Anda di halaman 1dari 9

VII.

PENGELAHAN DATA
7.1. Data Sumur BUAYA lapangan DARAT
Tabel VII-1.
Data Sumur Buaya Lapangan Buaya
Depth BHT 6564,24 Ft
o
Temperature Surface (TS) 75 F
Hole Diameter (HD) 12,25 Inch
Invantion Diameter (di) 30 Inch
Bed Thickness 10 Ft
Rm @ TS 1,5 ohm – m
Rs 2 ohm – m
o
BHT 219,26 F
Boi 1,16 bbl/STB
Jenis Lumpur Oil Base Mud
a 1
m 1,4
n 2

Tabel VII-2.
Data Luas Area Pada Masing-Masing Reservoir
Area Produktif Luas Area rata-rata (acre)
A0 925
A1 850
A2 724
A3 711
A4 540
A5 442
A6 200
A7 95
 Data-data dari chart log:
1. Shale Base Line (SBL) : 5 mv
2. GR maks (kedalaman 4454 ft) : 100 API
3. GR min (kedalaman 3814 ft) : 15 API
4. ρclay : 2,3425 gr/cc
5. Ønclay : 0,495 Dec
6. SSP : -55 mv
7. Rclay : 8 ohmm
7.2. Perhitungan Log Kombinasi
7.2.1. Prosedur Perhitungan
1. Menentukan Tf
 BHT - Ts 
Tf  Ts    depth analisa 
 depth BHT 
2. Menentukan Rmf@Tf
 Tukur  6,77 
Rmf @ Tf    Rmf@Tukur 
 Tf  6,77 
3. Menentukan SSP dari slip Spontaneous Potential Log.
4. Menentukan Rw
Rmf
Rw   
 
 SSP 
 
 -70,7 Tf F  460  

  77 F  460  
  
10
5. Menentukan Vclay
 Vclay Gamma ray
GRlog - GRmin
VclayGR 
GRmax - GRmin
 Vclay Spontaneous Potential
 SP 
VclaySP  1 -  
 SSP 
6. Menentukan ØD
ma - b
D 
ma - f
7. Menentukan ØDC
DC  D - Vclay  Dclay 
ma - clay
Dclay 
ma - f
8. Menentukan ØN
N  1,02 Nlog  0,0425
9. Menentukan ØNC
NC  N - Vclay  Nclay 
10. Menentukan porositas FDL-CNL (Ø*)
2NC  7DC

9
11. Menentukan Sxo
1
Sxo 
  Vclay 
 1-  
 Vclay  2 
* 
Rxo   
 Rclay a  Rmf 
 
 Rxo dari chart LLS (short normal)
 Rclay dari chart LLD (Rtminimum)
12. Menentukan Shr
Shr  1 - Sxo
13. Menentukan porositas FDL-CNL (Ø*c)
2NC  7DC
 *c   1 - 0,1Shr 
9
14. Menentukan Sw
1
Sw 
  Vclay 
 1-  
 Vclay 2 
 *c 
Rt  
 Rclay a  Rw 
 
 Rt dari chart LLD
Untuk contoh perhitungan, yang digunakan adalah pada interval kedalaman
1307 ft. Untuk interval kedalaman berikutnya dengan cara yang sama dapat dilihat
pada Tabulasi Hasil Analisis Kombinasi Log dan Korelasi.
1) Menentukan Tf
 219,26 - 75 
Tf  75    1307   103,7235  F
 6564,24 
2) Menentukan Rmf@Tf
 75  6,77 
Rmf @ Tf    1,5   1,11065 m
 103,7235  6,77 
3) Menentukan SSP dari slip Spontaneous Potential Log = -55 mV
4) Menentukan Rw
1,11065
Rw   
 0,201508 m
 
 -60 
 
 -70,7 103,7235 F  460  

  
77 F  460  
  
10
5) Menentukan Vclay
 Vclay Gamma Ray
37,5 - 15
VclayGR   0,2647059
100 - 15
 Vclay Spontaneous Potential
 -0 
VclaySP  1 -   1
 - 55 
6) Menentukan ØD
2,65 - 1,6383
D   0,562037
2,65 - 0,85
7) Menentukan ØDC
DC  0,562037 - 0,264759  0,1708333  0,51681645
2,65 - 2,3425
Dclay   0,1708333
2,65 - 0,85
8) Menentukan ØN
N  (1,02  0,54)  0,0425  0,5933
9) Menentukan ØNC
NC  0,5933 - 0,2647059  0,495 = 0,4622706
10) Menentukan porositas FDL-CNL (Ø*)
2  0,4622706  7  0,51681645
  0,504695
9
11) Menentukan Sxo
1
Sxo   0,378604 m
  0,2647059
 1-  
 0,2647059  2 
0,504695 
20   
 8 1x1,110065 
 
 Rxo dari chart LLS (short normal) = 20 Ωm
 Rclay dar chart LLD (Rt minimum) = 8 Ωm
12) Menentukan Shr
Shr  1 - 0,378604  0,621396424
13) Menentukan porositas FDL-CNL (Ø*c)
2  0,4622  7  0,5168
*c   1 - 0,1  0,621396424  0,4733335
9
14) Menentukan Sw
1
Sw   0,22143479
  0.2647059
 1-  
 0,2647059 2 
0,4733335 
15   
 8 1  0, 201508 
 
 Rt dari chart LLD = 15 Ωm

7.3. Penentuan Mineral Pembentuk Reservoir (Metode M-N Plot)


Contoh Perhitungan Pada kedalaman 1307 ft
 Pb = 1,6383333
 FN log = 0,5933
 Dt log = 130 μsec/ft
(tf  t )
M = 0.01 x
b  f 
(250  130)
M = 0.01 x = 1,522199
2.268  0.85
(Nf  N )
N=
b  f 
(1  0,5933)
N= = 0,515899
1,638338  0.85
Plot M-N jatuh diluar “mineral triangle” dengan jarak terdekat terhadap
sudut calcite maka mineral pembentuk batuannya adalah
calcite.

7.4. Perhitungan Cadangan


Untuk contoh perhitungan, yang digunakan adalah pada interval kedalaman
1307-1311 ft (Pada lapisan prospek). Untuk interval kedalaman berikutnya dengan
cara yang sama dapat dilihat pada Tabulasi Hasil Analisis Perhitungan Cadangan
lapisan prospek .
1) Menentukan luasan pada peta isopach dengan menggunakan Planimeter:
Dari percobaan diperoleh luasan rata – rata antara lain :
a) A0 = 925 acre
b) A1 = 850 acre
c) A2 = 724 acre
d) A3 = 711 acre
e) A4 = 540 acre
f) A5 = 442 acre
g) A6 = 200 acre
h) A7 = 95 acre
An  1
2) Menentukan ratio , misal pada area A0 dan A1
An
A0  1 850
a) = = 0,918918919
A0 925
A1  1 724
b) = = 0,851764706
A1 850

3) Menentukan Vb dengan metode pyramidal dan trapezoidal


ketentuan :
An  1
a) Bila  0,5 menggunakan metode trapezoidal
An
An  1
b) Bila < 0,5 menggunakan metode pyramidal
An
Contoh perhitungan pada luas area A2 dan A5
a. A1 (Metode Trapezoidal)

Vb1 =
h
An  An  1
2

=
0,571429
A0  A0  1
2

=
0,571429
925  850
2
= 507,14285 acre-ft
b. A7 (Metode Pyramidal)

Vb7 =
h
A6  A6  1  A6xA61) 
3

=
0,571429
A6  A6  1  A6xA61) 
3

=
0,571429
3

200  95  200x95 
= 84,28571 acre-ft
3) Menentukan Porositas rata – rata dari matching antara Φ dan Sw (1339-
1355 ft)
Φ* = 0,532306347
4) Menentukan Saturasi air rata – rata dari matching antara Φ dan Sw (1339-
1355 ft)
Sw* = 0,1936439
5) Menentukan cadangan
N = (ΣVb x Ø rata-rata x (1 – Sw rata-rata ) x[7758])/Boi
= (2272,571 x 0,5323x (1 – 0,193643) x [7758]) / 1,16
= 5776762,271 STB

Anda mungkin juga menyukai