Anda di halaman 1dari 8

TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

Sesi 3 : Mengontrol halusinasi dengan melakukan jadwal aktivitas harian

A. Latar Belakang

Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti


dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.

Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas


Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok

a. Tujuan Umum
Klien mampu mengidentifikasi dan memperagakan alternative baru yang
dapat dilakukan untuk mengontrol halusinasi .
b. Tujuan Khusus (Tujuan Sesi 3: Mengontrol Halusinasasi.)
• Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi.
• Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya
halusinasi.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Kamis, 16 September 2010.
Waktu : Pukul 10.00 WIB – 10.45 WIB
Tempat : Balee Seulanga

D. Setting Tempat

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.


2. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Fasilitator berada di antara klien

E. Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 9 orang. Ada beberapa klien yang
diganti dengan klien lain karena telah dipulangkan, klien yang menjadi
pengganti adalah klien yang dinilai/diseleksi memenuhi syarat sesuai kriteria
keikutsertaan dalam TAK. Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti
TAK yaitu:
Klien peserta TAK:

a. Gunawan

b. Naswan

c. Hendra Budiman

d. Zulkifli

e. Nofriansyah

f. Khairul Effendy

g. Syukri

h. Zainal Abidin

F. Kriteria Anggota

2
1. Klien dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi pendengaran /
penglihatan
2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
G. Media dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan
alat seperti:
a. Spidol dan flichart
b. Jadwal kegiatan harian
c. Tape recorder dan kaset
d. Balon
e. Pinsil
f. Name Card

H. Susunan Pelaksana

Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang
telah disepakati. Sebagai berikut:

Leader : Lia Marnita

Co Leader : Ananda Febrianty

Observer : Ika Meuthia Z

Fasilitator : Desi Arisandi

Ida Yuliana

Irmiza

Sinta Nelysa

Nurzakiah

3
Mira Rizkia

Nova Fajri

Devia Masyani

Fherawati

I. Uraian Tugas Pelaksana

a. Leader
Tugas:
 Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
 Memimpin diskusi kelompok.

b. Co. Leader
Tugas:
 Mendampingi Leader.
 Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
 Membantu leader dalam pelaksanaan TAK
c. Fasilitator
Tugas:
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk
aktif mengikuti jalannya terapi.
d. Observer
Tugas:
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia).

4
 Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.

J. Mekanisme Kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam tarapeutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Terapis dan klien memakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini.
2. Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi
dengan menggunakan cara yang telah dipelajari (menghardik dan
bercakap-cakap)
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan terjadwal
2. Menjelaskan aturan main berikut
• Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
• Lama kegiatan 45 menit.
• Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara ketiga, yaitu melakukan kegiatan sehari-
hari. Terapis menjelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan teratur
akan mencegah munculnya halusinasi.

5
b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan ditulis di flipchart.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis
formulir yang sama di flipchart.
d. Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun
e. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal dan memperagakan kegiatan.
4. Tahap terminasi.
a. Evalusi
1. Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari.
3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan 3 dari empat cara mengontol
halusinasi, yaitu menghardik, dan bercakap-cakap, melakukan
aktivitas harian.
c. Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi dengan fase terminasi
akhir.

K. Tata Tertib dan Program Antisipasi

a. Tata Tertib
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4) Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
(TAK) berlangsung.
5) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.

6
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
7) Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8) Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum
selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
b. Program Antisipasi
Ada beberapa langkah yanga dapat diambil dalam mengantisipasi
kemungkinan yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah
yang diambil dalam program antisipasi masalah adalah:
1) Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun
pada saat pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil
adalah: mengurangu jumlah peserta TAK.
2) Apabila dalam pelaksanaan ada anggota kelompok yang tidak
mentaati tata tertib yang telah disepakati, maka berdasarkan
kesepakatan ditegur terlebih dahulu dan bila masih
tidak cooperative maka dikeluarkan dari kegiatan.
3) Bila ada anggota kelompok yang melakukan kekerasan, leader
memberitahukan kepada anggota TAK bahwa perilaku kekerasan tidak
boleh dilakukan.
L. Evalusi dan Dokumentasi
Evalusi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi 3 yaitu
menyusun jadwal aktivitas harian. Formulir evaluasi sebagai berikut.

7
Kemampuan Non Verbal
Aspek yang Nama Pasien
No
dinilai A B C D
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti
kegiatan dari
awal hingga
akhir

TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI (SESI 3)


Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan

Nama Klien
No Aspek yang dinilai
A B C D
Menyebutkan kegiatan
1
yang biasa dilakukan
Memperagakan kegiatan
2
yang biasa dilakukan
Menyusun jadwal
3
kegiatan harian
Menyebutkan 2 cara
4
mengontrol halusinasi

Anda mungkin juga menyukai