Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Disusun oleh:
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG
2017
Menyetujui,
NIP. 98698558758757
ii
Ir. Henik Sukorini, M.P.,Ph.D
NIP. 98698558758757
Daftar Isi
3
BAB 1. PENDAHULUAN
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr). Merupakan tanaman buah yang berasal
dari Brasil. di Indonesia, nanas biasanya ditanam di perkebunan dan untuk diambil
buahnya. Subang merupakan daerah penghasil nanas terbesar di Indonesia. Buah
nanas selain dimakan secara langsung, bisa juga diawetkan dengan cara direbus dan
diberi gula, dibuat selai, atau dibuat sirup. Selain bermanfaat sebagai makanan,
buah nanas juga berkhasiat sebagai obat tradisional. Meskipun memiliki rasa yang
agak asam dan ada sensasi menyengat di lidah, buah yang satu ini tidak ketinggalan
penggemar. Bahkan bukan hanya dimakan sebagai buah, nanas juga kerap diolah
menjadi masakan atau selai.
Khasiat buah nanas antara lain mengurangi keluarnya asam lambung yang
berlebihan, membantu mencernakan makanan di lambung, anti radang, peluruh
kencing (diuretik), membersihkan jaringan kulit yang mati (skin debridement),
mengganggu pertumbuhan sel kanker, menghambat penggumpalan trombosit,
(agregasi platelet), dan mempunyai aktifitas fibrinolitik.
Saat kita mengonsumsi buah nanas, maka kita akan membuang kulitnya.
Apalagi kulit nanas cukup tebal, keras dan juga tajam, dan bisa membuat tangan
kita terasa gatal. kebanyakan dari masyarakat yang mengonsumsi buah nanas
tersebut jarang sekali yang memanfaatkan kulit nya. Ternyata tidak hanya buah nya
saja yang dapat diolah, jika kulit nanas ternyata bisa diolah dan dikonsumsi.
Bahkan, manfaatnya sangat luar biasa bagi kesehatan.
Nanas sendiri kaya akan vitamin C. dalam 3,5 ons buah nanas terdapat 47,8 mg
vitamin C. selain itu juga mengandung vitamin B, berbagai mineral seperti mangan,
dan serat. Buah nanas adalah satu-satunya sumber bromelain, yaitu enzim
proteolitik yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Sampai saat ini, tidak ada satu pun penelitian ilmiah yang dapat memastikan apakah
bromelain benar-benar berguna sebagai pengobatan.
iv
1.2 Perumusan Masalah
1. Bagaimana proses hidrolisis pati menjadi sirup glukosa dari kulit nanas
2. Apakah indeks glikemik sirup glukosa kulit nanas lebih rendah dari gula tebu.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui manfaat yang terkandung dalam kulit buah nanas yang diolah
menjadi sirup glukosa
1.4 Luaran
1. Jurnal ilmiah
2. Prosiding seminar
1.5 Manfaat
v
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nanas
Kulit nanas merupakanproduk hasil olahan industri yang terdiri dari sisa
daging buah, kulit, dan kulit terluar. Jika kulit nanas tidak dimanfaatkan bisa
menyebabkan pencemaran lingkungan. Kulit nanas merupakan sumber
vi
potensial untuk pemanfaatan dari senyawa bioaktif yang terkandung
didalamnya, terutama enzim Bromelin (Ketnawa dkk, 2009).
Salah satu efek farmakologi dari kulit nanas adalah sebagai antioksidan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, aktivitas antioksidan dari
serat kulit nanas mengandung beberapa senyawa bioaktif yang dapat mencegah
terjadinya penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes,
Alzheimer, dan Parkinson’s. Antioksidan adalah senyawa yang diproduksi oleh
tubuh atau diserap dari makanan untuk menetralisir efek yang ditimbulkan oleh
radikal bebas. Antioksidan juga didefinisikan sebagai senyawa kimia yang
secara alami terdapat pada buah-buahan dan sayur-mayur, berfungsi
menangkap dan menetralisir radikal bebas untuk mencegah kerusakan sel-sel
pada tubuh (Mahyanti, 2007).
vii
BAB 3. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini, bahan yang digunakan adalah limbah kulit buah nanas,air,
garam, gula, kayu manis, putih telur. Sedangkan alat yang dipakai adalah pisau,
ember, neraca ohaus, panic, gelas ukur, blender.
3.3 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dihasilkan sirup glukosa dari
kulit nanas dan penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lagi untuk
digunakan oleh masyarakat.
Sirup glukosa dengan konsentrasi enzim α-amilase (A) yang terdiri dari 5 level
yakni, A1= 0,1%, A2= 0,3%, A3= 0,5%, A4= 0,7% dan A5= 0,9% diambil
setiap sampel produk sirup glukosa dihasilkan akan diuji karakteristik fisik
(bau, warna, rasa) kekentalan dan tingkat kemanisan. Karakteristik sirup
viii
glukosa yang tidak mudah mengkristal, mudah larut dan mampu memberikan
efek kilapan.
1. Variabel bebas
Konsentrasi enzim α-amilase (A) yang terdiri dari 5 level yakni, A1= 0,1%,
A2= 0,3%, A3=0,5%, A4= 0,7% dan A5= 0,9%
2. Variabel terikat
Analisis kulit nanas yang meliputi susut, bobot, tekstur, kadar air, dantotal
padatan terlarut.
ix
Daftar Pustaka
Irfandi. (2005). Karakterisasi Morfologi 5 Populasi Nanas (Ananas comosus L) merr). Skripsi
Program Studi Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanin Bogor. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Ketnawa S, d. (2009). Partitioning of Bromealin From Pineapple Peel (Nang Lae Cultv.) by
Aquedos Two Phase System. Journal Ag-Ind, Vol 2 (04) Hlm. 457-468.
Mahyanti, S. E. (2007). Studi Pendahuluan Analisis Bubuk Kulit Buah Nanas (Ananas comocuc
L) Sebagai Sumber Dietary Fiber dan Senyawa Antioksidan. Skripsi FMIPA Universitas
Indonesia. Depok: FMIPA Universitas Indonesia.
x
xi