net/publication/326030978
CITATIONS READS
0 36
4 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Raden HARYO BIMO Setiarto on 28 June 2018.
Web Jurnal:
http://ejournal.kemenperin.go.id/jli
ABSTRACT
Keywords: Probiotic beverages can be used as antihipercholesterolemia therapy. One potential
formulation; ingredient for probiotic drinks is papaya (Carica papaya) which can be fermented
probiotic extract using lactic acid bacteria. The aim of this research is to get the right mixture of lactic
papaya; acid bacteria culture formula to produce probiotic papaya juice which can decrease
fermentation; total cholesterol level in white rats (Rattus norvegicus) of Sprague Dawley strain. The
antihypercholesterolemic papaya juice is fermented using a mixed culture formulation of different lactic acid
bacteria, comprising A (Lactobacillus bulgaricus: Lactobacillus acidophilus:
Streptococcus thermophilus); B (Lactobacillus plantarum: Lactobacillus acidophilus:
Streptococcus thermophilus); C (Lactobacillus casei: Lactobacillus acidophilus:
Streptococcus thermophilus). The results showed that the best formula of probiotic
papaya juice mixed using A mixture culture based on pH parameter, total lactic acid
and total lactic acid bacteria. After the total cholesterol test, the results obtained that
probiotic papaya juice beverage can reduce total cholesterol levels with a decrease
percentage of 17.51%. Probiotic papaya juice beverage can be applied to
antihipercholesterolemia therapy in humans at doses of 55.56 ml each day.
©2018 Penulis.Dipublikasikan oleh Baristand Industri Padang.Akses terbuka dibawah lisensi CC BY-NC-SA
http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30 23
Jurnal Litbang Industri - Vol. 8 No. 1, Juni 2018 : 23 – 30
24 http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30
Produksi sari pepaya (Carica papaya) fermentasi...... (R. Haryo Bimo Setiarto et al.)
untuk memproduksi minuman sari pepaya probiotik dan blender, untuk dihaluskan. Setelah itu hasilnya
mengetahui aktivitasnya dalam menurunkan kadar disentrifugasi dengan kecepatan 8500 rpm selama 15
kolesterol total pada tikus putih (Rattus norvegicus) menit suhu 24 oC dan diambil supernatannya.
jantan galur Sprague Dawley.
2.3. Formulasi kultur bakteri asam laktat untuk
2. Metode pembuatan minuman sari pepaya probiotik
Bahan penelitian adalah sebagai berikut: buah Supernatan sari pepaya hasil sentrifugasi
pepaya California yang berasal dari perkebunan pepaya ditambahkan susu dengan perbandingan 2:1 kemudian
California di Ciseeng Parung Bogor berumur 6 bulan, dipasteurisasi pada suhu 61-63 oC selama 30 menit
kultur murni Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus kemudian diberikan beberapa variasi kultur campuran
casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus starter bakteri asam laktat dengan variasi A, B dan C
acidophilus, Streptococcus thermophilus koleksi sebanyak 7,5% (v/v) ke dalam sari pepaya kemudian
Laboratorium Mikrobiologi Pangan Pusat Penelitian diinkubasi pada suhu 37 oC selama 6 jam. Parameter
Biologi-LIPI, Media De Man Rogosa Sharpe Broth yang diamati selama formulasi kultur bakteri asam laktat
(MRSB) (Himedia), Bacto agar (Pronadisa), indikator untuk pembuatan minuman sari papaya probiotik adalah
fenolftalein, NaCMC, NaOH (Emsure), asam oksalat, nilai pH, total asam laktat, total koloni bakteri asam
vaselin, spiritus, aquades, alkohol 70%, susu laktat (Association of Official Analytica Chemists,
pasteurisasi, tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur 1999) untuk mengetahui kualitas minuman sari pepaya
Sprague Dawley diperoleh dari Laboratorium Balai probiotik yang dihasilkan.
Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor, pakan tikus BR2,
sekam, kuning telur puyuh dan simvastatin. 2.4. Uji organoleptik
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
autoklaf (Hiclave HFE-50 Japan), blender (Philips Uji organoleptik dilakukan dengan menggunakan
Netherland), pisau, neraca digital (AND 300 Japan), metode uji hedonik (Suryono et al., 2005) yang meliputi
termometer, waterbath (Grant W14 UK), erlenmeyer respon panelis terhadap warna, aroma, tekstur dan rasa.
(Iwaki Japan), beaker glass, pH meter (Laqua PH1100 Kriteria penilaian yang digunakan yaitu: amat sangat
Japan), botol semprot, tisu, laminar, sentrifugator suka, sangat suka, suka, biasa, tidak suka, sangat tidak
(Kubota 5910 Japan), sentrifugator (Kubota 6500 suka amat sangat tidak suka dengan skala numerik dari 1
Japan), botol corning, botol sentrifugasi, buret, klem, sampai 7. Uji organoleptik dilakukan di daerah Bogor
statif, corong, tabung reaksi, homogenizer (Stuart UK), terhadap 30 orang panelis tidak terlatih. Evaluasi
mikropipet 5 mL (Gilson UK), mikropipet 1 mL (Gilson sensorik dilakukan untuk memvalidasi kualitas produk
UK), mikropipet 200μL (Sibata Japan), white tip, blue minuman sari pepaya probiotik yang kualitas
tip, yellow tip, alumunium foil, tabung reaksi, plastik, sensoriknya layak diterima oleh konsumen.
kertas, karet, bunsen, cawan petri, spread, kawat ose, rak
tabung, gelas plastik, inkubator (Isuzu Japan), 2.5. Pengujian efek antihiperkolesterolemia
microwave (Electrofast UK), gunting bedah, sonde, test
strip kolesterol (Easy Touch USA), kolesterolmeter Tikus putih (Rattus novergicus) jantan yang
(Easy Touch USA) dan kandang tikus. digunakan dalam penelitian diadaptasi selama 1 minggu.
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol
2.1. Pembuatan starter kultur campuran total awal tikus sebelum diberi perlakuan. Sebelum
tikus percobaan diberi perlakuan, terlebih dahulu tikus
Masing-masing bakteri dari media cair MRSB diberi asupan tinggi kolesterol (Larasati, 2017). Tikus
dipipet sebanyak 3 mL, kemudian dimasukkan ke dalam diinduksi kuning telur puyuh sebanyak 1 ml yang
media MRSB sebanyak 150 mL dalam erlenmeyer. mengandung kolesterol 29 mg selama tujuh hari untuk
Media MRSB yang sudah dimasukkan bakteri menaikkan kadar kolesterol. Hewan uji yang telah
diinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 jam (Jannah et diberikan asupan tinggi kolesterol kemudian diberikan
al., 2014). Selanjutnya, starter dimasukkan ke dalam perlakuan dengan pemberian minuman sari pepaya
erlenmeyer yang telah disterilisasi dengan perbandingan probiotik, kontrol positif (simvastatin) dan kontrol
masing-masing 1:1:1 sebagai berikut: A (Lactobacillus negatif (aquades) masing-masing sebanyak 1 ml (Fahri
bulgaricus : Lactobacillus acidophilus : Streptococcus et al., 2005).
thermophilus); B (Lactobacillus casei : Lactobacillus Sebanyak 30 tikus yang telah dibagi menjadi 3
acidophilus : Streptococcus thermophilus); C kelompok diadaptasi dengan pakan standar BR-2 selama
(Lactobacillus plantarum : Lactobacillus acidophilus : 7 hari. Kelompok I (kontrol negatif/ aquades), kelompok
Streptococcus thermophilus) II (kontrol positif/ simvastatin) dan kelompok III
(minuman sari pepaya sinbiotik). Kemudian kadar
2.2. Pembuatan minuman sari pepaya probiotik kolesterolnya dianalisis, sebelum pengukuran kadar
kolesterol tikus dipuasakan selama 12 jam. Adapun
Pembuatan sari pepaya dilakukan dengan mencuci prosedur pengukuran kolesterolnya yaitu tikus dipegang
buah pepaya yang sudah dikumpulkan hingga bersih dan dan ekor tikus dicelupkan ke dalam air hangat. Sampel
memotong buah pepaya tersebut berbentuk dadu darah pada tikus kemudian diambil melalui ekor tikus
berukuran kecil. Buah pepaya yang sudah bersih dan dengan cara memotong ujung ekor tikus (National
dipotong dadu selanjutnya dimasukkan ke dalam Advisory Committee for Laboratory Animal Research,
http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30 25
Jurnal Litbang Industri - Vol. 8 No. 1, Juni 2018 : 23 – 30
2004). Sampel darah diteteskan di strip kolesterol pada (Gambar 1). Beta karoten pada pepaya merupakan zat
kolesterolmeter dan ditunggu beberapa detik kemudian warna sehingga menjadikan pepaya berwarna kuning
dibaca kadar kolesterolnya (National Institute of Health, kemerahan. Adanya perubahan warna dari warna putih
2001). Setelah dilakukan proses adaptasi, semua kekuningan pada sari pepaya sebelum fermentasi
kelompok perlakuan diberi pakan tinggi kolesterol, yaitu menjadi warna putih setelah proses fermentasi
larutan kuning telur puyuh sebanyak 1 mL yang dikarenakan pemanasan dengan suhu tinggi pada saat
mengandung kuning telur puyuh sebanyak 0,0296 gram proses pasteurisasi dan waktu yang digunakan selama
selama 7 hari. Setelah tujuh hari diukur kadar proses fermentasi. Lama pemanasan pada suhu tinggi
kolesterolnya, kemudian dilanjutkan dengan pemberian pada pepaya dapat menurunkan kecerahan dan
akuades sebanyak 1 mL pada kelompok I (kontrol meningkatkan kehilangan warna merah dan kuning pada
negatif), simvastatin 0,9 mg/kg BB pada kelompok II pepaya.
(kontrol positif) dan minuman sari pepaya probiotik Selain sifat organoleptis, hasil pengamatan pH pada
secara oral sebanyak 1 ml pada kelompok III. Pemberian minuman sari pepaya probiotik menurun antara 4,31 –
dilakukan dengan cara disonde setiap hari sekali selama 4,80 dari pH sari pepaya sebelum fermentasi adalah 6,57
7 hari berturut-turut, kemudian kadar kolesterol total (Tabel 1). Menurut Hesseltine et al. (1992) secara umum
diukur dan dicatat. Lactobacillus dan Pediococcus menurunkan pH sekitar
3,5 – 4 dan beberapa Leuconostoc dan Streptoccus
2.6. Analisa data menurunkan pH hingga 4 - 4,5. Penurunan pH pada
minuman sari pepaya probiotik diakibatkan oleh
Data hasil analisis viabilitas bakteri asam laktat, pH, aktivitas bakteri asam laktat yang digunakan dalam
total asam tertitrasi, uji organoleptik dan kadar proses fermentasi. Akibat dari aktivitas tersebut maka
kolesterol untuk setiap perlakuan yang diuji selanjutnya terjadilah proses glikolisis dimana glukosa dari sari
dianalisis menggunakan aplikasi SPSS versi 16 dengan pepaya maupun laktosa dari susu akan dipecah menjadi
one way anova dan dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey asam laktat yang pada akhirnya dapat menurunkan pH
HSD. minuman sari pepaya probiotik. Bakteri asam laktat
mengolah gula susu alami menjadi asam laktat, sehingga
3. Hasil dan pembahasan
pH minuman probiotik berkisar antara 4-5. Pada pH ini
dapat mencegah terjadinya perbanyakan sel (proliferasi)
3.1. Formulasi kultur bakteri asam laktat untuk
dari bakteri patogen (Santoso, 2014).
produksi minuman sari pepaya probiotik
26 http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30
Produksi sari pepaya (Carica papaya) fermentasi...... (R. Haryo Bimo Setiarto et al.)
menggunakan metode Total Plate Count yang dilakukan diproduksinya (Teguh, 2008). Minuman sari pepaya
untuk mengetahui viabilitas dari bakteri asam laktat yang probiotik menggunakan kultur campuran A, untuk
berada dalam minuman sari pepaya probiotik. selanjutnya diaplikasikan guna menurunkan kadar
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai kolesterol total pada tikus putih jantan galur Sprague
viabilitas bakteri asam laktat dengan variasi kultur Dawley.
campuran pada minuman sari pepaya probiotik diperoleh Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa aroma dan
hasil pada kultur campuran A sebesar 10,93 (log tekstur minuman sari pepaya probiotik mendapatkan
CFU/mL), kultur campuran B sebesar 10,50 (log nilai kesukaan yang lebih tinggi daripada yang lainnya,
CFU/mL) dan pada kultur campuran C sebesar 10,92 sedangkan tingkat kesukaan rasa minuman sari pepaya
(log CFU/mL) (Tabel 1). probiotik memiliki nilai kesukaan yang terendah. Nilai
Hasil perhitungan viabilitas bakteri asam laktat pada kesukaan rasa dan warna yang rendah ini sangat wajar.
minuman sari pepaya probiotik menunjukkan bahwa Hal ini disebabkan karena panelis pada umumnya lebih
jumlah viabilitas tertinggi diperoleh dari kultur terbiasa dengan minuman probiotik yang telah diberi
campuran A dari kombinasi Lactobacillus bulgaricus: pemanis dan pewarna, sedangkan minuman probiotik
Lactobacillus acidophilus: Streptococcus thermophilus yang disajikan merupakan minuman probiotik dari sari
dengan jumlah bakteri sebesar 10,93 (log CFU/mL). buah alami yang didominasi rasa asam. Berdasarkan
Jumlah bakteri tersebut telah memenuhi standar untuk kesukaan panelis pada rasa, aroma, tekstur dan warna
produk probiotik dengan jumlah minimal bakteri 106 - pada Tabel 2, maka nilai tertinggi kesukaan panelis
107 CFU/mL. Jumlah tersebut adalah jumlah sel minimal terdapat pada minuman sari pepaya probiotik
yang memberikan efek kesehatan pada manusia (Manea menggunakan kultur campuran A dari kombinasi
et al, 2010). Lactobacillus bulgaricus : Lactobacillus acidophilus :
Streptococcus thermophilus.
Tabel 2 Selain perubahan warna yang terjadi pada sari
Hasil respon panelis terhadap warna, aroma, tekstur, dan pepaya, minuman sari pepaya probiotik juga mengalami
rasa minuman sari pepaya probiotik. perubahan aroma. Sari pepaya sebelum fermentasi
Uji Sampel memiliki aroma khas pepaya dan setelah dilakukan
Organoleptik A B C proses fermentasi aroma pepaya menjadi aroma khas
Rasa 4,33±0,02a 3,27±0,41b 2,87±0,28b asam. Bakteri asam laktat membutuhkan energi yang
diperoleh dari fermentasi glukosa sari pepaya menjadi
Aroma 4,37±0,23a 3,47±0,49b 4,23±0,98a
asam laktat yang melibatkan proses glikolisis dan
Tekstur 4,53±0,30a 4,10±0,33b 4,23±0,62a aktivitas enzim laktat dehidrogenase. Perubahan aroma
disebabkan aktivitas bakteri asam laktat dalam keadaan
Warna 4,23±0,70a 4,10±0,99a 3,87±0,33a anaerob. Dalam keadaan anaerob glukosa dari sari
pepaya akan diuraikan menjadi asam piruvat yang
Keterangan : 1 (sangat tidak suka), 2 (tidak suka), 3 (agak tidak selanjutnya diuraikan kembali menjadi asam laktat, asam
suka), 4 (agak suka), 5 (suka), 6 (sangat suka), 7 (amat sangat asetat, etanol, CO2 dan sejumlah bahan organik yang
suka). Notasi huruf yang berbeda pada baris menunjukkan nilai mudah menguap seperti alkohol, asetaldehide, ester, dan
yang berbeda nyata dengan tingkat kepercayaan 95%, (taraf
lain-lain. Ester yang diperoleh dari hasil mekanisme
nyata, α=5%) oleh uji Tukey pada SPSS 17.0.
glikolisis ini menyebabkan perubahan aroma pada sari
Berdasarkan parameter pH, total asam laktat dan total pepaya.
bakteri asam laktat maka didapatkan formula minuman Perubahan rasa yang terjadi pada minuman sari
sari pepaya probiotik menggunakan kultur campuran A pepaya probiotik selain dikarenakan adanya penambahan
dari kombinasi Lactobacillus bulgaricus : Lactobacillus susu dalam sari pepaya dapat juga disebabkan adanya
acidophilus : Streptococcus thermophilus dengan pH aktivitas bakteri asam laktat selama proses fermentasi.
terendah 4,31, total asam laktat tertinggi sebesar 1,91% Susu memiliki kandungan protein dan laktosa yang
dan jumlah bakteri terbanyak yaitu 10,93 (log CFU/mL). tinggi. Protein dalam susu akan diuraikan oleh bakteri
Bakteri probiotik terutama Lactobacillus acidophilus asam laktat (Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
apabila dikombinasikan dengan bakteri Streptococcus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus dapat acidophilus dan Steptococcus thermophilus) selama
menghasilkan minuman probiotik dengan pH yang lebih proses fermentasi berlangsung, sehingga menghasilkan
rendah karena mampu menfermentasi gula menjadi asam peptida dan asam amino yang berpengaruh terhadap
laktat dengan cepat. Streptococcus thermophilus hanya flavour. Flavour atau rasa dari pepaya yang sebelum
mampu bertahan hidup di dalam saluran pencernaan fermentasi adalah manis menjadi lebih masam dan segar
dalam waktu yang sangat singkat sehingga bakteri ini setelah mengalami proses fermentasi. Hal ini sesuai
memiliki daya tahan hidup yang singkat dalam minuman dengan penelitian dari Kusmawati (2008) yang
sari pepaya probiotik sehingga perlu dikombinasikan menyatakan bahwa dengan dilakukannya proses
dengan Lactobacillus acidophilus yang akan fermentasi dan penambahan susu skim ke dalam umbi
menggantikan Streptococcus thermophilus. bengkuang dapat meningkatkan kesukaan terhadap rasa
Lactobacillus bulgaricus adalah salah satu BAL (bakteri oleh panelis. Selain memperbaiki rasa, tingginya
asam laktat) yang digunakan sebagai starter kultur untuk kandungan protein dalam susu juga dapat memperbaiki
susu fermentasi, berpotensi sebagai antikolesterol yang tekstur sehingga meningkatkan kekentalan pada produk
diduga karena adanya EPS (eksopolisakarida) yang yang dihasilkan.
http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30 27
Jurnal Litbang Industri - Vol. 8 No. 1, Juni 2018 : 23 – 30
Tabel 3
Hasil pengukuran rerata kadar kolesterol hewan uji.
Pengukuran Kadar Kolesterol Total (mg/dL) Penurunan kadar Persentase
Kelompok Awal Setelah Setelah setelah perlakuan penurunan
Induksi Perlakuan (mg/dL) (%)
Kontrol Negatif (Aquades) 154,56 230,89 218,44 12,44 5,57±0,58 a
Kontrol Positif (Simvastatin) 151,44 227,89 176,56 51,33 22,56±0,96 c
Minuman Sari Pepaya Probiotik 152,22 225,22 185,56 39,67 17,51±0,72 b
Keterangan: Notasi huruf yang berbeda pada kolom menunjukkan nilai yang berbeda nyata dengan tingkat kepercayaan 95%, (taraf
nyata, α=5%) oleh uji Tukey pada SPSS 17.0.
3.2. Pengujian efek antihiperkolesterolemia Penurunan kadar kolesterol pada kelompok III
(minuman sari pepaya probiotik) lebih kecil
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa persentase dibandingkan dengan kontrol positif yang diberikan obat
rata–rata penurunan kadar kolesterol berbeda setiap simvastatin, namun pemberian minuman sari pepaya
kelompok perlakuan. Penurunan kadar kolesterol probiotik terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol
kelompok I (kontrol negatif) sebesar 5,57%; kelompok II tinggi menjadi normal dengan persentase penurunan
(kontrol positif) sebesar 22,56% dan pada kelompok III sebesar 17,51%. Penurunan kadar kolesterol pada hewan
(Minuman Sari Pepaya Probiotik) sebesar 17,51%. uji diduga disebabkan adanya bakteri probiotik yang
Perbedaan persentase penurunan kadar kolesterol yang terkandung dalam minuman sari pepaya probiotik.
signifikan antara kelompok perlakuan dapat dibuktikan Jumlah sel hidup minimal yang dapat memberikan
melalui uji statistik one way anova yang diperoleh hasil manfaat sebagai probiotik adalah 106 CFU/ml (Nasution,
signifikan penurunan kadar kolesterol p < 0,05 dan 2012).
diteruskan uji Post Hoc Test Tukey HSD. Pada uji Post Menurut Naim (2011) mekanisme penurunan
Hoc Test Tukey HSD dapat diketahui bahwa terdapat kolesterol oleh bakteri bakteri asam laktat yaitu mampu
perbedaan rata-rata yang signifikan antara persentase meningkatkan sekresi enzim Bile Salt Hydolase (BSH)
penurunan kadar kolesterol setiap kelompok perlakuan. sehingga dapat meningkatkan ekskresi asam empedu.
Pada kelompok I (kontrol negatif) terdapat Hal ini akan mengakibatkan terjadinya dekonjugasi asam
penurunan kolesterol meskipun nilainya sangat kecil empedu, sehingga zat tersebut menjadi sulit diabsorbsi
dibandingkan kelompok lainnya dengan persentase kembali melalui siklus enterohepatik dan akan lebih
penurunan kolesterol sebesar 5,57%. Hal ini disebabkan banyak asam empedu yang diekskresikan melalui feses.
tubuh memiliki pengendalian jumlah kolesterol yang Kondisi ini akan berakibat kebutuhan kolesterol dalam
terdapat pada organ hati. Menurut Pranasista (2012) hati tubuh meningkat dan akibatnya kadar kolesterol dalam
merupakan pusat biosintesis dan degradasi kolesterol darah akan berkurang (Puryana, 2011).
tubuh. Apabila asupan kolesterol dan lemak dari Penurunan kadar kolesterol darah juga disebabkan
makanan berlebih, maka hati sedemikian rupa menjaga oleh adanya kemampuan BAL dalam mengasimilasi
agar konsentrasi kolesterol tubuh tetap normal dengan kolesterol (Ooi dan Liong, 2010). Pada mekanisme
cara mengurangi laju biosintetis kolesterol dan asimilasi kolesterol, bakteri asam laktat akan mengambil
meningkatkan sekresi kolesterol melalui cairan empedu atau mengabsorpsi kolesterol dan selanjutnya kolesterol
sehingga jumlah kolesterol berkurang. Dengan regulasi akan bergabung menjadi satu pada membran seluler
dari hati, maka konsentrasi kolesterol tubuh dapat di bakteri, sehingga bakteri tahan terhadap lisis. Akibat
pertahankan pada kondisi normal. penurunan absorbsi kolesterol diet dari sistem
Penurunan kadar kolesterol yang terjadi pada pencernaan, maka kadar kolesterol di dalam darah juga
kelompok II (kontrol positif) lebih besar dibandingkan mengalami penurunan. Pengaruh Lactobacillus terhadap
kelompok lainnya, yaitu sebesar 22,56%. Hal ini penurunan kolesterol diduga karena kemampuan dalam
disebabkan karena pemberian simvastatin yang mengasimilasi kolesterol dalam usus halus dan
merupakan obat antihiperkolesterolemia. Menurut Harini mendekonjugasi garam empedu. Asam lemak rantai
(2009) mekanisme simvastatin sebagai pendek yang diproduksi oleh Lactobacillus dapat
antihiperkolesterolemia yaitu dengan menghambat 3- menghambat sintesis kolesterol hepatik dan distribusi
Hydroxy-3-Methyl Glutaryl Co-enzym A Reduktase kolesterol di dalam plasma dan hati (Collado et al.,
(HMG Co-A Reduktase), yang merupakan enzim yang 2009).
mengkatalisis HMG Co-A menjadi asam mevalonik. Penelitian lain menunjukkan penurunan kolesterol
Cara kerjanya adalah menghambat pembentukan terjadi karena bakteri probiotik dapat menurunkan kadar
kolesterol di hati dan meningkatkan pembuangan LDL kolesterol dalam darah dengan cara menyerap sejumlah
dari aliran darah. Penghambatan terhadap HMG-CoA kolesterol ke dalam selnya. Sel bakteri probiotik
reduktase menyebabkan penurunan sintesis kolesterol mengandung fosfolipid bilayer yang mampu menarik
dan peningkatan jumlah reseptor LDL yang terdapat kolesterol ke dalam selnya.
dalam membran sel hati dan jaringan ekstrahepatik, Bakteri probiotik juga menghasilkan kofaktor
sehingga kadar kolesterol total dan LDL dalam plasma kolesterol dehidrogenase yang berfungsi mengaktifkan
turun. Namun kelemahan pemberian obat simvastatin enzim kolesterol reduktase untuk mengkonversi
adalah memiliki efek samping miopati dan kolesterol menjadi kosprotanol. Kosprotanol merupakan
rhabdomiolisis. sterol yang tidak dapat diserap oleh usus sehingga
dikeluarkan melalui feses dan kolesterol dapat turun
28 http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30
Produksi sari pepaya (Carica papaya) fermentasi...... (R. Haryo Bimo Setiarto et al.)
http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30 29
Jurnal Litbang Industri - Vol. 8 No. 1, Juni 2018 : 23 – 30
Gianti, I., Evanuarini, H., 2011. Pengaruh penambahan Nuraida, L., Winarti, S., Hana, Prangdimutri, E. 2011.
gula dan lama pemyimpanan terhadap kualitas fisik Evaluasi in vitro terhadap kemampuan isolat bakteri
susu fermentasi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil asam laktat asal air susu ibu untuk mengasimilasi
Ternak 6, 28-33. kolesterol dan mendekonjugasi garam empedu.
Harini, M., 2009. Kadar kolesterol darah dan ekspresi Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan. 22 (1): 46-52.
VCAM -1 pada endotel aorta tikus putih (Rattus Ooi, L., Liong, M., 2010. Cholesterol-lowering effects of
norvegicus L) hiperkolesterolemik setelah perlakuan probiotics and prebiotics : a review of in vivo and in
VCO [Skripsi]. Universitas Sebelas Maret Surakarta, vitro findings. International Journal of Molecular
Surakarta. Sciences 11, 2499-2522.
Hesseltine, C.W., Elmer, L., Gaden, J., Bokanga, M., Pranasista, L., 2012. Ekstrak daun salam (Eugenia
Harlander, S., 1992. Biotechnology to traditional poliantha) lebih efektif menurunkan kadar kolesterol
fermented food. National Academy Press, total dan LDL dibandingkan statin pada penderita
Washington D.C. dislipidemia [Tesis]. Universitas Udayana, Denpasar
Jannah, A.M., Legowo, A.M., Pramono, Y.B., Al-Baarri, Bali.
A.N., Abduh, S.B.M., 2014. Total bakteri asam laktat Primurdia, E.G., Kusnadi, J., 2014. Aktivitas antioksidan
, pH , keasaman , citarasa dan kesukaan yogurt drink minuman probiotik sari kurma (Phoenix dactilyfera
dengan penambahan ekstrak buah belimbing. Jurnal L.) dengan isolat Lactobacillus plantarum dan
Aplikasi Teknologi Pangan 3, 7-11. Lactobacillus casei. Jurnal Pangan dan Agroindustri
Khusaini, M., 2014. Pemanfaatan buah pepaya (Carica 2, 98–109.
pepaya L.) dalam pembuatan yoghurt fruit dengan Puryana, I.G.P.S., 2011. Populasi Lactobacillus
perbedaan jumlah konsentrasi starter dan lama rhamnosus SKG34 dalam saluran pencernaan dan
fermentasi. Jurnal Agrina 1, 23-30. pengaruhnya terhadap kadar kolesterol tikus putih
Krishna, K.L., Paridhavi, M., Patel, J.A., 2008. Review (Rattus norvegicus) [Skripsi]. Universitas Udayana,
on nutritional, medicinal and pharmacological Denpasar Bali.
properties of papaya (Carica papaya Linn.). Natural Santoso, A., 2014. Pembuatan yoghurt fruit dari buah
Product Radiance 7, 364-373. pepaya (Carica papaya L.). Jurnal Agrina 1, 31-39.
Kusmawati, E., 2008. Kajian formulasi sari mentimun Septianggi, F.N., Mulyati, T., Hapsari, S.K., 2013.
(Cucumis sativus L.) sebagai minuman probiotik Hubungan asupan lemak dan asupan kolesterol
menggunakan campuran kultur Lactobacillus dengan kadar kolesterol total pada penderita jantung
delbrueckii subsp. bulgaricus, Streptococcus koroner rawat jalan di RSUD Tugurejo. Jurnal Gizi
thermophilus subsp. salivarus, dan Lactobacillus Universitas Muhammadiyah Semarang 2, 13-20.
casei subsp. rhamnosus [Tesis]. Institut Pertanian Standar Nasional Indonesia (SNI) 2981., 2009. Syarat
Bogor, Bogor. mutu minuman susu fermentasi. Jakarta: Badan
Larasati, D.A., 2017. Aktivitas ekstrak etanol daun ubi Standardisasi Nasional (BSN).
jalar putih (Ipomoea batatas (L.) Lam) terhadap Stapleton, P., Goodwill, A.G., James, M.E., Brock,
penurunan kadar kolesterol total pada tikus putih R.W., Frisbee, J.C., 2010. Hypercholesterolemia and
(Rattus norvegicus) Jantan [Skripsi]. Sekolah Tinggi microvascular dysfunction: interventional strategies.
Teknologi dan Industri Farmasi, Bogor. Journal of inflammation 7, 1-10.
Manea, I., Buruleanu, L., 2010. Study of the effects Suhartini., 2009. Prospek ubi jalar sebagai bahan baku
shown by the action of various microorganisms on minuman probiotik. Jurnal Iptek Tanaman Pangan 4,
the lactic fermentation of juices. Analisis Food 169-180.
Science and Technology 11, 1-14. Suryono, A.S., Sudarwanto, M., Apriyantono, A., 2005.
Naim, H.Y., 2011. Pengaruh pemberian yoghurt kedelai Studi pengaruh penggunaan bifidobakteria terhadap
hitam (black soyghurt) terhadap profil lipid serum flavor yoghurt. Jurnal Teknologi dan Industri 16, 62-
[Skripsi]. Universitas Diponegoro, Semarang. 70.
Nasution, F.S., 2012. Identifikasi dan karakterisasi Tamminen, M., Salminen, S., Ouwehand, A.C., 2013.
bakteri asam laktat pada kotoran ayam broiler Fermentation of carrot juice by probiotics : viability
sebagai agensi probiotik [Skripsi]. Universitas Negeri and preservation of adhesion. International Journal of
Medan, Medan. Biotechnology for Wellness Industries 2, 10-15.
National Advisory Committee for Laboratory Animal Teguh, S., 2008. Kandungan beta karoten, polifenol total
Research., 2004. Guidelines on the care and use of dan aktivitas ”merantas” radikal bebas kefir susu
animals for scientific purposes. United States of kacang hijau (Vigna radiata) oleh pengaruh jumlah
America, National Advisory Committee for starter (Lactobacillus bulgaricus dan Candida kefir)
Laboratory Animal Research. dan konsentrasi glukosa [Tesis]. Universitas
National Institute of Health., 2001. NCEP cholesterol Diponegoro, Semarang.
guidelines. National Cholesterol Education Program The American College of Obstetricians and
ATP III 329, 925-929. Gynecologists., 2013. Cholesterol and your health.
Novia, D., 2012. Pembuatan yogurt nabati melalui United States of America: The American College of
fermentasi susu kacang merah (Phaseolus vulgaris) Obstetricians and Gynecologists.
menggunakan kultur backslop [Skripsi]. Universitas
Indonesia, Depok.
30 http://dx.doi.org/10.24960/jli.v8i1.3844.23-30