PEMERIKSAAN FESES LENGKAP

No.
: SOP/UKP/VIII/
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit : 9 Februari 2018
Halaman : 1/2
dr. H. ARMEN
PUSKESMAS
NIP. 19671107
TUALANG
200212 1 003

1. Pengertian Cara pemeriksaan laboratorium yang menggunakan spesimen feses untuk

mengidentifikasi adanya telur atau cacing pada sampel feses seseorang

2. Tujuan Melihat adanya kelainan-kelainan dalam tinja, baik secara makroskopis

maupun mikroskopis.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tualang No.445/PKM.Tl-UKP/2018

Sebagai pedoman untuk persiapan pelayanan laboratorium agar
pelayanan laboratorium berjalan dengan lancar
4. Referensi 1.Buku Pendoman lab.penuntun Laboratorium Klinik
R. Ganda Soebrata
2. Praktik Laboratorium Kesehatan yang Benar
( GOOD LABRORATORY PRACTICE )
5. Prosedur 1. Pasien
a. Pasien tidak dibenarkan makan obat pencahar sebelum pemeriksaan.
2. Spesimen
a. Sebaiknya feses diambil pada pagi hari.
b. Sebaiknya spesimen segera diperiksa. Untuk pemeriksaan amuba
harus dilakukan maksimal 2 jam dari pasien defekasi.
3. Alat untuk pemeriksaan feses.
4. Reagensia untuk pemeriksaan feses.
6. Langkah – A. Cara Pemeriksaan Feses Secara Makroskopis :
langkah 1. Amati feses ditempat yang terang, meliputi : warna, bau,
konsistensi, adanya darah, lendir, cacing dan serat.
B. Cara Pemeriksaan Feses Secara Mikroskopis :
1. Spesiman feses diambil menggunakan ujung lidi dan diletakkan
pada obyek glass yang sudah ditetesi larutan eosin/lugol 2%/NaCl 0,9%.
 2. Setelah ditutup dengan cover glass, segera periksa dibawah
mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x.
C. Pencatatan Hasil :
1. Sebagai arsip : catat hasil pemeriksaan di buku register laboratorium.
2. Untuk pasien : catat hasil pemeriksaan di blanko hasil laboratorium.
D. Pembuangan Sisa Spesimen :
Sisa spesimen dituangi desinfektan. Kemudian dimasukaan kedalam tempat
sampah medis.
7. Bagan Alir
8.Hal - hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang Poli
2. KIA
3. UGD.

10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman No Yang Isi Tanggal Mulai
Historis Diubah Perubahan Diberlakukan
Perubahan