Anda di halaman 1dari 39

MANAJEMEN BANGSAL

RUANG ANAK RSUD GENTENG

TAHUN 2018

DISUSUN OLEH :

1. BELLA FLORENSIA S. 16618162


2. FEBRIYANI PUSPA N. 16618166
3. IYANK MASKANATIS 16618174
4. NINDI SULISTYORINI 16618181

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK (D-IV) MINAT KLINIK

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNyalah sehingga penulisan makalah ini yang berjudul “Manajemen

Bangsal Di Ruang Anak RSUD Genteng Banyuwangi Tahun 2018” dapat


terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Apapun yang kami sajikan
semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.

Kami juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah berjasa
membatu dalam pembuatan makalah ini.karna berkat merekalah dapat terciptanya
makalah ini.maka kami terima kasih kepada :

1. Dosen pemimbing mata kuliah Administrasi dan Management Pelayanan


Kebidanan yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.
2. Pembimbing lahan praktek yang sabar membimbing kami.
3. Pembimbing institusi yang mengarahkan dan membimbing kami dalam
penyelesaian makalah ini.
4. Orang tua yang telah memberikan fasilitas kepada kami sehingga
mempermudah dalam pembuatan makalah ini.
5. Teman-teman yang turut membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan baik
isi maupun teknik penulisan. untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk
perbaikan.

Banyuwangi, Januari 2018

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Pada rumah sakit diperlukan suatu manajemen yang baik terutama dalam
pengorganisasian pada tenaga kerja di rumah sakit itu. Untuk mendapatkan
suatu manajemen yang baik maka diperlukan tahapan didalam proses
manajemen itu sendiri yang mana harus menguasai konsep tentang
pengelolaan tenaga, keuangan, fasilitas, sarana dan prasarana serta manajemen
kebidanan. Manajemen adalah ilmu atau seni bagaimana sumberdaya secara
efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Manajemen bangsal adalah koordinasi antara berbagai sumber daya
melalui proses perencanaan, pengorganisasian dan kemampuan pengendalian
untuk mencapai tujuan. Tujuan manajemen rumah sakit adalah menyiapkan
sumberdaya, mengevaluasi efektifitas, mengatur pemakaian pelayanan,
efesiensi, dan kualitas.
Manajemen pelayanan kesehatan adalah suatu metode pengaturan,
pengorganisasian pikiran dan tindakan dalam suatu urutan yang logis dan
menguntungkan baik bagi pasien maupun petugas kesehatan.Salah satu upaya
peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi anak yaitu melalui pelayanan
optimal di ruang anak.
Anak adalah periode perkembangan yang merentang dari masa bayi
hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah, kemudian berkembang setara dengan tahun Sekolah Dasar.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum
Mahasiswa dapat menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dari ruang matahari.
1.2.2 Tujuan khusus
Setelah melakukan praktek klinik manajemen bangsal mahasiswa mampu :
1. Melaksanakan pengkajian manjemen bangsal di ruang matahari
2. Mengidentifikasi data tentang manajemen bangsal di ruang matahari
3. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT
1.3 MANFAAT
1. Bagi pelanggan
Pelanggan mendapatkan pelayanan sesuai standar yang telah di tetapkan
dan merasa puas dengan pelayanan yang di berikan oleh tenaga kesehatan.
2. Bagi Bidan dan Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinannya hubungan antara bidan dengan bidan, bidan dengan medis
yang lain dan bidan dengan pelanggan.
c. Terbinanya displin dir tenaga di ruang Sejahtera
d. Meningkatkan profesionalisme kebidanan
e. Memudahkan penatalaksanaan semua kegiatan pelayanan.
3. Bagi Rumah Sakit
a. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan mutu pelayanan dan
mutu asuhan kebidanan melalui manajemen kebidanan yang
professional khususnya di ruang Anak RSUD Genteng Banyuwangi.
b. Membuat dan merencanakan kebijakan terkait pelayanan sesuai
standart
4. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dengan menerapkan teori
manajemen kebidanan secara langsung pada tatanan unit pelayanan.
b. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan keteramilan
dalam manajemen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

2.1 INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


(BOR, ALOS, BTO, TOI, GDR DAN NDR)
1. BOR (Bed Occupancy ratio) adalah prosentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
2. ALOS (Average Lenght Of Stay ) adalah rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,apabila
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut.
3. BTO (Bed Turn Over) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada
satu periode , berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu.
4. TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi kesaat terisi berikutnya.
5. GDR (Gross Death Rate) angka kematian umum untuk setiap1000
penderita keluar.
6. NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat
untuk tiap – tiap 1000 penderita keluar.

2.2 STANDAR 1 (FALSAFAH, VISI, MISI DAN TUJUAN)


Falsafah, visi, misi dan tujuan pelayanan keperawatan di ruang
keperawatan memberikan arah yang hendak dicapai dengan cara/metode
yang dipilih untuk menghasilkan pelayanan keperawatan yang profesional,
cepat, tepat, aman, nyaman dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Kriteria Hasil :
1. Adanya dokumen falsafah, visi, misi dan tujuan yang tertulis dan
dapat dilihat oleh semua pihak, khususnya di ruang keperawatan.
2. Adanya budaya kerja yang mengacu kepada falsafah, visi, misi dan
tujuan yang tertulis di ruang keperawatan.

2.3 STANDAR 2 ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Manajemen pelayanan keperawatan di ruang kebidanan harus mampu
mengatur dan mengintegrasikan pelayanan kebidanan dengan unit kerja
terkait guna memenuhi kebutuhan pasien dalam mewujudkan pelayanan
keperawatan yang bermutu.

Kriteria Hasil :

1. Adanya struktur organisasi & tata hubungan kerja struktural &


fungsional pelayanan keperawatan di ruang kebidanan.
2. Adanya uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang tenaga
pelayanan keperawatan.
3. Adanya uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang tenaga dalam
jabatan struktural.
4. Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan pimpinan.
5. Adanya dokumen kualifikasi SDM di ruang keperawatan
6. Tersedianya informasi pelayanan kebidanan/keperawatan :
a. Jumlah pasien dengan identitasnya.
b. Rencana tindakan.
c. Distribusi kasus yang ada.
d. Jumlah anak sakit
e. Jumlah tindakan.
f. Jumlah pasien rujukan.
g. Jumlah pasien darurat.
h. Ketenagaan dokter, bidan, perawat dan tenaga lain yang jaga
7. Terpampang mekanisme dan alur pelayanan (emergensi dan biasa /
normal)
8. Tersedianya format pendokumentasian, dan digunakan sebagai
pencatatan & pelaporan pelayanan keperawatan).
9. Terbentuknya tim kerja ruang keperawatan emergensi.
10. Adanya rencana kerja tahunan berdasarkan kebutuhan dari bawah
(bottom up / costumer oriented).

2.4 STANDAR 3 (Sumber Daya Manusia)


Kriteria Hasil :
1. Adanya dokumen kebijakan tentang pola ketenagaan dan
pendayagunaan dalam pelayanan keperawatan di ruang keperawatan.
2. Adanya dokumen perencanaan ketenagaan di ruang keperawatan .
3. Adanya dokumen penempatan tenaga yang sesuai dengan standar
kualifikasi & kompetensi.
4. Adanya dokumen mekanisme, rekruitmen dan seleksi tenaga
keperawatan.
5. Adanya dokumen tanda registrasi bagi tenaga pelayanan
keperawatan di ruang keperawatan (STR bagi dokter, STR bagi
perawat dan STRB bagi bidan).
6. Adanya dokumen hasil program orientasi bagi tenaga perawat baru
dan mahasiswa.
7. Adanya dokumen pembinaan:
a. Undangan rapat internal (dalam rangka pertemuan rutin/berkala)
b. Daftar hadir
c. Pertemuan AMP
d. Seminar, loka karya dan workshop.
e. Pertemuan DRK (Diskusi Refleksi Kasus)
f. Monitoring dan evaluasi pembinaan teknis
g. Hasil uji kompetensi.
h. Daftar yang mendapat penghargaan dan sanksi
i. Daftar urutan kepangkatan (DUK) tenaga pelayanan di ruang
kebidanan.
8. Teori penghitungan kebutuhan jumlah tenaga
2.5 STANDAR 4 FASILITAS DAN PERALATAN
Penetapan kebutuhan fasilitas dan alat pelayanan keperawatan di
ruang keperawatan, dari segi jumlah, jenis dan spesifikasi yang menjamin
tersedianya fasilitas dan alat pelayanan di ruang keperawatan yang memadai
untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.

Kriteria Hasil :

1. Adanya dokumen kebijakan dan mekanisme perencanaan,


pengadaan, pengelolaan (penyimpanan & distribusi),
pemeliharaan dan penghapusan fasilitas dan alat pelayanan di
ruang keperawatan.
2. Adanya dokumen SOP dan standar pemeliharaan serta kalibrasi
fasilitas dan alat kesehatan.
3. Adanya dokumen standar fasilitas dan alat kesehatan pabrikan.
4. Tersedianya fasilitas dan alat pelayanan kebidanan sesuai dengan
standar.
5. Adanya dokumen meliputi: frekuensi penggunaan fasilitas dan alat
dengan kondisi tertentu.
6. Adanya daftar inventaris fasilitas dan alat secara teratur dan berkala.
7. Adanya dokumen pemeliharaan dan perbaikan fasilitas dan peralatan.
8. Adanya dokumen kalibrasi alat.
9. Adanya fasilitas dan peralatan dalam kondisi baik, yang siap pakai
dan aman.
10. Adanya tenaga terlatih untuk pemeliharaan alat.
11. Adanya tempat penyimpanan alat dan obat
2.6 STANDAR 5 KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
Kriteria Hasil :
1. Adanya kebijakan dan prosedur tentang pengelolaan lingkungan
pelayanan keperawatan, yang meliputi:
a. Program Pengendalian Infeksi (PI) di rumah sakit.
b. Tata letak dan tata ruang pelayanan keperawatan.
c. Pemeliharaan, kebersihan, keamanan, ketertiban dan keindahan di
ruang keperawatan.
2. Adanya kebijakan dan prosedur tentang hubungan antara unit
pelayanan keperawatan dengan unit terkait, yang meliputi:
a. Sistem pencatatan dan pelaporan yang berkesinambungan
b. Pelayanan masuk rawat inap ruang pelayanan keperawatan
c. Pelayanan jaga 24 jam di ruang operasi
d. Program bimbingan mahasiswa di ruang keperawatan
e. Pengelolaan obat atau alat emergensi di ruang keperawatan
f. Penyimpanan obat-obat daftar G
g. Permintaan & pengambilan darah di bank darah
h. Penggunaan kendaraan ambulance dan kendaraan jenazah
i. Konsultasi Gizi
j. Pelayanan rujukan
k. Pelayanan Askes, BPJS, dan Jamkesmas

2.7 STANDAR 6 PENGEMBANGAN STAF


Kriteria Hasil :
1. Adanya dokumen hasil analisis penilaian kinerja tenaga pelayanan
di ruang keperawatan sebagai bahan penentuan pengembangan staf.
2. Adanya dokumen penetapan jenjang karir sesuai dengan hasil
analisis kinerja tenaga pelayanan di ruang keperawatan.
3. Adanya dokumen pelaksanaan pengembangan staf tenaga pelayanan
di ruang keperawatan baik formal maupun informal.
4. Adanya dokumen evaluasi peningkatan kemampuan dan
ketrampilan tenaga di ruang keperawatan.
5. Adanya dokumen upaya tindak lanjut hasil pelaksanaan pembinaan
dan penilaian kinerja SDM dengan pemberian penghargaan atau
sanksi.
6. Adanya dokumen tahunan mengenai jumlah bidan yang mengikuti
pelatihan / pendidikan sesuai kompetensi profesi.
2.8 STANDAR 7 EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
Evaluasi dilakukan secara Objektif sebagai upaya perbaikan untuk
mencapai tujuan dan menjamin kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di
ruang keperawatan.

Upaya pemantauan dan pengendalian mutu secara teratur, berkala dan


berkesinambungan diperlukan untuk menilai mutu pelayanan di ruang
keperawatan.

Kriteria Hasil (1) :

1. Adanya dokumen kebijakan rumah sakit tentang evaluasi dan


pengendalian mutu pelayanan di ruang keperawatan.
2. Adanya tim evaluasi dan pengendalian mutu pelayanan
keperawatanyang disyahkan oleh Direktur RS.
3. Adanya dokumen pelaksanaan evaluasi dan pengendalian mutu
pelayanan keperawatan.
4. Adanya dokumen hasil evaluasi terhadap tingkat kepuasan pasien,
keluarga dan petugas.
Kriteria Hasil (2) :

1. Adanya dokumen hasil evaluasi penerapan standar yang mengacu


pada standar pelayanan keperawatan yang ada.
2. Adanya dokumen umpan balik terhadap hasil evaluasi.
3. Adanya dokumen upaya tindak lanjut perbaikan pelayanan di ruang
keperawatan.
4. Adanya dokumen angka kejadian komplikasi sebagai akibat
pemberian asuhan dan pelayanan keperawatan.
5. Adanya dokumen kegiatan tahunan tentang pencapaian tujuan
pelayanan di ruang keperawatan.
BAB III

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

RUANG ANAK RSUD GENTENG BANYUWANGI

STANDAR 1

Falsafah, Visi, Misi

1. Dokumen
a. VISI
Menurunkan angka kematian bayi kurang dari 5% pada tahun 2016.
b. MISI
1. Meningkatkan mutu pelayanan
2. Meningkatkan kwalitas SDM
3. Meningkatkan konsep "life born baby" menuju well born baby"
4. Menggalakkan ASI eksklusif
5. Memasyarakatkan KMC
c. FILOSOFI
Setiap individu yang hadir di dunia memiliki potensi dan berhak akan
masa depan yang cerah
d. MOTTO
Merawat dengan MESRANYA (memberi Sentuhan Rasa Aman
dan Nyaman)
2. Budaya Kerja
1) Semua pegawai hadir 15 menit sebelum jam dinas
2) Semua pegawai mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
3) Semua pegawai berseragam rapid an beratribut sesuai aturan.
4) Semua pegawai harus memakai baju skort dan sandal jika masuk ke
ruangan.
5) Setiap petugas yang sedang melayani keluarga pasien memberikan
salam terlebih disertai dengan senyum.
6) Setiap pegawai yang ingin beribadah diberikan waktu untuk
melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

STANDAR 2

ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

1. Struktur OrganisasiRuang Matahari (Neonatulogi) dan Tata Hubungan Kerja

KEPALA RUANGAN
ENDAH SULISTYO MUKTI (CI)

CLINIKAL INSTRUKTUR (CI)


ENDAH SULISTYO MUKTI

KATIM I KATIM II
RINA MINARSIH PUJI ASTUTIK

BIDAN DAN PERAWAT BIDAN DAN PERAWAT


PELAKSANA : PELAKSANA :
1. ANIS SETYARNI 1. ITA MULIANA
2. RENI DEVIANTI 2. SUPRIATI
3. SRI ELY RIANI 3. DITA MURTI FEBRIANI
4. SITI NURUL HIDAYAH 4. RIRIN NURMAYA
5. ANITA RENI LESTARI
6. ETI DWI WAHYUNI
7. TATIK MEDIAWATI
8. YEYEN DIAS ANDRIANA

RUANG KELOLAAN RUANG KELOLA

NICU DAN HCU 1. TRANSISI / RG


2. ISOLASI
2. Uraian Tugas
a. Kepala Ruangan Neonatus
Memimpin pelaksaan kebidanan diruang Neonatus malalui kegiatan
perencanaan, pengendalian dan penilaian layanan asuhan keperawatan dan
kebidanan, upaya pengembangan tenaga kebidanan, pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana asuhan kebidanan, serta kegiatan administrasi dan
pelaporan.
Uraian tugas :
1) Mengatur, merencanakan, mengendalikan dan menilai layanan asuhan
kebidanan pasienruangan neonatus.
2) Mengkoordinasikan dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan
fasilitas sarana dan prasarana untuk layanan asuhan kebidanan pasien
di ruangan neonatus
3) Mengkoordinasikan dan melaksakan upaya-upaya peningkatan
kemampuan dan pengetahuan tenaga kebidanan dalam memberikan
layanan asuhan pasiendi ruangan neonatus.
4) Mengevaluasi kegiatan dan membuat laporan pertanggung jawaban
kegiatan layanan asuhan kebidanan pasien kepada pimpinan sebagai
bahan kajian dalam upaya meningkatkan kinerja diruangan neonatus
5) Menyusun standar asuhan kebidanan di ruanganneonatus
6) Mengatur, mengendalikan dan memelihara kelancaran layanan asuhan
kebidanan di ruangan neonatus
7) Melaksanakan pemantauan, pengawasan evaluasi terhadap penggunaan
fasilitas, sarana dan prasarana layanan kebidanan di ruangan neonatus
8) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta jumlah
dan jenis instrumen asuhan kebidanaan yang diperlukan di ruangan
neonatus
9) Menyusun dan mengatur daftar dinas bidan pelaksana, perawat
pelaksana dan pekarya (staf pelaksana administrasi dan sarana) di
ruangan sesuai dengan standar kebutuhan
10) Menyusun permintaan dan mengkoordinasi pemenuhan kebutuhan di
ruangan neonatus, meliputi kebutuhan BHP, ATK, obat dan bahan
lainya yang diperlukan
11) Mengatur dan mengkoordinasi pemenuhan kebutuhan dan
pemeliharaan bahan inventaris ruangan neonatus selalu dalam keadaan
siap pakai serta bertanggung jawabkan pelaksaan inventrisasinya.
12) Mengatur dan membagi tugas untuk melakukan rekapitulasi asuhan
kebidanan pasien ruangan neonatus
13) Melaksanakan penilaian kinerja tenaga kebidanan ruangan neonatus
14) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan asuhan kebidanan ruangan
neonatus melalui pertemuan dan rapat rutin tenaga kebidanan
15) Memberikan motivasi kepada tenaga kebidanan ruangan neonatus
untuk meningkatkan etos kerja dan disiplin kerja staf.
16) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan dan
kebidanan baru ruangan neonatus
17) Melaksakan tugas kedinasan lain yang diberi oleh atasan.
b. Clinikal Instruktur (CI)
1. Mengorientasi bidan baru dan mahasiswa
2. Mengidentifikasi target pencapaian keterampilan dan nilai yang
dibutuhkan bidan pelaksanadan mahasiswa
3. Melaksanakan pengajaran praktek dan prosedur bidan kepada bidan
pelaksana dan mahasiswa
4. Melaksanakan bimbingan dan pengarahan kepada bidan pelaksana dan
mahasiswa baik dari segi asuhan kebidanan maupun pendokumentasian
5. Mendiskusikan hasil prosedur bidan yang telah dilakukan oleh bidan
pelaksana maupun mahasiswa baik secara individu maupun kelompok
6. Memperkenalkan dan menjelaskan hal-hal yang baru (ilmu, alat
prosedur, dll) sesuai dengan kemajuan tehnologi di lapangan kepada
bidan dan mahasiswa
7. Mengatur menempatkan mahasiswa dan membuat laporan kemajuan
mahasiwa kepada institusi pendidikan
8. Menggantikan fungsi Kepala Ruangan bila berhalangan / cuti
c. Tugas Ka. TIM I
Memimpin petugas keperawatan shif kerja dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pasien rawat inap diruang NICU dan HCU
Uraian tugas :
1) Merencakan dan menentukan jenis layanan asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien rawat inap diruang
NICU dan HCU
2) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiantan layanan asuhan
keperawatan pasien rawat inap diruang NICU dan HCU pada shif kerja
yang bersangkutan
3) Mengawasi dan mengendalikan pelaksaan pelayanan asuhan
keperawatan pasien rawat inap diruang NICU dan HCU pada shif kerja
yang bersangkutan sehingga sesuia dengan standar yang ditentukan
4) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien rawat inap diruang
NICU dan HCU untuk mengetahui keadaanya dan menampung
keluhan serta membantu memecahkan masalahnya.
5) Melaksakan tugas administrasi diruangNICU dan HCU antara lain :
mengisi sensus harian pasien, membuat laporan penangung jawab shif
keperawatan.
6) Mengatur dan membagi tugas untuk melakukan rekapitulasi laporan
melaksanakan keperawatan pasien dan melakukan sistem pencatatan
berkas rekam medis pasien rawat inap di ruangNICU dan HCU.
7) Melakukan sistem pencataan pada berkas rekam medis pasien dan
melaksanakan sistem pencatatan pada biling sistem.
8) Menciptakan dan memelihara hubungan dan suasana kerja yang baik
dengan petugas rumah sakit lain dan menciptakan hubungan kerja
sama yang baik dengan pasien dan keluarganya.
9) Mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
rumah sakit, berperan serta membahas kasus dalam upaya peningkatan
mutu asuhan keperawatan ruang neonatus, meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dibidang keperawatan, antara lain : melalui
pertemuan ilmiah seminar dan pelatihan.
10) Melaksakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai jadwal dinas yang sudah ditetapkan serta melaksanakan serah
terima tugas kepada tugas pengganti secara lisan maupun tulisan, pada
saat pergantian shif
11) Memberikan motivasi kepada perawat pelaksana pada shif kerja yang
bersangkutan untuk meningkatkan etos kerja dan displin kerja staf
12) Melaksanakan tugas kedianasan lain yang diberikan oleh atasan.
d. Tugas Ka. TIM II
Memimpin petugas keperawatan shif kerja dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pasien rawat inap diruang Transisi / RG dan isolasi
Uraian tugas :
1) Merencakan dan menentukan jenis layanan asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien rawat inap diruang
Transisi / RG dan isolasi
2) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiantan layanan asuhan
keperawatan pasien rawat inap diruang Transisi / RG dan isolasi pada
shif kerja yang bersangkutan
3) Mengawasi dan mengendalikan pelaksaan pelayanan asuhan
keperawatan pasien rawat inap diruang Transisi / RG dan isolasi pada
shif kerja yang bersangkutan sehingga sesuia dengan standar yang
ditentukan
4) Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien rawat inap diruang
Transisi / RG dan isolasi untuk mengetahui keadaanya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan masalahnya.
5) Melaksakan tugas administrasi diruang Transisi / RG dan isolasi antara
lain : mengisi sensus harian pasien, membuat laporan penangung
jawab shif keperawatan.
6) Mengatur dan membagi tugas untuk melakukan rekapitulasi laporan
melaksanakan keperawatan pasien dan melakukan sistem pencatatan
berkas rekam medis pasien rawat inap di ruang Transisi / RG dan
isolasi.
7) Melakukan sistem pencataan pada berkas rekam medis pasien dan
melaksanakan sistem pencatatan pada biling sistem.
8) Menciptakan dan memelihara hubungan dan suasana kerja yang baik
dengan petugas rumah sakit lain dan menciptakan hubungan kerja
sama yang baik dengan pasien dan keluarganya.
9) Mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan
rumah sakit, berperan serta membahas kasus dalam upaya peningkatan
mutu asuhan keperawatan ruang neonatus, meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dibidang keperawatan, antara lain : melalui
pertemuan ilmiah seminar dan pelatihan.
10) Melaksakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai jadwal dinas yang sudah ditetapkan serta melaksanakan serah
terima tugas kepada tugas pengganti secara lisan maupun tulisan, pada
saat pergantian shif
11) Memberikan motivasi kepada perawat pelaksana pada shif kerja yang
bersangkutan untuk meningkatkan etos kerja dan displin kerja staf
12) Melaksanakan tugas kedianasan lain yang diberikan oleh atasan.
e. Tugas Bidan dan Keperawatan Pelaksana
Melakukan asuhan keperawatan ruang neonatus
Uraian tugas :
1) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan ruang neonatus untuk
melancarkan layanan dan pemeliharaan peralatan kebidanan atau
medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
2) Menerima pasien baru ruang neonatus sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan dan melaksanakan orientasi kepada pasien baru
melalui : kamar perawatan, fasilitas kamar perawatan yang ada dan
cara penggunaanya, kantor keperawatan dan lingkunganya, tata tertib
pengunjung pasien dan tata tertib ruang neonatus
3) Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien dan mengamati
keadaan pasien, kemudian menyusun rencana asuhan kebidanan tiap-
tiap pasien sesuai dengan kebutuhan diikuti pelaksanaan tindakan
kebidanan sesuia kebutuhan pasien.
4) Membantu kebutuhan dasar sehari-hari pasien
5) Memberi pendidikan kesehatan dan informasi kepada keluarga pasien
6) Memberi penyuluhan kesehatan kepada keluarga pasien antara lain:
perawatan bayi baru lahir, perawatan tali pusat, dan imunisasi.
7) Melaksanakan sistim pencatatan pada berkas rekam medis pasien dan
melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang
tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang
dapat dipercayai (akurat).
8) Menciptakan dan memelihara hubungan dan suasana kerja yang baik
dengan petugas rumah sakit lain dan menciptakan hubungan kerja
sama yang baik dengan keluarga pasien.
9) Mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang di selenggarakan
rumah sakit, berperan serta membahas kasus dalam upaya
meningkatkan mutu asuhan kebidanan ruang neonatus, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dibidang kebidanan, antara lain: melalui
pertemuan ilmiah dan pelatihan
10) Melaksanakan tugas sore, malam, dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dines yang telah ditetapkan serta melaksanakan
serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis pada saat pergantian dines
11) Menyiapkan pasien yang akan pulang
12) Layanan asuhan kebidanan pasien ruangan neonatus sesuai dengan
standar
13) Laporan pelaksanaan asuhan kebidanan pasien ruangan neonatus
14) Fasilitas ruangan neonatus terpelihara dan siap pakai
15) Kelengkapan berkas rekam medis

f. Administrasi
1) Pencatatan pasien masuk kedalam buku registrasi
2) Pencatatan pasien keluar ke dalam buku registrasi
3) Pencatatan sensus harian
4) Pembuatan pengantar rujukan akses atau lainnya
5) Mengevaluasi kelengkapan status pasien
6) Menyerahkan status pasien setelah pulang ke bagian rekam medik
7) Menyiapkan kelengkapan blangko dan fomulir
8) Menghitung biaya perawatan dan tindakan pasien
9) Membuat laporan bulanan semester dan tahunan
10) Membuat laporan atau kronologis kematian maternal dan neonatal
11) Mengikuti pertemuan rutin berkala ruangan
12) Melaksanakan tugas lain atas perintah atasan.
3. Kualifikasi Persyaratan Pemimpin
a. Kepala Ruangan
1) Pendidikan formal : S1 keperawatan/ D3 keperawatan
2) Pendidikan non formal: Menguasai computer minimal Ms Office
3) Pengalaman kerja: telah bekerja di RS minimal 2 tahun.
b. Clinikal Instruktur
Pendidikan D III atau D IV kebidanan, pengalaman minimal 2 tahun
diruangan neonatus, memiliki sertifikat pelatihan CI, APN, BLS,
PPGDON. Mampu bekerja dalam tim dan mandiri, berkomunikasi dengan
baik, jujur, kreatif, inovatif, tanggung jawab dan memiliki pengetahuan
yang luas.
c. Ka. TIM Shift
1) Pendidikan formal: DIIIKeperawatan/ Kebidanan
2) Pendidikan non formal/ pelatihan: Memiliki sertifikat BCLS
3) Pengalaman kerja: Memiliki pengalaman kerja layanan keperawatan
minimal 2 tahun, mampu mengoprasikan computer.
d. Bidan pelaksana:
1) Pendidikan formal: D III kebidanan/ keperawatan
2) Pendidikan non formal/ pelatihan: Memiliki sertifikat APN
3) Pengalaman kerja: Memiliki pengalaman kerja layanan keperawatan
minimal 1 tahun.
4. PerencanaanSDM
Pelamar yang memenuhi syarat akan dipanggil untuk melakukan
serangkaian tes, yaitu: Tes tulis/ akademik, tes wawancara dan tes ideologi.
Setelah lulus akan dipanggil untuk bekerja dan melakukan kontrak selama 2
tahun. Selama bekerja di RS harus mematuhi segala peraturan RS, jika
melanggar dan mendapatkan surat peringatan lebih dari 3 kali maka akan
dilakukan pemutusan hubungan kerja.
5. Informasi Pelayanan
a. Jumlah tenaga kerja dokter, bidan dan tenaga lain yang jaga
b. Daftar tenaga kesehatan/ pegawai yang bertugas (STANDART 3)
c. Identitas pasien menggunakan gelang dan ada papa nama identitas pasien
d. Jumlah pasien
e. Jumlah pasien rujukan.
f. Jumlah kasus (DISTRIBUSI KASUS YANG ADA DI RUANGAN
DALAM BENTUK DIAGRAM BATANG)
6. Alur Pelayanan
Alur pelayanan maternal dan neonatal di rumah sakit RS dr. Soedomo
Kabupaten Trenggalek :
 LABORATURIUM
Dr. Obsgin  RADIOLOGI
Dokter anak/dokter/bidan

KAMAR TINDAKAN RAWAT


INTALASI UNIT
INAP/NIFAS
GAWAT DARURAT Prosedur tindakan kasus
rujukan sesuai standar
pelayanan kesehatan
maternal dan perinatal.
MATERNAL DAN
PERINATAL KAMAR OPERASI
Prosedur operasi pada BANGSAL/
kasus rujukan. PERINATOLOGI

ADMISTRASI KAMAR BERSALIN


KEUANGAN
Prosedur persalinan normal
kasus rujukan sesuai standar
INSTALASI FARMASI pelayanan.

POLIKLINIK BANK DARAH

 ANTENATAL
 GIZI
 KB
 IMUNISASI
 DLL
7. Format pendokumentasian
Format pendokumentasian di RS Matahari ruang neonatus menggunakan POR
(Problem Oriented Method). POR ini dikembangkan menjadi SOAP (Subjektif,
Objektif, Analisat and Penatalaksanaan). Selain dalam bentuk tertulis, rekam
medic menggunakan komputerisasi dan juga catatan perkembangan.
Tanda tangan petugas
No. Tanggal/jam SOAP
1.
2.

8. Rencana kerja tahunan


Ruangan mengikuti rencana kerja tahunan rumah sakit (Top down)
STANDAR 3

SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM) STAF DAN PIMPINAN

1. Dokumen Kebijakan
a. Perhitungan Ketenagakerjaan ( Metode Gillies)
Ruang Anak di RSUD Genteng, jumlah TT 10 buah dengan BOR
45%, menurut gillies kebutuhan tenaga perawat secara kuantitatif
dapat dirumuskan dg perhitungan sebagai berikut:
Diket : ∑ TT : 10 buah
BOR : 45 %
Jumlah Pasien : 45% x 138 =62,1 62 pasien
Perhitungan dengan metode Gillies :
1. Keperawatan langsung
Jumlah pasien x perawatan total
62 orang x 8 jam = 496 jam
2. Keperawatan tidak langsung = 1 jam
∑ pasien x 1 jam = 62 orang x 1 jam = 62 jam
3. Rata – rata jumlah keperawatan pasien =
A = 496 + 62
62
= 9 jam

H = AxBxC

(C–D)xE

= 9 x 5 x 365
( 365 – 74) x 7

= 16425

2037

= 8,06
C = 20 % x 8,06 = 1,612

TPP =H+C

= 8,06 + 1,612
= 9,672

= 10 orang

Berdasarkan rumus perhitungan tenaga kerjaan maka jumlah


perawat atau bidan di ruangan erinotologi yaitu berjumlah 10 orang.

Keterangan

A = Jumlah jam perawatan

a. Keperawatan langsung
1. Self care : 2 jam
2. Partial care : 3 jam
3. Total care : 6 jam
4. Intensive care : 8 jam
b. Keperawatan tidak langsung : 1 jam

B. Jumlah rata rata pasien

C. Jumlah hari dalam 1 tahun

D. Jumlah hari libur

∑ hari minggu +∑ cuti + ∑ libur nasional

E. Jumlah jam efektif

LOSS Day

1. Hari libur dalam 1 tahun = 52 hari


2. Cuti dalam 1 tahun = 8 hari
3. Hari besar dalam 1 tahun = 13 hari +
73 Hari
b. Tenaga kerja diruang Matahari RSUD dr. Soedomo

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN PELATIHAN


TERAKHIR
1 ENDAH S. M KARU S1 BCLS, NICU,
MAKP, CI, DALIN,
POND,
MANAJEMEN
BANGSAL,
RESUSITASI
BAYI DAN NEO
2 RINA KATIM S1 BCLS,
MINARSI RESUSITASI NEO
DAN BAYI
3 PUJI KATIM AKPER BCLS,
ASTUTIK RESUSITASI NEO
DAN BAYI
4 IFA YULIANI ADMINISTRAS SMA
I
5 RENI SHIFT I AKPER BCLS,
DIFIANTI MANAJEMEN
BANGSAL
,RESUSITASI NEO
DAN BAYI
6 YEYEN ANGGOTA AKPER RESUSITASI
NEONATUS DAN
BAYI
7 IFA ANGGOTA S.Kep NS BCLS ,
MULYANA RESUSITASI
BAYI
8 ANISEPTRIA SHIFT II S1 BCLS,
NI RESUSITASI
NEONATUS DAN
BAYI
9 ANITA RENI ANGGOTA AKPER BCLS, CI ,
LESTARI RESUSITASI
NEONATUS DN
BAYI
10 RIRIN ANGGOTA DIII AKBID APN, RESUSITASI
BAYI
11 SRI ELI SHIFT III AKPER BCLS,
RIYANI RESUSITASI
NEONATUS DAN
BAYI
12 ETI DWI ANGGOTA AKPER BCLS,
WAHYUNI RESUSITASI
NEONATUS DAN
BAYI
13 DITA ANGGOTA S.KeP NS BCLS,
RESUSITASI
NEONATUS DAN
BAYI
14 SITI NURUL SHIFT IV AKPER BCLS,
HIDAYAH RESUSITASI
NEONATUS DAN
RESUSITASI
BAYI.
15 TITIK ANGGOTA AKPER BCLS,
MEDIAWATI MANAJEMEN
BANGSAL ,
RESUSITASI
NEONATUS DAN
BAYI.
16 SUPRIYANTI ANGGOTA AKPER BCLS ,
RESUSITASI
BAYI.

2. Dokumen tanda registrasi


Setiap pegawai diruang neonatus ( ruang matahari) wajib
mengikuti pelatihan BCLS dan Resusitasi Neonatus dan Bayi.

3. Hasil program orientasi


a. Buku kegiatan karyawan baru ( nama karyawan baru, tanggal masuk ,
absensi , jadwal piket, peraturan, pembimbing , penanggung jawab).
Semua kegiatan bidan dan perawat baru diawasi oleh CI dan laporan
hasil kegiatan di catat didalam buku kegiatan.
b. Buku kegiatan mahasiswa praktek ( nama mahasiswa, asal institusi,
tanggal masuk, absensi, jadwal piket, peraturan, pembimbing,
penanggung jawab, laoran overran pasien, target kompetensi)
Bimbingan mahasiswa, dan karyawan baru bimbingan dilakukan
dengan system preceptorship dibawah pengawasan CI.
4. Dokumen Pembinaan
a. Apabila ada undangan rapat internal yang hadir adalah kepala ruangan,
apabila kepala ruangan tidak hadir dapat digantikan oleh ketua tim
yang sedang bertugas.
b. Daftar hadir diisi setiap masuk dan pulang. Pegawai yang masuk shift
mengisi absensi dengan system tanda tangan
c. Apabila ada pertemuan yang hadir adalah pengawas kepala ruangan
dan bidan atau perawat yang sedang bertugas.
d. Dalam pengikut sertaan seminar / lokakarya / workshop bergantian dan
disamaratakan. Apabila pegawai sedang mengikuti seminar / lokakarya
/ workshop diwajibkan memiliki izin tertulis dari kepala ruangan dan
bagian SDM RS sebagai tanda izin dan dapat digantikan dengan
pegawai
lain saat bertugas.
STANDAR 4
FASILITAS DAN PERALATAN

1. Dokumen kebijakan dan mekanisme perencanaan, pengadaan, pengelolaan


(penyimpanan dan distribusi), pemeliharaan dan pengapusan fasilitas dan
alat pelayanan diruang kebidanan: setiap pengadaan dan pergantian harus
dimasukkan dalam daftar buku inventaris yang ditangani oleh bagian
logistic dan inventaris.
2. SOP dan Kalibrasi
a. Setiap fasillitas dan peralatan harus digunakan sesuai dengan SOP yang
ada.
b. Kalibrasi peralatan medis diruang matahari dilakukan setiap 1tahun
sekali untuk alat yang digunakan diantaranya: stetoskop, thermometer
dll.
c. Ruangan matahari melakukan pemeliharaan setiap 3 bulan dan 6 bulan
sekali jika ada kerusakan pada alat.
3. Daftar fasilitas dan pelayanan kebidanan
a. Ruang petugas
b. Ruang jaga petugas
c. Ruang kepala ruangan
d. Dapur
e. Toilet
f. Gudang penyimpanan alat
g. Tempat penyimpanan obat
h. Ruang pojok ASI

4. Peralatan
No Peralatan
1 Peralatan resusitasi
2 Stetoskop
3 Thermometer
4 Timbangan neonates
5 Alat pengukur panjang badan
6 Sumber 02
7 Foto terapi
8 Gelang identitas bayi
9 Spuit
10 Handscoon
11 Incubator
12 Tiang infuse
13 Pulse oximetry
14 Alat uji glukolab
15 Syringe pump
16 Infus pump
17 Penghisap lender
18 Laringoskop
19 Radian warmer
20 Dua ventilator
21 Oro pharyngeal
22 Kateter penghisap lendir

5. Obat-obat
No Obat- Obat
1 Salep mata antibiotic
2 Vit K injeksi
3 Alkohol
4 Epineprin/adrenalin
5 Sodium bikarbonat
6 Larutan garam normal
7 Ringer Laktat
8 Glukosa 10%
9 Dextrose 10%
10 Dextrose 40%
11 NaCl 0,9 % 25 ml
12 NaCl 0,9% 500 ml
13 KCL
14 Kalsium glukonat 10 ml
15 Sulfas atropine
16 Phenobarbital injeksi
17 MgSo4 20%
18 Sodium bikarbonat 8,4%
19 Ampisilin
20 Gentamisin
21 Dopamine
22 Dobutamin
23 Marphin

STANDAR 5
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
1. Kebijakan dalam prosedur tentang pelayanan di ruangan Neonatus
Memberikan fasilitas :

a. Ruangan pojok ASI


b. Memberikan rawat gabung
c. Mengerjakan metode kangguru bagi bayi BBLR dan IMD bagi bayi
normal

2. Pengelolaan lingkungan, ketertiban, keamanan, kebersihan :


a. Menyediakan antiseptik/alkohol diluar ruangan atau didepan pintu
(menyarankan petugas/pengunjung melakukan desinfeksi sebelum masuk
dan keluar ruangan)
b. Ruangan neonatal terdapat dilantai 2 diatas ruang nifas yang memiliki
tangga dan Lift langsung keruang nifas.
c. Jam besuk/berkunjung
Pagi : 11.00-13.00 WIB

Sore : 17.00-19.00 WIB

d. Bagi pengunjung harus memiliki hubungan keluarga dengan bayi


e. Melepaskan alas kaki ketika masuk ruangan
f. Memakai baju steril yang disediakan
g. Mencuci tangan / memakai antiseptik sebelum masuk ruangan

3. Prosedur tetap pelayanan ruang neonatus


RSUD dr. PEMBERIAN TRANFUSI DARAH NEONATUS
SOEDOMO No. Dokumen : No. Revisi Halaman
KABUPATEN 86/KEPERAWATAN/VI/2016 00 1/2
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan
PROSEDUR 1 Juni 2016
OPERASIONAL
Pengertian Memasukkan darah yang berasal dari donor kedalam tubuh
bayi melalui vena
Tujuan Memenuhi kebutuhan bayi akan darah sesuai dengan program
pengobatan
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD dr. Soedomo Kabupaten
Trenggalek
Nomor : 188.45/312/406.044/2015 tentang Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatologi Emergensi Komprehensif
(PONEK) di RSUD dr. Soedomo Kabupaten Trenggalek.

Prosedur A. PERSIAPAN
1. Persiapan Permintaan Darah
 Contoh darah (suhu sampel darah 4 – (-) 20 C tidak
lebih dari 2 hari)
 Formulir darah
2. Persiapan alat-alat
 Darah
 Duk steril
 Set tranfusi darah 1 buah
 Three way stop cock 2 buah
 Jarum no. 181 buah
 Sarung tangan 1 pasang
 Spuit sesuai jumlah darah yang akan diberikan
(20ml, 30ml, 50ml)
 Extension tube no. 1 panjang 100 cm
 Syringe pump
B. PELAKSANAAN
1. Alat-alat disiapkan
2. Cuci tangan
3. Bersama perawat lain sebagai saksi, periksa darah
yang akan diberikan pada klien dengan formulir
permintaan darah yang meliputi : nama klien, nomor
rekam medic, golongan darah, nomor kantong darah,
jenis darah dan tanggal kadaluarsa
4. Pasang duk steril
5. Buka alat-alat yang dibutuhkan : tranfusi set, jarum
no, 18, extension tube no. 1/100 cm dan sarung
tangan, letakkan diatas duk steril.
6. Pakai sarung tangan
7. Tusukkan set tranfusi darah pada kantong darah
8. Pasang three way cock pada ujung set tranfusi darah
9. Isap darah yang dibutuhkan melalui salah satu lubang
dari three way dengan menggunakan spuit sesuai
kebutuhan pasien
10. Tutup ujung spuit yang tekan berisi darah dengan
jarum no, 18
11. Bila lokasi pemasangan infuse darah sudah siap (lihat
SOP pemasangan infuse, spuit yang telah berisi darah
tadi disambungkan dengan extension tube no, 1 dan
istilah dengan sepanjang selang tersebut.
12. Pasang three way stop cock pada ujung extension tube
13. Spuit yang telah berisi darah tadi pasang pada syringe
pump dan three way disambungkan pada extension
with T yang sudah terpasang pada pasien.
14. Syringe pump di set sesuai dengan program dokter
(biasanya darah diberikan selama 2 jam)
15. Beri label pada spuit yang telah berisi darah meliputi :
nama klien, nomor rekam medic, jenis darah, jumlah
darah yang akan diberikan, tanggal dan jam
pemberian.
Unit Terkait Ruang Matahari

1. Memberikan penyuluhan
2. Anemia
3. Bayi kecil untuk kehamilan
4. Gastroskisis/Omfalokel
5. Infeksi tali pusat
6. Kerjasama dengan instalasi radiologi
7. Manajemen cairan
8. Nutrisi pada bayi kurang bulan
9. Pemberian ranitidine pada neonates
10. Penanganan hipertermia pada neonatus
11. Persiapan tindakan sesar emergency di maternal
12. Terapi bolus trakeobronkial surfaktan eksogen pada sindrom aspirasi
mekonium
13. Pemberian surat keterangan lahir pada bayi baru lahir
14. Nutrisi parenteral
15. Memeras asi
16. Kunjungan rumah
17. Kerjasama dengan UTD PMI
18. Kelainan jantung bawaan
19. Identifikasi bayi baru lahir
20. Bedah sesar emergency
21. Atresia ani
22. Bayi dengan perdarahan paru
23. Enterokolitis nekrotikans (EKN)
24. Identifikasi bayi baru lahir rujukan
25. Kerjasama dengan instalasi patologi klinik
26. Kern ikterus
27. Obat dan alat habis pakai
28. Pemberian nutrisi enteral pada bayi premature
29. Pemeriksaan dan penanganan paten duktus arteriosus (PDA) pada
neonates
30. Perdarahan pada neonates
31. Penanganan hipotermia pada neonates
32. Membimbing ibu menyusui
33. Merawat tali pusat
34. Bayi baru lahir
35. Penangana asfiksia neonatorum
36. Penanganan kejang pada bayi
37. Audit maternal perinatal
38. Penyapihan dan penghentian penggunaan ventilator mekanik
39. Test kocok (shake test)
40. Labioschiziz/labiopalatoschiziz
41. Perawatan transisi di ruang neonates
42. Masuk ruang isolasi
43. Menerima pasien baru ruang perinatal
44. Perawatan intensif di ruang neonates
45. Manajemen cairan
46. Ikterus neonatorum (hiper billirubin)
47. Masuk ruang isolasi
48. Merawat tali pusat bayi

STANDAR 6
PENGEMBANGAN STAF

1. Analisis Penilian Kinerja


Analisi penilaian kerja tenaga pelayanan di Ruang Neonatus sebagai bahan
penentuan pengembangan staf. penilayan kinerja di lakukan setiap 6 bulan
sekali melalui rapat. criteria di lihat dari :
a. Setiap pegawai bertanggung jawab atas tindakannya dalam pelayanan,
sehingga bila ada kelalaian dalam tindakan akan diberikan sanksi sesuai
peraturan RS.
b. Bila pegawai mempunyai prestasi dan bisa menjadi tauladan yang baik
bagi pegawai lain maka akan diberikan penghargaan berupa sertifikat.
2. Penetapan Jenjang Karir
Dilakukan dan dievaluasi oleh kepala ruangan, penetapan jenjang karir di
lakukan sesuai dengan hasil analisa kinerja tenaga pelayanan di Ruang
Neonatus setiap 1 tahun sekali.
3. Pelaksanaan Pengembangan Staf Tenaga Pelayanan Di Ruang
Kebidanan Baik Formal Maupun Informal
a. Formal : tenaga kesehatan dengan masa kerja lebih dari 5 tahun
mendapatkan izin untuk melanjutkan pendidikan diatas gelar yang
diperoleh.
b. informal : setiap tenaga kesehatan di Ruang Neonates diikut sertakan
dalam seminar/loka karya/workshop secara bergantian dan di sama
ratakan, apabila tenaga kesehatan yang sedang mengikuti kegiatan
tersebut di wajibkan memeliki ijin tertlis dari karu dan bagian SDM RS.
4. Jumlah Bidan Yang Mengikuti Pelatihan Atau Pendidikan
Tenaga kesehatan yang memiliki jumlah SKP yang kurang memenuhi
penilaian kerja lebih diutamakan dalam pengembangan pengetahuan dan
kompetensi.

STANDAR 7
EVALUASI PENGENDALIAN MUTU

1. Tim Evaluasi
Dilaksanakan oleh pengawas terpilih dan disyahkan oleh Direktur RS
2. Pelaksanaan Evaluasi
Pelaksaan evaluasi dilakukan setiap setahun sekali dengan bentuk penilaian
kinerja dan pencapaian pelayanan yang dilakukan oleh ruangan antara lain :
a) Jumlah kasus yang terjadi, ditangani, dan dirujuk
b) Keberagaman kasus yang mampu ditangani berdasarkan tingkat
kegawatdaruratan dan kelangkaan penyakit
c) Tingkat kepuasan tenaga kesehatan
d) Angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian asuhan dan
pelayanan kebidanan.
e) Tingkat kepuasan pasien dan keluarga pasien
3. Hasil evaluasi terhadap tingkat kepuasan pasien, keluarga dan petugas
a. Internal
Evaluasi dan pengendalian mutu dalam pelayanan petugas dilakukan
dengan tukar pendapat dan dilaksanakan sebulan sekali yaitu akhir bulan
dalam rapat bulanan yang diikuti oleh kepala shift dan petugas yang tidak
berjaga, pada saat itu rapat tersebut dipimpin oleh kepala ruangan ruang
matahari.
1) Kepuasan petugas dalam menerima haknya sesuai dengan tugas yang
telah dilakukan.
2) Kedisiplinan petugas/pegawai. Petugas 85% sudah disiplindengan
dating tepat waktu sesuai peraturan yang ditetapkan oleh rumah sakit
maupun ruangan.
3) Pelayanan yang diberikan sesuai dengan SOP.
b. Eksternal
Pasien dan keluarga dapat menyampaikan kritik dan saran melalui kotak
saran yang ada di depan ruang neonates.
4. Angka Kejadian komplikasi
Pencatatan angka kejadian komplikasi pasien neonatus di ruang neonatus.
Terdapat gambaran kejadian komplikasi yang ditangani.
5. Kegiatan tahunan
Kegiatan tahunan di ruang Neonatus dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
bidan dengan mengikuti pelatihan secara bergantian serta memberikan
pengharapan berupa sertifikat kepada bidan yang memberikan kinerja yang
baik

Anda mungkin juga menyukai