Anda di halaman 1dari 5

FMEA

Unit kerja :
Tim FMEA :
Ketua : dr. yuda atmaja
Notulen : adlince maria
Anggota : sri anna
Kartika sari dwi

Peran masing – masing :


1. Ketua :
 Memimpin kegiatan FMEA
 Menggali informasi dari anggota
 Menampung informasi dari anggota
 Mengevaluasi
 Memberikan solusi
2. Anggota :
 Memberikan informasi
 Memberikan masukan kepada ketua
 Mencatat Melaksanakan

Jadual kegiatan tim:


Setiap bulan tanggal 6

Alur proses yang sekarang:


1. Persiapan Petugas dan alat :
- Petugas menyiapakn alat dan bahan : ATK , rekam medis
pasien, buku registrasi
- Petugas mencuci tangan
2. Persiapan pasien :
- Memberikan nomor antrian
- Mencocokan identitas pasien dengan status
- Mempersilahkan pasien untuk duduk

3. Pelaksanaan :
a. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian dan
waktu mencatat anamnesa
b. Petugas menyapa pasien sambil tersenyum dan
mempersilahkan pasien untuk duduk.
dan balita mengenai keluhan utama, keluhan tambahan,
lamanya sakit, pengobatan yang telah diberikan, riwayat
penyakit lainnya.
c. Petugas melakukan pemeriksaan yang meliputi keadaan umum
pasien, respirasi, derajad dehidrasi, suhu tubuh, pemeriksaan
telinga, pemeriksaan status gizi, pemeriksaan status imunisasi,
penilaian pemberian makanan.
d. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta
mengklasifikasikan dalam format MTBS.
e. Petugas memberi pengobatan sesuai pedoman MTBS.
f. Petugas mempersilahkan pasien untuk mengambil obat di
apotik
g. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di rekam medis pasien
dan deregister ruangan
Identifikasi Failure modes:

No Tahapan Kegiatan Failure modes


Pada alur Proses
1 Persiapan Petugas dan alat Timbangan digital rusak.timbangan
manual rusak,pengukur TB tidak
ada.
2 Persiapan pasien Orang tua pasien tidak koperatif
3 pelaksanaan h. Petugas memanggil
pasien sesuai dengan
nomor antrian dan
waktu mencatat
anamnesa
i. Petugas menyapa
pasien sambil
tersenyum dan
mempersilahkan pasien
untuk duduk.
dan balita mengenai
keluhan utama,
keluhan tambahan,
lamanya sakit,
pengobatan yang telah
diberikan, riwayat
penyakit lainnya.
j. Petugas melakukan
pemeriksaan yang
meliputi keadaan
umum pasien,
respirasi, derajad
dehidrasi, suhu tubuh,
pemeriksaan telinga,
pemeriksaan status
gizi, pemeriksaan
status imunisasi,
penilaian pemberian
makanan.
k. Petugas menulis hasil
anamnesa dan
pemeriksaan serta
mengklasifikasikan
dalam format MTBS.
l. Petugas memberi
pengobatan sesuai
pedoman MTBS.
m. Petugas
mempersilahkan pasien
untuk mengambil obat
di apotik
n. Petugas mencatat hasil
pemeriksaan di rekam
medis pasien dan
deregister ruangan

NO Failure modes O S D RPN Kumulatif Presentase


1 Timbangan 4 1 3 12 12 6,25%
digital bayi
rusak
2 Timbangan 10 1 6 60 72 37,5%
manual rusak
3 Alat 10 3 3 90 162 84,4%
pengukur
tinggi
badan
4 Org tua pasien 5 2 3 30 192 100%
tdk koperatif
Jumlah 192 438
Matriks FMEA:

No Failure Penyebab Akibat O S D RPN Solusi Indikator untuk validasi


modes (occurrence) (severity) (detectabi (OxSxD)
lity)
1 Timbangan  Baterai  Tidak 4 1 3 12 Menyediakan baterai Disiapkan baterai cadangan minimal 2
digital rusak lemah dapat yang baru
 Timbangan melakukan
belum di penimban
kalibrasi gan BB
 Dapat
terjadi
kealahan
pada dosis
pemberian
obat
2 Timbangan  Jarum  Penimban 10 1 6 60 Memperbaiki Menyiapkan timbangan cadangan
manual rusak timbangan gan BB timbangan minimal 1
tidak akurat tidak
 Timbangan akurat
belum  Dapat
dikalibrasi terjadi
kesalahan
pada dosis
pemberian
obat
3 Alat Tidak Tidak dapat 10 3 3 90  Pengadaan alat Menyiapkan alat pengukur TB
pengukur melakukan melakukan pengukur TB
tinggi pengukuran penilaian
badan TB status gizi
tidak ada
4 Orang tua Kurangnya Penukuran 5 2 3 30 Memberikan
pasien tidak pemahaman BB sulit pemahaman kepada
kooperatif pasien dilakukan pasien tentang
pentingya
pengukuran BBS

Menetapkan cut off point dengan diagram Pareto:

Alur proses yang baru:

Pelaksanaan:

Monitoring, validasi (bisadihitungulang RPN setelahimplementasi), evaluasi,


danpelaporan

Anda mungkin juga menyukai