Anda di halaman 1dari 8

MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

BAB I
MENGENAL QALBU MANUSIA

1.1. Hakekat Manusia Adalah Ruh


1.1.1. Arti ruh dalam Al Qur’an:
 Wahyu (42: 52, 16: 2)
 Jibril (97: 4, 26: 192-193)
 Jiwa manusia (32: 9, 38: 72)
Ditinjau dari jenis katanya ruh adalah ism musytarak (kata yang memiliki banyak arti) dan
dari hierarki katanya ruh adalah kata generik (kata umum)yang berbeda dengan kata spesifik
seperti: wahyu, jibril dan jiwa.
Wahyu dalam bahasa Indonesia berarti pesan atau ajaran. Wahyu ilhiyyun berarti pesan Tuhan
atau ajaran Tuhan. Mengapa wahyu dalam Al Qur’an disebut ruh? karena Allah tidak pernah
menyampaikan wahyu dalam bentuk konkret (tangible). Sebagai pesan atau ajaran, wahyu
diturunkan oleh Allah SWT dalam wujud abstrak (intangible) atau wujud ruhaniah, itu
sebabnya wahyu disebut juga ruh (QS 42: 51). Mengapa Jibril itu ruh? karena Jibril adalah
malaikat (makhluk ruhaniah) yang ditugaskan Allah SWT untuk membawa ruh (dalam arti
wahyu) kepada ruh manusia.
Lalu apa arti ruh manusia? Unsur nonmateri yang ditiupkan oleh Allah SWT ke dalam tubuh
(basyar) yang dengan itu manusia mampu memahami pesan atau ajaran (wahyu) Allah. Jadi
ruh pada manusia berisi kemampuan memahami pesan/ajaran, berarti dalam ruh ada potensi
kesadaran, perasaan, kecerdasan, keyakinan dan harapan serta kemauan.
Di dalam Al Qur’an dan Al Hadist tidak disebutkan bahwa binatang dan tumbuh-tumbuhan
memiliki ruh karena memang mereka tidak memiliki kesadaran, perasaan, kecerdasan,
keyakinan dan harapan serta kemauan. Bahwa mereka dapat hidup disebabkan karena adanya
hayat (nyawa) yang menjadi bagian dari tubuh biologis mereka. Karenanya binatang dan
tumbuhan tidak mengalami kehidupan akhirat. Ketika binatang mati (hayatnya habis dan
hawa’nya redup) yang tersisa hanyalah jasadnya yang kemudian membusuk dan terurai
menyatu dengan tanah.

Bagi tumbuhan dan binatang kematian berarti kemusnahan. Tidak


demikian halnya dengan manusia. Hayat dapat habis, hawa’ dapat
redup dan jasad dapat membusuk menyatu dengan tanah namun
ruh masih akan terus hidup di alam lain (akhirat)

Basyar manusia yang dicipta dari tanah akan dikembalikan ke tanah untuk kemudian
dibangkitkan lagi dalam bentuk/sosok makhluk lain.

1
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

QS Thoohaa(20):55
         
“ Dari bumi (tanah) Itulah kami menjadikan kamu dan kepadanya kami akan mengembalikan
kamu dan daripadanya kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.”
Sedangkan ruh yang datang dari Allah akan kembali ke Allah. Ruh manusia akan bertemu
dengan Allah SWT di akhirat dan mempertanggungjawabkan perannya di muka bumi.
QS An-Naba(78): 38
            
  
“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata,
kecuali siapa yang Telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia
mengucapkan kata yang benar.”

1.1.2. Ruh Manusia


          

“Bukankah telah datang atas insan suatu masa dari waktu dimana pada masa itu ia belum
menjadi sesuatu yang dapat disebut?” QS Al-Insaan(76):1
Itulah masa ketika manusia belum memiliki tubuh jasmaniah, ketika manusia masih dalam
wujud ruh di Alam Lahut. Ruh adalah wujud pertama manusia dalam proses penciptaannya
sebelum diturunkan ke bumi dan dimasukkan ke dalam tubuh jasmaniah (basyar).
Basyar tercipta melalui perkawinan orang tua, namun jauh sebelum orang tuanya kawin, Allah
SWT telah menciptakan manusia dalam wujud ruh di langit.
QS Shaad(38):71-71
             
 
“….sesungguhnya Aku adalah Pencipta basyar (tubuh jasmaniah) dari tanah. Manakala telah
Kusempurnakan maka Kutiupkan ke dalamnnya sebagian dari ruh-Ku…. “

1.1.3. Inti Ruh Adalah Qalbu


Qalbu sering disebut dengan Al-Lubb atau jamaknya Al-Albab yang bermakna inti atau core,
kernel. Dalam bahasa Arab dikenal ada 2 macam qalbu yaitu:
a) Qalbu Jasmaniah berupa daging, itulah limpa
b) Qalbu Ruhaniah, itulah hati nurani yang di dalamnya berupa fitrah (sifat-sifat dari Tuhan),
kesadaran, perasaan, kecerdasan, iman dan iradah (kemauan).
Dalam kaitan kajian-kajian yang dimaksud dengan qalbu adalah qalbu ruhaniah, qalbu
jasmaniah (limpa) akan hancur bersama tubuh setelah tubuh mati dan dikubur. Tetapi qalbu
ruhaniah akan tetap utuh dan dibawa oleh ruh menghadap Allah SWT.

QS An-Naba(78):38

2
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

            
  
“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata,
kecuali siapa yang Telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia
mengucapkan kata yang benar.”

1.2. Basyar (Jasad / Jasmaniah )Manusia


Al-Qur’an tentang pertumbuhan biologis manusia:
QS Al-Hajj(22) : 5
             
             
            
             
           
     
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah)
Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani,
Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim,
apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan
kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.”

Ringkasnya:
1). Dari saripati tanah menjadi maniy (sel reproduksi) lalu dicampurkan sehingga menjadi
nuthfah (75: 37, 23: 13)
QS Al-Qiyamah(75) : 37
      
“ Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),”

QS Al-Mu’minun(23) : 13
      
“ Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).”
2). Nuthfah menjadi ‘alaqoh, bentuk seperti lintah yang melekat di dinding rahim
QS Al-Mu’minun(23) : 14
         
          
 
“Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang

3
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”

3). ‘Alaqoh menjadi mudhghah, jaringan daging (QS Al-Mu’minun(23) : 14)

4).kemudian dibangun ‘izham (struktur tulang) yang terbalut Lahm (daging), (QS Al-
Mu’minun(23) : 14)

Tidak ada manusia yang persis sama ciri-ciri biologisnya, diantara mereka selalu saja ada
perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu menyebabkan tiap manusia menjadi makhluk unik lain
dari yang lain dan itu adalah cermin keunikan Allah SWT (tauhid) karena manusia memang
diciptakan untuk menjadi khalifah Allah atau wakil Allah di muka bumi. Wajarlah kalau
manusiapun memiliki sebagian ciri-ciri ke-Allah-an.
Basyar manusia terdiri dari 3 unsur:
1). Jasad-tubuh (Matter)
2). Hayat-nyawa (Energy)
3). Hawa kecenderungan (Desire)

1.2.1. Jasad-Tubuh
Menurut Al Qur’an jasad dicipta dari:
     
   
Tanah “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
(QS Sad(38): 71) malaikat: "Sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tanah."

     


  
Tanah liat, Lumpur “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan
(QS Al-Hijr(15): 26) manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.”

      .......


   
Air “........ dan dari air kami jadikan segala
(QS Al-Anbiya’(21): 30) sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman ?”

     


Saripati tanah  
(QS Al-Mu’minun(23): “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan
12) manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.”

Yang dimaksud dengan saripati tanah adalah unsur kimia organik berupa Carbbon, Hydrogen,
Oxygen dan Nitrogen. Inilah empat unsur kimia yang jumlahnya dalam tubuh manusia

4
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

mencapai 96% dari tubuh. Bahan-bahan kimia ini masuk ke tubuh manusia bersamaan dengan
tumbuhan dan air yang dimakan/diminum.

Carbon Karbohidrat
Hydrogen Lemak
Oxygen Protein Sel
Nitrogen Asam Inti

Gambar 1.1 Bahan-bahan kimia pembentuk sel

1.2.2. Hayat-Nyawa
Taraf pertama bermulanya kehidupan adalah saat terbentuknya sel. Sel adalah unit kehidupan
terkecil taraf kehidupan yang paling awal. Bagian terkecil manusia yang masih terjadi proses
kehidupan didalamnya adalah sel. Sel reproduksi (untuk membangun keturunan: sperma dan
ovum) dalam bahasa arab di sebut maniy. Secara fiqh, mayoritas madzhab tidak menganggap
maniy sebagai najis karena memang mereka adalah kumpulan makhluk-makhluk hidup.
Kehidupan terjadi dengan adanya bioenergi (energi kehidupan) yang dalam bahasa arab
disebut hayat dan kita mengenalnya sebagai nyawa. Hayat adalah energi kehidupan yang
menyebabkan jasad-jasad kimiawi dapat hidup. Hayat hadir di dalam jasad manusia ketika ia
masih berupa sel sperma dan ovum.
Hayat dikenal juga dengan sebutan Vital energy, Chi, Ki atau Prana. Bagaimana hayat ini
bergabung dengan jasad serta kapan persisnya semua itu bermula, hinga saat ini masih belum
diketahui oleh para ahli kimia dan biologi. Para ahli sudah mampu melakukan rekayasa di
bidang fisika-kimia dan biollogi secara terpisah, namun tetap belum bisa menjembatani celah
diantara keduanya yaitu bagaimana hayat dapat mengubah unsur-unsur materi kimiawi
menjadi unit-unit biologi yang hidup.

1.2.3. Hawa-Dorongan keinginan, Gejolak, Kehendak


Dengan masuknya hayat ke dalam jasad dan mengubahnya menjadi sel maka jasadpun dapat
hidup dan berkembangbiak seperti tumbuh-tumbuhan. Terjadi peningkatan jasad dari physico-
chemical (Al Jasmaniyyah) ke level biologic-vegetative (An Nabatiyyah).
Setelah sel-sel sperma dan ovum bertemu dan menjadi nutfah (fetus), lalu Allah
membangkitkan padanya dorongan-dorongan keinginan atau gejolak-gejolak kehendak yang
disebut Al Hawa’. Dengan adanya Hawa’ kemanapun jasad meningkat lagi ia bukan hanya
hidup dan berkembang tetapi juga bergerak dan berpindah-pindah, ia hidup dan berkemauan
seperti binatang. Jasad meningkat lagi dari level biologic-vegetative ke level biologic-
animative (Al Hayawiyah).
Jasad yang telah sempurna memiliki Hayat (hidup) dan Hawa’ (dorongan keinginan) disebut
dengan Basyar (tubuh biologis kebinatangan). Dalam keadaannya sebagai basyar, manusia
sama dengan binatang sehingga kita jumpai ungkapan-ungkapan tentang sisi kebinatangan
manusia, seperti:
 Al hayawaanunnaatiq (Binatang yang berakal)
 Zoon politicon
 Homo sapiens

5
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

Manusia adalah ruh yang ditempatkan didalam basyar dan seringkali harus bersaing dengan
hawa’(biological desire) yang ada dalam basyar. Hawa’ adalah ciri kebinatangan yang kalau
tidak dikendalikan akan menyebabkan manusia bertingkah seperti binatang. Allah Swt banyak
memberi peringatan untuk tidak memperturutkan hawa’:

QS Al-Kahfi(18) : 28

             

“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati
kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
QS An-Nisa (4): 135
              
  
“Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan
jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya
Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

QS Al-Furqon (25): 43
         
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.
Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?”

QS An-Najm(53): 3
    
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
QS An-Nazi’at(79): 40
         
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya.

1.3. NAFS (Jiwa) Manusia


Nafs berarti diri/pribadi/individu, jamaknya adalah Anfus, lihat contoh:
IBDA BI NAFSIKA
“Mulailah dari nafs (diri)mu (Al Hadist)
QS Al-Baqoroh(2): 286
            
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya."

Hakikat diri (nafs) manusia adalah ruh. Awal terciptanya manusia adalah dalam bentuk ruh.
Bahwa kemudian Allah SWT menyiapkan untuknya basyar itu hanya sebagai wadah yang
menjadi cangkang sekaligus alat manifestasi diri. Ketika nafs dimasukkan ke dalam basyar

6
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

maka terbentuklah diri yang sempurna (wa nafsin wa ma’sawwa’ha), diri yang ruhaniah
sekaligus jasmaniah.
Bila kelak saatnya tiba maka Allah SWT akan mengutus kepadanya malaikat Jibril yang
berkata:

QS Al-Fajr(89):17-18
         
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-
Nya.”
Pertarungan antara Qalbu dan hawa’ di dalam diri akan terbentuk 3 jenis kepribadian (nafs)
yaitu:
1). Nafsu Amarah
Qs Yusuf(12): 53
               
  
“Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.”
2). Nafsu Lawwamah
QS Al-Qiyaamah(75): 2
    
Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)

3). Nafsu Muthmainnah


QS Al-Fajr(89): 27
   
“Hai jiwa yang tenang.”
Inti dari ruh adalah qalbu yang berisi:
 Sifat-sifat Allah
 Ilham moralitas
 Bibit iman

Qalbu yang sehat dan kuat akan mengendalikan nafs secara keseluruhan. Tetapi qalbu bisa
juga sakit dan lemah sehingga kekuatan hawa akan mengalahkan qalbu lalu mengalahkan nafs
secara keseluruhan. Hawa menjadi panglima dan seluruh yang ada pada nafs (diri) manusia
menjadi pengikut hawa atau bahkan menjadi penyembah hawa.

QS Al-Kahf(18):28
             
“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati
kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
QS Al- Furqon(25): 43
         
“ Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.
Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? “
7
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN

Hawa yang mengganggu nafs sering juga disebut Hawa Nafsu, artinya dorongan-dorongan
biologis yang sering mengecoh manusia. Dalam bahasa Indonesia istilah hawa kurang populer
sehingga nafs yang sebenarnya diri malah diartikan dengan keinginan-keinginan negatif,
padahal nafs tidak selalu negatif, nafs al muthmainnah misalnya.

1.4. Tujuan Penciptaan Manusia


1.4.1. Ibadah kepada Allah (melayani Allah)
QS Az-Zariyat(51): 56
      
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.”
Manusia diciptakan untuk memberikan pelayanan (service/ibadah) kepada Allah SWT.
Bentuk ibadah atau pelayanan manusia kepada Allah adalah diberikan syariat ibadah mahdhah
(khusus/ritual) contohnya: sholat, puasa, zakat, haji.
Bentuk pelayanan yang lain adalah manusia menjadi wakil Allah (khalifatullah)

1.4.2. Sebagai khalifah (wakil Allah)


QS Al-An’am(6) : 165
          
  
“ Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa
yang diberikan-Nya kepadamu.”

Misi kepemimpinan manusia di muka bumi antara lain mencakup: merawat lingkungan,
melindungi makhluk-makhluk hidup dari kepunahan, menjaga kelestarian alam, menegakkan
hukum, menebarkan kasih sayang dan menghasilkan kemakmuran.
Persoalannya adalah bagaimana mungkin manusia yang dicipta dalam wujud ruh itu akan
menjalankan misi tersebut kalau manusia tidak memiliki sarana fisik. Guna menopang
penciptaan misi itu maka Allah lalu menciptakan tubuh/jasmani bagi manusia.

Anda mungkin juga menyukai