Anda di halaman 1dari 47

Laporan Kelompok

PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD


SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Melihat semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
saat ini, maka tuntutan terhadap metode pengajaran serta perlunya peningkatan
pada materi pendidikan dalam perguruan tinggi. Maka Universitas Hasanuddin
dalam hal ini Fakultas Teknik Jurusan Perkapalan, sebagai lembaga akademis
yang berorientasi pada ilmu pengetahuan teknologi, menetapkan kurikulum yang
fleksibel dan mampu mengakomodasikan perkembangan yang ada. Salah satunya
dengan memberikan mata kuliah kerja praktek kepada mahasiswa.
Kerja praktek merupakan suatu mata kuliah yang bertujuan untuk
memberikan bekal kepada mahasiswa tingkat tertentu (mendekati akhir) terhadap
kondisi lapangan kerja sesungguhnya sekaligus dapat sebagai bahan acuan untuk
penyusunan skripsi.
Dengan kerja praktek ini, mahasiswa dituntut untuk dapat mengerti dan
memahami pekerjaan di lapangan. Seluruh mahasiswa tidak hanyak dituntut untuk
memiliki ilmu pengetahuan teknologi dan informasi semata, namun yang lebih
penting adalah Mahasiswa memiliki keterampilan dan kemampuan untuk
menerapkan ilmu yang diperoleh dalam Perkuliahan.
Kerja praktek juga sebagai langkah praktis dalam mempersiapkan
mahasiswa untuk dapat memahami dunia kerjanya dan tentunya dapat tangkas,
ahli, bertanggung jawab dan terampil. Dan diharapkan kepada mahasiswa agar
mendapatkan gambaran tentang dunia kerja yang sebenarnya sehingga tidak ada
kesan kaku pada saat terjun kedunia kerja yang sebenarnya.
Dalam rangka melaksanakan kerja praktek ini, Praktikan memilih PT.
Steadfast Marine. Tepatnya pada bidang pembangunan kapal, pemilihan bidang
pembangunan kapal dikarenakan basic ilmu yang digunakan di bagian
pembangunan kapal sama dengan basic ilmu dari praktikan yaitu bidang
Perkapalan.
Dalam rangka pengembangan teknologi keilmuan dalam bidang
kemaritiman PT. Steadfast Marine memiliki peranan yang sangat fundamental
dalam menciptakan sumber daya manusia dan lapangan kerja yang berkualitas.
Dengan dasar itu maka Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin menyetujui mahasiswa untuk melakukan kerja praktek di
PT. Steadfast Marine, Pontianak, Kalimantan Barat.

I.2 Tujuan

1
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Pelaksanaan kerja praktek di PT. Steadfast Marine, Pontianak mempunyai


manfaat sebagai berikut:
1. Membuka wawasan kami terhadap dunia kerja yang akan dihadapi
setelah kelulusan kami
2. Sebagai bahan perbandingan dari aplikasi teori yang diperoleh dari
bangku kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan
3. Sarana untuk melihat, mengenal dan memahami kemajuan teknologi
secara langsung sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki
4. Berlatih agar mampu menganalisis kenyataan dengan keterbatastan yang
ada di lapangan pekerjaan serta dapat menawarkan alternatif
penyelesaian dari suatu masalah
5. Menciptakan jalinan kerja sama yang baik dalam bidang penelitian dan
pengembangan teknologi antara pihak PT. Steadfast Marine, Pontianak
dengan lembaga pendidikan tinggi, dalam hal ini Universitas
Hasanuddin

I.3 Manfaat
Pelaksanaan kerja praktek di PT. Steadfast Marine Pontianak mempunyai
manfaat sebagai berikut:
1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di PT. Steadfast
Marine dengan membuat laporan kerja praktek secara ilmiah dan
sistemantis
2. Memperluas wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui dan
memahami aplikasi ilmunya di dunia kerja/industri serta mampu
menyerap dan berasosiasi dengan dunia kerja secara utuh
3. Mengetahui dan memahami garis besar dari aktivitas dan sistem kerja
dunia industri di PT. Steadfast Marine
4. Mengetahui berbagai kendala yang terjadi selama berlangsungnya kerja
praktek di perusahaan serta cara menanggulanginya yang dirangkum
dalam bentuk laporan
5. Memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) sebagai persyaratan
akademik di Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin

I.4 Tolak Ukur Keberhasilan


Pelaksanaan kerja praktek mahasiswa ini akan dikatakan berhasil jika:

2
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

1. Mahasiswa yang sudah melaksanakan kerja praktek dapat memahami


tentang masalah dan solusi di perusahaan tempat kerja praktek
dilakukan, dalam hal ini PT. Steadfast Marine
2. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan baik dengan perusahaan serta
karyawannya dan memahami ilmu tentang Industri Perkapalan
3. Mahasiswa dapat menyusun dan mempersentasikan laporan
pertanggungjawaban kerja praktek yang di sampaikan kepada pihak
perusahaan, dosen pembimbing dan pihak institut (Teknik Perkapalan
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin)

I.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Kerja praktek dilaksanakan yakni 31 Desember 2017 sampai 03 Februari
2017 di PT. Steadfast Marine Pontianak.

I.6 Batasan Masalah


Dalam penulisan laporan kerja praktek di PT. Steadfast Marine, penulis
membahas ruang lingkup, aktivitas, layanan, kebijakan mutu dan informasi
perusahaan secara ringkas dan aktual.
Penulis membatas setiap pembahasan dalam laporan ini hanya didasarkan
pada data – data yang diperoleh melalui survey langsung, wawacara, penerimaan
materi di kelas maupun kepustakaan saat kegiatan kerja praktek di PT. Steadfast
Marine Pontianak.

I.7 Metode Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data – data yang diperlukan untuk penyusunan laporan
kerja praktek ini, penulis menggunakan beberapa metode penulisan dan penelitian
sebagai berikut:
1. Metode Tinjauan Langsung (Survey)
Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung objek kerja
yang sedang disurvey mengetahui bagaimana surveyor melaksanakan
tugas dalam melakukan pemeriksaan dan pengujian sesuai peraturan
yang disyaratkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia.
2. Metode Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dengan
melakukan diskusi atau tanya jawab dengan surveyor atau pihak lain
yang menguasai permasalahan yang ada.

3. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan yaitu dengan membaca literatur yang ada di
perpustakaan maupun bacaan yang terkait, sehingga dapat diperoleh data
– data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

3
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

II.1 Ruang Lingkup Perusahaan


PT. Steadfast Marine adalah perusahaan yang bergerak di bidang desain dan
pembangunan kapal dalam industri galangan kapal sesuai kriteria permintaan
pelanggan yang berlokasi di Jl. Khatulistiwa km 6.6 Batulayang, Pontianak,
Kalimantan Bara, Indonesia.

4
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

II.2 Kebijakan Mutu


PT. Steadfast Marine berkomitmen menjadi salah satu galangan kapal yang
terus berinovasi untuk menghasilkan produk dengan standar kualitas internasional
dengan mengikuti undang – undang dan peraturan class yang berlaku dan diterima
dipasar internasional baik dalam kualitas produk, ketetapan waktu serta pelayanan
kepada pelanggan.
PT. Steadfast Marine berusaha menentukan sasaran mutu dan menjalankan
langkah dalam upaya pencapaian target sehingga persyaratan yang diminta
pelanggan dapat terpenuhi.
Dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dengan memperhatikan
tuntutan peningkatan mutu maka PT. Steadfast Marine akan selalu meningkatkan
sasaran mutu dan menempatkan karyawan yang berkualitas dan memberikan
bekal pelatihan dan informasi serta berusaha meningkatkan perbaikan ini secara
terus menerus.

II.3 Sasaran Mutu


Manajemen berkeyakinan bahwa sasaran mutu dapat memenuhi persyaratan
dari produk atau jasa dan dilakukan pada setiap departemen. Sasaran mutu ini
merupakan performance dari setiap pelaksanaan sistem manajemen mutu yang
dilakukan setiap departemen. Sasaran mutu harus konsisten dengan kebijakan
mutu.

II.4 Visi dan Misi


 Visi
Menjadi galangan kapal yang dapat menghasilkan kapal dengan kualitas
yang sejajar dengan dunia Internasional.

 Misi
Menciptakan lapangan kerja dan mengangkat derajat kota Pontianak
khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

II.5 Layout dan Fasilitas Galangan PT. Steadfast Marine


1. Layout Galangan

5
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.1. Layout Galangan PT. Steadfast Marine

2. Fasilitas Galangan
 Shipyard Area
Total shipyard area : Abt 79,000 m2

Gambar 2.2. Shipyard area PT. Steadfast Marine

 Mobile crane atau Crawler crane


Galangan PT. Steadfast Marine memiliki 4 (empat) unit mobile
crane atau crawler crane dengan kapasitas yang berbeda – beda
yaitu:
a) 1 (satu) unit mobile crane atau crawler crane P&H Cap. 50
tons

6
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

b) 2 (dua) unit mobile crane atau crawler crane P&H Cap. 100
tons
c) 1 (satu) unit mobile crane atau crawler crane P&H Cap. 150 tons

Gambar 2.3. Mobile crane kapasitas 150 tons

Gambar 2.4. Mobile crane kapasitas 100 tons

7
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.5. Mobile crane kapasitas 100 tons

Gambar 2.6. Mobile crane kapasitas 50 tons

Gambar 2.7. Mobile crane kapasitas 35 tons


 Forklift

8
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Galangan PT. Steadfast Marine memiliki 4(empat) unit forklift


dengan kapasitas yang berbeda – beda.
a) 2 (dua) unit forklift dengan kapasitas 5 tons
b) 1 (satu) unit forklift dengan kapasitas 3 tons
c) 1 (satu) unit forklift dengan kapasitas 1 tons

Gambar 2.8. Forklift Mitsubishi kapasitas 3 tons

Gambar 2.9. Forklift CAT kapasitas 5 tons

9
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.10. Forklift CAT kapasitas 5 tons

Gambar 2.11. Forklift Toyota kapasitas 1 tons

 Graving Dock with Slipway Facilities


Size : 130 x 25 meter

10
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Capacity : 6000 tons

Gambar 2.12. Graving dock

 Workshop Piping

Gambar 2.13. Workshop piping

Fasilitas :
a) Mesin cutting bandsaw – 1 (satu) unit
b) Mesin cutting manual – 1 (satu) unit
c) Mesin bending pipe cosmoc – 1 (satu) unit
d) Meja fit-up

11
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.14 Mesin cutting bandsaw

Gambar 2.15. Mesin cutting manual

Gambar 2.16. Mesin bending pipe cosmoc

12
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.17. Meja fit-up

 Workshop Outfitting
Size : 60 x 16 meter

Gambar 2.18. Workshop outfitting

Facilities :
a) Mesin rolling pelat – 1 (satu) unit
b) Mesin bending pelat kapasitas 100 tons – 1 (satu) unit
c) Mesin bending pelat kapasitas 50 tons – 1 (satu) unit

13
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.19. Mesin rolling pelat

Gambar 2.20. Mesin bending pelat kapasitas 150 tons

Gambar 2.21. Mesin bending pelat kapasitas 50 tons

 Workshop Assembly

14
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Fasilitas :
a) Mesin CNC
b) Overhead crane kapasitas 15 tons – 2 (dua) unit
c) Overhead crane kapasitas 3 tons – 1 (satu) unit

Gambar 2.22. Mesin CNC

Gambar 2.23. Overhead crane kapasitas 15 tons

15
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.24. Overhead crane kapasitas 3 tons

 Sandblasting dan Painting


Fasilitas :
a) Gudang painting
b) Kompresor
c) Filter
d) Pot sand blasting – 2 (dua) unit

Gambar 2.25. Worskshop sandblasting

Gambar 2.26. Gudang Painting

16
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.27. Kompresor

Gambar 2.28. Filter Kompresor

Gambar 2.29. Pot Sandblasting

17
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

 Workshop Maintenance
Size : 10 x 6 meter

Gambar 2.30. Workshop Maintenance

 Workshop Fasilitas Galangan


Size : 10 x 6 meter

Gambar 2.31. Workshop Fas – gal

18
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

 Workshop Fiberglass
Size : 7 x 10 meter

Gambar 2.32. Workshop Fiberglass

 Logistik
Luas area : Abt. 960 m2

Gambar 2.33. Logistik

19
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

 Welding dan Cutting


Fasilitas :
a) Semi auto welding machine (FCAW) 300 – 600 A
b) Manual welding machine (SMAW) 400 A
c) Automatic welding machine (SAW)
d) Plasma cutting

Gambar 2.34. Semi Auto Welding Machine

Gambar 2.35. Automatic Welding Machine (SAW)

20
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.36. Plasma Cutting

II.6 Struktur Organisasi PT. Steadfast Marine Shipyard

21
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 2.37. Struktur Organisasi PT. Steadfast Marine Shipyard

II.7 Divisi di PT. Steadfast Marine Shipyard


1. HRD / GA (Human Resources Development / General Affair)

22
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

HRD adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang


lingkup karyawan, manager dan tenaga kerja lainnya (Sumber Daya
Manusia) untuk menunjang aktivitas perusahaan demi mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Adapun tanggung jawab HRD yaitu melakukan
seleksi recruitment sesuai prosedur (P/LSM-HRD/01) melaksanakan
pelatihan bagi pekerja sesuai prosedur (P/LSM-HRD/02), mengontrol
absensi, jam kerja dan lembur karyawan sesuai prosedur (P/LMS-
HRD/04) dan memproses karyawan mengundurkan diri sesuai prosedur
(P/LMS-HRD/05), serta memastikan bahwa setiap karyawan telah
dilingdungi oleh jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan.
GA atau General Affair bertugas untuk mendukung dalam
menjalankan operasional perusahaan dengan mengurus segala urusan
rumah tangga perusahaan. Adapun tugas GA secara inti yaitu mengelola
inventaris perusahaan sesuai prosedur (P/LSM-GA/01) dan membantu
dalam proses PPE sesuai prosedur (P/LMS-GA/07).

2. Departemen Engineering
Departemen Engineering merupakan suatu departemen atau bagian
dari struktur organisasi perusahaan yang mempunyai fungsi pokok
mendesain gambar kepada bagian terkait diperusahaan serta
bertanggung jawab dalam menyimpan semua hasil desain untuk
perusahaan serta pengurusan dokumen kapal.

3. PPIC (Production Planning and Inventory Control)


PPIC adalah departemen yang berfungsi merencanakan dan
mengendalikan rangkaian proses produksi dan mengendalikan jumlah
inventory agar sesuai kebutuhan produksi. PPIC bertanggung jawab
membuat perencanaan pengadaan barang berdasarkan desain gambar
yang ada dengan memperhatikan kondisi stok dengan menghitung
kebutuhan material produksi, dalam hal ini PPIC harus berkoordinasi
dengan departemen engineering.

4. Purchasing
Fungsi purchasing atau bagian pembeli bertanggung jawab untuk
mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga
yang meliputi bahan baku, jasa, dan sub assembly untuk keperluan
perusahaan. Fungsi bagian pembelian sering dianggap sebagai bagian
besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian.

5. Logistik

23
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Logistik mempunyai peranan penting dari terlaksananya kelancaran


proses produksi dalam menjaga harta perusahaan yang berbentuk
barang – barang material ataupun barang jadi.

6. Departemen Produksi
Departemen produksi berfungsi mengatur kegiatan – kegiatan yang
diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi dengan mengatur
kegiatan yang dibutuhkan. Fungsi utama produksi adalah berusaha
mencapai biaya yang rendah dan mutu produk yang tinggi.

7. Departemen Quality Control


Departemen Quality Control bertugas untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar kualitas yang
ditentukan. QC atau quality control harus dapat memonitor, mengecek
dan memeriksa semua proses yang terdapat dalam produksi produk.

8. Internal Audit
Internal Audit merupakan elemen monitoring dari struktur
pengendalian item dalam organisasi, dimana seseorang auditor harus
memantau efektivitas dari elemen – elemen struktur pengendalian dan
prosedur yang berlaku. Internal audit bertugas melakukan pengecekan
untuk memastikan sistem manajemen yang berlaku berjalan baik efektif
dimana dalam pelaksanaannya telah diatur dalam prosedur internal
audit (P/LSM-TFL/01)

9. IT
IT atau Informasi Teknologi yang secara umum mempunyai
beberapan peranan dalam perusahaan, antara lain:
a) Minimal Risk
b) Reduce Coasts
c) Add Value
d) Create New Realities

10. HSE (Health, Safety, Enviroment)


HSE berfungsi terhadap implementasi sistem manajemen
keselamatan, kesehatan kerja (SMK3). Mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penerapan dan pengawasan serta pelaporannya.
Program HSE harus disusun dan disahkan untuk digunakan dengan

24
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Standar Internasional maupun Nasional, secara umum dokumen –


dokumen tersebut yaitu:
a) Kebijakan HSE
b) Proses – proses yang diperlukan untuk operasional perusahaan
dan pengendaliannya
c) Prosedur – prosedur yang dibutuhkan untuk mendukung proses
operasional
d) Panduan atau Guideline
e) Form – form isian yang berguna untuk kerangka pencatatan
sebuah aktivitas atau bukti pencapaian sebuah proses tertentu.

BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTEK

III.1 Departemen Produksi


Secara umum tugas departemen produksi mengatur kegiatan yang
diperlukan dalam proses pembuatan kapal untuk mencapai target dan waktu yang
di tetapkan.
Divisi produksi merupakan salah satu bagian yang vital dalam proses
pembangunan suatu kapal karena dituntut untuk mencapai biaya yang rendah
dengan mutu produk yang tinggi sesuai dengan kesepakatan dengan owner kapal

25
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

dalam hal ini bertanggung jawab dengan bagian pemasaran (marketing). Dimana
dalam suatu proyek di pimpin oleh satu kepala proyek (project coordinator).
Dalam tahap awal pembuatan kapal, kepala proyek akan menerima gambar yang
telah siap dari Departemen Engineering dan merencanakan penjadwalan produksi,
perhitungan material yang dibutuhkan, serta menghitung tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai dengan desain yang diberikan.
Di PT.STEDFAST MARINE terdapat 13 (Tiga Belas) proyek kapal yang
sementara dikerjakan saat ini masing-masing adalah
- 5 (lima) unit Kapal Perintis 2000 GT
- 2 (dua) unit Kapal Perintis 1200 GT
- 6 (enam) unit Kapal Latih 1200 GT
Saat ini proses pembangunan kapal perintis 2000 GT dengan hull number
056 tersisa 5 blok yang belum di ereksi, dan sisanya kapal dengan hull number
057, 058, 059, 060 masih tersisa 14 blok yaang belum di ereksi dari total 29 blok,
dan pembangunan kapal perintis 1200 GT, dengan hull number 061 dan 062,
masing-masing tersisa 2 blok dan 5 blok yang belum di ereksi dari total
keseluruhan 21 blok.
Sedangkan proses pembangunan kapal latih yang belum di ereksi di
yaitu kapal dengan Hull number 063, 064, 065, 066, dan 067 masing-masing
kapal tersisa 4 blok, yang belum di erection sisahnya kapal dengan hull number
068 masih tersisa 5 blok yang belum di ereksi dari keseluruhan 22 blok.

III.1.1 Proses Tahapan Pembangunan Kapal


Secara garis besar pembangunan kapal dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Tahap Desain
2. Tahap pembuatan fisik
Pada tahap desain di kerjakan oleh departemen Engineering. Pada tahap
pembangunan fisik tahap ini merupakan tahap pengerjaannya membutuhkan
waktu yang paling lama, karena apa yang telah dihitung dan digambarkan dalam
desain kemudian diwujudkan dalam bentuk nyata.

III.1.1.1 Proses Kerja Mesin CNC


a. Enginering membuat nesting plan (proses penataan potongan-
potongan yang terdiri dari satu pelat.
b. Hasil nesting plan diberikan kepada operator CNC untuk
melakukan pemotongan pelat.
c. Hasil pemotongan diberikan kode pemasangan

Selain menggunakan CNC ( Computer Numerical Control), proses Cutting


juga dilakukan secara manual menggunakan blender cutting. Sebelum dipotong
secara manual, pelat terlebih dahulu di marking setelah itu dilakukan proses
scantling fit up untuk mencocokan hasil marking dengan gambar desain.

26
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Pada tahapan ini terdapat bagian yang dilakukan antara lain :

Gambar 3.1 : Monitor Control CNC

Gambar 3.2 : Proses CNC

Merupakan sistem otomisasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh


perintah untuk deprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan.

27
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.3 : Proses marking

Gambar 3.4 : Proses cutting

III.1.1.2 Sub Assembly


Proses ini merupakan proses penggabungan komponen-komponen kecil
menjadi sebuah panel. Seperti pembuatan Main Deck. Pelat Main Deck dirakit

28
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

bersama dengan Web Frame, Angle Bar, serta Longitudinal Girder.

Gambar 3.5 : Proses sub assembly face pelat dengan pelat menjadi profil
T

III.1.1.3 Proses Assembly


Proses ini merupakan proses lanjutan dari proses sub assembly
yaitu komponen yang sudah digabung akan di rakit menjadi sebuah blok,
seperti penggabungan antara Main Deck dan Transverse Bulkhead serta
Longitudinal Bulkhead dan Side Shell

Gambar 3.6 : Proses assembly longitudinl bulkhead dengan frame


pada blok 217 Kapal Latih

III.1.1.4 Proses Erection


Proses ini merupakan penggabungan antara blok dengan blok
untuk menjadi suatu kapal, karena di lokasi pembuatan kapal kontur
tanahnya tidak memungkinkan (labil) maka proses erection tidak

29
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

dilakukan 1 blok full, dalam artian proses erection bisa juga dikategorikan
juga sebagai assembly.

Gambar 3.7 : Proses erection haluan kapal blok B-118

Gambar 3.8 : Proses loading side shell pada haluan

III.1.1.5 Proses Persiapan dan Pergeseran Kapal


Karena area lokasi yang terbatas, dan kondisi tanah pada area
pembangunan kapal labil sering mengakibatkan posisi kapal berubah dan
tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembangunan kapal serta
menginspeksi area bawah kapal maka perlu dilakukan pemajuan dan
pengangkatan kapal.
Adapun hal-hal yang dipersiapkan dalam proses persiapaan dan
pergeseran kapal antara lain:
a. Pembongkaran scafolding
b. Persiapan lahan

30
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

c. Pemasangan air bag


d. Pengisian udara dengan kompresor dalam air bag
e. Memajukan dengan bantuan forklif
f. Melakukan leveling untuk mengecek kemiringan kapal
g. Meletakan kapal pada stop blok

Gambar 3.9 : Persiapan pemindahan kapal

Gambar 3.10 : Penggunaan air bag untuk memajukan kapal

III.1.1.6 Proses Fabrikasi Outfitting


Outfitting merupakan proses pemasangan komponen-komponen
kapal di luar pekerjaan lambung kapal, meliputi hull outfitting,
accommodation, system propulsi dan lain-lain.

31
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.11 : fabrikasi round bar pada kapal 056

Gambar 3.12 : Fabrikasi man ladder

32
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.13 : Fabrikasi daun kemudi

Gambar 3.14 : Fabrikasi railing

III.1.1.7 Proses Sandblasting dan Painting


Blasting adalah proses menghilangkan karat dan kotoran
menggunakan semprotan pasir silica dengan tekanan tinggi yang
menempel pada permukaan pelat sehingga pada proses painting cat dapat
menempel dengan maksimal pada permukaan pelat. Dan painting adalah
proses pengecatan.
Sebelum masuk ke dalam tahapan proses sandlasting painting
semua proses pekerjaan yang ada pada area yang ingin di painting sudah
diclose oleh QC dan BKI.
Tetapi karena banyaknya kapal yang dibangun secara bersamaan
dan keterbatasan alat untuk proses sandblasting dan painting, sehingga
proses sandblasting dipercepat walaupun belum diclose oleh QC dan BKI.
Dengan syarat painting inspector memastikan kondisi sebelum pengecatan
memenuhi standar spesifikasi cat yang dipakai.

33
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.15 : Mesin Kompressor

Gambar 3.16 : Pot sandblasting

34
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.17 : Proses sandblasting

III.2 Departemen Quality Control (QC)


QC berfungsi meneliti produk dan memastikan bahwa produk yang
dihasilkan memperoleh standar kualitas yang dibutuhkan. QC harus dapat
memonitor,mengetes dan memeriksa semua proses yang terlibat dalam
proses produksi. Bagian QC melakukan pemeriksaan untuk setiap hasil
kerja PC agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Jika pada saat
pemeriksaan tedapat ketidaksesuaian maka QC akan membuat laporan
berupa QC check point.
Setelah itu PC bersama foreman melakukan perbaikan terhadap
ketidaksesuaian yang ditemukan oleh QC. Kemudian QC megecek
kembali sampai hasilnya sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Ada pun tahapan-tahapan inspeksi antara lain :
- Inspeksi internal
Inspeksi ini dilakukan oleh bagian quality control apa
bila ada undangan dari bagian lapangan.
- Patroli inspeksi
Inspeksi ini dilakukan oleh bagian quality control tanpa
adanya undangan dari bagian lapangan, namun inspeksi ini
dilakukan dengan cara berkeliling dari kapal yang satu ke
kapal yang lainnya untuk mengecek bagian welding, fit up,
dan bagian hasil pekerjaan kapal lainnya.
- Inspeksi eksternal
Inspeksi ini dilakukan oleh bagian quality control
bersama dengan pihak BKI dan Owner Surveyor.

Gambar 3.18 : Patrol inspeksi instalasi kabel tray

35
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.19 : Inspeksi Patrol mengecek deformasi bagian


hull

Gambar 3.20 : Welding preparation bersama BKI

36
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

III.2.1 Bentuk pemeriksaan yang dilakukan.


Adapun beberapa pemeriksaan yang dilakukan oleh
Departemen Quality Control sebagai berikut :

1. Scantling check atau pemeriksaan dengan tujuan memastikan


ukuran profil frame dan posisi pemasangan sesuai dengan
gambar kerja.

Gambar 3.21 : Scantling fit up bagian main deck

2. Welding preparation, instruksi kerja ini dimaksudkan untuk


memeriksa jarak gap antar pelat agar sesuai dengan WPS yang
berlaku. Untuk WPS di Steadfast Marine, kisaran gap untuk
Backing Ceramic antara 6 – 8 mm.

Gambar 3.22 : Mengukur jarak gap

37
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.23 : Mengukur selisih pelat


yang akan di las (miss alignment)

3. Welding check instruksi kerja ini dimaksudkan untuk


menetapkan sistem pemeriksaan pengelasan dengan tujuan
memastikan persiapan, proses pengelasan dan hasil pengelasan
sesuai dengan WPS Galangan dan Welding table.

Gambar 3.24 : Cacat las porosity (hasil pengelasan tidak


sesuai dengan WPS)

4. Dimention check, instruksi kerja ini dimaksudkan untuk


menetapkan sistem pemeriksaan dimensi blok dan ukuran
utama kapal dengan tujuan memastikan ukuran kapal
memenuhi spesifikasi kontrak.

38
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.25 : Dimention check

5. Deformasi check, instruksi kerja ini dimaksudkan dengan


tujuan untuk mengetahui berapa banyak perubahan bentuk
pada pelat agar sesuai dengan standar yang berlaku di
galangan. Rules yang digunakan adalah rules IACS dimana
pada rules tersebut berbunyi pada area tank top plate standar
deformasi yaitu 4 mm sedangkan limitnya 8 mm.

Gambar 3.26 : Inspeksi deformasi

39
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

III.2.2 Macam – Macam Pengujian


Untuk mengetahui suatu benda kerja telah memenuhi dan ketentuan
yang sesuai dan penjaminan dalam baiknya suatu pekerjaan, maka
dilakukan berbagai bentuk pengujian.

1. Pengujian dengan tidak merusak suatu benda kerja utuk mengetahui


cacat dalam suatu benda kerja atau menguji kekedapan sambungan las,
pada saat kerja praktek ada dua bentuk pengujian yang di dapat yaitu
pengujian press tes dan penetrant tes.
Pengujian ini dilakukan dengan cara memasukan udara ke dalam tanki
yang sudah ditutup rapat dengan tekanan 0,2 Bar lalu disemprot dengan air
sabun pada sambungan las tanki untuk mengetahui kebocoran pada
sambungan pengelasan.
Pengujian penetrant tes dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan
pada benda kerja yang berfungsi untuk mengetahui cacat pada permukaan
las. Adapun proses pengujian penetrant tes yaitu :
 Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu benda kerja dibersihkan
dengan menggunakan sikat besi untuk menghilangkan kotoran.
 Lalu benda kerja dibersihkan lagi menggunakan Cleaner untuk
memastikan benda kerja benar – benar bersih. Setelah itu benda kerja
didiamkan selama 4 - 5 menit.
 Kemudian dilakukan penyemprotan pada benda kerja dengan
menggunakan cairan penetrant yang berwarna merah. Cairan penetrant
ini akan masuk pada cacat – cacat las. Setelah itu benda kerja
didiamkan selama 4 – 5 menit.
 Selanjutnya sisa cairan penetrant yang berwarna merah dibersihkan
menggunakan kain lalu benda kerja disemprotkan dengan cairan
pengembang yang berwarna putih. Fungsi dari cairan pengembang ini
yaitu mengangkat cairan penetrant yang berwarna merah agar dapat
diketahui cacat las pada daerah permukaan.
 Jika cairan penetrant yang berwarna merah terlihat sangat jelas setelah
disemprotkan dengan cairan pengembang maka pada bagian tersebut
terjadi cacat las.

40
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.27 : Proses penyemprotan cairan


pengembang pada benda kerja

Gambar 3.28 : Proses memasukan


udara ke dalam tangki

2. Pengujian dengan merusak model dari suatu benda kerja, jenis


pengujiannya yaitu berupa uji tarik, uji kekerasaan (Uji tarik).

41
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

III.2.3. Alat yang digunakan saat melakukan inspeksi.


1. Palu yang berfungsi untuk mengetahui kualitas las-lasan dan
sambungan pelat dan yang lainnya.
2. Meteran yang berfungsi untuk mengukur-ukur dimensi pada pelat.
3. Senter, lampu senter digunakan ketika harus masuk kedalam daerah
yang gelap seperti double bottom
4. Spidol marker atau kapur berfungsi memberi tanda atau keterangan
pada hasil inspeksi.
5. Benang berfungsi sebagai alat untuk membantu proses pengecekan
deformasi pada pelat.
6. Tapper Gauge digunakan sebagai alat untuk mengukur selisih antara
bentangan benang dengan pelat yang mengalami deformasi, hal ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar deformasi yang dialami
oleh pelat.
7. Welding Gauge berfungsi sebagai alat untuk mengukur jarak gap
pengelasan antar sambungan pelat. Dalam hal ini pengelasan yang
dilakukan menggunakan proses baking ceramic. Baking ceramic yaitu
teknik mengelas dengan menggunakan semacam cetakan untuk
mempermudah proses pengelasan.
8. Mirror (Cermin) berfungsi sebagai alat bantu pada saat menginspeksi
hasil pengelasan yang sulit dijangkau.
9. Jangka sorong berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketebalan pelat.
10. Gambar rancangan yang sudah disapprove oleh BKI sebagai pedoman
untuk menyesuaikan gambar yang di rancang dengan hasil yang ada di
lapangan.
III.2.4 Alat yang di perhatikan untuk keselamatan saat inspeksi
1. Wearpack sebagai alat pelindung badan dari percikan api
2. Earpack sebagai alat pelindung telinga atau pendengaran
3. Kaca mata safety sebagai alat pelindung mata dari percikan
pengelasan dan lain–lain
4. Sepatu safety sebagai pelindung kaki terhadap benturan
5. Safety helm sebagai pelindung kepala
6. Masker sebagai pelindung diri terhadap gas atau debu yang bisa
menggangu pernafasan
7. Kaos tangan sebagai pelindung terhadap sesuatu yang dapat melukai
tangan.

III.3 DEPARTEMEN ENGINEERING

42
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Departemen Engineering adalah suatu departemen atau bagian dari struktur


organisasi perusahaan yang mempunyai fungsi pokok mendesain gambar kepada
bagian terkait di perusahaan serta bertanggung jawab dalam menyimpan semua
hasil desain untuk perusahaan serta pengurusan dokumen kapal.
Selain mendesain gambar, departemen engineering juga merencanakan dan
menghitung keperluan material dalam proses produksi kapal.
III.3.1 Prosedur penghitungan luasan blok
Proses penghitungan blok dilakukan untuk mengetahui berapa luas 1
blok dalam perencanaan keperluan penggunaan pasir dalam proses
sandblasting dan berapa berat 1 blok unuk keperluan loading menggunakan
crane.

Adapun langkah-langkah menghitung luasan blok sebagai berikut:


- Memahami dan mengenal detail blok yang akan dihitung.
- Mengukur dimensi setiap komponen dalam blok.
- Menghitung luasan komponen kemudian dikalikan dengan jumlah
komponen dalam 1 blok.
- Menjumlahkan semua luasan komponen yang sudah dihitung
menjadi total luasan area sandblasting dalam 1 blok.

Gambar 3.29 : Detail blok yang akan di hitung luasanya


menggunakan auto cad

43
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

Gambar 3.30 : Contoh bentuk formuula data perhitungan

BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Selama melakukan kerja praktek di PT.STEADFAST MARINE yaitu
dari tanggal 31 Dsember 2016 sampai dengan 03 Februari 2017, ada banyak
hal yang dapat kami amati secara langsung tentang kegiatan di industri
galangan kapal dalam hal ini PT. Steadfast Marine. Kerja praktek yang kami
ikuti selama satu bulan ini cukup membuka pemikiran kami mengenai dunia
perkapalan, sebagaimana tujuan utama dari kegiatan ini yang telah
disebutkan sebelumnya. Adapun beberapa hal yang telah kami peroleh
selama kerja praktek adalah sebagai berikut:
1. Secara garis besar pembangunan dibagi menjadi 2 yaitu, tahap
desain dan pembangunan fisik.
2. Tahap pembanguan fisik dimuali dari proses cutting, sub
assembly, assembly, dan terakhir proses erection.
3. Untuk mendapatkan standar kualitas yang dibutuhkan dilakukan
pengecekan, pengecekan dilakukan mulai dari proses fabrikasi
yaitu berupa scanling check, welding check, welding preparation,
dimention check.
4. Untuk mengetahui suatu benda kerja telah memenuhi ketentuan
yang sesuai, dilakukan proses pengujian, berupa pengujian
merusak dan tidak merusak.

44
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

5. Proses penghitungan blok dilakukan untuk mengetahui berapa


luas 1 blok dalam perencanaan keperluan penggunaan pasir dalam
proses sandblasting dan berapa berat 1 blok unuk keperluan
loading menggunakan crane

IV.2 Saran
Sebagai saran dari masalah yang diperoleh di PT. Steadfast Marine,
kami dapat menyimpulkanbeberapa poin yaitu:
Saran untuk Mahasiswa
1. Diharapkan bagi semua mahasiswa jurusan perkapalan yang
akan memprogramkan Mata Kuliah Kerja Praktek sebaiknya
mempersiapkan diri dengan baik, yang mencakup
perlengkapan, kesehatan serta jadwal kegiatan yang terarah
sebelum berangkat
2. Pada saat praktek, sebaiknya membangun relasi yang baik
kepada alumni dan karyawan di tempat praktek
3. Mutlak untuk terlebih dahulu menambah pengetahuan yang
kita miliki dalam hal pembangunan kapal
4. Jangan pernah takut dan malu bertanya kepada siapa pun
yang ada di lapangan

Saran untuk Jurusan Perkapalan


Perlu adanya hubungan yang lebih aktif antara jurusan dengan
pihak perusahaan galangan di seluruh Indonesia dalam hal hubungan
kerja praktek untuk mahasiswanya

Saran untuk Perusahaan

45
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

1. Perlu memberikan bimbingan yang lebih kepada mahasiswa


kerja praktek dan ikut mengarahkan dalam setiap kegiatan
yang dilakukan dilapangan.
2. Perlu adanya pemberian atau pembekalan materi sebelum
mahasiswa kerja praktek ditempatkan pada setiap departemen
3. Sebaiknya perusahaan memberikan bimbingan atau
pengarahan kepada mahasiswa yang lebih intensif dan
continu agar setiap aspek pembelajaran di galangan dapat
maksimal

L
A
M
P
I
R
46
Laporan Kelompok
PT. STEADFAST MARINE SHIPYARD
SHIPBUILDING AND ENGINEERING
Jalan Khatulistiwa km. 6.6 kelurahan Batu Layang Pontianak
Kalimantan Barat, Indonesia 78244, Phone : 0561-881725 Fax: 0561-885206

A
N

47

Anda mungkin juga menyukai