Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN

SOAL CERITA PECAHAN MELALUI TEKNIK TUTOR SEBAYA PADA


PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V
SD NEGERI PANULISAN TIMUR 02 KECAMATAN DAYEUHLUHUR
KABUPATEN CILACAP

HERMAN, S.Pd

The purpose of this study was to perform fraction count operations in determining a
simple percentage of quantity using peer tutoring techniques in class V Panulisan Timur
Elementary School 02 second semester of academic year 2017/2018. The implementation of
this CAR consists of 4 stages, namely, planning, implementation, observation and reflection.
The instrument used in this CAR is a test of learning outcomes and observations of teacher
performance. This research was carried out in 2 cycles. Each cycle of the teacher records
student learning outcomes, as well as observations on teacher performance are also recorded
in each cycle. Data on student learning outcomes obtained from each cycle shows an
increase in each cycle. Student learning outcomes in cycle 1 obtained an average score of 74
(74%) and experienced improvement in cycle 2 learning, namely obtaining an average score
of 87 (87%).

Keywords: ability, fraction story problem, peer tutor

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan operasi hitung pecahan dalam menentukan
persentase sederhana dari kuantitas menggunakan teknik tutor sebaya di kelas V SD Negeri
Panulisan Timur 02 semester II tahun pelajaran 2017/2018. Pada pelaksanaan PTK ini terdiri
dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen yang
digunakan dalam PTK ini adalah tes hasil belajar dan hasil observasi kinerja guru. Penelitian
ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus guru mencatat hasil pembelajaran siswa,
demikian pula observasi terhadap kinerja guru juga dicatat setiap siklus. Data hasil belajar
siswa yang diperoleh dari setiap siklus menunjukkan peningkatan setiap siklus. Hasil belajar
siswa pada siklus 1 memperoleh nilai rata-rata 74 (74%) dan mengalami penigkatan pada
pembelajaran siklus 2 yakni memperoleh nilai rata-rata 87 (87%).

Kata Kunci: kemampuan, soal cerita pecahan, tutor sebaya

PENDAHULUAN membangun pengetahuannya. Selain dapat


Dalam pembelajaran matematika di membangun pengetahuannya, siswa harus
sekolah dasar siswa harus melalui tiga juga harus mampu mengembangkan sikap
tahapan yaitu penanaman konsep, kerjasama dalam pembelajaran. Kerjasama
pemahaman konsep dan pembinaan dalam pembelajaran perlu dikembangkan
keterampilan. Hal ini dijelaskan Heruman dalam rangka membantu mengembangkan
(2007: 2) bahwa dari ketiga tahapan itu sikap sosial dan selain itu dapat saling
siswa akan membangun pengetahuan membantu antar teman. Dalam hal ini guru
matematika dengan sendirinya. Dalam harus memahami bahwa kemampuan
membantu siswa dalam membangun setiap siswa berbeda-beda serta tidak
pengtahuan matematikanya, guru harus semua siswa menyenangi mata pelajaran
mampu menggunakan teknik pembelajaran matematika.
dan media pembelajaran yang dapat Berdasarkan kenyataan di lapangan di
membantu siswa mempermudah dalam kelas V SD Negeri Panulisan Timur 02,

1
peningkatan pemahaman siswa terhadap 4. Rendahnya nilai siswa pada mata
materi matematika sangat jarang dilakukan pelajaran matematika materi
guru. Selain itu guru tidak memperhatikan menghitung soal cerita pecahan.
potensi siswa untuk berkomunikasi, dan Untuk memudahkan dalam kegiatan
bekerja sama dengan teman-temannya penelitian dan dapat mencapai tujuan
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi penelitian sesuai dengan yang diharapkan,
dari pada yang lainnya, sehingga siswa oleh karena itu perlu dirumuskan
merasa tertekan dalam meningkatkan permasalahannya dengan mengajukan
pemahamannya. Satu materi yang beberapa pertanyaan penelitian adalah
dipandang cukup sulit oleh siswa adalah bagaimana perencanaan, pelaksanana dan
pecahan matematika khususnya pada peningkatan siswa dalam menyelesaikan
dalam menyelesaikan soal cerita pada KD: soal cerita pecahan melalui teknik tutor
Mengubah pecahan ke bentuk persen dan sebaya di kelas V SD Negeri Panulisan
desimal serta sebaliknya, dilihat dari Timur 02?
ulangan harian yang hanya mencapai rata- Secara umum penelitian ini dilakukan
rata 65%. Untuk itu perlu adanya teknik dengan tujuan untuk memperoleh
pembelajaran yang diharapkan dapat gambaran objektif tentang upaya guru
meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa
menyelesaikan soal cerita dalam menyelesaikan soal cerita pecahan tentang
mengubah pecahan ke bentuk pecahan mengubah pecahan ke bentuk pecahan lain
lain. di kelas V SD Negeri Panulisan Timur 02
Teknik tutor sebaya merupakan cara dengan menggunakan teknik tutor sebaya.
yang dilakukan guru dalam memberikan
tugas kepada beberapa orang siswa yang KAJIAN PUSTAKA
akan dijadikan tutor. Dengan pemberian Kajian Teori
tugas seperti itu seorang tutor sebaya akan Tutor Sebaya
mempunyai tanggung jawab yang cukup Menurut Dedi Supriyadi (1985, h. 36)
besar untuk dapat membantu siswa lainnya mengemukakan, bahwa: “Tutor Sebaya
dalam memahami soal cerita dalam adalah seorang atau beberapa orang siswa
mengubah pecahan ke bentuk pecahan yang ditunjuk dan ditugaskan untuk
lain. Untuk lebih memudahkan kinerja membantu siswa yang mengalami
tutor sebaya, guru membentuk kelompok kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil
belajar yang dipimpin oleh tutor sebaya dari kelompok yang prestasinya lebih
tersebut. tinggi”. Ischak dan Warji (1987, h. 44)
Berdasarkan permasalahan yang telah mengemukakan bahwa: “Tutor sebaya
dipaparkan di atas maka identifikasi adalah sekelompok siswa yang telah tuntas
masalah pada penelitian ini adalah sebagai terhadap bahan pelajaran, memberikan
berikut: bantuan kepada siswa yang mengalami
1. Siswa menerima pembelajaran secara kesulitan dalam memahami bahan
pasif tanpa memahami makna dan pelajaran yang dipelajarinya”.Cony
manfaat dari apa yang dipelajarinya. Setiawan, dkk. (1987, h. 70)
2. Kurangnya motivasi dan minat siswa mengemukakan tentang tutor sebaya itu
dalam mengikuti pembelajaran adalah: “siswa yang pandai dapat
matematika. memberikan bantuan belajar kepada siswa
3. Guru dalam pembelajaran kurang yang kurang pandai. Bantuan tersebut
menekanan pada pembelajaran dapat dilakukan kepada teman-teman
kelompok serta kurangnya pemberian sekelasnya di luar sekolah”.
latihan dalam menyelesaikan soal Berdasarkan pendapat para ahli di atas
cerita. pembelajaran dengan teknik tutor sebaya
merupakan proses pembelajaran secara

2
berkelompok, dengan melibatkan secara Kerangka Pikir
optimal siswa yang mempunyai Pelaksanaan pembelajaran matematika
kemampuan lebih tinggi memahami bahan berdasarkan hasil pendahuluan yang
ajar daripada teman-temannya, sehingga dilakukan yaitu meningkatkan kemampuan
dapat memberikan bantuan kepada teman- menyelesaikan soal cerita pecahan pada
temannya yang belum memahami bahan pembelajaran matematika dengan teknik
ajar tutor sebaya di kelas V SDN Panulisan
Teori Pendukung Teknik Tutor sebaya Timur 02 diharapkan dapat tercapainya
Pembelajaran cooperatif learning tujuan pelaksanaan proses pembelajaran
merupakan kelompok strategi pengajaran matematika yaitu meningkatknya
yang melibatkan siswa bekerja secara kemampuan siswa dalam menyelesaikan
kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama soal cerita dan meningkatnya hasil belajar
(Eggen and Kauchak, 1996: 279). siswa sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Karakteristik pembelajaran cooperatif Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah
learning adalah pembelajaran secara tim. yaitu 75. Adapun kerangka berpikir
Tim adalah merupakan tempat untuk penelitian ini dapat dilihat pada bagan 2.1
mencapai tujuan.Semua anggota tim harus sebagai berikut:
saling mambantu untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Setiap anggota kelompok
heteraogen. Artinya, kelompok terdiri atas
anggota siswa memiliki kemampuan
akademik, jenis kelamin, dan latar
belakang social siswa berbeda.
Pembelajaran cooperatif learning,
merupakan stategi pembelajaran yang
dilakukan secara berkelompok, sehingga
siswa mampu berkomunikasi dengan
teman-temannya dalam kelompok. Hipotesis Penelitian
Karakteristik Siswa SD Hipotesis dalam penelitian ini adalah
Masa usia sekolah dasar sering disebut “jika pembelajaran matematika mengenai
sebagai masa inteletual atau masa penyelesaian soal cerita pecahan melalui
keserasian bersekolah. Pada umur 6-7 teknik tutor sebaya direncanakan,
tahun, biasanya anak matang untuk dilaksanakan dan dievaluasi, maka
memasuki usia sekolah dasar. Pada masa kemampuan siswa dalam menyelesaikan
keserasian bersekolah ini secara relatif, soal cerita pecahan akan meningkat.
anak-anak lebih mudah dididik daripada
masa sebelum dan sesudahnya. METODE PENELITIAN
Menurut Piaget, untuk anak usia Setting Penelitian
Sekolah Dasar berada pada tahap operasi Penelitian ini dilaksanakan di SD
konkrit. Pada tahap ini kemampuan Negeri Panulisan Timur 02 Kecamatan
berpikir siswa masih membutuhkan benda- Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap, di kelas
benda konkrit untuk membantu proses V Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.
pembangunan pengetahuanya. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan 2
Implikasinya dalam pembelajaran untuk siklus. Adapun pelaksanaan siklus 1
menanamkan konsep-konsep pengetahuan dilaksanakan pada tanggal 10 April 2018
dibutuhkan benda-benda konkrit yang pada jam pelajaran pertama mulai pukul
dapat dimanipulasi, sehingga siswa 07.00 s/d 08.45 (3x35 menit). Selanjutnya
memahami konsep-konsep pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada
pengetahuannya berdasarkan kegiatan tanggal 17 April 2018 pada jam pelajaran
psikomotornya pertama mulai pukul 07.00 s/d 08.4

3
Metode dan Rancangan Penelitian Memberikan tugas secara individu dan
Model penelitian tindakan kelas kelompok
yang digunakan adalah model Kemmis dan 2. Teknik pemanfaatan dan analisis
MC. Taggart, seperti yang dijelaskan pada dokumen
bagan ini
Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil
observasi, wawancara dan tes dianalisis
dengan mengacu kepada pola pengolahan
data dari Hopkin (1993) dalam kanda
(2001: 55) yang dilakukan melalui tahap-
tahap berikut:
1. Teknik coding atau labeling yaitu
penandaan, penetapan atau
pengelompokan jenis kinerja yang
diobservasi dan direfleksi pada setiap
Subjek Penelitian siklus tindakan, meliputi: kinerja
Subjek Penelitian adalah siswa kelas dalam merancang rencana dan
V SD Negeri Panulisan Timur 02 instrumen pembelajaran: kinerja
Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten dalam mengimplementasikan teknik
Cilacap. Jumlah siswa kelas V SD Negeri tutor sebaya pada pembelajaran, serta
Panulisan Timur 02 sebanyak 31 orang, kinerja dalam mengoptimalkan waktu
terdiri dari 19 putra dan 12 putri efektif belajar, sikap ilmiah dan
Validasi Data keterampilan proses siswa pada
Tahap validasi melalui empat tahapan pembelajaran.
yang terdiri dari: 2. Teknik triangulasi yaitu melakukan
1. Triangulasi: rumusan hipotesa tersebut refleksi dan keputusan rekomendasi
divalidasi berdasarkan tiga sudut perbaikan tindakan dengan merujuk
pandang yang berbeda dimana kepada tiga sumber gagasan;
masing-masing sudut pandang penelitian, tenaga ahli dan kajian
mengakses data yang relevan dengan literatur yang relevan.
situasi proses pembelajaran. 3. Teknik saturasi yaitu menetapkan
2. Member check: mengecek kebenaran batas optimal keberhasilan tindakan
dan kesahihan data temuan penelitian yang realistis dan pragmatis
dengan melakukan diskusi antara Prosedur Penelitian
peneliti dan mitra peneliti pada setiap Prosedur penelitiannya adalah sebagai
akhir tindakan pembelajaran. berikut:
3. Audit trail: mengecek kebenaran hasil 1. Orientasi dan observasi
penelitian dengan mengonfirmasikan Melaksanakan orientasi dan obervasi
pada bukti-bukti temuan yang telah di kelas V serta membicarakan tentang
diperiksa dan mengecek kesahihan dan urgensi-urgensi penelitian
pada sumber data hasil member check. tindakan kelas.
4. Expert opinion: pengecekan terakhir 2. Persiapan pra tindakan
terhadap kesahihan temuan penelitian a. Peneliti melaksanakan observasi
dengan pembimbing penelitian ini. bersama guru kelas mengenai
Teknik Pengumpulan Data kegiatan belajar mengajar dan
Untuk memperoleh data-data yang keadaan aktivitas siswa dalam
diperlukan, peneliti menggunakan teknik mempelajari soal cerita pecahan.
pengumpulan data sebagai berikut b. Berdasarkan hasil obsevasi
1. Teknik observasi terhadap kegiatan belajar

4
mengajar dan aktifitas siswa, Kriteria dan Indikator Keberhasilan
peneliti mendiskusikan rencana Dijadikan sebagai tolak ukur
penelitian tindakan kelas keberhasilan tindakan perbaikan yang
bersama guru kelas dalam upaya dilakukan guru untuk meningkatkan
meningkatkan pemahaman siswa kemampuan menyelesaikan soal cerita
tentang mengubah pecahan ke pecahan dan hasil belajar siswa pada
bentuk pecahan lain. pembelajaran matematika materi
c. Bersama guru dan pengamat mengubah bentuk pecahan di kelas V SDN
mendiskusikan dan Panulisan Tmur 02. Indikator keberhasilan
mensimulasikan rencana penelitian ini didasarkan kepada ketentuan
pelaksanaan penelitian tindakan kemampuan anak dalam memahami
kelas. pembelajaran matematika materi pecahan
d. Memperkenalkan dan dikategorikan berhasil dengan baik jika
mendiskusikan pembelajaran mencapai ketuntasan belajar minimal 75%
teknik tutor sebaya beserta dari seluruh siswa
kemungkinan memodifikasi HASIL PENELITIAN DAN
implementasinya dalam PEMBAHASAN
pembelajaran mengubah pecahan Hasil Penelitian
ke bentuk pecahan lain dalam Berdasarkan data kemampuan awal
bentuk soal cerita. siswa kelas V SD Negeri Panulisan Timur
e. Mempersiapkan fasilitas dan 02 dalam pembelajaran Matematika dalam
sarana pendukung pelaksanaan menyelesaikan soal cerita pecahan hanya
penelitian tindakan kelas. dengan menggunakan metode ceramah
3. Pelaksanaan tindakan hasilnya belum mencapai dari target 75%
a. Melaksanakan pembelajaran yang diharapkan. Kemampuan siswa
untuk siklus I, siklus II, dan siklus dalam memahami materi yang telah
selanjutnya jika perlu dipelajarinya hanya mencapai 65%.
dilaksanakan pada kelas Apabila dianalisis dari soal-soal yang
eksperimen dengan pembelajaran berhasil dicapai dengan sempurna dengan
biasa. nilai di atas 75% hanya pada soal no.1 dan
b. Menciptakan kondisi kegiatan no.2 saja, sedangkan soal yang lainnya
belajar mengajar yang kondusif dibawah target yang diharapkan.
sesuai dengan tujuan kurikulum Pada siklus pertama, hasil observasi
dan kemampuan berpikir siswa. terhadap perencanaan pembelajaran guru
4. Evaluasi tindakan dan refleksi sudah mencapai target yang diinginkan.
a. Peneliti berserta instrumen yang Rata-rata perencanaan dalam bentuk RPP
telah ada, mengungkapkan mencapai 91,67% dari target 75%. Setiap
kemampuan siswa dalam aspek yang dinilai pun sudah seluruhnya
menyelesaikan soal cerita mencapai target 100%, hanya di aspek
pecahan. media dan sumber dan aspek kebersihan
b. Mewawancarai siswa tentang dan kerapihan RPP saja yang mencapai
kebaikan, kekurangan, kesulitan 75%. Hasil observasi terhadap aktivitas
dan kendala-kendala yang dialami guru dalam pembelajaran dengan
selama melaksanakan kegiatan menggunakan teknik tutor sebaya sudah
belajar mengajar. mencapai target yang diinginkan yaitu
c. Menganalisis dan merefleksi dengan rata-rata 83,33% dari target 75%.
seluruh tindakan. Aspek-aspek yang mencapai 100%
diantaranya adalah: (1) Aspek kegiatan pra
KBM, (2) Kemampuan membuka
pelajaran, (3) Sikap guru dalam proses

5
pembelajaran, (4) Karakteristik khusus penguasaan bahan ajar mendapat nilai rata-
pembelajaran tutor sebaya, (5) mengelola rata 75%. Namun walaupun demikian
proses pembelajaran. Sedangkan aspek- secara keseluruhan sudah mencapai
aspek yang lainnya mencapai nilai rata- keberhasilan, karena rata-rata nilai yang
rata 75%. Aktivitas siswa dalam diharapkan adalah 75%. Dari data aktivitas
menyelesaikan soal cerita melalui tutor siswa dalam melakukan proses
sebaya belum mencapai target yang menyelesaikan soal cerita melalui teknik
diharapkan, karena dari rata-rata nilai tutor sebaya meningkat dari tindakan
aktivitas kelas baru mencapai 70% dari sebelumnya mencapai target yang
target yang diharapkan 75%. Indikator- diharapkan, karena dari rata-rata nilai
indikator yang sudah mencapai target 75% aktivitas kelas mencapai 84% dari target
yaitu pada aspek penguasaan teknik (1) yang diharapkan 75%. Dari data hasil
menentukan persentase dari banyak benda siswa dalam melaksanakan tes akhir untuk
atau kuantitas, (2) Menyelesaikan soal mengukur tingkat keberhasilan siswa
cerita dan aspek sikap kebiasaan (1) taat dalam memahami materi yang telah
dan patuh pada peraturan dan (2) antusias dipelajarinya dapat dikatakan berhasil
mencapai rata-rata 77%. Sedangkan mencapai target 75% yang diharapkan.
indikator yang lainnya masih dibawah Hasil siswa dalam melaksanakan tes akhir
target yang diharapkan. Dari data hasil mencapai rata-rata 87%. Meskipun dari
siswa dalam melaksanakan tes akhir untuk hasil tes siswa dapat dilihat bahwa soal no.
mengukur tingkat keberhasilan siswa 4 dan 5 mendapat nilai rata-rata 73% dan
dalam memahami materi yang telah 74%, tapi secara keseluruhan nilai akhir
dipelajarinya dapat dikatakan berhasil rata-rata siswa mencapai target 75%, itu
mencapai target 75% yang diharapkan. menandakan bahwa materi dikuasai siswa
Hasil siswa dalam melaksanakan tes akhir dan dinyatakan tuntas mencapai target.
mencapai rata-rata 74%. Dari hasil tes
siswa dapat dilihat bahwa hanya soal no. 2 Pembahasan
yang mencapai rata-rata 100% dan pada Rekapitulasi Hasil Belajar pada Siklus I
soal nomor 3 (71%), nomor 4 (48%) dan dan II
nomor 5 mendapat nilai rata-rata 55% itu
menandakan bahwa materi yang
berhubungan dengan soal no 3, 4 dan no.5
belum dikuasai siswa.
Pada siklus kedua, hasil observasi
terhadap perencanaan pembelajaran guru
sudah mencapai target yang diinginkan
yaitu dengan rata-rata 95,83% dari target
75%. Hampir seluruh aspek mendapat nilai
100%, hanya pada bahan pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian ternyata
saja mencapai rata-rata 75%. Berdasarkan dengan menggunakan teknik tutor sebaya
data aktivitas guru dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa
melalui tutor sebaya pada siklus dua ini terhadap konsep tersebut. Hal ini terbukti
memperoleh nilai rata-rata 94,44%, pada hasil dari kegiatan pembelajaran yang
dengan demikian kinerja guru pada terangkum pada lembar-lembar observasi
siklus dua ini sudah mencapai taraf dan instrumen penelitian lainnya.
penguasaan tuntas karena telah Hasil penelitian tindakan kelas pada
melampaui target penguasaan yang telah siklus I dan Siklus II digambarkan pada
ditentukan yaitu 75%. Hampir seluruh grafik di bawah ini
aspek mendapat nilai rata-rata 100%,
hanya saja pada aspek evaluasi dan aspek

6
Saran
1. Kepada Guru Sekolah Dasar
a. Penggunaan teknik tutor sebaya telah
berhasil meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal
cerita pecahan di kelas V SD Negeri
Panulisan Timur 02 Kecamatan
Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap.
Oleh karena itu penggunaan teknik
tutor sebaya dapat dijadikan salah
SIMPULAN DAN SARAN satu alternatif upaya guru untuk
Simpulan meningkatkan kualitas hasil
1. Perencanaan pembelajaran dalam pembelajaran.
penggunaan teknik Tutor sebaya b. Guru hendaknya mampu
direncanakan dalam proses belajar meningkatkan kemampuan dan
mengajar yang dibuat dengan keterampilan mengelola kelas,
perencanaan yang matang serta sesuai sehingga pembelajaran akan menjadi
dengan materi yang akan menyenangkan bagi guru dan siswa,
disampaikan dapat membuat yang pada akhirnya dapat
pembelajaran menjadi lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
bermakna bagi siswa. c. Penilaian tidak semata-mata
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan berorientasi pada pencapaian target
menggunakan teknik tutor sebaya tapi juga perlu ditekankan kepada
untuk meningkatkan kemampuan efek pengiring pembelajaran
siswa dalam menyelesaikan soal terhadap perkembangan siswa, untuk
cerita ternyata memberikan banyak itu sistem evaluasi yang
keuntungan bagi guru maupun bagi dikembangkan guru harus sudah
siswa. Kinerja guru pada siklus satu mengembangkan penilaian yang
baru mencapai 83,33%, sedangkan bukan bagian terpisah melainkan
pada siklus dua kinerja guru terpadu dalam pembelajaran dan
mengalami peningkatan rata-rata tugas yang diperhadapkan kepada
mencapai 94,44%. Peningkatan siswa bersifat otentik.
kinerja siswa dalam menyelesaikan 2. Kepada Kepala Sekolah :
soal cerita secara tutor sebaya dari a. Kepala Sekolah hendaknya
siklus ke siklus mengalami memberikan program tahunan,
peningkatan. Pada siklus satu empat tahunan atau delapan tahunan
mencapai 70%, pada siklus dua kepada para guru agar dapat lebih
mencapai 81%. mendalami isi sehingga guru akan
3. Hasil belajar siswa juga mengalami bersama-sama mendukung atas
peningkatan dari 74% pada siklus I kemajuan sekolah untuk satu tahun
meningkat rata-rata 87% pada siklus mendatang, sesuai dengan apa yang
II. Dengan demikian penggunaan diprogramkan.
teknik tutor sebaya untuk b. Kepala Sekolah hendaknya
meningkatkan kemampuan siswa senantiasa mengikuti dan
dalam menyelesaikan soal cerita mendukung terhadap pengembangan
dapat menjadikan pembelajaran lebih model-model pembelajaran yang
efektif bagi siswa, sehingga baru, menarik serta bermakna, serta
mengalami peningkatan yang cukup senantiasa mendukung terhadap
berarti. program pelatihan guru termasuk

7
KKG, untuk meningkatkan kinerja Hardjodipuro, Siswojo. (1997). Action
para guru. Research: Sintesis Teoritik. Jakarta:
c. Kepala Sekolah hendaknya dapat IKIP.
menyediakan sarana dan prasarana Heruman. (2007). Model Pembelajaran
yang optimal sesuai kemampuan Matematika. Bandung: PT Remaja
untuk menunjang kegiatan Rosdakarya.
pembelajaran, sehingga
pembelajaran akan berjalan aktif, Kanda. 2001. Penelitian Tindakan Kelas.
kreatif dan menyenangkan.
Dirjen Dik Proyek Pendidikan Guru.
Daftar Pustaka
Kasbolah, K. 1998. Penelitian Tindakan
. 2006. Kurikulum 2006 “Standar Kelas. Malang : Dirjen Dikti Proyek
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Sekolah Dasar”. Jakarta : Depdiknas
Republik Indonesia. Nur, M. dan Wikandari, P. R. (2000).
Pengajaran Berpusat kepada Siswa
A.M, Sardiman. (2006). Interaksi dan dan Pendekatan konstruktivistis
Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: dalam Pengajaran. Surabaya. PSMS
PT Raja Grafindo Persada. Program Pascasarjana Unesa.
Badan Standar Nasional Pendidikan Sudrajat, Ahmad. (2008). Tutor Sebaya.
(BSNP). (2006). Panduan Tersedia :
Pengembangan Silabus Kurikulum http://ahmadsudrajat.files.wordpress.
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) com/2018/01/metode tutor
Sekolah Dasar (SD) / Madrasah sebaya.doc.
Ibtidaiyah (MI).Jakarta : Pusat
Kurikulum. Sudrajat, Ahmad. (2008). Tutor Sebaya.
Tersedia:
Badan Standar Nasional Pendidikan http://ahmadsudrajat.files.wordpress.
(BSNP).2006. Panduan com/2018/01/metode tutor
Pengembangan Silabus Kurikulum sebaya.doc.
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Sekolah Dasar (SD) / Madrasah Sukmadinata, Nana S. 2007. Metode
Ibtidaiyah (MI).Jakarta : Pusat Penelitian Pendidikan. Bandung:
Kurikulum. Remaja Rosdakarya.
Buchori, Astuti, AE dan Juliatun, E. 2007. Supriadi, Dedi. (1985). Kontribusi
Gemar Bermain Matematika Seri Kualitas Interaksi Anak-anak di
Bangun Datar. Semarang : PT. Sekolah Terhadap Kepribadian
Bengawan Ilmu. Kreatif. Tesis. PPS UPI. Bandung:
tidak diterbitkan.
Depdiknas. (2004). Kurikulum Pendidikan
Dasar. Jakarta. Tirtaraharja, U dan Lasulo. 1994.
Pengantar Pendidikan. Proyek
Fathurrohman, P dan Sutikno, S. 2007. Pembinaan dan Peningkatan Mutu
Strategi Belajar Mengajar. Bandung Tenaga Kependidikan. Depdikbud.
: PT. Refika Aditama.
Undang-Undang, SISDIKNAS (sistem
Fattah, N. 1996. Landasan Manajemen pendidikan nasional) nomor 20 tahun
Pendidikan. Bandung : PT. Remaja 2003. Jakarta: Sinar Grafika, 2003.
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai