Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL

OLEH : SERLY SANI MAHOKLORY

1. Judul Jurnal:
An Examination of ESI Triage Scoring Accuracy in Relationship to ED Nursing
Attitudes and Experience
2. Kata Kunci:
Emergency department, Triage nurse, Nurse attitude, Nurse experience, ESI
3. Tahun Publikasi:
September 2014
4. Penulis Jurnal:
Andrew Martin, MSN, RN, PHRN, CEN, Carolyn L. Davidson, PhD, RN, CCRN,
FNP-BC, CPHQ, Anne Panik, MS, BSN, Rn, NEA-BC, Charlotte Buckenmyer,
MS, RN, CEN, Paul Delpais, MSN, RN, CEN, and Michele Ortiz, BSN, RN, CEN,
Allentown, PA
5. Latar Belakang Masalah:
Kinerja suatu unit Gawat Darurat tidak hanya ditentukan melalui adanya
fasilitas kesehatan yang memadai tetapi dengan kualitas yang dimiliki oleh
masing-masing perawat dalam memprioritaskan pasien. Karakteristik perawat
triase dengan kemahirannya dalam menentukan pasien gawat darurat tidak
dijelaskan secara literatur, sehingga adanya laporan konflik mengenai jumlah
perawat yang berpengalaman dan sikap perawat yang dianggap berkompeten
untuk prosedur triage. Berdasarkan data diatas telah diketahui besar masalah
dari penelitian ini yang telah di interpretasikan oleh penulis.
Triage akurat oleh Darurat Severity Index (ESI) untuk pasien leveraged
merupakan 5 tingkatan sistem triage yang dipandu oleh alghoritma untuk
keputusan klinis dengan membuat satu alat yang memungkinkan perawat untuk
menilai pasien, melakukan pengambilan keputusan untuk sumber daya dan
menetapkan skor yang akrab dengan tim perawatan kesehatan lainnya.
Algoritma ini mudah digunakan, mengurangi subjektivitas keputusan triase, dan
lebih akurat dari pada sistem triase lainnya, sehingga dapat memberikan
kontribusi yang baik bagi pelayanan keperawatan di unit gawat darurat.
Meskipun validitas dan reabilitas dari sistem ESI pada penelitian ini sudah teruji,
namun karakteristik dari setiap perawat gawat darurat tetap memiliki kontribusi
dalam mengevaluasi keadaan dan kondisi pasien.
Namun kurangnya literatur yang efektif dalam proses triage
mempengaruhi pengalaman, kemampuan dan sikap perawat terhadap pasien,
sehingga melalui penelitian ini dapat meningkatkan kinerja perawat triage di unit
gawat darurat.
6. Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah ada perbedaan sikap dan
pengalaman perawat setelah menerapkan Darurat Severity Index (ESI) dalam
menetukan skor akurat triage serta mengakaji sikap dan pengalaman perawat
triage yang mempengaruhi pengambilan keputusan tindakan gawat darurat bagi
pasien.
7. Metodologi Penelitian:
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif studi eksplorasi
dari 64 perawat dan 1.644 kasus triage di 3 unit gawat darurat. Penelitian ini
juga sudah diuji secara klinis validitas dan reabilitas sehingga data yang
diperoleh sudah dapat mewakili hasil penelitian secara objektif dalam metodologi
statistik.
8. Hasil penelitian dan pembahasan:
Hasil penelitian pada 64 perawat, diperoleh skor ESI yang diperoleh tidak
berbeda secara signifikan, dimana pengalaman perawat dalam menentukan
triage juga memiliki peranan penting dengan hasil kappa statistic tertinggi 0,63
perawat dengan 1,00 – 1,99 tahun pengalaman yang rendah dari 0,51 perawat,
dengan 15 sampai 19 tahun pengalaman. Perawat dengan score CNPI-23 dari
106 sampai 115 mencapai kesepakatan tertinggi dobandingkan dengan peserta
tunggal dengan CNPI-23 secara keseluruhan nilai rata-rata antara 81 dan 92
menunjukkan kesepakatan 0,54-0,60.
Berdasarkan tingkat tinggi kewajiban daerah triase sebagai pertimbangan
khusus yang perlu saat memutuskan seorang perawat untuk dapat bertugas di
triase yang didasari dengan pengalaman kerja dan pengetahuan serta
pemahaman kerja ESI algoritma triase dengan 5 tingkat, sehingga aman dan
tepat bagi pasien di unit gawat darurat. Hal yang sama juga dikemukan oleh
Toulson, et al (2005) bahwa perlu adanya managemen keperawatan yang tepat
dalam menetukan staf perawat triage berdasarkan system ESI dalam
mengoptimalkan ketajaman perawat saat mendiagnosa kondisi pasien sehingga
waktu yang digunakan lebih memadai.
Selain itu, implementasi dari algoritma ESI ini adalah mendidik sejumlah
besar staf di unit gawat darurat dalam menentukan triase secara efektif dengan
mengoptimalkan waktu penanganan pasien secara terstruktur melalui tingkatan
ESI, sehingga dapat intervensi dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
Selama proses uji coba system ESI diperoleh hasil audit grafik ESI menunjukkan
bahwa 77% dari pasien yang diprioritaskan tepat dan benar menggunakan
tingkatan atau level dari ESI (Toulson, et al 2005). Sehingga metode ESI lebih
efektif dan efisien dalam menentukan triase pada pasien di unit gawat darurat.
Dengan demikian, maka hasil penelitian ini telah menjawab hipotesis dan tujuan
penelitian tentang system ESI, yang dibuktikan melalui interpretasi statistik.
9. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian:
Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak adanya struktur penerapan
metode ESI secara jelas dan indikator staf perawat kolektif yang dapat
mendukung terlaksanannya metode ini, sehingga mempermudah manager unit
gawat darurat dalam menentukan perawat triase. Selain itu, penelitian ini tidak
banyak melakukan uji coba keefektifan rangkai tahap pelaksaana ESI pada staf
perawat unit gawat darurat, sehingga dapat memberikan gambaran karakteristik
perawat triase ESI kompeten, didasari oleh pengetahuan, sikap atau
pengalaman.
Kelebihan dalam penelitian ini terletak pada instrumen, yaitu melihat
perilaku dan sikap peduli dari perawat dengan menekanan pada teori 10 carative
keperawatan dari Watson saat menjalankan proses triase di unit gawat darurat.
10. Manfaat Penelitian di Bidang Kesehatan:
Dapat memberikan gambaran akan kinerja dari perawat lebih efektif dan
efisien dengan menggunakan metode ESI 5 level algoritma triase dengan
kapasitas yang aman dan tepat diterapkan pada triase unit gawat darurat.
11. Penerapan Hasil Penelitian di Indonesia:
Kinerja dari seorang perawattidak dilihat dari seberapa banyak
pengalaman kerjanya, melainkan bagaiman seorang perawat mampu
berkompetensi dengan sikap dan pengetahuannya dalam menerapkan suatu
metode baru, sehingga apabila tenaga dan staf perawat yang ada di Indonesia
memiliki nalar demikian sekiranya dapat diterapkan, tentunya dengan
manajemen atau manager unit gawat darurat yang memahani secara baik
proses rekrument dan pelaksanaan dari metode ESI itu sendiri. Karena dilihat
dari manfaat dan tingkat dari keberhasilan metode ESI ini dalam
memprioritaskan kondisi pasien disaat situasi overcrawding di unit gawat
darurat.
12. Refrensi
Andrew Martin, MSN, RN, PHRN, CEN, Carolyn L. Davidson, PhD, RN, CCRN,
FNP-BC, CPHQ, et al. An examination of ESI triage scoring accuracy in
relationship to ed nursing attitudes and experience. J emerg Nurs.
2014;40:461-8
Karen Toulson, RN, BSN, CEN, Linda Laskowski Jones, RN, MS, APRN, BC,
CCRN, CEN, et al. Implementation of the five level emergency severity
index in a level I trauma center emergency departement with a three-
tiered triage scheme. J Emerg Nurs. 2005;31:259-64

Anda mungkin juga menyukai