Anda di halaman 1dari 14

Makalah Penegakan Hak Asasi Manusia

Disusun Oleh : Kelompok 5


1.Anthony Elbert A.
2.Celine Eryanti
3.Luthfi Fajar R.
4.Meira Annisa H.
5.Rifa Sulwa S.
6.Safinah Zandra W.

Pelajaran : PKN
Kelas : XI IPS 4
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNYA sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Penegakan Hak Asasi Manusia” dengan tepat waktu.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Maka dari itu, Kami
menerima kritik serta saran dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan
menambah wawasan pembaca tentang Hak Asasi Manusia.

Jakarta, 22 Juli 2018

Penyusun.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………… 2
Daftar isi………………………………………………………………………........ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Hak dari Kewajiban Asasi Manusia………………… 5
2.2 Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia…………….. 7
2.3 Kasus – Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia………….. 9
2.4 Upaya Penegakan HAM……………………………………………. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki
manusia sejak ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapapun.Hak Asasi merupakan sebuah bentuk
anugrah yang diturunkan oleh Tuhan sebagai sesuatu karunia yang
paling mendasar dalam hidup manusia yang paling berharga. Hak
Asasi dilandasi dengan sebuah kebebasan setiap individu dalam
menentukan jalan hidupnya, tentunya Hak asasi juga tidak lepas dari
kontrol bentuk norma-norma yang ada. Hak-hak ini berisi tentang
kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-bedakan suku,
golongan, keturunanan, jabatan, agama dan lain sebagainya antara
setiap manusia yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan
Tuhan.
Terkait tentang hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting
sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus saling menjaga dan
menghormati hak asasi masing-masing individu. Namun pada
kenyataannya, kita melihat perkembangan HAM di Negara ini masih
banyak bentuk pelanggaran HAM yang sering kita

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Hak dari Kewajiban Asasi Manusia


Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa
hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.
Menurut John Locke, HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam
pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia”.

Kewajiban Asasi Manusia (KAM)


Pengertian Kewajiban Asasi Manusia adalah sesuatu yang wajib
dilakukan oleh setiap manusia sebagai makhluk hidup. Istilah
kewajiban asasi manusia tidak begitu dikenal dibandingkan dengan
istilah hak asasi manusia, bahkan diperingati dan dirayakan setiap
tahun. Namun tidak demikian dengan kewajiban asasi, dilupakan
orang.
Kewajiban asasi manusia merupakan bentuk pembatasan atas
hak asasi manusia (HAM) yang dapat sebagai sumber munculnya
sifat egoisme individu. Selain mempunyai hak, manusia juga
mempunyai kewajiban asasi.

5
Sering kali orang hanya menuntut hak namun lupa bahwa juga
memiliki kewajiban untuk menghormati hak asasi orang lain.
Sebenarnya manusia dengan hati nuraninya mampu
membedakan mana yang baik dan buruk, terpuji dan tercela,
merugikan dan menguntungkan. Wajar jika manusia harus
mempertanggungjawabkan atas tingkah lakunya.
Setiap pribadi seharusnya berbuat baik, berguna, bermanfaat,
serta peduli dengan kepentingan sesamanya. Oleh karena itu, setiap
pribadi dengan memenuhi kewajiban diri pribadi terhadap pribadi
yang lain, dandengan menghormati hak-hak orang lain, dalam suatu
jalinan hubungan kemasyarakatan yang damai dan terbuka.
Selain itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki
harkat dan martabat yaitu derajat kemuliaan manusia dan harga diri.
Oleh karena itu manusia merupakan makhluk yang paling sempurna
dibandingkan dengan yang lainnya. Namun terkadang manusia
mengingkari hakekat dasar harkat dan martabat manusia lainnya.
Kewajiban asasi manusia yang harus dipenuhi:
1. Kewajiban manusia untuk menjalankan tugas sebagai manusia.
2. Kewajiban moral atas dasar norma benar dan salah.
sebagaimana diterima dan diakui oleh masyarakat.
3. Kewajiban sosial atas dasar norma dan tingkah laku lingkungan
sosial.
4. Kewajiban kepada Tuhan Sang Pencipta.
Kewajiban asasi manusia akan membuat kehidupan menjadi
lebih baik dengan pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan
sekaligus untuk dapat memenuhi hak asasi manusia.
Contoh sederhana dari kewajiban asasi manusia yaitu dengan
menghormati orang lain, maka hak orang lain untuk mendapat
penghormatan sudah terpenuhi.

6
2.2 Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai
kemanusian. Pancasila sangat menghormati hak asasi setiap warga
negara maupun bukan warga negara Indonesia. Pancasila menjamin
hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Nilai-nilai Pancasila dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai
ideal, nilai instrumental dan nilai praksis. Ketiga kategori nilai
Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia.
Salah satu karakteristik hak asasi manusia adalah bersifat universal.
Artinya, hak asasi merupakan hak yang dimiliki oleh setiap manusia
di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa, agama, ras maupun
golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib menegakkan hak asasi
manusia.

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, “Hak Asasi


Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”

Karakteristik penegakan hak asasi manusia berbeda-beda antara


negara yang satu dengan negara lainnya. Ideologi, kebudayaan dan
nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan mempengaruhi pola
penegakan hak asasi manusia di suatu negara. Contohnya, di
Indonesia, dalam proses penegakan hak asasi manusia dilakukan
dengan berlandaskan kepada ideologi negara yaitu Pancasila. Hak
asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus, yaitu sebagai berikut.
1. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat
manusia yang sudah ada sejak lahir.

7
2. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua
orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau
perbedaan lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat
dicabut atau diserahkan kepada pihak lain.
4. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan
semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan
budaya.

Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Sila-Sila Pancasila


Nilai dasar atau nilai ideal pancasila adalah nilai nilai nilai dasar
yang relatif tetap (tidak berubah) yang berada dalam pembukaan
UUD 1945. Nilai ideal berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila.
Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar.
Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup
negara. Hubungan antara hak asasi manusia dengan Pancasila dapat
dijabarkan secara singkat sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Menjamin hak kemerdekaan untuk
memeluk agama, melaksanakan ibadah, dan menghormati
perbedaan agama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Menempatkan setiap
warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta
memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapatkan
jaminan dan perlindungan hukum.
3. Persatuan Indonesia Mengamanatkan adanya unsur pemersatu
di antara warga negara dengan semangat rela bekorban dan

8
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan Dicerminkan dalam kehidupan
pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mengakui hak
milik dan jaminan sosial secara perorangan yang dilindungi oleh
negara serta berhak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan.

2.3 Kasus – Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

1. Peristiwa Trisakti

Salah satu pelanggaran HAM di Indonesia yang paling terkenal


adalah peristiwa trisakti. Peristiwa ini adalah peristiwa penembakan
mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada tanggal 12 Mei
1998. Hal ini terjadi saat demonstrasi mahasiswa yang menuntut
Soeharto mundur dari jabatannya. Sebanyak 4 orang mahasiswa
tewas tertembak dan puluhan lainnya luka-luka saat melakukan
unjuk rasa.

2. Tragedi Bom Bali I

9
Peristiwa bom bali terjadi pada tahun 2002.Sebuah bom
diledakkan di kawasan Legian Kuta, Bali oleh sekelompok jaringan
teroris. Akibatnya ratusan korban meninggal dunia dan ratusan lain
luka-luka, baik warga lokal atau pun turis mancanegara. Aksi bom
bali menjadi salah satu aksi terorisme terbesar yang pernah terjadi di
Indonesia dan tragedi ini diberitakan di seluruh dunia.

3. Kasus Pengkhianatan G 30S/PKI

Peristiwa Gerakan 30 September PKI (G 30S/PKI) adalah peristiwa


pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan menculik dan
membunuh beberapa perwira dan jenderal militer pada tanggal 30
September 1965. PKI menculik dan membantai 10 perwira jenderal
dan mayatnya dibuang di sumur lubang buaya. Peristiwa ini menjadi
salah satu tragedi kelam dalam sejarah bangsa Indonesia. PKI
kemudian ditetapkan sebagai partai terlarang karena dianggap
melakukan pemberontakan dan pengkhianatan terhadap negara.

10
4. Konflik Berdarah Poso

Konflik Poso ini terjadi sejak tahun 1998 sampai tahun 2000 di
Poso, Sulawesi Tengah. Diawali oleh pemilihan bupati yang dilandasi
oleh sentimen keagamaan. Adanya perbedaan agama, politik, sosial
dan budaya pun melandasi terjadinya konflik dan kerusahaan.
Pembunuhan dan pembantaian pun terjadi di Poso yang
mengakibatkan banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia.

2.4 Upaya Penegakan HAM


Upaya penegakan HAM adalah seluruh tindakan yang dilakukan
dengan tujuan membuat HAM semakin dihormati dan diakui oleh
segenap masyarakat dan pemerintah. Pada dasarnya upaya
pemerintah dalam menegakkan HAM di indonesia pada hakekatnya
memang telah dilaksanakan semaksimal mungkin dengan
menitikberatkan pada beberapa aspek hak individu maupun
kelompok sesuai dengan UU no 39 tahun 1999 yang mengatur
tentang ham (hak asasi manusia).
Berikut upaya pemerintah dalam menegakkan HAM bagi warga
negara Indonesia :
1. Penegakan melalui Undang-Undang
 Undang-undang merupakan produk hukum yang dimiliki oleh
pemerintah Indonesia yang digunakan sebagai pedoman atau

11
aturan main dalam pelaksanaan suatu kebijakan atau tindakan
yang menyangkut kehidupan bermasyarakat dan bernegara di
Indonesia. Contoh : Undang-Undang No. 39 Tahun 1999,
Undang-undang ini bersikan hak-hak asasi manusia yang
dimiliki oleh setiap warga negara tanpa terkecuali.
2. Pembentukan Pemerintah Komisi Nasional
 Pemerintah membentuk beberapa komisi nasional guna
membantu pemerintah dalam menegakkan hak asasi. Adapun
komisi nasional tersebut antara lain: Komisi Nasional
Perempuan, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
3. Pengadilan HAM
Pengadilan HAM ini dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan HAM. Dalam menjalankan perannya, pengadilan
ini berperan khusus dalam mengadili kejahatan genosida dan
kejahatan terhadap kemanusiaan, sebagai berikut:
 Keberadaan pengadilan HAM di Indonesia merupakan salah
satu langkah dalam megakkan keadilan bagi warga negara
Indonesia khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran HAM.
 Proses pelimpahan perkara yang terkait dengan pelanggaran
HAM yang terjadi tentunya dilakukan oleh pengadilan HAM
sesuai dengan mekanisme pelaksanaan sistem peradilan di
Indonesia.
4. Penegakan Memalui Proses Pendidikan
Penegaka HAM melaui proses Pendidikan juga dapat dilakukan, bias
dari Pendidikan formal dan non-formal. Seperti Pendidikan formal
yaitu Sekolah, dapat dilakukan melalui mata pelajaran Agama dan
PKN dengan materi penanaman konsep HAM.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PENEGAKAN HAM

12
Adapun peran masyarakat yanag dapat dilakukan untuk menegakkan
ham adalah sebagai berikut:
 Dalam masyarakat perlu diingatkan untuk selalu mengikuti
norma yang bercermin dari keadilan dan hak hak warga negara.
 Mengutamakan musyawarah serta mufakat untuk
menyelesaikan permasalahan di lingkup masyarakat.
 Masyarakat tidak boleh melakukan main hakim sendiri agar
tercipta kepastian hukum.
 Pemerintah yang berperan sebagai alat negara diberikan
amanat untuk melindungi segenap bangsa dan rakyat sesuai
pembukaan UUD 1945 alenia IV.
 Hukum serta keadilan dalam upaya melindungi ham dilakukan
segenap pihak (masyarakat, pemerntah) melalui kesadaran diri
dan pengetahuan.

Hambatan dalam Upaya Penegakan HAM


 Rendahnya pemahaman hukum dari pihak aparat penegak
hukum.
 SDM memiliki kesadaran hukum yang rendah.
 Mekanisme lembaga HAM yang belum terpadu.
 Faktor geografis indonesia yang sangat luas sehingga
pemahaman hukum tidak merata

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
https://datenpdf.com/download/1-konsep-hak-dan-
kewajibandocx_pdf
https://www.zonareferensi.com/contoh-kasus-pelanggaran-ham-di-
indonesia/
http://materi4belajar.blogspot.com/2017/08/upaya-upaya-
penegakan-ham-di-indonesia.html#
https://guruppkn.com/upaya-pemerintah-dalam-menegakkan-ham
https://sikkabola.wordpress.com/2012/08/28/kasus-pelanggaran-
ham-tragedi-trisakti/

14

Anda mungkin juga menyukai