Disusun oleh:
MUHAMMAD NOOR HIDAYAT
3217078
( ) ( ) (Muhammad noor h)
( ) ( )
(Rizqi Wahyu Hidayati)
A. PENGKAJIAN
Sumber data : Klien, Keluarga, dan RM
Tanggal/jam masuk ICU : 04 MEI 2018
Tanggal/ jam pengkajian : 07 mei 2018
Diagnosa medik : STEMI
1. IDENTITAS
Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : dengok trukan 04
No Reg : 651738
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 40 Tahun
Alamat : dengok trukan 04
Hubungan : istri
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
b. Riwayat : Klien masuk IGD tanggal 04 mei 2018 pukul 10.18 datang dengan
penyakit keadaan sadar dengan keluhan dadanya terasa pegal-pegal dan nyeri
sekarang sejak 5 jam yang lalu. Pada jam 10.30 di IGD klien mendapatkan
terapi ranitidin 1 ampul, ISDN 5 mg, Aspilet 4 tab, CPG 4 tab dan
Pada tanggal 04 mei 2018 jam 13.00 klien akhirnya dipindah ke
ruang ICU untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Tekanan darah klien 139/94 mmHg, HR 95x/mnt, RR 17x/mnt.
c. Riwayat : Ini adalah kedua kali klien masuk RS. Klien sudah pernah dirawat di
penyakit sebelumnya.
dahulu
d. Riwayat : Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan.
penyakit
keluarga
3. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal/jam:
Kepala 1. Bentuk : simetris
2. Keadaan: penyebaran rambut rata, warna hitam, tidak ada hematoma dan
tidak ada luka. Mukosa bibir sedikit kering, sclera tidak ikterik,
konjungtiva tidak anemis, hidung terpasang binasal canul 3 l/mnt
Leher Tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada nyeri telan, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi atau luka
Paru:
I: pengembangan dada simetris, tidak ada luka, terpasanga electrode monitor
jantung
Pa: Tidak ada nyeri tekan, pengembangan dada kiri dan kanan sama atau
simetris, taktil fremitus simetris,
Pe: hasil perkusi sonor dikedua lapang paru
Dada
A: suara nafas wheezing ketika ekspirasi
Jantung:
I: tidak tampak pulsasi/ ictus Cordis
Pa: ada nyeri tekan pada dada kiri sekitar IC 2,3,4 dan 5
Pe: redup pada dada kiri IC 3,4 sampai 5
A:suara jantung S1 dan S2 murni, irama regular
I: tidak ada lesi, warana sama dengan warna kulit, bentuk simetris tidak
adanya jejas
Edema:
- -
- -
Integumen Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, capillary refile <3 detik, tidak ada
lesi atau luka
4. MONITORING DAN TANDA VITAL
Aspilet kardovaskuler
Sebagai vasodilator khususnya
2,5mg/8 jam
penderita angina pectori
Obat
miniaspi Obat untuk mencegah agregasi ,atau
80mg/24
pembekuan darah
jam
Menghambat beta bloker, digunakan
ISDN 2,5mg/24
untuk mengobati peyakit hipertensi,
(Isosorbid jam
dinitrat) angina pectori stabil dan angina
tidak stabil
Bisoprolol
6,25mg/12 Untuk mengobati hipertensi dan
jam
gagal jantung. Obat ini juga untuk
melindungi jantung setelah terjadi
serangan jantung.
v.block 6,25mg/24
jm Untuk membantu tekanan darah
tinggi dan mencegah terjadinya
stroke,serangan jantung
Atorvastatin
Hitung Jenis
Eosinofil 2 2–4 %
Basofil 1 0–1 %
Batang 0 2 –5 %
Segmen 71 51—57 %
Limfosit 17 20—35 %
Monosit 9 4—8 %
Kimia klinik
Fungsi Hati
SGOT 37 <37 u/l
SGPT 23 <41 u/l
Fungsi Ginjal
Ureum 50 17-34 mg/dl
Creatinin 0.96 0,9-1,30 mg/dl
Diabetes
GDS 408 80-200 mg/dl
Jantung
CKMB 6 7-25 U/L
Troponin I 0.03 <1 ng/ml
Elektrolit
Natrium 144.0 137.0-145.0 mmol/l
Kalium 4.00 3.50-5.10 mmol/l
Klorida 108.4 98.0-107.0 mmol/l
b. Hasil rekaman EKG (bukan gambaran di bed side monitor. Lampirkan hasil
rekaman)
Terlampir
Kesan:sinus rithem dan ada ST elevasi
c. Hasil Rontgen, USG, Echo Cardiogram, EEG, EMG, CT scan, MRI, dll
Kesan:
Photo thorak :
1. Cardiomegali denganoedem pulmo awal
e. Pemeriksaan kultur
Tidak ada pemeriksaan
B. ANALISIS DATA
No Data fokus Masalah Etiologi WOC
DS: Nyeri akut Agen injury Aktivitas berat/ aterosklerosis
1. Klien biologis
mengatakan Aliran darah ke jantung menurun
nyeri dada
P: STEMI Suplay oksigen dan nutrisi jantung
Q: tertusuk- menurun
tusuk
R : dada kiri Kerja jantung meningkat
S:2
T : hilang timbul Jaringan miokard iskemik
nyeri akut
DS: Intoleransi Ketidakseimban Aktivitas berat/ aterosklerosis
1. Klien aktivitas gan antara
mengatakan suplay dan Aliran darah ke jantung menurun
lemas kebutuhan
oksigen Suplay oksigen dan nutrisi jantung
DO: menurun
1. Klien terlihat
lemas Kerja jantung meningkat
2. RR 17x/mnt
3. HR 96x/mnt Jaringan miokard iskemik
metabolism anaerob
fatique
Intoleransi aktivitas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
1. Nyeri akut b/d agen injury biologis
2. Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen
D. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, Airway Managment
b/d keletihan diharapkan masalah klien dapat teratasi dengan criteria 1. Monitor respirasi klien dan saturasi klien
hasil: 2. Monitor TTV klien
Respiratory status: Ventilation 3. Monitor pola nafas klien
1. Suara nafas klien vesikuler 4. Berikan posisi yang nyaman untuk klien dan memaksimalkan ventilasi
2. Tidak ada dyspnea klien
3. Tidak ada sianosis 5. Auskultasi suara nafas klien
4. RR dalam rentang normal 6. Kolaborsi pemberian terapi oksigen
7. Kolaborasi pemberian obat, nebulizer, bronchodilator
2. Nyeri akut b/d agen injury Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam, Pain management
biologis diharapkan masalah klien dapat teratasi dengan criteria 1. Monitor TTV, keadaan umum dan kesadaran klien
hasil: 2. Monitor nyeri klien meliputi penyebab, kualitas, lokasi, waktu dan
Pain control: skala nyeri klien
1. Nyeri klien berkurang 3. Ajarkan management nyeri nonfarmakologi ( nafas dalam )
2. Klien bisa mengontrol nyeri secara nonfarmakologi 4. Anjurkan untuk melakukan nafas dalam secara mandiri apabila nyeri
( nafas dalam ) muncul
Vital sign: 5. Kolaborasi untuk pemberian terapi obat analgesik
1. TTV dalam batas normal:
TD: 120/80 – 140/90 mmHg
HR: 60-100 x/mnt
2. RR: 12-24 x/mnt
E. IMPLEMENTASI KEPERATAWAT
NO EVALUASI PARAF
Jam IMPLEMENTASI
DX (TANGGAL/JAM)
1 10.00 1. Memonitor TTV klien 14.00 WIB
2. Memonitor KU dan kesadaran klien S:
3. Memonitor nyeri 1. Klien mengatakan masih mengalami nyeri
4. Mengajarkan klien melakukan management nyeri P : STEMI
nonfarmakologi (nafas dalam ) Q : tertusuk-tusuk
5. Memberikan terapi ISDN 5mg k/p R : dada kiri
6. Memberikan terapi NTG 10 mcg/m S:2
T : hilang timbul
dayat
O:
1. Klien tampak menahan nyeri
2. KU: lemah, kesadaran CM
1. RR: 29x/mnt, TD: 130/87 mmHg, HR: 98x/mnt
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor KU, kesadaran, TTV
2. Monitor nyeri klien
3. Ingatkan klien untuk melakukan nafas dalam jika nyeri
muncul
4. Kolaborasi pemberian obat
2 11.10 1. Memonitor aliran O2 3 lpm 14.00 WIB
2. Memonitor TTV klien jika beraktivitas S:
3. Memonitor pola tidur dan istirahat klien 1. Klien mengatakan badanya masih lemas untuk bergerak
4. Menganjurkan untuk mengurangi aktivitas yang berat O:
2. RR: 29x/mnt, TD: 130/87 mmHg, HR: 98x/mnt
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi Dayat
1. Monitor vital sign,
2. Monitor tidur dan istirahat klien
3. Bantu kebutuhan ADL klien
Hari Kedua : Selasa,08/05/2018
NO EVALUASI PARAF
Jam IMPLEMENTASI
DX (TANGGAL/JAM)
1 09.00 1. Memonitor TTV klien 14.00 WIB
2. Memonitor KU dan kesadaran klien S:
3. Memonitor nyeri 1. Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang
4. Mengajarkan klien melakukan management nyeri P : STEMI
nonfarmakologi (nafas dalam ) Q : tertusuk-tusuk
7. Memberikan terapi ISDN 5mg k/p R : dada kiri
8. Memberikan terapi NTG 10 mcg/m S:1
5. Memberikan terapi Dopamin 3 mg T : hilang timbul
O:
1. Klien tampak menahan nyeri
2. KU: lemah, kesadaran CM
Dayat
3. RR: 20x/mnt, TD: 124/70 mmHg, HR: 76x/mnt
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor KU, kesadaran, TTV
2. Monitor nyeri klien
3. Ingatkan klien untuk melakukan nafas dalam jika nyeri
muncul
4. Kolaborasi pemberian obat
2 08.00 1. Membantu ADL : Mandi 14.0 IB
2. Memonitor aliran O2 3 lpm S:
3. Memonitor TTV klien jika beraktivitas 1. Klien mengatakan badanya masih lemas untuk bergerak
08.20 4. Memonitor pola tidur dan istirahat klien O:
5. Menganjurkan untuk mengurangi aktivitas yang berat 1. RR: 20x/mnt, TD: 124/70 mmHg, HR: 76x/mnt
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi Dayat
1. Monitor vital sign,
2. Monitor tidur dan istirahat klien
3. Bantu kebutuhan ADL klien