Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Definisi
Gastroenteritis akut (GEA) adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan
oleh berbagai bakteri,virus dan pathogen parasitic. GEA diartikan sebagai buang air besar
(defekasi) dengan tinja berbentuk cairan/ setengah cair (setengah padat) berlangsung
kurang dari 7 hari terjadi secara mendadak.
Secara klinis gastroenteritis dapat disebabkan menjadi 2 jenis:
a. Gastroenteritis desentrifom: disebabkan oleh shigella, entraoeba histolytica
b. Gastroenteritis koleriform: disebabkan oleh antara lain vibrio, klastida atau
intoksikasi makanan.
B. Etiologi
Penyebab gastroenteritis akut antara lain:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
gastroenteritis melalui
1) Bakteri: salmonella thypi, parathypi A/B/C, eschurichia coli, vibrio, shigella,
staphylococcus, strepcococcus
2) Virus: enterovirus, adenovirus, rotavirus, astrovirus
3) Parasit: cacing, protozoa, jamur
2. Faktor malabsorbsi:
a. Malabsobsi karbohidrat : disakarida, monosakarida
b. Malabsobsi lemak : long chain iriglyceride
c. Malabsobsi protein : asam amino dan B. laktogiobulin
3. Faktor makanan. Makanan yang basi dan makanan yang belum waktunya di berikan
4. Keracunan
5. Alergi
6. Factor lain: psikis, lingkungan dan cuaca
C. Patofisiologi
Gastro enteritis akut atau diare adalah masuknya bakteri, virus atau toksin dan
parasit, beberapa mikroorganisme pathogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel,
memproduksi enterotoksin penyebab dimana merusak sel-sel atau melekat pada dinding
usus. Penularan GEA ini bias melalui fekal oral dari klien satu ke klien satunya. Beberapa
kasus juga ditemui penularan pathogen karena makanan dan minuman yang
terkontaminasi
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga
usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat
toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi
diare. Gangguan motilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik.
Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang
mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hypokalemia), gangguan
gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi: (a) Kehilangan air dan
elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam-basa
(asidosis metabolik, hypokalemia dan sebagainya). (b) Gangguan gizi sebagai akibat
kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah). (c) Hipoglikemia, (d)
Gangguan sirkulasi darah.
D. Manifestasi klinis
1. Diare
2. Muntah
3. Demam
4. Nyeri abdomen
5. Mukosa bibir dan mulut kering
6. Mata cekung
7. Kehilangan berat badan
8. Tidak nafsu makan
9. Lemah
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan tinja
b. Pemeriksaan PH
c. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal
2. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum
F. Penatalaksanaan
a. Terapi cairan : untuk menentukan jumlah cairan yang perlu di berikan pada penderita
diare antara lain:
1) Jumlah cairan
2) Cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus berlangsung.
b. Obat-obatan (Antibiotik)
c. Diatetic (pemberian makanan: untuk penyembuhan dan menjaga kesehatan.
G. Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Malnutrisi
3. Kejang
4. Hipoglikemi
H. Rehabilitasi medis
1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak
2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi
3. Jelaskan obat-obatan yang di berikan
4. Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan gangguan gizi
yang terjadi
5. Memperbanyak minum.