BAB I
MENGENAL QALBU MANUSIA
Basyar manusia yang dicipta dari tanah akan dikembalikan ke tanah untuk kemudian
dibangkitkan lagi dalam bentuk/sosok makhluk lain.
1
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN
QS Thoohaa(20):55
“ Dari bumi (tanah) Itulah kami menjadikan kamu dan kepadanya kami akan mengembalikan
kamu dan daripadanya kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.”
Sedangkan ruh yang datang dari Allah akan kembali ke Allah. Ruh manusia akan bertemu
dengan Allah SWT di akhirat dan mempertanggungjawabkan perannya di muka bumi.
QS An-Naba(78): 38
“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata,
kecuali siapa yang Telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia
mengucapkan kata yang benar.”
“Bukankah telah datang atas insan suatu masa dari waktu dimana pada masa itu ia belum
menjadi sesuatu yang dapat disebut?” QS Al-Insaan(76):1
Itulah masa ketika manusia belum memiliki tubuh jasmaniah, ketika manusia masih dalam
wujud ruh di Alam Lahut. Ruh adalah wujud pertama manusia dalam proses penciptaannya
sebelum diturunkan ke bumi dan dimasukkan ke dalam tubuh jasmaniah (basyar).
Basyar tercipta melalui perkawinan orang tua, namun jauh sebelum orang tuanya kawin, Allah
SWT telah menciptakan manusia dalam wujud ruh di langit.
QS Shaad(38):71-71
“….sesungguhnya Aku adalah Pencipta basyar (tubuh jasmaniah) dari tanah. Manakala telah
Kusempurnakan maka Kutiupkan ke dalamnnya sebagian dari ruh-Ku…. “
QS An-Naba(78):38
2
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN
“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata,
kecuali siapa yang Telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia
mengucapkan kata yang benar.”
Ringkasnya:
1). Dari saripati tanah menjadi maniy (sel reproduksi) lalu dicampurkan sehingga menjadi
nuthfah (75: 37, 23: 13)
QS Al-Qiyamah(75) : 37
“ Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),”
QS Al-Mu’minun(23) : 13
“ Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).”
2). Nuthfah menjadi ‘alaqoh, bentuk seperti lintah yang melekat di dinding rahim
QS Al-Mu’minun(23) : 14
“Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
3
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN
belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
4).kemudian dibangun ‘izham (struktur tulang) yang terbalut Lahm (daging), (QS Al-
Mu’minun(23) : 14)
Tidak ada manusia yang persis sama ciri-ciri biologisnya, diantara mereka selalu saja ada
perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu menyebabkan tiap manusia menjadi makhluk unik lain
dari yang lain dan itu adalah cermin keunikan Allah SWT (tauhid) karena manusia memang
diciptakan untuk menjadi khalifah Allah atau wakil Allah di muka bumi. Wajarlah kalau
manusiapun memiliki sebagian ciri-ciri ke-Allah-an.
Basyar manusia terdiri dari 3 unsur:
1). Jasad-tubuh (Matter)
2). Hayat-nyawa (Energy)
3). Hawa kecenderungan (Desire)
1.2.1. Jasad-Tubuh
Menurut Al Qur’an jasad dicipta dari:
Tanah “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
(QS Sad(38): 71) malaikat: "Sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tanah."
Yang dimaksud dengan saripati tanah adalah unsur kimia organik berupa Carbbon, Hydrogen,
Oxygen dan Nitrogen. Inilah empat unsur kimia yang jumlahnya dalam tubuh manusia
4
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN
mencapai 96% dari tubuh. Bahan-bahan kimia ini masuk ke tubuh manusia bersamaan dengan
tumbuhan dan air yang dimakan/diminum.
Carbon Karbohidrat
Hydrogen Lemak
Oxygen Protein Sel
Nitrogen Asam Inti
1.2.2. Hayat-Nyawa
Taraf pertama bermulanya kehidupan adalah saat terbentuknya sel. Sel adalah unit kehidupan
terkecil taraf kehidupan yang paling awal. Bagian terkecil manusia yang masih terjadi proses
kehidupan didalamnya adalah sel. Sel reproduksi (untuk membangun keturunan: sperma dan
ovum) dalam bahasa arab di sebut maniy. Secara fiqh, mayoritas madzhab tidak menganggap
maniy sebagai najis karena memang mereka adalah kumpulan makhluk-makhluk hidup.
Kehidupan terjadi dengan adanya bioenergi (energi kehidupan) yang dalam bahasa arab
disebut hayat dan kita mengenalnya sebagai nyawa. Hayat adalah energi kehidupan yang
menyebabkan jasad-jasad kimiawi dapat hidup. Hayat hadir di dalam jasad manusia ketika ia
masih berupa sel sperma dan ovum.
Hayat dikenal juga dengan sebutan Vital energy, Chi, Ki atau Prana. Bagaimana hayat ini
bergabung dengan jasad serta kapan persisnya semua itu bermula, hinga saat ini masih belum
diketahui oleh para ahli kimia dan biologi. Para ahli sudah mampu melakukan rekayasa di
bidang fisika-kimia dan biollogi secara terpisah, namun tetap belum bisa menjembatani celah
diantara keduanya yaitu bagaimana hayat dapat mengubah unsur-unsur materi kimiawi
menjadi unit-unit biologi yang hidup.
5
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN
Manusia adalah ruh yang ditempatkan didalam basyar dan seringkali harus bersaing dengan
hawa’(biological desire) yang ada dalam basyar. Hawa’ adalah ciri kebinatangan yang kalau
tidak dikendalikan akan menyebabkan manusia bertingkah seperti binatang. Allah Swt banyak
memberi peringatan untuk tidak memperturutkan hawa’:
QS Al-Kahfi(18) : 28
“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati
kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
QS An-Nisa (4): 135
“Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu Karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan
jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya
Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”
QS Al-Furqon (25): 43
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.
Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?”
QS An-Najm(53): 3
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
QS An-Nazi’at(79): 40
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya.
Hakikat diri (nafs) manusia adalah ruh. Awal terciptanya manusia adalah dalam bentuk ruh.
Bahwa kemudian Allah SWT menyiapkan untuknya basyar itu hanya sebagai wadah yang
menjadi cangkang sekaligus alat manifestasi diri. Ketika nafs dimasukkan ke dalam basyar
6
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN
maka terbentuklah diri yang sempurna (wa nafsin wa ma’sawwa’ha), diri yang ruhaniah
sekaligus jasmaniah.
Bila kelak saatnya tiba maka Allah SWT akan mengutus kepadanya malaikat Jibril yang
berkata:
QS Al-Fajr(89):17-18
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-
Nya.”
Pertarungan antara Qalbu dan hawa’ di dalam diri akan terbentuk 3 jenis kepribadian (nafs)
yaitu:
1). Nafsu Amarah
Qs Yusuf(12): 53
“Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.”
2). Nafsu Lawwamah
QS Al-Qiyaamah(75): 2
Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)
Qalbu yang sehat dan kuat akan mengendalikan nafs secara keseluruhan. Tetapi qalbu bisa
juga sakit dan lemah sehingga kekuatan hawa akan mengalahkan qalbu lalu mengalahkan nafs
secara keseluruhan. Hawa menjadi panglima dan seluruh yang ada pada nafs (diri) manusia
menjadi pengikut hawa atau bahkan menjadi penyembah hawa.
QS Al-Kahf(18):28
“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati
kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”
QS Al- Furqon(25): 43
“ Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya.
Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? “
7
MODUL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
D3 PLN – INFOKOM KERJASAMA POLINES & PLN
Hawa yang mengganggu nafs sering juga disebut Hawa Nafsu, artinya dorongan-dorongan
biologis yang sering mengecoh manusia. Dalam bahasa Indonesia istilah hawa kurang populer
sehingga nafs yang sebenarnya diri malah diartikan dengan keinginan-keinginan negatif,
padahal nafs tidak selalu negatif, nafs al muthmainnah misalnya.
Misi kepemimpinan manusia di muka bumi antara lain mencakup: merawat lingkungan,
melindungi makhluk-makhluk hidup dari kepunahan, menjaga kelestarian alam, menegakkan
hukum, menebarkan kasih sayang dan menghasilkan kemakmuran.
Persoalannya adalah bagaimana mungkin manusia yang dicipta dalam wujud ruh itu akan
menjalankan misi tersebut kalau manusia tidak memiliki sarana fisik. Guna menopang
penciptaan misi itu maka Allah lalu menciptakan tubuh/jasmani bagi manusia.