diantaranya jalan masuk berbentuk spiral (apabila
bentuk endapan yang akan ditambang kurang lebih bulat atau lonjong), jalan masuk
langsung (apabila bentuk endapan yang akan ditambang kurang memanjang atau
persegi) dan jalan masuk zig-zag (dimana bentuk endapan yang ditambang hampir
sama untuk jalan masuk langsung) . Bentuk – bentuk dasar kuari di atas disesuaikan
dengan keadaan dan bentuk endapan serta topografi daerahnya.
1. Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja
sedikit miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
1. Clearing
pekerjaan awal yang dilakukan sebelum dimulai proses penambangan
berikutnya. Kegiatan ini berupa pembersihan lahan dan semak-semak,
pohon-pohon besar, sisa pohon yang di tebang, dan membuang semua
bagian yang dapat menghalangi pekerjaan selanjutnya. Selanjutnya kegiatan
ini meratakan lahan dan membuat jalan darurat sebagai jalur keluar
masuknya alat mekanis lainnya, membuat saluran air untuk mengeringkan
lokasi kerja. Selama proses kegiatan clearing alat yang digunakan adalah
bulldozer caterpillar.
2. Stripping overburden
Pada kegiatan ini dilakukan untuk mengeluarkan lapisan tanah yang
menutupi cadangan batu kapur di bawahnya. Alat yang digunakan pada
kegiatan ini adalah unit bulldozer caterpillar, back hoe dan truck pengangkut
overburden.
4. Peledakan
Pekerjaan peledakan di quarry pusar pada awalnya dilakukan sendiri oleh PT.
Bengkulu Maju, namun karena beberapa alasan, pekerjaan peledakan saat ini
dipercayakan kepada perusahaan kontraktor PT. Dahana di bawah pengawasan
perusahaan. Peledakan dilakukan dengan pola lubang ledak staggered,
menggunakan bahan peledak ANFO dalam kemasan karung-karung plastic @
6. Crushing
PT. Bengkulu Maju memiliki dua unit penggilingan bahan mentah, yaitu satu
unit mesin penggiling batu kapur dan satu unit mesin penggiling tanah liat.
Kedua mesin penggiling ditempatkan pada lokasi yang berbeda. Kapasitas
mesin penggiling batu kapur jenis hummer crusher yang digunakan adalah
650 ton/jam.
Ada dua istilah yang dipakai pada cara penambangan secara kuari ini,
berdasarkan bentuk yang dihasilkan, yaitu :
2. Broken stone adalah cara penambangan guna menghasilkan batu pecah dan
pada umunya dilakukan dengan cara peledakan. Pada metoda penambangan
ini, muka dari jenjang (face bench) tidak pasti harus vertical, tetap
diusahakan.
- Wheel Loader
- Dump Truck
Pembongkaran
Peralatan atau alat yang dipakai pada penambangan ini adalah sebagai
berikut :
- Back Hoe/Exavator
- Buldozer
A. PENGERTIAN BATUGAMPING
a. Secara organik,
Terakhir cara biologi atau organik, batu kapur ini terbentuk dari
pengendapan cangkang atau rumah siput, foraminifera, ganggang, dan
binatang kerang. Ketika hewan-hewan tersebut mati, mereka
meninggalkan cangkangnya dan terakumulasi, terendapkan pada cekungan
laut dangkal. Kemudian semua itu berproses sekitar jutaan tahun. Oleh
Industri Semen
Dalam industri semen, penggunaan mineral batugamping adalah sebagai bahan
baku utama. Diperkirakan, untuk 1 ton semen diperlukan 1 ton batugamping.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan semen adalah :
kadar CaO : 50 - 55%;
MgO maksimum 2%;
kekentalan (viskositas) luluhan 3200 centipoise (40% H2O);
kadar Fe2O3 : 2,47% dan Al2O3 : 0,95%.
Sebagai bahan baku semen pozolan yang digunakan adalah jenis kapur padam,
yaitu sebagai bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan cara membakar sampai
dengan suhu + 1100 oC.
BATUGAMPING
Dengan menyerap teknologi maju dari dunia, kami meneliti dan merancang
penghancur dampak seri PF. Ini bisa digunakan untuk menangani bahan dengan
ukuran di bawah 500mm dan kekuatan kompresinya kurang dari 360Mpa. Dengan
demikian, banyak digunakan di banyak industri, seperti kimia, metalurgi,
konstruksi jalan dan jembatan dan pembuatan pasir dan sebagainya.
Andreetta, A., Macci, C., Giansoldati, V., Masciandaro, G., dan Carnicelli, S.,
2013. Microbial Activity and Organic Matter in Mediterranean Humus Form.
Geoderma, 209–210:198–208.
Busby, R.R., Gebhart, D.L., Stromberger, M.E., Meiman, P.J., dan Paschke, M.W.,
2011. Early Seral Plant Species Interactions with an Arbuscular Mycorrhizal
Fungi Community are Highly Variable. Applied Soil Ecology; 48:257–262.
Ding G., Liu, X., Hebert, S., Novak, J., Amarasiringwardena, D., dan Xing, B.,
2006. Effect Cover Crop Management on Soil Organic Matter. Geoderma,
130:229–239.
Hazarika, P., Talukdar, N.C., dan Singh, Y.P., 2006. Natrual Colonization of Plant
Species on Coal Mine Spoils at Tikak Colliery, Assam. Tropical Ecology,
47(1):37–46.
Miller, T.E., 1994. Direct and Indirect Species Interaction in An Early Old-field
Plant Community. The American Naturalist, 143(6):1007–1025.
Noragaina, 2008. Analisis Vegetasi Pada Lahan Bekas Penambangan Batu Bara di
Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan. Tesis. Fakultas Biologi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, pp.42-48.