Anda di halaman 1dari 7

KULIAH 2

METODE PENELITIAN KUALITATIF

1. Pengertian dan Ciri-ciri Penelitian kualitatif


Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat
diamati, demikianlah pendapat Bogdan dan Guba, sementara itu
Kirk dam Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahannya. Fraenkel dan Wallen
menyatakan bahwa penelitian yang mengkaji kualitas hubungan,
kegiatan, situasi, atau material disebut penelitian kualitatif, dengan
penekanan kuat pada deskripsi menyeluruh dalam menggambarkan
rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu kegiatan atau situasi
tertentu.
Bila diperhatikan, definisi di atas nampaknya hanya
menggambarkan sebagian kecil dari suatu konsep penelitian
kualitatif yang kompleks dan berdimensi banyak, oleh karena itu
untuk pemahaman yang lebih utuh mengenai penelitian kulitatif,
maka pengetahuan tentang apa ciri-ciri (karakteristik) penelitian
kualitatif akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan padu
tentang penelitian kualitatif. Untuk itu berikut ini akan dikemukakan
berbagai ciri penelitian kualitatif.
Tabel 3.
Uhar Suharsaputra/Penelitian Kualitatif 1
Ciri- ciri pokok Penelitian Kualitatif
1 Naturalistic Mempelajari situasi dunia nyata secara alamiah,
inquiry tidak melakukan manipulasi,; terbuka pada
apapun yang timbul.
2 Inductive analysis Mendalami rincian dan kekhasan data guna
menemukan kategori, dimensi, dan kesaling
hubungan.
3 Holistic Seluruh gejala yang dipelajari dipahami sebagai
perspective sistem yang kompleks lebih dari sekedar penjumlahan
bagian-bagiannya.
4 Qualitative data Deskripsi terinci, kajian/inkuiri dilakukan secara
mendalam.

5 Personal contact Peneliti punya hubungan langsung dan bergaul


and insight erat dengan orang-orang, situasi dan gejala
yang sedang dipelajari.
6 Dynamic systems Memperhatikan proses; menganggap perubahan
bersifat konstan dan terus berlangsung baik
secara individu maupun budaya secara
keseluruhan
7 Unique case Menganggap setiap kasus bersifat khusus dan
orientation khas
8 Context Menempatkan temuan dalam konteks sosial,
Sensitivity historis dan waktu
9 Emphatic Netrality Penelitian dilakukan secara netral agar obyektif
tapi bersifat empati
10 design flexibility Desain penelitiannya bersifat fleksibel, terbuka
beradaptasi sesuai perubahan yang terjadi (tidak
bersifat kaku)
(Sumber : Patton : 1990 :40-41)

Setelah mensintesiskan pendapat Bogdan & Biklen dengan


pendapat Lincoln & Guba, Moleong mengemukakan sebelas
karakteristik penelitian kualitatif yaitu :

1. Latar alamiah (penelitian dilakukan pada situasi alamiah


dalam suatu keutuhan)
2. Manusia sebagai alat (Manusia/peneliti merupakan alat
pengumpulan data yang utama)
3. Metode kualitatif (metode yang digunakan adalah metode
kualitatif)
4. Anslisa data secara induktif (mengacu pada temuan
lapangan)
Uhar Suharsaputra/Penelitian Kualitatif 2
5. Teori dari dasar/grounded theory (menuju pada arah
penyusunan teori berdasarkan data)
6. Deskriptif (data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka-angka)
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus (perlunya batas
penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalajh
dalam penelitian)
9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data (punya versi
lain tentang validitas, reliabilitas dan obyektivitas)
10. Desain yang bersifat sementara (desain penelitian terus
berkembang sesuai dengan kenyataan lapangan)
11. Hasil penelitiaan dirundingkan dan disepakati bersama
(hassil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama
antar peneliti dengan sumber data)

sementara itu menurut Nasution ciri-ciri metode kualitatif adalah :


1. Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural
settting Peneliti sebagai instrumen penelitian
2. Sangat deskriptif
3. Mementingkan proses maupun produk
4. Mencari makna
5. Mengutamakan data langsung
6. Triangulasi (pengecekan data/informasi dari sumber lain)
7. Menonjolkan rincian kontekstual
8. Subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama
dengan peneliti
9. Mengutamakan perspektif emik (menurut pandangan
responden)
10. Verifikasi (menggunakan kasus yang bertentangan
untuk memperoleh hasil yang lebih dipercaya)
11. Sampling yang purposive
12. Menggunakan audit trial (melacak laporan/informasi
sesuai dengan data yang terkumpul)
13. Partisipsi tanpa mengganggu
14. Mengadakan analisis sejak awal penelitian
15. Data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata atau gambar
ketimbang
16. Desain penelitian tampil dalam proses penelitian

Uhar Suharsaputra/Penelitian Kualitatif 3


Dengan memperhatikan karakteristik penelitian kualitatif
yang dikemukakan para ahli sebagaimana dikemukakan di atas,
nampaknya lebih bersifat saling melengkapi dan menambah,
karakteristik yang dikemukakan oleh Patton lebih bersipat umum
yang merupakan ciri-ciri dasar, rumusan Moleong sudah
menambahkan hal-hal yang bersipat operasional penelitian, terlebih
lagi karakteristik yang dikemukakan oleh Nasution. Dengan variasi
semacam ini maka akan lebih mempermudah/memperjelas
pemahaman tentang penelitian kualitatif

a. Inkuiri naturalistik
Desain penelitian kualitatif bersifat alamiah dimana peneliti
tidak berusaha memanipulasi setting penelitian, kondisi/situasi
obyek yang diteliti benar-benar merupakan kejadian, komunitas,
interaksi yang terjadi secara alamiah, hal ini dikarenakan metode
kualitatif berusaha memahami fenomena-fenomena dalam kejadian
alami yang wajar. Menurut Guba inkuiri naturalistik merupakan
pendekatan yang berorientasi pada penemuan yang meminimalisir
manipulasi peneliti atas obyek penelitian/studi

b. Analisis induktif
Metode kualitatif terutama berorientasi pada upaya
eksplorasi, penemuan dengan menggunakan logika induktif .
analisis induktif bermakna analisis yang dimulai dengan melakukan
observasi spesifik menuju terbentuknya pola umum. Peneliti
kualitatif berusaha memahami berbagai hubungan antar
dimensi/variabel yang muncul dari data-data yang ditemukan tanpa
terlebih dahulu membuat hipotesis sebagaimana umum dilakukan
dalam penelitian kuantitatif.

Uhar Suharsaputra/Penelitian Kualitatif 4


c. Perspektif menyeluruh
Metode kualitatif berusaha memahami fenomena sebagai
suatu keseluruhan yang padu dan total. Peneliti kualitatif
memandang bahwa keseluruhan itu merupakan suatu sistem yang
kompleks tidak sekedar penjumlahan bagian-bagiannya.
Pendeskripsian serta pemahaman atas lingkungan sosial (atau
lingkungan dalam konteks lainnya) seseorang (informan)
merupakan hal yaang sangat penting bagi pemahaman yang
menyeluruh atas apa yang diteliti.

d. Data kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan lebih
bersifat kualitatif yang mendeskripsikan setting penelitian baik
situasi maupun informan/responden yang umumnya berbentuk
narasi baik melalui perantaran lisan seperti ucapan/penjelasan
responden, dokumen pribadi, catatan lapangan. Berbeda dengan
penelitian kuantitatif dimana data yang dikumpulkan merupakan
hasil pengukuran atas variabel-variabel yang telah dioperasionalkan
(umumnya brbrntuk angka-angka)

e. Kontak personal
Metode kualitatif mensyaratkan perlunya kontak personal
secara langsung antara peneliti dengan orang-orang dan
lingkungan yang sedang diteliti. Perlunya kontak langsung secara
personal adalah guna memahami secara personal realitas yang
terjadi dalam kehidupan wajar sehari-hari, sehingga peneliti dapat
mengerti dan memahami bagaimana orang-orang mengalami,
memahami dan menghayati realitas yang terjadi.

Uhar Suharsaputra/Penelitian Kualitatif 5


f. Sistem yang dinamis
Setting penelitian merupakan sesuatu yang dinamis, dan
selalu berubah baik secara individual maupun budaya secara
keseluruhan. Perhatian utama peneliti kualitatif adalah
menggambarkan dan memahami proses dinamika yang terjadi,
karena fenomena-fenomena yang terjadi saling berkaitan dan saling
mempengaruhi secara dinamis dalam suatu sistem yang
menyeluruh.

g. Berorientasi pada kasus yang khas


Kedalaman metode kualitatif secara tipikal bermula dari
kasus-kasus kecil yang menarik sesuai dengan tujuan penelitian.
Pentingnya studi kasus ini terutama bila seseorang memerlukan
pemahaman atas orang-orang yang istimewa, masalah-masalah
khas atau situasi-situasi yang unik secara lebih mendalam.

h. Sensitif pada konteks


Temuan-temuan dalam penelitian kualitatif selalu
ditempatkan sesuai dengan konteksnya, baik konteks sosial,
konteks historis, maupun konteks waktu, ini berarti bahwa suatu
temuan akan banyak bermakna atau akan memberikan makna yang
lebih mendalam bila dilihat dalam konteksnya sendiri-sendiri, oleh
karena itu peneliti harus peka dalam memahami konteks suatu
temuan penelitian.

i. Netralitas yang empati


Obyektivitas yang sempurna adalah tidak mungkin,
subyektivitas murni akan merusak keterpercayaan, untuk itu dalam
penelitian kualitatif seorang penelity diharapkan bersifat netral tapi

Uhar Suharsaputra/Penelitian Kualitatif 6


empati, kenetralan merupakan upaya untuk menjaga obyektivitas,
sedangkan sikap empati perlu ada mengingat peneliti kualitatif
melakukan kontak personal secara langsung dengan sumber-
sumber data (informan)

j. Desain yang lentur


Desain penelitian dalam metode kualitatif tdak bersifat kaku,
dia biasa mengadaptasi perubahan sejalan dengan perkembangan
yang terjadi dalam kegiatan penelitian, oleh Karena itu dalam
penelitian kualitatif desain secara parsial bisa muncul pada saat
penelitian sedang berlangsung.

Uhar Suharsaputra/Penelitian Kualitatif 7

Anda mungkin juga menyukai