Anda di halaman 1dari 6

RESUME

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR

Teori Akuntansi Positif dan Kontrak Efisien


yang dibina oleh Imam Subekti, PhD., AK., CA., CPA.

Oleh :
Lia Widayanti Dwi Agustin 155020300111002
Ni Putu Eviana Kartika Sari 155020300111009
Desak Ketut Cahya Jayatri 155020307111046

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang
Maret 2018
TEORI AKUNTANSI POSITIF DAN KONTRAK EFISIEN

A. Konsep Teori Akuntansi Positif


Istilah teori akuntansi positif menunjuk pada suatu teori yang
mencoba untuk membuat prediksi atau meramalkan tindakan-tindakan
sebagai pilihan kebijakan- kebijakan akuntansi oleh berbagai perusahaan dan
bagaimana perusahaan merespon standar-standar akuntansi baru yang
diusulkan. Teori Akuntansi Positif tidak menyatakan bahwa pilihan kebijakan
akuntansi sebuah perusahaan seharusnya secara unik dijelaskan, namun
demikian , hal ini biasanya lebih efisien untuk mendapatkan kebijakan
akuntansi. Bentuk ini dapat diambil dari seperangkat kebijakan yang
dimungkinkan oleh GAAP, atau hal ini dapat dibatasi dengan kontrak.
Dari perspektif teori akuntansi positif, tidak sulit untuk melihat
mengapa kebijakan-kebijakan akuntansi konsekuensi ekonomi. Dari suatu
perspektif efisiensi, bentuk kebijakan yang tersedia mempengaruhi
fleksibilitas perusahaan. Dari perspektif opportunistik , kemampuan
manajemen untuk menyeleksi kebijakan-kebijakan akuntansi untuk kemajuan
dirinya dipengaruhi. Prediksi-prediksi yang dibuat teori akuntansi positif
sebagian besar diorganisir sekitar tiga hipotesa yang dirumuskan oleh Watts
dan Zimmerman ( 1986 ) yaitu :
1. Hipotesa rencana bonus
Semua hal lain menjadi sama, para manajer perusahaan ini dengan
rencana bonus adalah lebih memungkinkan untuk memilih prosedur
akuntansi yan merubah penghasilan yang dilaporkan dari periode masa
datang ke periode sekarang
2. Hipotesa perjanjian hutang
Semua hal lain adalah sama, semakin dekat sebuah perusahaan adalah
untuk pelanggaran janji hutang berdasarkan akuntansi, semakin lebih
memungkinkan manajer perusahaan adalah untuk menyeleksi prosedur
akuntansi yang merubah penghasilan yang dilaporkan dari periode masa
depan selama periode terbaru
3. Hipotesa biaya politik
Semua hal menjadi sama, semakin besar biaya politik yang dihadapi
sebuah perusahaan, semakin mungkin manajer dapat memilih prosedur
akuntansi yang menangguhkan penghasilkan yang dilaporkan dari
periode sekarang hingga masa datang.

B. Perspektif Oportunistik dan Kontrak Efisien


Dalam perspektif efisiensi, peneliti menjelaskan bagaimana
mekanisme kontrak untuk meminimalkan biaya agen perusahaan, yaitu biaya
yang berkaitan dengan penetapan pengambilan keputusan otoritas kepada
agen. Perspektif efisiensi sering disebut sebagai perspektif ex ante yang
berarti sebelum fakta, karena menganggap mekanisme apa yang diberlakukan
di depan, dengan tujuan meminimalkan masa depan dan biaya kontraktor.
Sebagai contohnya, banyak organisasi di seluruh dunia secara sukarela
menyiapakan laporan keuangan sebelum adanya peraturan persyaratan untuk
melakukannya.
Manajer memilih metode akuntansi yang paling efisien yang
mencerminkan kinerja perusahaan. Teori akuntansi positif berpendapat bahwa
peraturan memaksa perusahaan untuk menggunakan metode akuntansi
tertentu dengan membebankan biaya yang tidak beralasan. Jika standar
akuntansi baru direaluisasikan melarang metode akuntansi digunakan oleh
organisasi tertentu, ini akan menyebabkan inefisiensi, sebagai laporan
keuangan yang dihasilkan tidak akan lagi memberikan refleksi terbaik dari
kinerja organisasi. Banyak teori akuntansi positif akan berpendapat bahwa
manajemen dapat memilih metode akuntansi yang sesuai dalam situasi
tertentu dan pemerintah tidak boleh melakukan intervensi di dalamnya.
Perspektif oportunistik adalah paham yang semata-mata hendak
mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada.
Perspektif oportunistik teori akuntansi positif, mengambil pengaturan kontrak
yang dinegosiasikan perusahaan dan berusaha untuk menjelaskan dan
memprediksi perilaku oportunistik tertentu yang akan terjadi. Awalnya
pengaturan kontrak mungkin telah dinegosiasikan karena mereka dianggap
paling efisien dalam menyelaraskan kepentingan berbagai individu dalam
perusahaan namun tidak mungkin untuk menulis kontrak lengkap yang
memberikan panduan tentang semua metode akuntansi yang akan digunakan
dalam segala situasi. Maka dari itu akan selalu ada beberapa ruang lingkup
bagi para manajer untuk mengambil keuntungan.

C. Owner atau Manager Contracting


Dengan asumsi kepentingan pribadi, pemilik mengharapkan manajer
(agen) untuk melakukan kegiatan tidak selalu untuk kepentingan pemilik
(principal). Dengan asumsi bahwa kepentingan diri sendiri mendorong
tindakan dari manajer, mungkin perlu untuk dimasukkan ke dalam skema
remunerasi sebagai cara yang bisa menghargai para manajer yang setidaknya
terkait dengan kinerja perusahaan.
Hal ini dapat mencegah manajer yang berpotensi berperilaku
oportunistik. Jika kinerja perusahaan membaik, imbalan yang diberikan
kepada manajer akan meningkat pula. Remunerasi ini terkait dengan kinerja
perusahaan yang diberlakukan untuk menyelaraskan kepentingan pemilik dan
manajer. Oleh karena itu ketika kinerja perusahaan membaik maka kedua
belah pihak akan memperoleh keuntungan.

D. Debt Contracting
Ketika meminjamkan dana ke organisasi yang lainnya, penerima dana
mungkin melakukan tindakan untuk menurunkan atau menghilangkan
kemungkinan dana akan dikembalikan. Biaya yang berhubungan dengan
perilaku yang berbeda dari peminjam dikenal dengan biaya agensi hutang dan
pemberi pinjaman akan mengantisipasinya. Misalnya saja seorang kreditor
membayar kelebihan deviden serta memberikan jaminan atas dana yang
dipinjam, organisasi mungkin akan memberikan persyaratan dan level dari
pembayaran deviden yang diharapkan akan segera melunasinya.
Perusahaan memperoleh proyek yang memiliki resiko tinggi, mereka
tidak mendapatkan pengembalian yang tinggi berbeda dengan pemiliknya
yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan apabila proyek gagal
maka mereka tidak menerima sesuatu dan akan menderita kerugian yang
signifikan. Ketidaknyamanan untuk melindungi bunga pemilik pinjaman
maka pemilik mengasumsikan manajemen tidak akan melakukan pembayaran
bunga melainkan perusahaan akan membayar bunga yang tinggi sebagai
kompensasi.
Jika perusahaan setuju tidak membayar kelebihan deviden, tidak
mengambil hutang yang beresiko tinggi, tidak menginvestasikan di proyek
yang beresiko tinggi, dan diasumsikan perusahaan akan dapat menarik modal
hutang pada biaya yang rendah. Tingkat keuntungan bunga yang rendah
melampaui harga maka akan membatasi bagaimana manajemen
menggunakan dana yang tersedia. Permintaan khusus untuk audit laporan
keuangan (pengawasan pihak eksternal) adalah ketika:
1. Manajemen dihargai berdasarkan jumlah yang dihasilkan oleh sistem
akuntansi
2. Ketika perusahaan telah meminjam dana dan akuntansi berbasis
persyaratan perjanjian berada di tempat untuk melindungi investasi yang
ditanamkan pemilik pinjaman

E. Political Cost
Perusahaan terkadang berada dibawah pengawasan kelompok, seperti
pemerintah, kelompok karyawan, kelompok konsumen dan lain sebagainya.
Ukuran perusahaan seringkali digunakan sebagai indikasi kekuatan pasar di
dalam dirinya sendiri dapat menarik perhatian dari badan pengawas seperti
komisi perdagangan, praktik perdagangan federal. Pemerintah dan kelompok
masyarakat melihat bahwa organisasi tertentu dapat menghasilkan
keuntungan yang berlebih dan membayar terlalu tinggi, produknya terlalu
tinggi, komitmen keuangan untuk inisiatif lingkungan dan masyarakat terlalu
rendah, serta pembayaran pajaknya terlalu rendah.
Mengurangi kemungkinan perhatian politik yang merugikan dan biaya
terkait perusahaan secara politik sensitif sebaiknya mengadopsi metode
akuntansi yang mengarah pada pengurangan di laporan laba rugi. Namun
pandangan bahwa laba yang dilaporkan lebih rendah akan menyebabkan
pengawasan politik rendah.
F. Kritik atas Teori Akuntansi Positif
1. Teori akuntansi positif tidak memberikan solusi dan sarana dalam
meningkatkan praktik akuntansi karena teori ini hanya melakukan
prediksi terkait praktik akuntansi
2. Teori akuntansi tidak bebas nilai. Hal ini dibuktikan dengan bergam
penelitian yang memakai teori ini tidak memperlihatkan adanya rumusan
sebagai pedoman apa yang harus dilakukan (tidak ingin memaksakan
pandangan)
3. Teori akuntansi positif memiliki asumsi dasar bahwa semua tindakan
dikendalikan oleh keinginan untuk memaksimalkan kesejahteraan
seseorang
4. Secara ilmiah teori akuntansi ini cacat karena banyak hipotesis yang
dihasilkan tidak didukung dengan bukti ilmiah seperti hipotesis hutang,
hipotesis bonus dan hipotesi biaya politik

Anda mungkin juga menyukai