Anda di halaman 1dari 4

BAHAYA PENGGUNAAN PLASTIK PADA MAKANAN

KEPADA IBU RUMAH TANGGA

Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan karena sifatnya yang kuat, tetapi
ringan, inert, tidak berkarat. dan bersifat termoplastik (heat seal) serta dapat diberi warna.
Aspek negatif kemasan plastik adalah bila monomer-monomer bermigrasi ke dalam
bahan makanan yang dikemas, yang merupakan bagian yang berbahaya bagi manusia
karena bersifat karsinogenik, sehingga makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kaidah
keamanan pangan atau Food Safety.
Jenis plastik tertentu (misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas, berpotensi
melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer dari polimer sehingga
merupakan kelemahan dalam pemilihan kemasan plastik apabila tidak dilakukan dengan
mempertimbangkan aspek keamanan pangan, dan plastik merupakan bahan yang sulit
terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.
Pada penjual makanan jajanan (street food), penggunaan kantung kresek seringkali
dilakukan dengan tidak tepat, akibat kurangnya pengetahuan bahwa bahan dasarnya
berasal dari daur ulang berbagai jenis plastik, sehingga penggunaannya untuk
pembungkus makanan dalam keadaan panas, seperti bakso kuah panas, bakmi kuah
panas, bubur panas, gorengan panas, sehingga suhu yang relative tinggi akan membantu
migrasi bahan kimia plastik ke dalam makanan.
Bagi yang suka memanaskan makanan dengan microwave, wadah plastik untuk
memanaskan lauk, apabila tidak memenuhi syarat food grade, maka monomer-monomer
plastik akan bermigrasi danikut bercampur dengan makanan dan memberikan efek
karsinogenik.

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan
1. Melakukan Promosi Kesehatan kepada masyarakat selaku konsumen dari produk-
produk makanan yang beredar dipasaran yang 80% nya dikemas dalam kemasan
plastik.
2. memberi penyuluhan terhadap bahaya palstik jika digunakan sebagi pengemas
makanan.
2.2 Sasaran
Sasaran primer Ibu Rumah Tangga.
Sasaran sekunder seperti Tokoh masyarakat yang dapat menjadi acuan untuk
mengubah perilaku masyarakat tersebut adalah pihak kesehatan.
Seacara keseluhuran sasaran yang kami bidik adalah semua konsumen pangan.

Strategi yang digunakan


Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain terse
but membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan.
Dukungan Sosial (Social support)
Strategi dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan
sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal
maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh
masyarakat, sebagai jembatan antara sektor kesehatan sebagai (pelaksana
program kesehatan) dengan masyarakat (penerima program) kesehatan.
Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat langsung. Tujuan utama pember¬dayaan adalah mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka sendiri (visi promosi kesehatan).

Perilaku Sebelum
Adapun perilaku awal sebelum dilakukan promosi kesehatan mengenai bahaya
penggunaan platik sebagai kemasan makanan adalah konsumen banyak yang acuh tak
acuh menegnai bahaya plastik ini, konsumen menilai penggunaan plastik dinilai lebih
efektif dan simpel serta murah untuk pembungkus makanan. Padahal mereka tidak tahu
bahwa penggunaan tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Perilaku Sesudah
Adapun perilaku sesudah dilakukan promosi kesehatan mengenai bahaya penggunaan
plastik sebagai pembungkus makanan yang di harapkan adalah sebagai berikut :

2
1. Koresponden dapat memahami bahaya plastik bagi kesehatan.
2. Koresponden dapat mengajak memulai perubahan dari diri sendiri dengan
meminimalisir penggunaan plastik.
3. Koresponden dapat secara perlahan meninggalkan penggunaan plastik sebagai
pembungkus makanan.

RENCANA PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN

Tempat Pelaksanaan
Tempat Pelaksanaan : yogyakarta

Isi
Mengenal Masalah, Masyarakat dan Wilayah
Masalah yang akan kami angkat dalam Perencanaan Promosi Kesehatan kali
ini adalah Bahaya Plastik sebagai Pembungkus Makanan. Dimana seperti telah
dijabarkan diatas bahwa plastik merupakan agen/perkusor pembawa kanker jika di
gunakan untuk makanan karena senyawa dalam polimer plastik akan menjadi radikal
jika terkena panas.
Masalah yang kami angkat termasuk hal sepele dalam masyarakat, masyarakat
cenderung apatis dan meremehkan, dan kemungkinan sebagian besar belum
mengetahui bahwa plastik adalah perkusor kanker. Maka kami melakukan
perencanaan promosi kesehatan tentang bahaya plastik sebagai pembungkus
makanan, promosi kesehatan kami lakukan dari tingkat paling kecil yaitu ceramah
serta diskusi bersama di tingkat RT di lingkukan rumah kami.
Menentukan Isi Penyuluhan
Isi penyuluhan berupa ceramah mengenai bahaya plastik jika digunakan sebagai
pembungkus makanan, dampak dari penggunaan plastik jika di gunakan untuk
makanan, keuntungan jika koresponden tidak menggunakan plastik untuk makanan/
melakukan anjuran dari penyuluh, serta pesan singkat yang dirasa efektif dan tidak
ruwet, sehingga dapat dilaksanakan oleh koresponden.

Metode
Adapun metode yang digunakan dalam promosi kesehatan ini adalah Metode Kelompok
Besar dengan metode Ceramah yang dimodifikasi. Yaitu ceramah yang dilakukan pada

3
awal dan diskusi terbuka setelah ceramah serta di dukung dengan alat bantu berupa flip
chart dan leaflet yang akan dibagi pada pertengahan ceramah.
Memilih Alat Peraga
Alat peraga yang kami gunakan adalah flip chart yang akan kami presentasikan, leaflet
yang kami bagikan di pertengahan ceramah dan contoh makanan dalam plastik.

Anda mungkin juga menyukai