Anda di halaman 1dari 6

Nama : Doni Bima Saputra

NIM : 1101154273
Kelas : TT39-13
Tugas : Rangkuman Macam-macam jenis antenna dan aplikasinya

Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima
gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya,
antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb.
Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal
radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan
sinyal.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB.
Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis
antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan
dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu :
1. Directional
2. Omni Directional

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu
meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya,
antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy
elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau
sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya
menjalankan fungsi penerima saja.

Karakter antena Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop
radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama
pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima,
untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson
(0806322514) ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan
fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi
yang dia inginkan.

· Pola radiasi

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah
antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola
radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi
pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth
(pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum
disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama
besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola
radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah
tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan
memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka
directivity antena tersebut. Antena dipol termasuk non-directive antenna.
Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi
dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada
teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data
yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek
astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop
radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk
melakukan pencitraan.

· Gain

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah
kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya,
melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain
adalah desibel.
· Polarisasi

Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki
polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi,
khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi
radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah
untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau
yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah
resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik
yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena
yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
Antena Directional Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu
punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa
menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada
satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi
point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish
"parabolic", yagi, dan antena sectoral.
Antena Omni-Directional Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth)
yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang
luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga
ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena
omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya
digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.

1.Antena Omnidirectional

Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam
dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often
described as "donut shaped". Pola ini sering digambarkan sebagai "donat berbentuk".
Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-
multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts.
Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional
di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan
siaran TV. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang
tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi.
Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik
di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika
client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang
ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi
yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-
Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal
yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada
sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.
Pola radiasi dari antenna Omni

2. Antena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih
fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.

3. Antena Parabolik
- Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh - Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi Pola
radiasi dari antena Parabolik

Kelebihan antenna parabola:


 Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan
antenna.
 Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
 Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
 Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antenna parabola:
 Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
 Membutuhkan lebih banyak LNBF
 Channel yang diterima lebih sedikit
4. Antena Sectoral

Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk
Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat
tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi
dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8
km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya
harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang
horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan
dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal
pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan
yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Simulasi Macam-Macam Antena

 Indoor Ceiling Mount Antenna


Antena ini merupakan salah satu antena Omni Directional yang meradiasikan sinyal ke
semua arah secara horizontal, tetapi juga menunjukkan adanya direktivitas dalam arah
vertikal dengan mengonsentrasikan energinya ke bentuk kue donat
[1]. Penggunaan antena Ceiling Indoor ini cocok digunakan untuk basement lantai dasar
atau lantai satu bangunan, ruko, rumah, gedung pabrik, toko, gedung parkir, maupun
gedung perkantoran

[2]. Tujuan dari penggunaan antena ini adalah untuk memperbaiki kualitas sinyal dan
trafik di dalam gedung yang memiliki kualitas sinyal jelek atau memiliki trafik yang
sangat padat. Kasus ini sering terjadi pada basement atau lantai dasar suatu gedung. Hal
ini disebabkan karena redaman (loss) oleh bangunan terhadap daya sinyal dari dari BTS
(Base Transcever Station) terdekat. Untuk memperbaiki level sinyal tersebut, maka
diperlukanlah penguat sinyal wi-fi

[3]. Antena Ceiling Indoor ini bentuknya seperti lampu, yang apabila penutupnya
dibuka, maka didalamnya terdapat bahan-bahan antena yang sebagian besar terbuat dari
aluminium dan tembaga.
 Rancang Bangun Antena Helix Dan Simulasi Dengan Software Untuk Aplikasi
Penguat WIFI

Antena helix terdiri dari konduktor tunggal atau multi konduktor terbuka yang
berbentuk helix. Antena Helix merupkan antena yang memiliki bentuk tiga dimensi.
Bentuk dari antena helix menyerupai per atau pegas dan diameter serta jarak antar lilitan
berukuran tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penguat sinyal wifi pada
frekuensinya 2.4 GHZ. Bahan yang digunakan berupa pipa paralon, kawat tembaga,
berbagai konektor dan adaptor wireless dan berbagai komponen lainnya. Cara
pembuatannya ialah dengan cara menghitung parameter2 antena helix lalu Simulasi
dengan software mmmanagal. Selanjutnya diuji dengan software wirelesmon untuk
menguji kekuatan sinyal wifi. Hasilnya berdasarkan Mmanagal, pola radiasi yang
dipancarkan mencapai Gin a: 4,5 dBi horizontal polarization, F/B: -0,41dB; rear azim
120 dgelev 60dg, Frekuensi 2400MHz, impedansi R27.9 dan jX -430.9, Elev: 64.4dg
real GND: 0,50 m height. Selain itu berdasarkan wirelesmon, kekuatan sinyal wifi
meningkat dari 47% menjadi 55%.

Anda mungkin juga menyukai